Penugasan Evidence Based Public Health
Penugasan Evidence Based Public Health
Disusun Oleh:
Fadila Natasya Tahir – 18711138
Tutorial 2
Tutor:
Dr. Yayuk Fathonah, M.Sc
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2021/2022
I. KASUS
Binatang Peliharaan (Kasus 7)
Memiliki binatang peliharaan dikatakan dapat memperbaiki kesehatan
pemiliknya, terutama bagi yang tinggal sendiri. Sebelum merekomendasikan
pada pasien untuk memiliki binatang peliharaan, seorang dokter harus
mencari dasar ilmiah rekomendasi ini.
Ya, studi ini membahas dengan jelas masalah yang menjadi fokus penelitian. Pada
bagian introduksi, peneliti menjelaskan bahwa sejauh ini belum ada studi berbasis
populasi besar yang menilai efek kepemilikan hewan peliharaan terhadap kejadian
kardiovaskular. Sebagian besar penelitian juga tidak mencakup populasi lansia
dan masih kurangnya informasi tentang hubungan kepemilikan hewan peliharaan
dan kelangsungan hidup. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk meneliti
hubungan kepemilikan hewan peliharaan dan kelangsungan hidup pada populasi
lansia dengan hipertensi selama tindak lanjut jangka panjang (11 tahun).
Ya. Penelitian ini merupakan survival analisis dengan prospektif cohort study
berbasis populasi pada lansia usia 65-84 tahun dengan tekanan darah tinggi. Data
diambil dari subsampel peserta dalam ANBP2 yang merespon pet ownership
questionare. Kuesioner diberikan kepada peserta pada pertengahan tahun 2000.
Kuesioner memiliki lima item yang menanyakan apakah peserta saat ini memiliki
atau pernah memiliki hewan peliharaan, jenis hewan peliharaan (anjing, kucing,
burung, ikan, dll), jumlah hewan peliharaan, dan lain sebagainya. Penelitian ini
juga sudah disetujui oleh komite Etika dari Royal Australian College of General
Practitioners sesuai dengan deklarasi Helsinki dari Asosiasi Medis Dunia.
Informasi survival peserta ditentukan selama rata-rata 10,9 tahun (kisaran
interkuartil 10,2-11,4) data disensor pada 31 Oktober 2009.
Peneliti tidak menjelaskan secara jelas mengenai cara meminimalisir bias, tidak
dijelaskan kriteria inklusi maupun ekslusi pada penelitian ini. Hal ini karena data
diambil dari subsampel peserta dalam ANBP2 yang merespon kuesioner
kepemilikan hewan. Dari 6018 peserta, 4039 yang merespon kuesioner yang
dimasukkan ke penelitian. Status paparan dengan hewan peliharaan dilihat dari
status kepemilikan hewan (tidak pernah, pernah, dan saat ini), jumlah
kepemilikan, dan jenis hewan peliharaan. Untuk jumlah dan jenis hewan
peliharaan tidak dibatasi. Dari karakteristik peserta dilihat dari jenis kelamin,
umur, marital status, pendidikan, merokok, alkohol, obesitas, tekanan darah,
riwayat penyakit, nilai laboratorium, aktivitas fisik, dan pengobatan hipertensi.
Kemudian dibagi menjadi 4 model yaitu model 1 (unadjusted), model 2
(disesuaikan dengan usia dan jenis kelamin), model 3 (model 2 dan disesuaikan
dengan pendidikan, marital status, tekanan darah, serum kolesterol, HDL, riwayat
diabetes, paparan rokok, BMI, eGFR dan aktivitas fisik), dan model 4 (model 3
dan disesuaikan dengan randomized treatment dengan ACE inhibitor dan diuretik
dan on treatment tekanan darah)
Outcome yaitu survival peserta ditentukan oleh hubungan dengan Australian
Institute of health dan Welfare National Death Index (death registry).
Faktor pembaur dalam penelitian ini sudah diidentifikasi oleh peneliti.
Penelitian ini mengambil keterangan dari faktor pembaur dalam analisisnya.
Dengan cox-proportional hazard regression model, analisis univariat mengamati
semua penyebab dan kematian kardiovaskular yang signifikan lebih rendah pada
mereka yang saat ini atau sebelumnya memiiliki hewan peliharaan. Pada analisis
multivariat, disesuaikan dengan faktor pembaur untuk memperoleh hasil yang
diinginkan, hubungan (hazard ratio) antara pernah memiliki hewan dan penurunan
mortalitas kardiovaskular tetap signifikan secara statistik, namun untuk hubungan
dengan semua penyebab kematian gagal mencapai signifikan.
Ya, untuk follow up dari subjek sudah lengkap. Dari 6018 peserta ANBP2 yang
masih hidup dan dikirimkan kuesioner, 4039 peserta yang menjawab (67%) yang
masuk ke penelitian. Selama tindak lanjut jangka panjang, 958 peserta meninggal
dengan 499 diantaranya akibat penyakit kardiovaskular. Kematian kardiovaskular
lebih tinggi diantara mereka yang tidak pernah memiliki hewan peliharaan
dibandingkan mereka yang saat ini atau pernah memiliki hewan peliharaan.
Ya, penelitian ini berlangsung cukup lama, yaitu 11 tahun.
Ya. Saya percaya dengan hasil pada penelitian ini, karena melihat lama waktu
penelitian dan hasil yang ditemukan, namun sampel penelitiannya masih
dipertimbangkan karena ada potensi bias. Selain itu, variabel
perancu/counfounding juga sudah diperhitungkan pada penelitian ini. Ketika
disesuaikan dengan counfouding factors, hasil yang diperoleh tetap signifikan
antara kepemilikan hewan peliharaan saat ini dan penurunan kejadian
kardiovaskular [hazard ratio 0.76, 95% confidence interval (CI) 0.61–0.96, P=
0.02]. Peserta yang sebelumnya pernah memiliki hewan peliharaan, disesuaikan
dengan counfouding factors hasilnya tidak signifikan secara statistik.
Implikasi penelitian ini dalam praktek sehari-hari dapat digunakan sebagai upaya
promotif kesehatan. Dalam promosi gaya hidup kepada pasien dengan
mempertimbangkan manfaat hewan peliharaan untuk membantu mengurangi
faktor risiko kardiovaskular seperti gaya hidup yang lebih aktif secara fisik seperti
mengajak hewan peliharaan untuk jalan jalan. Selain itu, persahabatan dengan
hewan peliharaan dapat mengurangi stress dan depresi, memiliki hewan
peliharaan dapat membantu untuk bersosialisasi lebih melalui interaksi dengan
orang lain. Dengan penelitian ini, kita mengetahui bahwa memiliki hewan
peliharaan dapat berpotensi meningkatkan kelangsungan hidup pasien dengan
hipertensi atau penyakit kardiovaskular.