Anda di halaman 1dari 45

FRAKSIONASI SENYAWA AKTIF MINYAK ATSIRI

LENGKUAS MERAH (Alpinia galanga (L.) Willd)


SEBAGAI PELANGSING AROMATERAPI SECARA IN VIVO

Oleh : Dr. Rizki Damayanti., M.Si


Berolahraga
Konsumsi makan Pendahuluan
rendah kalori
Konsumsi obat
pelangsing
Jumlah penderita obesitas pada
tahun 2015 meningkat hingga
700 jiwa
Obesitas
•Genetik
• Tekanan darah •Pola makan berlebih
tinggi •Kurang olahraga
•Kerusakan otak pengontrol
• Jantung koroner
makan
• Kanker •Lingkungan
• Metabolik •Gaya hidup
sindrom
Pendahuluan

otak Menekan nafsu makan


dan meningkatkan rasa
oral kenyang
usus
Sintetik &
alami Menghambat
penyerapan lemak
aromaterapi dalam usus
Sistem olfactory
Alternatif pengobatan wangi- Syaraf otonom
wangian yang berasal dari bahan
cairan tanaman yang mudah
menguap
Lipolisis, produksi panas,
dan nafsu makan
antiinflamasi,
Lengkuas Merah analgesik,
(Alpinia antihiperglikemik,
galanga (L.) Willd)
antialergi, antimikroba, antifungal, antikanker,
serta minyak atsirinya berpotensi sebagai
antibakteri dan antioksidan (Chudiwal et al.
2010)

Tanaman dan Rimpang Lengkuas Merah


Tujuan Penelitian

 Fraksionasi komponen dalam minyak


atsiri lengkuas merah
 Menentukan potensi minyak atsiri dan

fraksi terpilih sebagai pelangsing


aromaterapi terhadap tikus jantan
dewasa galur Sprague-Dawley
Metodologi
Isolasi minyak atsiri dengan
Nisbahdestilasi
sampel uap
dan (Muchtaridi
et al. 2003) akudes 1:2
6 jam, T=100-
105oC

lengkuas merah

Na2SO4
destilat

KLT
Fraksionasi minyak atsiri dengan
Kromatografi Kolom
Eluen terbaik Uji KLT

Eluat dengan
spot sama
digabung
2.01 g menjadi 1
fraksi
Pengujian aktivitas pelangsing aromaterapi
terhadap tikus putih secara inhalasi inhalasi

24 ekor tikus
(hewan uji) (berat
pakan 25 I (minyak atsiri)
g/ekor/hari dan
Kontrol
akuades (ad
Tanpa inhalasi
libitum)

II (Fraksi 1)

III (Fraksi 2)
Kelompok tikus putih
I, II, III, & IV

Bobot Bobot sisa Feses dan


pakan (g) pakan (g) urin (g)

Setiap 1 kali
hari perminggu

1. Bobot deposit lemak


: Akhir Perlakuan
ditimbang 1 kali
2. Profil lipid : awal dan seminggu
akhir perlakuan
Metode analisis data

RAK & ANNOVA


tingkat Program SPSS
kepercayaan Uji Duncan 20
95%(α = 0,05)
Hasil dan Pembahasan
Minyak atsiri dan Eluen terbaik

 Isolasi 500g sampel kering


menghasilkan minyak atsiri sebanyak
0.30%
 Eluen terbaik n-heksena: etil asetat
dengan rasio 9:1
Hasil fraksionasi minyak atsiri dengan
Kromatografi Kolom
Fraksi ke- Jumlah spot Bobot (%)

1 6 63.5415

2 4 8.8189

3 3 3.6289

4 4 7.1048

5 3 1.3323

Karakteristik: Rendemen, aroma,


dan kandungan senyawa
Terpenoid

Terpenoid

No Kelompok Jumlah atom karbon (C) Klasifikasi


1 Hemiterpena 5 senyawa
2 Monoterpena 10 terpenoid
3 seskuiterpena 15
4 Diterpena 20
5 Seisterpena 25
6 Triterpena 30
7 Tetraterpena 40
8 Politerpena > 40
trans-kariofilena

β-bisabolena Linalool

α - pinena

tans-α-bergamotene
Golongan Senyawa Minyak atsiri Fraksi 1 Fraksi 2
(%) (%) (%)
Monoterpena α-pinena 0.69 0.13 -
β-pinena 0.49 0.13 -
β-elemena 6.36 3.97 0.84
Limonena - 0.15 9.02

Monoterpena-alkohol 1.8-sineol 3.94 - 1.29


Linalool - 0.04 -
α-bisabolol 1.86 - -
Bergamotol 1.94 - -
Granil asetat 0.89 - -
kavikol 0.32 - -
β- fencyl alkohol 0.04 - -
α- terpineol 0.86 - -
Seskuiterpena β-bisabolena 11.78 11.61 2.68
Trans-kariopilena 9.10 - 3.591
β- seskuifelandren 5.42 1.72 1.35
Pentadekana - - 11.09
Bisiklo-2-heptena - 12.08 6.03
Trans-α-bergamotene 2.39 - -
β-farnesena - 9.59 -
Hasil uji in vivo
Kelompok Bobot awal (g) Bobot akhir (g)
(p>0.05) (p<0.05)
(I) Kontrol 282.33±13.56a 251.83±25.34ab
(II) TK+MA 283.16±22.00a 244.83±25.83a
(III) TK+F1 287.66±14.77a 266.67±16.31b
(IV) TK+F2 289.00±6.16a 258.88±16.11ab
15
%Rerata penurunan
bobot badan

10

0
I II III IV
Kelompok ke-
Rerata konsumsi pakan
1200
Rerata Konsumsi Pakan (g)

1000
800 I
600 II
400 III

200 IV

0
1 2 3 4 5
Minggu Ke-

Perubahan rerata konsumsi pakan selama perlakuan. (I) kontrol; (II)


inhalasi lengkuas merah; (III) inhalasi fraksi 1; (IV) inhalasi fraksi II
Rerata feses dan urin
500
450
Rerata Feses dan Urin (g)

400
350
300
250 I
200 II
150 III
100 IV
50
0
1 2 3 4 5
Minggu Ke-
Jumlah rerata feses dan urin selama perlakuan. (I) kontrol; (II)
inhalasi lengkuas merah; (III) inhalasi fraksi 1; (IV) inhalasi fraksi II
Deposit lemak

60 48.59a
48.33a 46.82a
Rerata deposit lemak (g)

50
37.98a
40

30

20

10

0
I II III IV
Perlakuan
Trigliserida
70
Kadar trigliserida total (mg/dl)

60 47.9a 43.5a
47.8a
50 37.8a

40

30

20

10

0
I II III IV
Perlakuan ke-
Trigeliserida Akhir
Kolesterol total

160 106.6a
107.3a 79.8a
Kadar kolesterol total (mg/dl)

140
120
83.5a
100
80
60
40
20
0
I II III IV
Perlakuan ke-
Kolesterol total akhir
HDL

Kelompok Rerata HDL (mg/dl)


(p<0.05)
Tinggi kolesterol (TK) 119. 05 ±42.01b

TK + Minyak atsiri 98.81 ±23.09b

TK + Fraksi 1 116.93 ±29.97a

TK +Fraksi 2 21.16 ±5.25b


KESIMPULAN

 Fraksionasi minyak atsiri menggunakan metode peningkatan


kepolaran menghasilkan lima fraksi dengan fraksi terpilih
terdiri dari fraksi 1 dan fraksi 2
 Senyawa dominan dalam minyak atsiri adalah β-bisabolena
(11.78%) dan trans-kariofilena (9.10%)
 Fraksi 1 mengandung empat senyawa utama yaitu bisiklo-2-
heptena (12.08%), β-bisabolena (11.61%), eremophila
(10.28%), dan β-farnesena (9.59%)
 Fraksi 2 mengandung 2 senyawa utama, yaitu pentadekana
(11.09%) dan tans-α-bergamotene (9.02%)
 Hasil uji analisis in vivo menunjukkan bahwa minyak atsiri
berpotensi sebagai pelangsing
SARAN

 Penelitian selanjutnya perlu dilakukan variasi


konsentrasi minyak atsiri untuk penentuan dosis
optimum aromaterapi yang diinhalasikan
terhadap hewan uji dengan waktu yang lebih
lama.
C=

Terimakasih
Penentuan eluen terbaik

Kromatogram KLT dengan rasio eluen (kiri ke kanan) (1) CHCl3:EtOAc (4:1),
(2) CHCl3:EtOAc (3.5:1), (3) CHCl3:EtOAc (1:4), (4) n-hek:EtOAc (1:4), (5) n-
hek:EtOAc (2:1), (6) n-hek:EtOAc (3:2), (7) n-hek:EtOAc (3.5:1), (8) n-
hek:EtOAc (7:3), (9) n-hek:EtOAc (7:3), (10) n-hek:EtOAc (8:2), (11) n-
hek:EtOAc (9:1), (12) n-hek:EtOAc (9.9:0.1), (13) n-hek:EtOAc (5:5), (14) n-
hek:EtOAc:CH3OH (9:1:1 tetes) pada panjang gelombang 254 nm
Kromatogramram GC-MS minyak atsiri
Abundance

Intensitas
TIC: SAMPEL_3.D\data.ms
1.3e+08

1.2e+08

1.1e+08

1e+08

9e+07

8e+07

7e+07

6e+07

5e+07

4e+07

3e+07

2e+07

1e+07

0
6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 20.00 22.00 24.00 26.00 28.00
Time-->
Waktu retensi (menit)
Kromatogramram GC-MS Fraksi 1

Abundance

Intensitas
TIC: SAMPLE_1.D\ data.ms

9.5e+07

9e+07

8.5e+07

8e+07

7.5e+07

7e+07

6.5e+07

6e+07

5.5e+07

5e+07

4.5e+07

4e+07

3.5e+07

3e+07

2.5e+07

2e+07

1.5e+07

1e+07

5000000

6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 20.00 22.00 24.00 26.00 28.00
Time-->

Waktu retensi (menit)


Kromatogramram GC-MS Fraksi 2
A bundanc e

Intensitas T IC : S A M P E L _ 4 .D \ d a ta .m s

9000000

8500000

8000000

7500000

7000000

6500000

6000000

5500000

5000000

4500000

4000000

3500000

3000000

2500000

2000000

1500000

1000000

500000

0
1 0 .0 0 1 5 .0 0 2 0 .0 0 2 5 .0 0 3 0 .0 0 3 5 .0 0
T im e - - >

Waktu retensi (menit)


Komposisi Kadar (%)
Air Maks 13.00
Protein 19.00-21.00
Lemak Min 5.00
Serat Maks 5.00
Abu Maks 7.00
Kalsium Min 0.90
Fosforus Min 0.60
Komposisi Kadar (%)

PTU 0.10

Kuning telur 12.50

Minyak kelapa barco 5.00

Pakan standar 82.4

Lemak 9.20
Klasifikasi profil lipid menurut US
National Education (2002)
Kolesterol total (mg/dl) trigliserida (mg/dl) Kolesterol HDL (mg/dl)

<200 Normal <150 Normal <40 Rendah

200-239 Batas tinggi 150-199 Ambang tinggi 41-59 Menghawatirkan

≥240 Tinggi 200-599 Tinggi ≥60 Tinggi/diharapkan

≥500 Sangat tinggi


Tahap analisis
(Pengambilan kontrol darah)
Hewan dibius dengan ketamin HCl (80 mg/kg
bobot badan) dan xylazine (10 mg/kg bobot
badan) secara intraperitoneal.

Darah diambil sebanyaknya (eksanguinis)


sampai hewan mati.
Tahap analisis fisik
Kelompok
tikus putih Ditimbang lemak
samping perut dan
I, II, III, IV, & V sekitar skrotum
Penentuan Bobot Deposit Lemak pada Hewan Uji

Tikus dipuasakan
selama 12 jam Pembiusan ketamin (80 mg/kg
bb): xilazin (10 mg/kg bb)
secara intraperitoneal

•Lemak pada bagian perut


kanan dan kiri serta bagain
testis kanan dan kiri
Tahap analisis
(pengukuran kadar kolesterol total)
Serum : 10 µL Dicampur, kemudian
+ 1000 µL didiamkan selama
pereaksi 10 menit
kolesterol
Serapan
diukur pada
λ 500 nm
terhadap
blanko.
Tahap analisis
(pengukuran kadar trigeliserida )
Serum : 10 µL Dicampur,kemudian
+ 1000 µL didiamkan selama
pereaksi 10 menit
trigeliserida

Diukur
Serapan
pada λ 500
nm terhadap
blanko.
TahapSerum : analisis
200 µL + 0,5 µL
(pengukuran
larutan kadar kolesterol HDL)
pengendap
Supernatan
dikocok dibiarkan
t =10 menit t = 2 menit 100 µL + 100
µL pereaksi
kolesterol

Serapan diukur Diinkubasi ,


pada λ 500 nm t = 5 menit
terhadap blanko. T = ruang
5 6
pentadekana
Beta-pinena

Anda mungkin juga menyukai