Anda di halaman 1dari 11

MOTIVASI ANAK SULUNG :

HARAPAN PERTAMA ORANG TUA

Oleh :
Chiara Mayori Novana Atmaja
2202531033
Kelas B

PROGRAM STUDI SARJANA PSIKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2023
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan, pelajaran, dan pengalaman yang telah di
limpahkan kepada saya. Memberikan kesempatan telah menyusun dan menyelesaikan tugas
paper tepat pada waktunya. Rasa syukur dan bangga saya ucapkan kepada diri saya sendiri
yang sudah bisa menyelesaikan tugas paper sebagai tugas dalam mata kuliah Psikologi
Belajar di semester II pada Program Studi Sarjana Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana.
Terima kasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan kepada Dosen Pengampu mata
kuliah Psikologi Belajar, Ibu IGA Diah Fridari, S.Psi., M.Psi., Ph.D, dan Kak Aria Saloka
Immanuel, S.Psi., M.Psi., karena telah memberikan materi dan banyak ilmu serta pengalaman
untuk membuat paper bagi mahasiswa semester II pada Program Studi Sarjana Psikologi
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana tahun 2023. Terima kasih juga saya ucapkan
kepada media-media dan sumber-sumber acuan materi yang saya gunakan dalam menyusun
paper yang berjudul “MOTIVASI ANAK SULUNG : HARAPAN PERTAMA ORANG
TUA”.
Harapan besar yang ingin saya sampaikan, semoga paper yang telah saya susun
mendatangkan beribu manfaat dan dapat menjadi media dalam menambah pengetahuan bagi
para pembaca. Tidak luput dari kesalahan, bahwasannya saya menyadari terdapat banyak
kekurangan atas paper yang telah saya susun dengan sedemikian rupa, sehingga
membutuhkan banyak masukan, kritik, dan saran yang bersifat membangun dari dosen
pengampu sekalian.

Denpasar, 25 Mei 2023

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................I
DAFTAR ISI...................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................2
2.1 Pengertian Motivasi.....................................................................................................2
2.2 Jenis Motivasi..............................................................................................................2
2.3 Hubungan Motivasi Anak Sulung dengan Teori.........................................................3
2.4 Proses Motivasi dalam mencapai target yang diinginkan............................................5
BAB III PENUTUP.........................................................................................................6
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................7

II
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap orang yang terlahir di dunia memiliki urutan kelahiran yang berbeda-beda.
Sangat penting bagi setiap anak untuk dapat mengatasi tantangan-tantangan dan rintangan
yang timbul dalam setiap pertumbuhan yang terjadi dengan adanya bekal motivasi. Terdapat
perbedaan yang beragam pada setiap anak dalam memunculkan motivasi berdasarkan urutan
kelahirannya. Faktor eksternal yang dapat memengaruhi motivasi tumbuh yaitu berdasarkan
harapan orang tua terhadap urutan kelahiran anaknya pada sebuah keluarga.
Anak menjadi sumber kebahagiaan orang tua dan sekaligus harapan yang diharapkan
oleh orang tuanya di dalam sebuah keluarga. Motivasi sangat diperlukan bagi semua anak
untuk membentuk stimulasi atau sebuah rangsangan pada perilaku yang terjadi dan menjadi
tolak ukur keberhasilan agar perilaku tersebut sesuai dengan arahan yang dikehendaki di
masa depan (Azwar, 1990). Motivasi dapat menjadi suatu kunci keberhasilan seorang anak
dalam menargetkan keberhasilan yang dilakukan, dan dapat berpengaruh terhadap perilaku
yang dilakukan untuk mencapai tujuan keberhasilan dalam meraih cita-citanya.
Anak sulung atau anak pertama menjadi harapan orang tua dalam menentukan
keberhasilan keturunan selanjutnya di keluarga. Biasanya anak sulung didominasikan sebagai
anak yang memiliki karakteristik rasa ingin tahu yang tinggi, memiliki tanggung jawab yang
besar, dan menyimpan rasa takut yang tinggi. Anak sulung dapat melakukan segala hal
dengan adanya motivasi dari dalam dirinya sendiri untuk dapat kelak menjadi contoh bagi
adik-adiknya dan selalu berusaha untuk menjadi anak yang terbaik di dalam keluarga.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian motivasi?
2. Sebutkan jenis-jenis motivasi?
3. Jelaskan hubungan motivasi anak sulung dengan teori!
4. Bagaimana proses motivasi dalam mencapai target yang diinginkan?

1.3 Tujuan
Sebagai dasar tonggak awal keberhasilan dalam menjadi anak sulung untuk dapat
memenuhi harapan orang tua dengan menanamkan motivasi kuat dan setinggi mungkin.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Motivasi


Motivasi berasal dari kata motive yang memiliki arti dorongan, terjadi karena adanya
suatu perubahan dari dalam diri seseorang. Dorongan tersebut dimaksudkan untuk dapat
mencapai target maupun tujuan yang ingin dicapai nantinya. Dorongan dibutuhkan untuk
menimbulkan adanya suatu reaksi dalam sebuah proses maupun usaha yang terjadi
berdasarkan kebutuhan untuk berprestasi dalam hidup seseorang. Motivasi menjadikan
individu memiliki keinginan, usaha, dan dorongan yang kuat dalam mencapai keberhasilan
yang tinggi.
Motivasi menurut para ahli yaitu, menurut Hasibun (2007), kata motivasi berasal dari
kata latin yaitu movere yang memiliki arti sebagai suatu dorongan yang dapat menimbulkan
adanya gerakan dalam menciptakan individu untuk dapat bergerak dengan bekerjasama,
bekerja secara efektif, dan kegiatan lainnya yang dapat memunculkan adanya kepuasan
didalam diri individu tersebut. Menurut Handoko (2012), motivasi merupakan suatu motif
yang dapat diartikan sebagai usaha yang mendorong individu untuk dapat melakukan atau
mengerjakan suatu hal. Motif yang dimaksud dapat diartikan juga sebagai upaya penggerak
dari dalam dan di dalamnya terdapat subjek dengan melakukan suatu aktivitas atau kegiatan
tertentu untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

2.2 Jenis Motivasi


a. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik terjadi pada individu dengan motif yang menjadi aktif dengan tidak
diperlukannya rangsangan dari luar, karena pada diri individu tersebut sudah ada dorongan
dalam melakukan sesuatu yang bersumber dari dalam dirinya. Menurut Siagian (2004),
motivasi intrinsik merupakan motivasi yang berasal dari dalam diri individu, dihasilkan
dengan adanya integritas dari tujuan-tujuan individu itu sendiri maupun tujuan dari luar
individu yang nantinya dapat dirasakan atas kepuasannya. Sedangkan, menurut Permana
(2009), dikutip dari Nawawi bahwa motivasi intrinsik merupakan dorongan kerja yang
bersumber dari dalam diri pekerja itu sendiri sebagai individu dengan kesadarannya sendiri
terhadap pentingnya suatu target yang akan menjadi goals diakhir proses yang telah
dilakukan.
b. Motivasi Ekstrinsik
2
Motivasi ekstrinsik bersumber dari luar diri individu dengan motif aktif terdapatnya
rangsangan dari luar individu itu sendiri. Menurut Permana (2009), dikutip dari Nawawi
bahwa motivasi ekstrinsik merupakan dorongan kerja pada individu yang bersumber dari luar
diri pekerja itu sendiri, biasanya terjadi karena kondisi diluar yang mengharuskan untuk
melalukan suatu kegiatan yang dapat mendorong individu agar dapat melakukannya.

2.3 Hubungan Motivasi Anak Sulung dengan Teori


Goals setting theory (Teori Penetapan Tujuan)
Menurut Alferd Adler, anak sulung atau anak pertama dikaitkan sebagai anak yang
sudah memiliki perilaku dan pikiran secara matang. Anak sulung dipantaskan untuk bisa
mandiri, bertangggung jawab dan memiliki prestasi yang tinggi karena terdapat tekanan atau
dorongan harapan orang tua kepadanya. Harapan orang tua tentunya memiliki harapan yang
sangat besar terhadap anak sulungnya, dibandingkan kepada urutan anak dibawah dari anak
pertamanya. Menjadi contoh bagi adik-adiknya merupakan harapan orang tua terhadap anak
sulung, kelak ketika anak sulung sudah mencapai titik dari kesuksesan yang diharapkan orang
tua dalam meraih karirnya, maka jelas sudah akan diikuti dengan urutan anak lainnya yang
terpacu dan berpedoman pada kakaknya untuk dapat mengikuti jejak dan langkah yang sudah
dilalui.
Anak sulung memiliki karakter kepribadian yang teliti, ambisius, dan lebih agresif
jika dilihat perbandingannya dari urutan kelahiran anak lainnya. Menurut Sukadi (2006),
faktor yang sangat memengaruhi motivasi tumbuh pada seorang anak yaitu harapan dari
orang tuanya. Harapan orang tua pada anak pertamanya sangatlah besar, tentunya akan
berpengaruh juga terhadap tingginya motivasi yang dimiliki oleh anak sulung. Tercapainya
suatu keberhasilan dengan diraihnya kesuksesan pada anak sulung berkaitan juga dengan
goals setting yang menjadi penetapan tujuan keberhasilan yang akan diperoleh. Tingkat
keberhasilan yang diperoleh pastinya akan sesuai dengan target dan proses yang sudah dilalui
dengan kinerja yang sungguh-sungguh.
Goals setting merupakan penetapan yang dilakukan individu atas tujuan yang spesifik
dengan diukurnya berdasarkan keinginannya dalam mencapai hasil spesifik yang diinginkan
dapat tercapai. Goals setting terjadi karena adanya faktor intrinsik yang mengatur secara
langsung atas perilaku atau tindakan individu yang berasal dari dalam dirinya untuk
menetapkan tujuan yang jelas akan tercapai. Individu menumbuhkan adanya dorongan untuk
dapat diperbesar dalam menekuni usaha yang dilakukan oleh individu. Berdasarkan hal

3
tersebut, maka individu akan melakukan usahanya dengan lebih keras dilakukan dengan
memperoleh goals pada hasil diakhir tujuannya (Latham, 2007).
Menurut Edwin Locke (1968), teori penetapan tujuan merupakan suatu hal yang
penting dengan melibatkan tujuan pengembangan rencana dalam memotivasi dan
membimbing individu. Terdapat tiga moderator yang menjadi tolak ukur keberhasilan dalam
teori penetapan tujuan dapat terjadi, yaitu :
1. Pentingnya terdapat hasil yang sesuai dengan harapan dari suatu pencapaian pada tujuan
yang diinginkan.
Dalam sebuah proses yang dilakukan, anak sulung memiliki harapan untuk dapat
memperoleh hasil sesuai dengan harapan dari dalam dirinya sendiri maupun harapan dari
orang tuanya. Harapan dari kedua sisi menjadi satu tujuan yang diinginkan dalam
memperoleh kesuksesan dan keberhasilan yang disatu padukan.
2. Self-efficacy, keyakinan yang dapat ditumbuhkan oleh individu dari dalam dirinya untuk
dapat yakin bahwa individu tersebut mampu dalam mencapai tujuan yang
diharapkannya.
Keyakinan pada diri seseorang untuk mampu dan bisa merupakan salah satu
karakteristik kuat yang dimiliki oleh anak sulung. Keyakinan pada diri sendiri
ditumbuhkan untuk memberi suatu persepsi positif datang dan tumbuh pada konsep diri
individu tersebut. Keyakinan untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan dengan
mencapai keberhasilan yang diinginkan.
3. Komitmen terhadap orang lain, dilakukan dengan adanya janji atau keterlibatan yang
dilakukan kepada individu lain yang dapat memengaruhi meningkatnya komitmen.
Komitmen anak sulung terhadap orang tuanya untuk kelak dapat membahagiakan
orang tuanya dengan memberi respon positif atas goals yang telah dilakukan, sehingga
dapat menimbulkan peningkatan terhadap pengaruh komitmen itu sendiri.

Expectancy Theory (Teori Harapan)


Menurut H. Vroom, berdasarkan teori harapan, motivasi merupakan suatu hasil yang
ingin dicapai oleh individu dengan adanya perkiraan yang berhubungan terhadap tindakan
yang dilakukan individu dengan terarah pada hasil yang ingin dicapai dan diinginkan. Teori
harapan dapat diartikan sebagai suatu pemahaman tujuan individu yang berkaitan dengan
upaya dan kinerja dengan menghasilkan kepuasan terhadap tujuan individu tersebut.
Anak sulung menjadi harapan orang tua dalam mencapai goals keberhasilan dimasa
yang akan datang. Tentunya, terdapat pengharapan besar orang tua terhadap anak sulungnya.
4
Anak sulung dapat bertindak dengan meningkatkan motivasi yang tinggi dengan dapat
diperolehnya goals yang sesuai dengan harapan orang tua terhadap dirinya. Dilakukan
dengan menjalankan proses yang baik, hingga mendorong akan tujuan keberhasilan yang baik
juga diperoleh. Jika individu menginginkan harapan yang besar, maka motivasi yang tinggi
harus juga dibangun dengan sepadan. Sedangkan, jika individu menginginkan harapan yang
kecil, maka otomatis motivasi yang ditanam kecendrungan dengan motivasi yang rendah.

2.4 Proses Motivasi dalam mencapai target yang diinginkan


Motivasi menjadi dasar tonggak awal dalam melakukan perjalanan yang panjang demi
mencapai sebuah target keinginan yang diharapkan. Motivasi sangat memengaruhi individu
ketika sedang menjalankan sebuah proses yang dilakukan, sehingga motivasi yang
diharapkan dapat menjadi gejolak pembangunan bagi individu untuk dapat melakukan
capaiannya dengan maksimal. Tolak ukur keberhasilan juga dapat dihitung dari seberapa
motivasi besar yang kita tanam di dalam diri dan pikiran kita untuk dapat mencapai target
sesuai dari harapan awal pada saat baru melangkah. Motivasi yang kuat menentukan kualitas
individu terhadap perilaku dan karakteristiknya. Individu otomatis akan dengan gigih, tekun,
dan ulet dalam memperjuangkan dan mengusahakan target yang diinginkan dalam
keberhasilan tercapai. Ketika sedang menjalani proses dalam meraih cita-cita, sangat
diperlukannya ada motivasi yang kuat guna mengantisipasi terjadinya fase down agar cepat
untuk up di kondisi yang tidak terduga, karena sudah dipegang teguh oleh motivasi yang kita
perkuat dari pemikiran, perkataan, dan mindset di dalam diri kita sendiri.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Anak sulung menjadi harapan pertama bagi orang tua didalam sebuah keluarga.
Tuntutan yang sangat banyak sekaligus menjadi anak pertama yang harus memiliki
kepribadian yang baik untuk dapat menjadi contoh kepada adik-adiknya. Motivasi anak
sulung dalam menggapai keberhasilan di masa depan menjadi jembatan dari harapan orang
tua yang sangat besar kepadanya. Dilakukan dengan memulai motivasi pada diri sendiri
dengan mengaitkannya terhadap Goals Setting Theory dan Expectancy Theory, maka
motivasi akan sejalan dengan keinginan keberhasilan yang diharapkan oleh orang tua
maupun diri individu tersebut.

6
DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. (1999). Dasar-dasar psikometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


Hadari, Nawawi, dan Mimi Martini, 2001, Penelitian Terapan, Gajah Mada University Press:
Yogyakarta.
Handoko, H., 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia dan Personalia, BPFE UGM:
Yogyakarta.
Hasibuan, Malayu S.P, 2007, Organisasi dan Motivasi: Dasar Peningkatan Produktifitas,
Bumi
Aksara: Jakarta.
Kadji, Y. (2012). Tentang teori motivasi. Jurnal Inovasi, 9(01).
Kusnandar, D. L. (2023). TEORI MOTIVASI. PENGANTAR MANAJEMEN
(OPTIMALISASI KINERJA ORGANISASI), 199.
Latham, G.P, & Locke. (2007). New developments in and directions for goalsetting research.
European Psychologist. 12, 290-300.
Locke, Edwin A. (1968). Toward a theory of task motivation and incentives. Organizational
Behavior and Human Performance, 3(2), 157-189.
Malini, G. A. N. D., & Fridari, D. (2017). Perbedaan motivasi belajar siswa ditinjau dari jenis
kelamin dan urutan kelahiran di SMAN 1 Tabanan dengan sistem full day
school. Jurnal Psikologi Udayana, 2(1), 145-155.
Maulana, F. H. (2015). Pengaruh motivasi intrinsik, motivasi ekstrinsik dan komitmen
organsasi terhadap kinerja karyawan pada Bank BTN Kantor Cabang
Malang (Doctoral dissertation, Brawijaya University).
Muhammad, M. (2017). Pengaruh motivasi dalam pembelajaran. Lantanida Journal, 4(2),
87-97.
Novillasari, M., & Mardhiyah, S. A. (2021). Hubungan antara Persepsi terhadap Harapan
Orang Tua dengan Ketakutan akan Kegagalan Akademik pada Anak Sulung. Insight:
Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi, 17(2), 297-313.
Prihartanta, W. (2015). Teori-teori motivasi. Jurnal Adabiya, 1(83), 1-14.
SANJAYA, A. (2019). Hubungan antara goal setting dengan motivasi belajar
siswa (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung).
7
Setiawan, N. A. (2017). Pengaruh pelatihan penetapan tujuan (goal setting) untuk
meningkatkan motivasi belajar Agama Islam pada Mahasiswa. Al-adyan: jurnal studi
lintas Agama, 12(1), 31-51.
Siagian, Sondang P. 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta
Siregar, N. S. (2011). Perbedaan kecerdasan emosi antara anak sulung dan anak
bungsu (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau).
Sudrajat, A. (2008). Teori-teori motivasi. Tersedia juga dalam http://akhmadsudrajat.
wordpress. com/2008/02/06/teori-teori-motivasi/[diakses di Bandung: 9 Oktober
2012].
Sukadji,S. (2010). Psikologi Pendidikan dan psikologi sekolah. Depok: lembaga
pengembangan sarana. Pengukuran dan pendidikan psikologi.

Anda mungkin juga menyukai