Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA

PARTISIPASI INDONESIA
PADA
INTERNATIONAL HORTICULTURAL EXHIBITION
EXPO 2023 DOHA, QATAR

Kementerian Negara/Lembaga: Kementerian Pertanian


Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Hortikultura
Hasil : Peningkatan citra positif, ekspor produk hortikultura,
investasi asing dan wisatawan mancanegara.
Kegiatan : Parisispasi pada Expo 2023 Doha
Indikator Kinerja Kegiatan : Peningkatan nilai ekspor, investasi, wisatawan, dan citra
Indonesia.

I. LATAR BELAKANG

A. Dasar Pertimbangan

1. Perubahan iklim yang memicu pada pemanasan global telah membuat


perhatian masyarakat dunia terfokus pada isu lingkungan. Indonesia sebagai
negara tropis dan memilki hutan kedelapan terbesar dunia sering dituduh
sebagai negara yang menyebabakan perubahan iklim. Kebakaran hutan,
walaupun terjadi di negara lain, dituduh sebagai pembukaan lahan baru bagi
perkebunan kelapa sawit. Selain itu, perusahaan pulp dan kertas Indonesia
sering dituduh mempunyai andil dalam berkurangnya hutan di Indonesia.
Indonesia menjadi salah satu dari lima negara di dunia yang dituduh paling
banyak kehilangan hutan. Menurut data dari Global Forest Watch, Indonesia
kehilangan 9,75 juta hektare hutan primer antara 2002 dan 2020.

2. Ekspor produk hortikultura memiliki potensi dan prospek dalam mendongkrak


perekonomian nasional Indonesia, namun potensi tersebut belum digali secara
matang, khususnya di bidang pemasaran, teknoligi, dan inovasi serta investasi.
Menurut data UN COMTRADE, ekspor Indonesia untuk produk pertanian pada
tahun 2021 mencapai US$3.96 milyar. Apabila tidak memasukkkan produk teh,
kopi, coklat, ekspor Indonesia untuk produk hortikultura mencapai US$1.9
milyar.

3. Menurut data UNWTO, sejak 1990 outbound Tourist GCC (Gulf Cooperation
Council-Saudi Arabia, Bahrain, UAE, Oman, Qatar dan Kuwait) telah
meningkat 10 kali lipat dan pada 2015 telah mencapai 40 juta dengan
pengeluaran mencapai 60 milyar dollar AS. Menurut data BPS, kunjungan
wisatawan dari GCC ke Indonesia pada 2019, sebelum merebaknya wabah

1
Covid-19, hanya tercatat 209.937 orang atau jauh bila dibandikan Malaysia dan
Thailand yang merupakan destinasi pavorit bagi wisatawan GCC.

4. Masih rendahnya investasi asing di bidang hortikulura berdampak pada


pengembangan produk dalam negeri. Teknologi dan inovasi yang dimiliki
negara lain perlu diadopsi oleh stake holders Indonesia sebagai solusi untuk
peningkatan outputs.

B. Gambaran Umum International Horticultural Exhibition Expo

1. International Horticultural Exhibition Expo atau Expo 2023 Doha


diselenggarakan di Doha, Qatar selama enam bulan dari tanggal 2 Oktober
2023 - 28 Maret 2024. Expo berlangsung di bawah naungan Bureau
International des Expositions (BIE), yang mana Indonesia merupakan salah
satu anggotanya.

2. Penyelenggaraan Expo dilatarbelakangi dengan meningkatnya pemanasan


global akibat penggunaan bahan bakar fosil yang mendorong karbon dioksida
(CO2), metana, dan gas rumah kaca lainnya ke atmosfer. Hidrokarbon ini
memanaskan planet melalui efek rumah kaca, yang disebabkan oleh interaksi
antara atmosfer bumi dan radiasi yang masuk dari matahari. Pemanasan
global diperkirakan akan mengakibatkan rusaknya planet bumi seperti
perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati dan penggurunan.

3. Penggurunan (desertification) akibat penggunaan sumber daya secara tidak


berkelanjutan melalui penggundulan hutan dan degradasi tanah subur akibat
aktivitas manusia dan perubahan iklim. Sepertiga dari permukaan tanah di
bumi telah menjadi korban penggurunan dan menurut perkiraan setiap
tahunnya sekitar 12 juta hektar telah menjadi gurun.

4. Expo 2023 Doha mengangkat tema "Green Desert, Better Environment".


Tujuannya adalah untuk mendorong, menginspirasi, dan menginformasikan
masyarakat dunia tentang solusi inovatif untuk mengurangi penggurunan dan
membangun lingkungan yang berkelanjutan. Tema tersebut memiliki sub tema
sebagai berikut:

a. Environmental Awareness; Sebagai pendorong untuk melindungi sumber daya


alam, meningkatkan hubungan manuasia dengan alam dan
mempromosikan pembangunan berkelanjutan.

b. Modern Agriculture; Penyediaan inovasi, riset, dan kemajuan ilmiah untuk


menghasilkan pangan yang aman, berkelanjutan, dan terjangkau bagi
populasi dunia yang terus meningkat.

2
c. Technology and Innovation; Sebagai solusi masa depan dan memainkan
peranan penting dalam mengubah penggunaan bahan bakar fosil, solusi bagi
polusi industri perkotaan dan memajukan alternatif untuk pertanian intensif bahan
kimia.

d. Sustainability; Sebagai tujuan bersama umat manusia dalam


menyeimbangkan kebutuhan yang berbeda dengan kesadaran tentang
ekonomi, teknologi, lingkungan dan ilmu sosial.

5. Expo 2023 Doha berlokasi di Al Bidda Park, sebuah taman di tengah Kota Doha,
dengan luas 170 hektar. Ditargetkan pameran ini akan dikunjungi oleh sekitar 3
juta pengunjung.

II. TUJUAN

1. Sehubungan dengan Dasar Pertimbangan dan Gambaran Umum di atas,


keikutsertaan Indonesia pada Expo 2023 Doha dirasa sangat penting dalam
mewujudkan tujuan atau target sebagai berikut:

a. Membangun citra postif Indonesia di forum internasional untuk menangkis


isu deforetasi pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit dan kertas.

b. Meningkatkan ekspor produk hortikultura nasional untuk mendongkrak


perekonomian nasional Indonesia.

c. Meningkatkan masuknya arus wisatawan asing, khususnya wisatawan


GCC dan Timur Tengah ke Indonesia melalui pameran budaya dan
landscape Indonesia.

d. Meningkatkan kerjasama di bidang hortikultura dengan negara peserta


yang dapat meningkatkan teknologi dalam negeri.

e. Mempromosikan teknologi hortikultura Indonesia ke negara-negara peserta


lainnya.

f. Menarik investasi asing di bidang hortikultura

2. Mengidentifikasi opsi untuk meningkatkan citra Indonesia di bidang


lingkungan hidup untuk konsumen dunia, khususnya labeling bahwa minyak
kelapa sawit tidak sehat untuk dikonsumsi.

3. Menjelajahi ide-ide nyata tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana
langkah selanjutnya.

3
III. PENERIMA MANFAAT

1. Secara umum, penerima manfaat dari kegiatan ini adalah pemangku


kepentingan nasional di bidang ekonomi (perdagangan, pariwisata, investasi),
utamanya produk pertanian hortikulura, baik dari kalangan pelaku usaha,
Pemerintah, maupun BUMN.

2. Adapun identifikasi penerima manfaat secara spesifik adalah sebagai berikut:

a. Pelaku usaha Indonesia yang memiliki output berupa produk-produk


hortikultura, baik yang telah memiliki akses maupun yang potensial untuk
diperkenalkan ke pasar internasional.
b. Pemangku kepentingan nasional dari kalangan Pemerintah, baik pusat
maupun daerah, yang memiliki potensi dan minat untuk menjalin dan
mempererat kerja sama dengan mitra potensial di Timur Tengah.
c. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki visi pengembangan
usaha dan bisnis ke luar negeri, baik untuk pemasaran produk unggulan
masing-masing maupun untuk menjajaki potensi investasi dan perluasan
usaha ke pasar internasional.

IV. BENTUK DAN PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Pembuatan konsep dan design pavilion yang mencerminkan berbagai unsur


budaya dan estetika Indonesia.

2. Pembangunan paviliun Indonesia indoor dan out door termasuk restoran dan
tempat penjualan lima produk hortikultura potensial Indonesia.

3. Pembangunan taman yang mencerminkan pemandangan alam Indonesia.


Taman mempresentasikan unsur budaya dan lanskap Indonesia sehingga
pengunjung Pameran dapat melihat dan mengenali perkembangan seni
hortikultura yang khas Indonesia

4. Pagelaran budaya, temu bisnis, konferensi, lokakarya dan lainnya bekerja


sama erat dengan stake holder nasional.

5. Penyediaan sample produk, booklet pariwisata dan lainnya,

4
V. INDIKATOR KEGIATAN DAN KELUARAN

A. Indikator Kegiatan
1. Terlaksananya partisipasi Indonesia pada Expo 2023 Doha yang dihadiri oleh
kalangan pemerintah, pelaku usaha, pemangku kepentingan dan masyarakat
umum dari seluruh dunia, khususnya Timur Tengah.

B. Keluaran
1. Keikutsetaan Indonesia pada Expo 2023 Doha diharapkan dapat
menghasilkan keluaran sebagai berikut:

a. Terciptanya citra positif Indonesia di forum internasional terhadap isu


deforetasi, pembalakan liar dan lingkungan hidup.
b. Meningkatkannya ekspor produk hortikultura Indonesia ke luar negeri,
khususnya Timur Tengah.

c. Meningkatnya kunjungan wisatawan asing ke Indonesia, khususnya dari


GCC yang akan meningkatkan masuknya devisa dan kesejahteraan
masyarakat.

d. Terjalinnya Kerjasama Teknik di bidang hortikultura dengan negara yang


memiliki inovasi dan teknologi yang bermanfaat untuk meningkatkan
produksi dalam negeri.

e. Meningkatnya Kerjasama Selatan-Selatan, khususnya dengan negara-


negara Afrika melalui program capacity building.

f. Masuknya investasi asing di bidang hortikultura, khususnya dari negara-


negara GCC.

VI. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN

1. Kementerian Pertanian mengarahkan kegiatan sebagai upaya dari building


blocks sinergi para pemangku kepentingan. Perlu dibangun mekanisme
konsultasi dengan Kementerian/Lembaga terkait, asosiasi pengusaha
(hortikultura, sawit. kertas dan pariwisata dan lainnya) di Indonesia dan KBRI
Doha guna identifikasi berbagai masalah dalam mencapai suksesnya
kepesertaan Indonesia.

2. Kegiatan akan dilakukan melalui berbagai tahapan dan strategi yang ditujukan
untuk dapat menghasilkan keluaran yang disasar, termasuk penyusunan
informasi lengkap mengenai produk potensial yang menjadi target.

5
A. Metode Pelaksanaan

B. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan

1. Tahap Persiapan

2. Tahap Pelaksanaan

3. Tahap Pasca Pelaksanaan


Penyusunan laporan, berupa evaluasi dan identifikasi langkah tindak lanjut.

VII. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

VIII. BIAYA YANG DIBUTUHKAN

Penyelenggaraan membutuhkan biaya

IX. PENUTUP

Partisipasi Indonesia pada Expo 2023 Doha diarahkan untuk meningkatkan citra
positif Indonesia di bidang lingkungan hidup, meningkatkan ekspor produk
hortikultura, investasi asing, pariwisata dan hubungan kerja sama antara
Indonesia dengan negara peserta.

*****

Anda mungkin juga menyukai