Anda di halaman 1dari 26

PENUGASAN EVIDENCE BASED PUBLIC HEALTH (EBPH)

BLOK 4.4 KESEHATAN MASYARAKAT

KASUS BINATANG PELIHARAAN

Disusun Oleh:
Fadila Natasya Tahir – 18711138
Tutorial 2

Tutor:
Dr. Yayuk Fathonah, M.Sc

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2021/2022
I. KASUS
Binatang Peliharaan (Kasus 7)
Memiliki binatang peliharaan dikatakan dapat memperbaiki kesehatan
pemiliknya, terutama bagi yang tinggal sendiri. Sebelum merekomendasikan
pada pasien untuk memiliki binatang peliharaan, seorang dokter harus
mencari dasar ilmiah rekomendasi ini.

II. RUMUSAN PICO


Question Part Question Term Synonyms
Population Manusia Pet ownership OR
human
Intervention Memelihara hewan Pets, dog, cat
Comparisson Tidak memiliki Non pet owner
binatang peliharaan
Outcome Perbaikan kesehatan/ Health improvement,
Kualitas hidup/ survival
kelangsungan hidup

Apakah memiliki hewan peliharaan dapat memperbaiki kesehatan atau


kelangsungan hidup manusia?
III. SEARCHING METHOD
IV. ARTIKEL JURNAL
V. FORM CRITICAL APPRAISAL

Ya, studi ini membahas dengan jelas masalah yang menjadi fokus penelitian. Pada
bagian introduksi, peneliti menjelaskan bahwa sejauh ini belum ada studi berbasis
populasi besar yang menilai efek kepemilikan hewan peliharaan terhadap kejadian
kardiovaskular. Sebagian besar penelitian juga tidak mencakup populasi lansia
dan masih kurangnya informasi tentang hubungan kepemilikan hewan peliharaan
dan kelangsungan hidup. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk meneliti
hubungan kepemilikan hewan peliharaan dan kelangsungan hidup pada populasi
lansia dengan hipertensi selama tindak lanjut jangka panjang (11 tahun).
Ya. Penelitian ini merupakan survival analisis dengan prospektif cohort study
berbasis populasi pada lansia usia 65-84 tahun dengan tekanan darah tinggi. Data
diambil dari subsampel peserta dalam ANBP2 yang merespon pet ownership
questionare. Kuesioner diberikan kepada peserta pada pertengahan tahun 2000.
Kuesioner memiliki lima item yang menanyakan apakah peserta saat ini memiliki
atau pernah memiliki hewan peliharaan, jenis hewan peliharaan (anjing, kucing,
burung, ikan, dll), jumlah hewan peliharaan, dan lain sebagainya. Penelitian ini
juga sudah disetujui oleh komite Etika dari Royal Australian College of General
Practitioners sesuai dengan deklarasi Helsinki dari Asosiasi Medis Dunia.
Informasi survival peserta ditentukan selama rata-rata 10,9 tahun (kisaran
interkuartil 10,2-11,4) data disensor pada 31 Oktober 2009.
Peneliti tidak menjelaskan secara jelas mengenai cara meminimalisir bias, tidak
dijelaskan kriteria inklusi maupun ekslusi pada penelitian ini. Hal ini karena data
diambil dari subsampel peserta dalam ANBP2 yang merespon kuesioner
kepemilikan hewan. Dari 6018 peserta, 4039 yang merespon kuesioner yang
dimasukkan ke penelitian. Status paparan dengan hewan peliharaan dilihat dari
status kepemilikan hewan (tidak pernah, pernah, dan saat ini), jumlah
kepemilikan, dan jenis hewan peliharaan. Untuk jumlah dan jenis hewan
peliharaan tidak dibatasi. Dari karakteristik peserta dilihat dari jenis kelamin,
umur, marital status, pendidikan, merokok, alkohol, obesitas, tekanan darah,
riwayat penyakit, nilai laboratorium, aktivitas fisik, dan pengobatan hipertensi.
Kemudian dibagi menjadi 4 model yaitu model 1 (unadjusted), model 2
(disesuaikan dengan usia dan jenis kelamin), model 3 (model 2 dan disesuaikan
dengan pendidikan, marital status, tekanan darah, serum kolesterol, HDL, riwayat
diabetes, paparan rokok, BMI, eGFR dan aktivitas fisik), dan model 4 (model 3
dan disesuaikan dengan randomized treatment dengan ACE inhibitor dan diuretik
dan on treatment tekanan darah)
Outcome yaitu survival peserta ditentukan oleh hubungan dengan Australian
Institute of health dan Welfare National Death Index (death registry).
Faktor pembaur dalam penelitian ini sudah diidentifikasi oleh peneliti.
Penelitian ini mengambil keterangan dari faktor pembaur dalam analisisnya.
Dengan cox-proportional hazard regression model, analisis univariat mengamati
semua penyebab dan kematian kardiovaskular yang signifikan lebih rendah pada
mereka yang saat ini atau sebelumnya memiiliki hewan peliharaan. Pada analisis
multivariat, disesuaikan dengan faktor pembaur untuk memperoleh hasil yang
diinginkan, hubungan (hazard ratio) antara pernah memiliki hewan dan penurunan
mortalitas kardiovaskular tetap signifikan secara statistik, namun untuk hubungan
dengan semua penyebab kematian gagal mencapai signifikan.
Ya, untuk follow up dari subjek sudah lengkap. Dari 6018 peserta ANBP2 yang
masih hidup dan dikirimkan kuesioner, 4039 peserta yang menjawab (67%) yang
masuk ke penelitian. Selama tindak lanjut jangka panjang, 958 peserta meninggal
dengan 499 diantaranya akibat penyakit kardiovaskular. Kematian kardiovaskular
lebih tinggi diantara mereka yang tidak pernah memiliki hewan peliharaan
dibandingkan mereka yang saat ini atau pernah memiliki hewan peliharaan.
Ya, penelitian ini berlangsung cukup lama, yaitu 11 tahun.

Hasil dari studi ini adalah :

- Semua penyebab dan kematian akibat kardiovaskular secara signifikan


lebih rendah pada kelompok yang pernah memiliki hewan peliharaan (saat
ini atau pernah memiliki). Pemilik hewan peliharaan saat ini menunjukan
hubungan signifikan dengan penurunan mortalitas kardiovaskular.
- Hubungan (Hazard ratio) antara kepemilikan hewan peliharaan dan
penurunan mortilitas kardiovaskular (HR 0,76, 95% Cl 0,61-0,96, p 0,02)
signifikan secara statistik, tetapi hubungan serupa untuk semua penyebab
kematian (HR 0,86, 95% Cl 0,73-1,02, p 0,09) gagal mencapai signifikan.
-
Hasilnya pada studi ini disesuaikan dengan nilai 95% Confidence interval dan p
value yaitu 95% CI 0.61-0.96, p=0,02. Kelompok yang memiliki hewan
peliharaan dapat menurunkan mortalitas kardiovaskular sebesar 24% (HR 0,76)
dibandingkan kelompok yang tidak memiliki hewan peliharaan. Dipopulasi
umum, kita yakin 95% bahwa kepemilikikan hewan peliharaan dapat mengurangi
kematian akibat kardiovaskular antara 4% dan 38% (Cl 0.61-0.96)

Ya. Saya percaya dengan hasil pada penelitian ini, karena melihat lama waktu
penelitian dan hasil yang ditemukan, namun sampel penelitiannya masih
dipertimbangkan karena ada potensi bias. Selain itu, variabel
perancu/counfounding juga sudah diperhitungkan pada penelitian ini. Ketika
disesuaikan dengan counfouding factors, hasil yang diperoleh tetap signifikan
antara kepemilikan hewan peliharaan saat ini dan penurunan kejadian
kardiovaskular [hazard ratio 0.76, 95% confidence interval (CI) 0.61–0.96, P=
0.02]. Peserta yang sebelumnya pernah memiliki hewan peliharaan, disesuaikan
dengan counfouding factors hasilnya tidak signifikan secara statistik.

Jika disesuaikan dengan kriteria brandford hill:

o Penelitian ini memiliki kekuatan asosiasi yang lemah karena ada


potensi bias yang tidak dapat dikendalikan.
o Biological plausibility : sudah dikaitkan dengan ilmu pengetahuan
yang masuk akal secara biologis
o Dosis respon : tidak dijelaskan secara jelas.

o Konsistensi : sudah konsisten dengan beberapa penelitian yang


lalu.

o Temporality : sebab mendahului penyebab.


Hasil pada penelitian ini belum dapat diterapkan secara klinis pada populasi yang
lainnya. Peneliti menjelaskan bahwa ekstrapolasi ke populasi lansia yang lebih
luas tidak dimungkinkan dari data tersebut. Selain itu, studi ini tidak menilai
durasi kepemilikan hewan yang mungkin menjadi faktor penting yang terkait
dengan kelangsungan hidup. Diperlukan studi prospektif tambahan dengan
populasi usia lanjut yang lebih luas untuk mengkonfirmasi temuan. Temuan
dalam penelitian ini bersifat observasional bukan merupakan sebuah eksperimen.
Hasil penelitian ini sudah disesuaikan dengan bukti-bukti dari penelitian
sebelumnya.

Implikasi penelitian ini dalam praktek sehari-hari dapat digunakan sebagai upaya
promotif kesehatan. Dalam promosi gaya hidup kepada pasien dengan
mempertimbangkan manfaat hewan peliharaan untuk membantu mengurangi
faktor risiko kardiovaskular seperti gaya hidup yang lebih aktif secara fisik seperti
mengajak hewan peliharaan untuk jalan jalan. Selain itu, persahabatan dengan
hewan peliharaan dapat mengurangi stress dan depresi, memiliki hewan
peliharaan dapat membantu untuk bersosialisasi lebih melalui interaksi dengan
orang lain. Dengan penelitian ini, kita mengetahui bahwa memiliki hewan
peliharaan dapat berpotensi meningkatkan kelangsungan hidup pasien dengan
hipertensi atau penyakit kardiovaskular.

Anda mungkin juga menyukai