Anda di halaman 1dari 30

TUGAS BLOK 19 OBAT TRADISIONAL INDONESIA (OTI)

REVIEW ARTICLE

“PEMANFAATAN BAHAN ALAM JINTAN HITAM (NIGELLA SATIVA)


PADA PENYAKIT NEURO MUSKULAR DAN REPRODUKSI”

Disusun Oleh :
Bunga Trecia Andini
702020120

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
1. Nama

Jintan hitam (Nigella sativa Linn.) dikenal dengan berbagai


nama, yaitu : Black Cumin atau Fitch (dari kitab Injil), Black Seed atau Love
in the Mist atau Black Caraway Seed atau Habbatul Baraka (Inggris dan
Amerika Serikat), Kalonji, Azmut, Gurat, Aof dan Aosetta (Urdu, Hindi,
Srilangka), Syuniz atau Shonaiz, Al-Habbah Al-Sawda, Habbet El-Baraka dan
Khondria (Persia dan Pakistan) (Safithri, F., 2017).

2. Taksonomi

Nigella sativa merupakan salah satu spesies dari genus Nigella yang
memiliki kurang lebih 14 spesies tanaman yang termasuk dalam famili
Ranunculaceae. 14 spesies tersebut diantaranya adalah : Nigella arvensis,
Nigella ciliaris, Nigella damascena, Nigella hispanica, Nigella integrifolia,
Nigella nigellastrum, Nigella orientalis, dan Nigella sativa.

Klasifikasi Nigella SativaL. (Hutapea, 1994) adalah sebagai berikut :


Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Magnoliidae
Ordo : Ranunculales
Famili : Ranunculaceae
Genus : Nigella
Spesies : Niggella sativa (Safithri, F., 2017).

3. Kandungan Aktif
Secara umum, biji jintan hitam (Nigella sativa Linn.) mengandung
substansi minyak padat (fixed oil) (asam lemak tak jenuh, termasuk arachidic
dan eicosadienoic), protein, alkaloid, saponin dan minyak esensial (essential
oil). Minyak esensial pada biji jintan hitam (Nigella sativa Linn.) terdiri dari
beberapa komponen, yaitu thymoquinone (27,8%-57%), p-cymene (7,1%-
15,5%), carvacrol (5,8%-11,6%), t-anethole (0,25%-2,3%), 4-terpineol (2,0%-
6,6%) dan longifoline(1,0%-8,0%) (Ilhan dan Seclin, 2005) (Saha, R., et al.,
2011).

Dari berbagai penelitian, dilaporkan bahwa jintan hitam (Nigella sativa


Linn.) mempunyai sifat anti inflamasi (Mutabagani dan El-Mahdi, 1997),
antioksidan (Mansour, et al., 2002), mengurangi endapan kalsium oksalat pada
tubulus ginjal dan mampu memperbaiki kerusakan sel pada ginjal (Hadjzadeh,
et al., 2008), meningkatkan motilitas dan jumlah sperma (Mohammad, et al.,
2009), dan mempunyai efek anti aterogenik pada penderita
hiperkolesterolemik dengan cara menurunkan kadar kolesterol LDL dan
meningkatkan kadar kolesterol HDL (Saha, R., et al., 2011).

Selain itu, jintan hitam (Nigella sativa Linn.) juga memiliki aktivitas
hepatoprotektor. Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam majalah Ehno
Medicine, Februari 2003 tercatat bahwa minyak jintan hitam (Nigella sativa
Linn.) dapat mencegah penghancuran sel-sel hepar akibat terjadinya infeksi
oleh cacing bilharzia. Sedangkan hasil penelitian Dr. Ghomidi yang
dipublikasikan dalam majalah Am J Clin Med, Mei 2003, mengungkapkan
bahwa pemberian emulsi jintan hitam (Nigella sativa Linn.) mampu
mengurangi pengaruh beracun dari zat carbon tetracloride terhadap hepar
(Saha, R., et al., 2011).

Jintan hitam (Nigella sativa Linn.) telah digunakan sebagai pengobatan


herbal sejak 2000-3000 tahun lalu dan tercatat dalam banyak literatur kuno
mengenai ahli pengobatan terdahulu seperti Ibnu Sina, Al-Biruni, Al-Antiki,
Ibnu Qayyim dan Al-Baghdadi. Ibnu Sina, dalam bukunya “Al-Qonun fith
Thibb”, menyampaikan bahwa jintan hitam (Nigella sativa Linn.) dapat
meningkatkan energi dan membantu masalah kelelahan (Sulaiman, 2008).
Secara tradisional, di kawasan Timur Tengah dan Asia Barat, jintan hitam
(Nigella sativa Linn.) juga banyak digunakan untuk pengobatan berbagai
penyakit, seperti hipertensi, diabetes, masalah pernafasan, sakit perut dan
saluran pencernaan (Saha, R., et al., 2011).

Komposisi kimia dalam jintan hitam antara lain asam amino (leucine,
valine, lysine, threonine, phenylalanine, isoleucine, histidine, methionine,
glutamic, acid arginine, aspartic cid, glycine, proline, serine, alanine,
tryrosine, cystine), mineral (K, P, Na, Fe, Zn, Ca, Mg, Mn dan Co), asam
lemak (myristic, myristoleic, palmitic, palmitoleic, stearic, oleic, limoleic,
arachidic, linolenic, eicosadienoic, lignoceric, asam lemak jenuh dan asam
lemak tak jenuh) (Al- Jassir, 1992). Biji jintan hitam mengandung
thymoquinone (TQ), hydrothymoquinone, plythymoquinone, nigellicine,
nigellidine, nigellimine-N-oxide, thymol, carvacrol dan alpha-hedrin (Al-Ali,
et. al, 2008). Kandungan jintan hitam yang lain adalah dithyquinone,
thymohydroquinone, oxy-comarin, 6- methoxy coumarine dan 7-hydroxy-
coumarin,steryl-glucosidedan tannis (Randhawa, 2008). Selain itu, jintan
hitam juga mengandung gula reduksi, alkaloid, asam organik, saponin, resin,
melanthin. Melanthigin, abu, air, terpenoids, alpipatic, alcohol, unsaturated α-
β-hydroxy ketone, sterol, and ester (Saha, R., et al., 2011).

Biji jintan hitam mengandung karbohidrat, proein dan lemak cukup


besar berdasarkan penelitian Sultan, et. al. (2009). Penelitian tersebut
melaporkan bahwa jintan hitan mengandung mineral utama yaitu potassium,
kalsium, fosfor dan magnesium, selain itu juga mengandung sodium, besi,
mangan, seng, dan tembaga. Jintan hitam mengandung fixed oil dengan
polynsaturated fattyacid sebesar60,17±1,53%, asam lemak jenuh sebesar
16,64±16,21 mg/kg dan monosaturated fatty acid sebesar 22,47±0,59%.
Kandungan karotenoid dan tokoferol sebesar 450,66±13,17 mg/kg dalam
minyak, sedangkan dalam kandungan thymoquinone 201,31±13,17 mg/kg
dalm biji. Sebagai pembanding dianalisi pula essensial oil dan diketahui
bahwa jintan hitam mengandung thymoquinone, dihydrotymoquinone, p-
cymene, carvacrol, α-thujene, thymol, α- pinene, β-pinene dan t-anethole
sebagai komposisi utamanya. Selanjutnya, pengujian aktivitas antioksidan
dilakukan secara in vitro menggunakan metode peroksidasi lipid dan DPPH.
Penghambatan radikal bebas pada fixed oil dan essensial oildengan metode
peroksisidasi lipid yaitu sebesar 25,62% dan 92,56%, sedangkan peghambatan
radikal bebas dengan metode DPPH yaitu 32,32% dan80,25%. Hasil
tersebut mengindikasikan bahwa fixed dan essensial oil pada jintan
hitammengandung banyak senyawa fitokimia dan memiliki kemampuan untuk
melawan berbagai penyakit hyperglicemia dan hypercholesterolemia.(Saha, R.,
et al., 2011).

Timoquinon merupakan salah satu turunan fenil propana, yang


diperoleh dariniksidasi asam kuinat. Pengubahan asam kuinat menjadi asam 5-
dehidrokuinat dikendalikan oleh kolmodulin dan protein kinase. Seperti
diketahui, kalmodulin dan protein kinase banyak memberi peran substansi
kerja intra sel (Saha, R., et al., 2011).

Menurut Junaedi dan Yulianti (2006) menyatakan bahwa nigellon


berfungsi sebagai stabilisator dalam sistem imunutas tubuh pada masa
pertumbuhan. Sedangkan asam lemak terutama asam lemak essensial yang
terdiri dari asam alfa-linoleik (omega 3) dan asam linoleik (omega 6) yang
merupakan pembentuk sel dan substansi yang tidak dapat dibentuk dalam
tubuh. Selain itu juga berfungsi sebagai pengunci dan penghilang zat-zat
berbahaya penyebab kanker (Saha, R., et al., 2011).

Berikut ini adalah komposisi kimia biji jinan hutam menurut Nickavar,
et al., (2003):

Tabel 2.1 : Komposisi kimia biji jintan hitam (Nigella sativa Linn. )

No Compound Precentage

1 n-Nonane 1,7

2 3-Methyle Nonane 0,3

3 1,3,5- Trimethyl benzen 0,5

4 n-Denane 0,4

5 1-Methyl-3-propyl benzene 0,5

6 1-Ethyl-2-3-dimethyl benzene 0,2

7 n-Tetradecane 0,2

8 n- Hexadecane 0,2

9 Nentorperonoid 4,0
hydrocarbones

10 Α-Thujene 2,4

11 Α-Pinene 1,2

12 Sabinene 1,4

13 β-Pinene 1,3

14 Myrcene 0,4

15 α-Phellundrene 0,6

16 Ρ-Cymene 14,8

17 Limonene 4,3

18 Ƴ-Terpinene 0,5

19 Monoterpenoid hydrocarbones 26,9

20 Fenchona 1,1

21 Dihydrocarvone 0,3

22 Caryone 4,0

23 Thymoquinone 0,6

24 Monoterpenoid ketones 6,0

25 Terpenon-4-ol 0,7

26 p-Cymene-8-ol 0,4

27 Carvacrol 1,6

28 Monoterpenoid alcohols 2,7

29 Longifolene 0,7

30 Α-longipinene 0,3

31 Sesquiterpenoid 1,0
Hydrocarbones

32 Estragole 1,9

33 Anisaldehyde 1,7

34 Trans-Anethole 38,3

35 Myristicin 1,4

36 Dill Apiole 1,8

37 Apiole 1,0

38 Phenyl propenoid compounds 46,1

Penelitian yang dilakukan oleh Nickavar, et. al. (2005), meneliti


komposisi kimia fixeddan volatile oil pada jintan hitam (Nigeel sativa, L. ) dari
iran. Penentuan komposisi kimia tersebut menggunakan instrumen GC-MS.
Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam jintan hitam mengandung 8 senyawa
fixed oil (99,5%) dan 32 senyawa utama volatile oil(86,7) yang telah
diidentifikasi. Kandungan asam lemak pada fixed oilantara lain asam
linoleat (55,6%), asamoleat (23,4%) dan asam palmitat (12,5%). Senyawa
utama volatile oil yaitu trans- anethole (38,3%), p-cymene (14,8%), limonene
(4,3%), dan carvone (4,0%).Menurut Junaedi dan Yulianti (2006), jintan hitam
tidak hanya terbukti berfungsi sebagai obat penyembuh, tetapi juga
mengandung lebih dari 100 unsur yang mendukung sistem kekebalan tubuh
manusia, termasuk unsur yang dapat menyembuhkan kanker. Jintan hitam
bermanfaat bsebagai penguat sistem kekebalan tubuh dan penekan rasio sel T
sebagai indikator penyakit, antioksidan yang mampu membuang racun dari
dam tubuh (detoksifikasi), aktifitas antihistamin, dan berbagai penyakit kulit
(Saha, R., et al., 2011).

4. Metode Pengolahan

 Neuromuskular (Neuropati Diabetic)


Beberapa teknik sintetik telah digunakan untuk sintesis nanopartikel
berbasis perak dalam hubungannya dengan metode biokimia, fisika dan kimia.
Karena penggunaan bahan penstabil dan/atau pereduksi berbahaya seperti N,
Ndimetilformamida, bahan toksik dan natrium borohidrida, metode berbasis
bahan kimia tidak dianjurkan . Dengan meningkatnya perhatian pada kimia
hijau, senyawa alami seperti pati larut, glukosa, kitosan dan mikroorganisme
tertentu, telah menjadi titik fokus untuk penelitian sebagai alternatif beracun
rendah, agen penstabil dan pereduksi untuk sintesis nanosfer perak.
Penggunaan rute biokimia untuk mensintesis nanopartikel melalui ekstrak
tumbuhan sebagai capping dan reduktor, telah banyak mendapat perhatian
khusus antara lain menganugerahkan nanopartikel perak dengan sifat ekstra
farmakologi. Akibatnya, tanaman obat banyak digunakan untuk sintesis
nanopartikel perak yang bentuk dan ukurannya terkontrol karena tanaman ini
telah terbukti signifikan dalam penggunaan terapeutik. (Amin et al., 2017).

Dalam penelitian ini, kami fokus pada efek antidiabetes, antiinflamasi


bersama dengan antioksidan dari nanopartikel perak yang dibuat dengan
menggunakanNigella sativaekstrak dalam model eksperimental. Selanjutnya,
kami ingin mengeksplorasi efek menguntungkan dari kombinasi ini dalam
memperbaiki degenerasi saraf yang disertai diabetes. (Prathna et al., 2019)

 Reproduksi

Tatalaksana yang dilakukan saat ini untuk mengatasi gangguan sperma


adalah terapi noninvasif dan terapi invasif. Terapi non-invasif dapat dilakukan
dengan cara memodifikasi gaya hidup dan dapat pula diberikan terapi
hormonal. Sedangkan terapi invasif berupa pembedahan (Marshalita, et
al.,2020).

Tatalaksana gangguan sperma ini dilakukan berdasarkan


penyebabnya.Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya pada habbatussauda’ terdapat obat untuk segala macam
penyakit, kecuali kematian” Ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa) dikenal
juga dengan sebutan habatussaudah yang berasal dari biji tumbuhan Nigella
sativa, yaitu tumbuhan biseksual dari Family Ranunculaceae yang dipercaya
oleh masyarakat sebagai obat dari berbagai penyakit sejak zaman Rasulullah.
(Marshalita, et al.,2020).

Pada penelitian yang dilakukan di kelompok hewan coba yang


mendapat perlakuan sehingga menyebabkan penurunan jumlah sperma,
kemudian diberikan ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa) dan didapatkan
hasil adanya peningkatan jumlah spermatozoa sebesar 85.2% (Marshalita, et
al.,2020).

5. Pemanfaatan (Empiris dan Medis)

Nigella sativa (famili Ranunculaceae) atau yang biasa dikenal dengan


jintan hitam sudah lama digunakan sebagai salah satu obat herbal untuk
antidiare, penambah nafsu makan, antihelmintik, diuretik, antibakteri,
analgesik, penyakit kulit, antiinflamasi, dan rematik. Kandungan bioaktif
Nigella sativa meliputi p-cymene, a-thujene, longifolene, b-pinene, apinene,
carvacrol dan senyawa utamanya adalah thymoquinone. Baik minyak Nigella
sativa dan merupakan agen antiinflamasi yang kuat dan sudah dibuktikan pada
berbagai macam penyakit seperti encephalomyelitis, kolitis, peritonitis, edema
dan arthritis melalui penekanan mediator inflamasi seperti prostaglandin dan
leukotrien (Cho Ping, N et al., 2014).

Selain itu, konstituen minyak N. sativa memiliki sifat anti-neoplastik,


anti bakteri, bronkodilator, hipotensi, hipolipidemik, antidiabetik, dan
hepatoprotektif yang terbukti secara ilmiah. Kandungan thymoquinone yang
ada pada N.sativa juga secara signifikan menurunkan kadar IL-1β yang
diinduksi respon inflamasi. Jinten hitam mempunyai fungsi teraupetik, juga
mengandung lebih dari 100 unsur yang mendukung system kekebalan tubuh
manusia.Kandungan yang paling penting adalah thymoquinone (THQ), thymol
(THY), oleh karena itu jinten bhitam berkhasiat untuk mengaktifkan dan
membangkitkan immunity system spesifik atau yang didapatkan secara
langsung dengan kemampuannya menaikkan kadar helper T cell, suppressor
cell-ts vdan natural killer cell, yang semuanya merupakan limph cell yang kusus
dan kadarnay mencapai 75 % (Cho Ping, N et al., 2014).
Nergiz dan oetles (1993) menyatakan bahwa jinten hitam memiliki
kandungan bahan aktif berupa nigelon yang berfungsi sebagai stabilisator
dalam system imunitas tubuh pada masa pertumbuhan serta berfungsi
menekan antihistamin penyebab asma bronchitis, neurodermatitis dan alergi,
bahan aktif lainnya yaitu thymoquinon yang berfungsi sebagai
analgesic kuat dan antiinflamasi serta asam lemak terutama asam lemak
esensial yang terdiri dari asam alfalinolenik (omega 3) dan asam linoleik
(omega 6) yang merupakan pembentuk sel dan substansi yang tidak dapat
dibentuk dalam tubuh (Cho Ping, N et al., 2014).

Selain bahan aktif diatas minyak jinten hitam juga mengandung


karoten yang diubah oleh lever menja di vitamin A yang berfungsi sebagai
penghancur sel- sel rusak yang dapat menyebabkan kanker, lima belas asam
amino, protein dan linolenik serta minyak volatile, alkaloid,, saponin dan
serta tinggi yang memiliki zat antibakteri untuk melawan infeksi parasit
sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengatasi diare, gangguan lambung, lever
dan penyakit lain yang disebabkan olah bakteri. Minyak jinten hitam juga
mengandung berbagai mineral kalsium, sodium, potassium, magnesium,
selenium dan zat besi yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit tetapi memiliki
peranan penting dalam membantu fungsi enzim- enzim lainnya dalam
menciptakan imunitas tubuh (Cho Ping, N et al., 2014).

Kandungan jinten hitam yang dapat dimanfaatkan dalam pengobatan


adalah thymoquinone karena di dalamnya terdapat zat analgesic Saat ini masih
berlangsung berbagai penelitian medis tentang Habbatussauda di berbagai
negara maju, dan satu atau lebih dari kandungan yang lebih aktif dipakai
sebagai resep dalam ilmu pengobatan. Dalam dunia farmasi adalah tidak lazim
atau tidak dibenarkan adanya dua fungsi pada obyek yang sama.
Kenyataannya hal tersebut justru ada pada Nigella sativa tanpa menimbulkan
efek samping negatif. Dalam hal ini, mungkin saja bahwa jinten hitam atau
sebagian kandungannya dipakai dan dikombinasikan dengan substansi lain
(Cho Ping, N et al., 2014).

Khasiat Nigella sativa:

1) Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh.


Dilaporkan bahwa Nigella sativa dapat menekan rasio T-cell, yang
berfungsi sebagai pembunuh sel secara alamiah Penemuan ini termasuk salah
satu penemuan besar karena Black seed ternyata mempunyai peranan penting
pada penyakit yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh, kanker,
AIDS dan sebagainya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Nigella sativa
meningkatkan rasio antara T-cell positif dan negatif menja di 55 persen dengan
30 persen aktivitas pembunuh sel alamiah.

2) Anti-histamin.

Kandungan crystalline nigellone menurunkan pelepasan kalsium


pada sel-sel penyanggah, yang juga melepas histamin.

3) Anti-tumor.
Jinten hitam juga digunakan untuk pengobatan kanker. Menggunakan
asam lemak derivan Nigella sativa , studi dengan menggunakan tikus Swiss
albino menujukkan bahwa unsur aktif ini menghambat perkembangan jumlah
sel kanker yang disebut dengan Ehrlich ascites carcinoma (EAC). Tipe sel
kanker umum yang kedua, yang juga dipakai adalah Dalton's lymphoma ascites
(DLA). Tikus yang mendapatkan sel EAC dan Black seed menunjukkan
keadaan yang normal tanpa adanya tumor, menunjukkan bahwa secara aktif
habbassauda 100 persen mencegah perkembangan tumor EAC. Hasil di tikus
yang menerima sel DLA dan Black seed menunjukkan bahwa unsure aktifnya
telah menghambat perkembangan tumor hingga 50 persen lebih baik daripada
tikus yang tidak mendapatkan unsure aktif tersebut. Studi tersebut
menyimpulkan bahwa unsur aktif tersebut mengisolasi dari Nigella sativa seeds
sebagai penghambat anti-tumor, dan rantai panjang konstituen asam lemak
mungkin sebagai komponen aktifnya.

4) Anti-bakteri.

Pada tahun 1989, dibuat laporan dalam Pakistan Journal of


Pharmacy tentang manfaat anti-jamur dari minyak volatile dari Black seed.
Pada tahun 1992, para peneliti di Departemen Farmasi University of
Dhaka, Bangladesh, memimpin sebuah studi aktifitas anti bakteri minyak
volatile Black seed dengan lima macam antibiotik: ampiciliin, tetracycline,
cotrimoxazole, gentamicin, and Asam Nalidixic. Minyak Black seed terbukti
paling efektif melawan bakteri, termasuk bakteri yang dikenal sangat kuat
daya tahannya terhadap obat-obatan, seperti V. cholera, E. coli (bakteri yang
biasa ditemukan pada daging yang tidak terlalu matang), dan Shigella spp,
kecuali Shigella dysentriae. Kebanyakan keluarga Shigella menunjukkan
pertumbuhan daya tahan yang cepat terhadap antibiotika yang biasa
dipakai bahkan dengan menggunakan kemoterapi.

5) Obat Luka radang.

Diawal tahun 1960, Professor EL- Dakhakny melaporkan bahwa


minyak Black seed memiliki kemampuan meredakan radang dan sangat
berguna untuk mengobati radang sendi. Pada tahun 1995, sekelompok
ilmuwan di Pharmacology Research laboratories, Departement of Pharmacy,
Kings College, London, menemukan bahwa minyak Nigella sativa
menghambat pertumbuhan eicosanoid dan menunjukkan aktifitas sel anti-
oksidan. Penghambatan pertumbuhan eicasanoid, bagaimanapun juga lebih
tinggi dibandingkan daripada yang diharapkan jika hanya menggunakan
thymoquinone. Studi mereka menyarankan bahwa unsure dalam minyak turut
serta dalam meningkatkan reaksi meredakan radang dalam sel. Para ilmuw an
berspekulasi bahwa asam lemak tak jenuh C20:2 yang terkandung dalam
Black seed.

6) Meningkatkan jumlah susu pada ibu menyusui (Cho Ping, N et al.,


2014).

6. Pemanfaatan Bahan Alam Jintan Hitam (Nigella Sativa) Pada Penyakit


Neuromuskular dan Reproduksi

 Penyakit Neuromuskular (Neuropati Diabetic)

Neuropati sensorik yang paling sering dialami, neuropati diabetik


terdiri dari lesi saraf otonom, motorik dan sensorik. Gambaran klinis utama
DN meliputi hilangnya gerakan dan sensasi secara progresif pada tungkai
distal, menunjukkan gejala seperti mati rasa yang intens pada tungkai,
kelemahan dan atrofi otot, nyeri hebat, dan melemahnya atau hilangnya total
refleks tendon, yang pada akhirnya menyebabkan ulkus kaki, infeksi. dan
dalam kasus lain, amputasi. Gejala-gejala tersebut menyebabkan beberapa
beban penyakit sehubungan dengan kecacatan dan kehabisan sumber daya
untuk perawatan kesehatan (Alleman et al., 2015).

Sejak zaman kuno, penyakit manusia dipercaya dapat diobati dengan


menggunakan tanaman obat. Penggunaan obat tanaman telah mengalami
peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir dibandingkan
dengan obat kimia karena berbagai faktor, seperti biaya rendah, akses mudah
tanpa resep, mengingat produk alami memiliki efek

samping yang lebih sedikit, serta tidak perlu merujuk ke saran medis. Nigella
sativa NS adalah bunga dari keluarga Ranunculaceae. Ini adalah tanaman
terapeutik yang tumbuh di berbagai tempat di seluruh dunia terutama Arab
Saudi, Suriah, Pakistan dan Turki. Ini dianggap sebagai sumber yang
diperkaya dengan konstituen vital nutrisi dan minyaknya mengandung
asam lemak tak jenuh ganda (PUFA), serta beberapa fitokimia lainnya
yang menunjukkan sifat antioksidan kuat dan menyebabkan efek penurunan
glukosa (Alleman et al., 2015).

 Reproduksi

Penelitian yang dilakukan oleh Ping (2014) mengenai efek pengobatan


minyak jintan hitam terhadap parameter sperma dan fitur histologi testis pada
tikus menunjukkan minyak jintan hitam dapat meningkatkan kualitas sperma
dan memberikan fitur histologi testis yang lebih baik.Selain itu, penelitian
yang dilakukan oleh Rumampuk (2016) mengenai pengaruh pemberian
ekstrak jintan hitam (Nigella sativa) terhadap kualitas spermatozoa tikus
wistar (Rattus norvegicus) yang terpapar asap rokok menunjukkan ekstrak
jintan hitam (Nigella sativa) dapat memperbaiki kualitas spermatozoa
(Marshalita, et al.,2020).

Kandungan thymoquinone dalam jinan hitam merupakan antioksidan


poten yang bekerja sebagai superoxidant anion scavenger. Hal ini
menunjukkan bahwa thimoquinone berperan pada tahap intersepsi radikal
bebas yaitu dengan mendonorkan elektronnya terhadap radikal bebas.
Thymoquinon yang terkandung dalam minyak jintan hitam (Nigella sativa)
memiliki aktivitas antioksidan yang memegang peranan sangat penting
sebagai protektor spermatozoa terhadap ROS hal ini memungkinkan
membantu memperbaiki abnormalitas spermatozoa akibat radikal bebas
sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas spematozoa. Selain itu,
Jintan hitam (Nigella sativa) juga mengandung berbagai asam lemak tak jenuh
yang sangat dibutuhkan dalam proses maturasi spermatozoa. Asam lemak
tidak jenuh ini menstimulasi aktivitas 17β hydroxysteroid dehidrogenase, yang
merupakan enzim penting dari jalur sintesis testosterone (Marshalita, et
al.,2020).
DAFTAR PUSTAKA

Alleman, C. J., Westerhout, K. Y., Hensen, M., Chambers, C., Stoker, M., Long, S., &
van Nooten, F. E. (2015). Humanistic and economic burden of painful diabetic
peripheral neuropathy in Europe: a review of the literature. Diabetes research and
clinical practice, 109(2), 215-225.

Amin, M., Anwar, F., Janjua, M. R. S. A., Iqbal, M. A., & Rashid, U. (2017). Green
synthesis of silver nanoparticles through reduction with Solanum xanthocarpum L.
berry extract: characterization, antimicrobial and urease inhibitory activities against
Helicobacter pylori. International Journal of Molecular Sciences, 13(8), 9923-9941.

Cho Ping, N., Hashim, N. H., & Hasan Adli, D. S. (2014). Effects of Nigella sativa
(Habbatus sauda) oil and nicotine chronic treatments on sperm parameters and testis
histological features of rats. Evidence-Based Complementary and Alternative
Medicine, 2014.

Marshalita, N., Juanda, G. R., & Jasmadi, R. N. (2020). PENGOBATAN NABI:


EFEK JINTAN HITAM (NIGELLA SATIVA) UNTUK MENINGKATKAN
KUALITAS SPERMA. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 9(1), 1-6.

Prathna, T. C., Chandrasekaran, N., Raichur, A. M., & Mukherjee, A. (2019). Kinetic
evolution studies of silver nanoparticles in a bio-based green synthesis
process. Colloids and Surfaces A: Physicochemical and Engineering Aspects, 377(1-
3), 212-216.

Safithri, F. (2017). Potensi biji jintan hitam (nigella sativa) dalam regenerasi pankreas
secara endogen pada diabetes mellitus tipe-2. Saintika Medika, 13(2), 76-87.

Saha, R., & Bhupendar, K. (2011). Pharmacognosy and pharmacology of Nigella


sativa-a review. Int res J pharm, 2(11), 36-39.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai