Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENGANTAR AKUNTANSI II

BEBAN ANGKUT

DOSEN PENGAMPU :
LA ODE ABDUL RAKHMAN, S.E., M.Ak

OLEH KELOMPOK 6 :
RATNA 162201119
NERMI 162201141
INDAH SETYAWATI 162201127
MUHAMMAD RIZKY 162201185

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON


FAKULTAS EKONOMI
PRODI MANAJEMEN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “BEBAN
ANGKUT” tepat waktu. Makalah ini kami susun guna memenuhi tugas dari dosen pada
mata kuliah Pengantar Akuntansi II di Universitas Muhammadiyah Buton. Selain itu,
kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan
pembaca.

Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak La Ode Abdul


Rakhman, S.E., M.Ak. selaku dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan kami. Kami juga mengucapkan terima kasih
pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang akan membangun kami terima demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................................

Kata Pengantar ................................................................................................................

Daftar Isi ...........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................

1.1 Latar Belakang .........................................................................................


1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................
1.3 Tujuan .......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................................

2.1 Teori dan Konsep Beban Angkut ...........................................................


2.2 Perbedaan FOB Shipping Poin dan FOB Destination .........................

BAB III PENUTUP ........................................................................................................

3.1 Kesimpulan ...............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perusahaan adalah suatu badan usaha yang didirikan oleh seseorang atau
sekelompok orang yang kegiatannya dapat berupa produksi, distribusi maupun
jasa yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ekonomis manusia. Dalam
pengelolaan bidang usaha, perusahaan dibagi menjadi 3 bentuk yakni perusahaan
jasa, perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur.
Menurut istilah persediaan barang dagang dipakai untuk menunjukkan barang-
barang yang dimiliki guna untuk dijual kembali atau digunakan untuk
memproduksi barang-barang yang akan diproduksi. Dalam perusahaan dagang,
barang-barang yang dibeli dengan tujuan akan dijual kembali disebut persediyaan
barang dagang (Baridwan, 2004:149)
Persediaan barang dagang dapat diperoleh dengan dua syarat pengiriman yakni
FOB- Shipping Poin dan FOB Destination, berikut dalam makalah ini akan
dijelaskan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan teori dan konsep beban angkut
2. Apa perbedaan dari FOB- Shipping Poin dan FOB- Destination

1.3 Tujuan
1. Mengetahui teori dan konsep beban angkut
2. Mengetahui perbedaan FOB- Shipping Poin dan FOB-Destination
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 TEORI DAN KONSEP BEBAN ANGKUT


Beban angkut adalah biaya atau pengeluaran yang terkait dengan transportasi
barang atau material dari satu tempat ke tempat lain oleh perusahaan. Beban
angkut mencakup biaya yang timbut dari penggunaan kendaraan, bahan bakar,
sopir atau operator, pemeliharaan dan perbaikan kendaraan, asuransi
transportasi, atau biaya lainnya.
1. Beban Angkut Penjualan
Beban angkut penjualan adalah biaya angkut yang ditanggung oleh penjual
dalam angkutan penjualan barang. Beban angkut penjualan digunakan
untuk mencatat jumlah beban pengangkutan barang-barang yang dijual
yang ditanggung perusahaan. Beban angkut bisa di artikan sebagai ongkos
atau upah dari pengangkutan barang tersebut.
Beban angkut penjualan berfungsi sebagai tempat mencatat jumlah beban
mengangkut barang-barang yang telah terjual dan mengirimkan barang
tersebut kepada pembeli. Akun “beban angkut penjualan” akan dilakukan
pencatatannya di sisi sebelah debet serta “kas” di sisi sebelah kredit.
2. Beban Angkut Pembelian
Beban angkut pembelian adalah pencatatan transaksi pembayaran beban
angkut yang ditanggung oleh pembeli. Akun “beban angkut pembelian”
akan dilakukan pencatatannya di sisi sebelah debit dan “kas” di sisi
sebelah kredit.
2.2 PERBEDAAN FOB SHIPPING POIN DAN FOB DESTINATION
1. Free On Board – Shipping Poin (FOB-Shipping Poin) adalah transaksi
penjualan barang dagang dimana penyerahan hak kepemilikan atas barang
dagang tersebut dilakukan di gudang penjual. Konsekuensinya, seluruh
beban pengiriman barang dagang sejak dari gudang penjual hingga gudang
pembeli menjadi tanggungan pembeli. Itu berarti jika transaksi penjualan
dilakukan dengan menggunakan FOB-Shipping Poin, maka biaya
pengiriman tidak dicatat dan di jurnal oleh pihak penjual. Sebalikya pihak
pembeli harus mencatat dan menjurnal biaya pengiriman tersebut dalam
buku jurnalnya. Akibatnya, harga beli barang dagang tersebut akan
bertambah sebesar biaya pengirimannya.
2. Free On Board – Destination (FOB-Destination) adalah transaksi penjualan
barang dagang di mana penyerahan hak kepemilikan atas barang dagang
tersebut dilakukan di gudang pembeli. Konsekuensinya, seluruh beban
pengiriman barang dagang sejak dari gudang penjual hingga gudang
pembeli menjadi tanggungan penjual. Jika transaksi penjualan
menggunakan FOB- Destination, maka baiaya pengiriman sama sekali
tidak dicatat dan di jurnal oleh pembeli. Sebaliknya, pihak penjual harus
mencatat dan menjurnal beban pengiriman tersebut ke dalam buku
jurnalnya. Itu berarti beban pengiriman menjadi tanggungan pihak penjual
dan menjadi bagian dari beban operasi yang harus dikeluarkan pada periode
tersebut, dan yang akan mengakibatkan berkurangnya laba usaha
perusahaan penjual pada perusahaan yang bersangkutan.
BAB III
PENUTUP
3.2 Kesimpulan
Beban angkut adalah biaya atau pengeluaran yang terkait dengan transportasi
barang dari satu tempat ke tempat lain. Beban angkut terbagi menjadi dua, yaitu
beban angkut penjualan dan beban angkut pembelian. Beban angkut penjualan
adalah pencatatan transaksi pembayaran beban angkut yang ditanggung oleh
penjual, sedangkan beban angkut pembelian adalah sebaliknya yaitu pembayaran
beban angkut ditanggung oleh pembeli.
Perbedaan FOB- Shipping Poin dengan FOB- Destination adalah FOB- Shipping
Poin adalah transaksi penjualan barang dagang dimana penyerahan hak
kepemilikan atas barang dagang tersebut dilakukan di gudang penjual dan akan
menjadi hak pembeli dari tempat penjual. Dan FOB- Destination adalah transaksi
penjualan barang dagang di mana penyerahan hak kepemilikan atas barang dagang
tersebut dilakukan di gudang pembeli dan menjadi tanggung jawab si penjual.
DAFTAR PUSTAKA

Hermain Hendra, Nurlaila, Lili Safrida, Sufitrayati, Alfurkaniati, Ermawati Yana,


Ikhsan Arfan, Olivia Hastuti, Jubi, Nurwani, Pengantar Akuntansi 1:edisi 3,
Medan: Madenatera, 2019.
https://novalio.id/blog/pengertian-akun-beban-angkut-penjualan-pada-bisnis-ukm/

Anda mungkin juga menyukai