Anda di halaman 1dari 7

Judul Formulasi dan Evaluasi Hair Tonic

Tujuan Untuk mengetahui cara pembuatan hair tonic dan evaluasinya


Dasar Teori Hair tonic merupakan obat yang digunakan untuk memperkuat akar
rambut,merangsang tumbuhnya rambut, menghilangkan kotoran pada
kulit kepala rambut,serta membantu melumasi rambut. Hair tonic
biasanya terbuat dari ekstrak tumbuh-tumbuhan. Mekanisme kerja hair
tonic adalah merangsang pertumbuhan bagian dasar rambut yang
mengandung sel- sel melanosit yang cukup untuk menghasilkan melanin
(zat warna rambut/ pigmen) dan sel- sel yang mensintesiskan keratin
keras (hard keratin) sebagai dasar pembentukan rambut sehingga tampak
hitam berkilau, mudah diatur dan mempunyai akar rambut yang kuat
(Dasnani, 2018)
Bahan yang untuk membuat hair tonic yaitu Etanol 95 %, Propilen
glikol, Asam askorbat, Metil paraben, Mentol, Aquades . Pemerian
etanol berupa cairan tidak berwarna, mudah menguap, jernih, dan
berbau khas. Etanol mudah bercampur dengan air dan praktis bercampur
dengan semua pelarut organik. Dalam formulasi sediaan ini, etanol
digunakan sebagai pelarut, kosolven, sekaligus antimikroba dan
pengontrol viskositas dengan konsentrasi 30%. Pemerian propilen
glikol berupa cairan jernih, tidak berwarna, manis, kental, praktis tidak
berbau, dan bersifat higroskopis. Senyawa ini dapat bercampur dengan
air. Kegunaan propilen glikol adalah sebagai kosolven dan stabilizer.
Konsentrasi penggunaanya berkisar antara 5-80% pada formulasi larutan
topikal dengan kegunaan sebagai pelarut. Nipagin atau metil paraben
merupakan serbuk kristal putih atau tidak berwarna dan tidak berbau.
Larut dalam etanol dan propilen glikol, sedikit larut dalam air. Memiliki
aktivitas sebagai pengawet antimikroba untuk sediaan kosmetik
makanan dan sediaan farmasi. Efektif pada rentang pH yang besar dan
mempunyai spektrum antimikroba yang luas meskipun lebih efektif
terhadap jamur dan kapang. Campuran paraben digunakan untuk
mendapatkan pengawet yang efektif. Konsentrasi yang digunakan untuk
sediaan topikal adalah 0,02-0,3%. Pemerian menthol ialah serbuk
kristal tidak berwarna dengan bau dan rasa khas. Kegunaan menthol
ialah digunakan sebagai pemberi sensasi dingin pada sediaan topikal dan
juga untuk memberi bau. Menthol sangat larut dalam etanol dan dapat
juga digunakan sebagai peningkat penetrasi ke kulit. Pada sediaan
kosmetik, penggunaannya berkisar 0,1-2,0%. Aquadest ialah Air murni
yang diperoleh dengan cara penyulingan disebut aquadest, sehingga
lebih bebas dari kotoran maupun mikroba
Alat dan Bahan  Alat = Timbangan analitik, Mortir dan alu , Beaker glass, Gelas ukur,
Batang pengaduk, Ph meter / kertas Ph, Viskometer Oswald, Cawan
porselen, Penangas
 Bahan = Etanol 95 %, Propilen glikol, Asam askorbat, Metil
paraben, Mentol, Aquades
Prosedur Kerja  Formula 1
Nama bahan Jumlah Fungsi
Metil paraben 0,075 g Pengawet
Etanol 95% 50 mL Pelarut
Menthol 0,1 g Anti ketombe
Humektan
Propilen glikol 10 mL
atau pelembab
Asam askorbat 0,1 g Vit C
Ad 100
aquades Pelarut
mL

 Formula 2
Nama bahan Jumlah Fungsi
Metil paraben 0,1 g Pengawet
Etanol 15 mL Pelarut
Menthol 0,2 g Anti ketombe
Humektan atau
Propilen glikol 2 mL
pelembab
Asam askorbat 0,1 g Vit C
Ad 100
aquades Pelarut
mL
 Formula 3
Nama bahan Jumlah Fungsi
Metil paraben 0,1 g Pengawet
Etanol 25 Pelarut
Menthol 0,2 g Anti ketombe
Humektan atau
Propilen glikol 5 mL
pelembab
Asam askorbat 0,1 g Vit C
Ad 100
aquades Pelarut
mL

 Cara Pembuatan Hair Tonic


1. Ditimbang semua bahan yang diperlukan.
2. Dilarutkan 0,1 g asam askorbat di dalam beaker glass
dengan air suling (campuran pertama).
3. Kemudian dilarutkan 0,1 g metil paraben dengan etanol
95% di dalam beaker glass, diaduk hingga larut (campuran
kedua).
4. Setelah itu dimasukkan 0,2 g menthol ke dalam campuran
pertama, diaduk hingga homogen.
5. Dimasukkan propilen glikol di dalam beaker glass, diaduk
hingga larut lalu dicampurkan keduanya hingga homogen
Evaluasi  Uji Organoleptik
Tonik rambut diamati tentang perubahan warna, aroma, bau dan
konsistensi, pengamatan organoleptik dilakukan untuk mendapatkan
perubahan fisik (warna dan aroma) dari hair tonic.
 Pengujian Nilai pH
Dilakukan dengan menggunakan pH universal, sediaan dioleskan
pada kertas pH kemudian ditunggu beberapa saat, setelah berubah
warna kemudian dicocokkan dengan indicator pH yang terdapat pada
kemasan. Menurut SNI 16-4955-1998 pH untuk sediaan hair tonic
adalah 3-7
 Pengujian Homogenitas
Dilakukan dengan mengamati partikel secara visual tidak mudah
larut dan diendapkan sebelum dan sesudah uji daur ulang. Formulasi
diuji untuk homogenitas dengan tampilan visual dan sentuhan .
 Pengujian bobot jenis
Dilakukan dengan menimbang piknometer kosong dan pinometer
yang berisi sampel lalu dihitung bobot jenis nya. Menurut SNI 16-
4955-1998 bobot jenis untuk sediaan hair tonic adalah tidak lebih
dari 1
 Pengujian Viskositas
Tonik rambut dimasukkan melalui tabung dan hair tonic yang
tersedot melalui batas bawah dan batas atas lalu tonik rambut
dibiarkan mengalir dari batas atas hingga batas bawah. Waktu yang
dibutuhkan untuk tonik rambut mengalir diukur dengan stopwatch.
Syarat hair tonic menurutu SNI yaitu 2,8 – 5,5 cP.
Hasil dan  Uji organoleptis
Pembahasan Bentuk : cair
Warna : Larytan tak berwarna
Bau : bau khas ginseng

 Uji bobot jenis


Berat pikno kosong = 24,5470 g
Berat pikno + air = 49,9067 g
Berat pikno + sampel = 49,9368 g
Suhu air = 27°C
30−25°𝐶 994,62−996,02 5 −1,4
Jawab = 30−27°𝐶 = = = 994,62−𝑥
994,62−𝑥 3

5 (994,62 –x) = 3 (-1,4)

4973,1 – 5x = -4,2

-5x = -4,2 – 4973,1

x = 995,46 g/L

x = 0,99546 g/mL
(𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜+𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠 )−𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
V pikno = 𝐵.𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑠𝑢ℎ𝑢 27°𝐶
49,9067 𝑔 −24,5470 𝑔
= 995,46 𝑔/𝐿
25,3597 𝑔
= 995,46 𝑔/𝐿
= 0,0254 /L
= 0,0000254 mL

(𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜+𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 )−𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔


Berat jenis sampel = 𝑉𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜
49,9368 𝑔 −24,5470 𝑔
= 0,0254 𝐿
= 999,5984 g/L
= 0,9995984 g/mL

 Uji Homogenitas
Sediaan Hair Tonik homogen

 UJi pH
pH sediaan hair tonic yaitu 5 yang artinya memenuhi syarat SNI (3-
7)

 Uji Viskositas

1,78 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 + 1,56 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 + 1,71 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘


Waktu Hair tonik = = 1,68 detik
3

1,18 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 + 1,05 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 + 0,98 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘


Waktu air = = 1,07 detik
3

𝛲ℎ𝑎𝑖𝑟 𝑡𝑜𝑛𝑖𝑘 𝑥 𝑡𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑥 𝜂 𝑎𝑖𝑟


η Hair tonik = 𝛲 𝑎𝑖𝑟 𝑥 𝑡 𝑎𝑖𝑟

0,99705 𝑥 1,68 𝑥 0,8891


= = 1, 39 cP
0,997051 𝑥 1,07
Pembahasan Pada saat diuji organoleptis didapatkan hair tonik larutan tak berwarna,
cair dan berbau khas ginseng. Lalu evaluasi selanjutnya yaitu uji bobot
jenis zat cair pada hair tonik. Evaluasi bobot jenis hair tonik dilakukan
dengan cara mengambil hair tonik dimasukkan kedalam piknometer
kemudian ditimbang pada neraca analitik. Sehingga didapatkan hasil
bobot jenis sampel atau hair tonik 0,9995984 g/mL yang memnuhi syarat
SNI yaitu tidak lebih 1. Kemudian pada evaluasi uji homogenitas sediaan
diamati secara subjektif dengan cara mengoleskan sedikit hair tonik di
atas kaca objek dan dan diamati susunan partikel yang terbentuk atau
ketidakhomogenan partikel terdispersi dalam hair tonik yang terlihat
pada kaca objek. Hasil sediaan hair tonik yaitu homogeny. Kemudian
pada evaluasi uji pH dilakukan dengan menggunakan pH universal,
sediaan dioleskan pada kertas pH kemudian ditunggu beberapa saat,
setelah berubah warna kemudian dicocokkan dengan indicator pH yang
terdapat pada kemasan. pH sediaan hair tonik yaitu 5 yang atinya
memenuhi syarat SNI (3-7). Sedangkan pada evaluasi uji viskositas, hair
tonik dimasukkan melalui tabung dan hair tonic yang tersedot melalui
batas bawah dan batas atas lalu tonik rambut dibiarkan mengalir dari
batas atas hingga batas bawah. Waktu yang dibutuhkan untuk tonik
rambut mengalir diukur dengan stopwatch. Viskositas yang didapatkan
pada sediaan hair tonik yaitu 1,39 cP yang artinya tidak memenuhi syarat
SNI (2,8 – 5,5 cP)
Kesimpulan Dari sediaan hair tonic tersebut diperoleh hasil evaluasi sebagai berikut

 Uji Organoleptis : Larutan tak berwana, cair, berbau khas ginseng

 Uji Bobot Jenis : Bobot jenis sampel atau hair tonik 0,9995984 g/mL
yang memnuhi syarat SNI yaitu tidak lebih dari 1
 Uji Homogenitas : Sediaan hair tonic homogeny
 Uji pH : pH sediaan hair tonik yaitu 5 yang atinya memenuhi syarat
SNI (3-7)
 Uji Viskositas : Viskositas sediaan hair tonik yaitu 1,39 cP yang
artinya tidak memenuhi syarat SNI (2,8 – 5,5 cP)
Daftar Pustaka Sona, FR. 2018. Formulasi Hair Tonic Ekstrak Lidah Buaya dan Uji
Aktivitas Pertumbuhan Rambut pada Tikus Putih Jantan.
Skripsi. Malang : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim
SNI 16-4955.1998. Losio Tonik Rambut. Jakarta : BSN
Hindun, S. Akmal, A. Najihudin, A. Sari, N. 2017. Formulation of Hair
Tonic Combination of Cellery and Green Tea Leaves Ethanol
Extract for Rabbit Hair Growth. Jurnal Ilmiah Farmako Baharo
8 (1) : 21 – 23
Jubaidah, S Indriani, R. Saadah, H. Wijaya, H. 2018. Formulasi dan Uji
Pertumbuhan Rambut Kelinci dari Sediaan Hair Tonic
Kombinasi Ekstrak Daun Seledri dan Daun Mangkokan. Jurnal
Ilmiah Manuntung 4 (1) : 8 - 14

Anda mungkin juga menyukai