0
Menimbang Respon Feminis
Terhadap Globalisasi
Yongki Sutoyo
Outline
1. Globalisasi ekonomi mengacu pada proses integrasi ekonomi global yang muncul pada
akhir abad ke-20 yang didorong oleh cita-cita neoliberal. Proses ini bertujuan untuk
mewujudkan cita-cita pilihan individu yang bebas dan memaksimalkan efisiensi dan
pertumbuhan ekonomi, kemajuan teknologi, dan keadilan distributif. Globalisasi ekonomi
dikaitkan dengan institusi politik dan ekonomi global tertentu, seperti Organisasi
Perdagangan Dunia, Dana Moneter Internasional, dan Bank Dunia.
2. Cita-cita Neoliberal
a. Liberalisasi perdagangan
b. Deregulasi Serena Parekh and Shelley
c. Privatisasi aset publik Wilcox, “Feminist Perspectives
d. Penghapusan program kesejahteraan sosial
e. Pembatasan imigrasi
on Globalization,” p. 1.
Globalisasi dalam Perspektif Feminis
1. Globalisasi politik mengacu pada perubahan dalam pelaksanaan kekuasaan politik yang
dihasilkan dari peningkatan keterlibatan transnasional. Sebelum Perang Dunia II, sistem
politik internasional dipahami dalam istilah yang disebut model Westphalia. Menurut
model ini, kekuasaan politik dijalankan terutama melalui pemerintahan di tingkat negara
teritorial. Sistem politik internasional terdiri dari negara-negara berdaulat, yang menikmati
monopoli kekuasaan politik di dalam wilayah mereka sendiri. Sejak globalisasi, system ini
meskipu masih bertahan, namun dominasinya berkurang, terutama sejak adanya perjanjian
internasional yang mengatur hubungan antar negara utamanya dalam isu-isu Bersama
seperti: bencana alam, genosida, kelaparan, dan teoririsme.