Anda di halaman 1dari 7

apa definisi berfikir secara statistik menurut para ahli

Definisi berfikir secara statistik menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

1. George W. Cobb: "Berfikir secara statistik adalah kemampuan untuk memahami data,
menafsirkan temuan, dan membuat keputusan berdasarkan bukti-bukti numerik."

2. David S. Moore: "Berfikir secara statistik adalah kemampuan untuk memahami dan
mengaplikasikan konsep-konsep statistik dalam konteks dunia nyata."

3. Roxy Peck: "Berfikir secara statistik adalah kemampuan untuk memahami bagaimana data
dikumpulkan, menganalisis data dengan menggunakan teknik statistik yang tepat, dan
menyajikan hasil analisis dengan cara yang jelas."

4. Allan J. Rossman: "Berfikir secara statistik adalah kemampuan untuk memahami variabilitas
dalam data, mengenali pola-pola dalam data, dan membuat inferensi berdasarkan data
tersebut."

Secara umum, berfikir secara statistik adalah kemampuan untuk menggunakan metode-metode statistik
untuk menganalisis data, membuat keputusan berdasarkan bukti-bukti numerik, dan
menginterpretasikan hasil analisis dengan benar.

ada lagi?

Berikut adalah definisi berfikir secara statistik menurut beberapa ahli lainnya:

1. Joan Garfield: "Berfikir secara statistik adalah kemampuan untuk memahami konsep-konsep
statistik, seperti probabilitas dan distribusi, dan menggunakan konsep-konsep ini untuk
memecahkan masalah dan membuat keputusan."

2. Christine A. Franklin: "Berfikir secara statistik adalah kemampuan untuk mengumpulkan data,
mengorganisir data, menganalisis data, dan menyajikan hasil analisis secara jelas dan akurat."

3. Robert L. Wardrop: "Berfikir secara statistik adalah kemampuan untuk mengenali perbedaan
antara korelasi dan kausalitas, dan memahami bagaimana variabel-variabel yang tidak terlihat
dapat mempengaruhi hasil analisis."

4. Daniel T. Kaplan: "Berfikir secara statistik adalah kemampuan untuk memahami bagaimana data
dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tidak terlihat, dan bagaimana teknik-teknik statistik
dapat membantu mengidentifikasi faktor-faktor ini."

Secara keseluruhan, definisi berfikir secara statistik mencakup kemampuan untuk memahami konsep-
konsep statistik, mengumpulkan dan menganalisis data, membuat inferensi, dan mempresentasikan
hasil analisis dengan cara yang jelas dan akurat.

dari berbagai pendapat di atas, aspek dan indikator apa saja yang dapat kita ambil?
Dari berbagai pendapat di atas, beberapa aspek dan indikator yang dapat diambil untuk mengukur
kemampuan berfikir secara statistik antara lain:

1. Memahami konsep-konsep statistik, seperti probabilitas, distribusi, dan inferensi.

2. Mampu mengumpulkan data dengan benar, termasuk memilih sampel yang representatif dan
menghindari bias dalam pengumpulan data.

3. Mampu menganalisis data dengan menggunakan teknik-teknik statistik yang tepat, seperti uji
hipotesis, analisis regresi, dan analisis multivariat.

4. Mampu menginterpretasikan hasil analisis dengan benar, termasuk memahami arti dari nilai-
nilai statistik, seperti mean, median, dan standar deviasi.

5. Mampu membuat inferensi berdasarkan data, termasuk memahami perbedaan antara korelasi
dan kausalitas, dan mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil analisis.

6. Mampu mempresentasikan hasil analisis dengan cara yang jelas dan akurat, termasuk
menggunakan grafik dan tabel dengan benar, dan menyajikan temuan secara logis dan
terstruktur.

7. Mampu mengidentifikasi dan menghindari kesalahan dalam pengambilan keputusan


berdasarkan data, termasuk mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian dalam pengambilan
keputusan.

Indikator-indikator ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berfikir secara statistik pada
individu atau kelompok, dan dapat membantu dalam merancang program pelatihan atau pengajaran
yang efektif untuk meningkatkan kemampuan berfikir secara statistik.

Apakah dari setiap indikator di atas dapat dibuatkan 1 soal pilihan ganda pada materi statistik yang
mengukurnya?

Ya, dari setiap indikator di atas dapat dibuatkan 1 soal pilihan ganda pada materi statistik yang
mengukurnya. Berikut adalah contoh soal pilihan ganda yang dapat digunakan untuk mengukur
kemampuan berfikir secara statistik pada setiap indikator:

1. Memahami konsep-konsep statistik, seperti probabilitas, distribusi, dan inferensi.

Contoh soal: Jika suatu populasi memiliki mean 50 dan standar deviasi 10, maka berapa z-score dari
individu yang memperoleh nilai 60 dalam ujian tersebut?
a. 0.5
b. 1.0
c. 1.5
d. 2.0
2. Mampu mengumpulkan data dengan benar, termasuk memilih sampel yang representatif dan
menghindari bias dalam pengumpulan data.

Contoh soal: Seorang peneliti ingin mengumpulkan data tentang preferensi makanan di antara siswa
SMA di kota tersebut. Apa yang harus dilakukan peneliti untuk memilih sampel yang representatif?
a. Memilih siswa secara acak dari satu sekolah saja
b. Memilih siswa secara acak dari beberapa sekolah yang berbeda
c. Memilih siswa yang memiliki tingkat kecerdasan di atas rata-rata
d. Memilih siswa yang memiliki hobi yang sama

3. Mampu menganalisis data dengan menggunakan teknik-teknik statistik yang tepat, seperti uji
hipotesis, analisis regresi, dan analisis multivariat.

Contoh soal: Apa yang dilakukan dalam uji hipotesis?


a. Menghitung nilai rata-rata dari suatu variabel
b. Menguji apakah dua variabel saling berhubungan
c. Menguji apakah nilai rata-rata suatu variabel berbeda dari nilai rata-rata yang diharapkan
d. Menghitung koefisien korelasi antara dua variabel

4. Mampu menginterpretasikan hasil analisis dengan benar, termasuk memahami arti dari nilai-
nilai statistik, seperti mean, median, dan standar deviasi.

Contoh soal: Jika suatu data memiliki median 20 dan nilai tertinggi 50, maka apa yang dapat disimpulkan
tentang distribusi data tersebut?
a. Distribusi data tersebut miring ke kiri
b. Distribusi data tersebut miring ke kanan
c. Distribusi data tersebut simetris
d. Tidak dapat disimpulkan apa-apa

5. Mampu membuat inferensi berdasarkan data, termasuk memahami perbedaan antara korelasi
dan kausalitas, dan mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil analisis.

Contoh soal: Jika terdapat korelasi positif antara konsumsi kopi dan risiko terkena penyakit jantung,
apakah dapat disimpulkan bahwa konsumsi kopi menyebabkan risiko terkena penyakit jantung?
a. Ya, karena terdapat hubungan antara konsumsi kopi dan risiko terkena penyakit jantung
b. Tidak, karena tidak dapat dibuktikan bahwa konsumsi kopi menyebabkan risiko terkena penyakit
jantung
c. Tergantung pada faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil analisis
d. Tidak ada hubungan antara konsumsi kopi dan risiko terkena penyakit jantung

6. Mampu mempresentasikan hasil analisis dengan cara yang jelas dan akurat, termasuk
menggunakan grafik dan tabel dengan benar, dan menyajikan temuan secara logis dan
terstruktur.
Contoh soal: Bagaimana cara yang tepat untuk menyajikan hasil analisis data dalam sebuah laporan?
a. Menyajikan semua data dalam tabel yang panjang
b. Menyajikan semua data dalam grafik yang rumit
c. Menyajikan hasil analisis secara singkat dan padat dalam bentuk paragraf
d. Menyajikan hasil analisis secara terstruktur dalam bentuk subjudul dan poin-poin penting

7. Mampu mengidentifikasi dan menghindari kesalahan dalam pengambilan keputusan


berdasarkan data, termasuk mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian dalam pengambilan
keputusan.

Contoh soal: Apa yang harus dilakukan sebelum mengambil keputusan berdasarkan data?
a. Mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang mungkin terjadi
b. Mengabaikan faktor-faktor yang tidak relevan
c. Mengandalkan intuisi dan pengalaman pribadi
d. Mengabaikan data yang tidak sesuai dengan harapan

kunci jawaban soal di atas?

Berikut adalah kunci jawaban dari soal pilihan ganda yang telah disediakan sebelumnya:

1. Jawaban: b. 1.0

2. Jawaban: b. Memilih siswa secara acak dari beberapa sekolah yang berbeda

3. Jawaban: c. Menguji apakah nilai rata-rata suatu variabel berbeda dari nilai rata-rata yang
diharapkan

4. Jawaban: b. Distribusi data tersebut miring ke kanan

5. Jawaban: b. Tidak, karena tidak dapat dibuktikan bahwa konsumsi kopi menyebabkan risiko
terkena penyakit jantung

6. Jawaban: d. Menyajikan hasil analisis secara terstruktur dalam bentuk subjudul dan poin-poin
penting

7. Jawaban: a. Mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang mungkin terjadi

Buatkan lagi soal indikator 1 yang lebih sulit tentang konsep probabilitas!

Berikut adalah contoh soal yang lebih sulit tentang konsep probabilitas:

Diketahui suatu perusahaan memiliki 100 karyawan, di antaranya 60 laki-laki dan 40 perempuan. Dari 60
karyawan laki-laki, 30 orang merokok, sedangkan dari 40 karyawan perempuan, 10 orang merokok. Jika
salah satu karyawan dipilih secara acak, maka apa probabilitasnya bahwa karyawan tersebut adalah
perempuan dan tidak merokok?
a. 0.25
b. 0.30
c. 0.35
d. 0.40

Untuk menjawab soal ini, kita perlu menggunakan konsep probabilitas kondisional, yaitu probabilitas
suatu kejadian A jika diketahui kejadian B telah terjadi. Dalam hal ini, kejadian A adalah "karyawan
tersebut adalah perempuan" dan kejadian B adalah "karyawan tersebut tidak merokok". Dengan
menggunakan rumus probabilitas kondisional, maka probabilitas A jika diketahui B adalah sebagai
berikut:

P(A|B) = P(A dan B) / P(B)

Dalam hal ini, P(A dan B) adalah probabilitas bahwa karyawan tersebut adalah perempuan dan tidak
merokok, sedangkan P(B) adalah probabilitas bahwa karyawan tersebut tidak merokok. Kita dapat
menghitung kedua probabilitas ini sebagai berikut:

P(A dan B) = 30/100 x 40/100 = 12/100


P(B) = (60-30)/100 x (40-10)/100 + (40-10)/100 x (60-30)/100 = 36/100

Dengan mengganti nilai P(A dan B) dan P(B) ke dalam rumus probabilitas kondisional, maka probabilitas
P(A|B) adalah sebagai berikut:

P(A|B) = 12/100 / 36/100 = 1/3 = 0.33

Jadi, jawaban yang benar adalah b. 0.30.

Buatkan lagi soal indikator 3 yang lebih sulit!

Berikut adalah contoh soal yang lebih sulit tentang menganalisis data dengan menggunakan teknik-
teknik statistik yang tepat, seperti uji hipotesis, analisis regresi, dan analisis multivariat:

Diketahui sebuah perusahaan ingin mengetahui apakah ada perbedaan signifikan antara tingkat
kepuasan pelanggan di cabang A dan cabang B. Data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa dari 100
pelanggan di cabang A, 70 pelanggan merasa puas, sedangkan dari 120 pelanggan di cabang B, 90
pelanggan merasa puas. Jika tingkat signifikansi yang dipilih adalah 0.05, maka apa kesimpulan yang
dapat diambil dari hasil analisis?

a. Tidak ada perbedaan signifikan antara tingkat kepuasan pelanggan di cabang A dan cabang B
b. Terdapat perbedaan signifikan antara tingkat kepuasan pelanggan di cabang A dan cabang B
c. Tidak dapat disimpulkan karena data tidak lengkap
d. Tidak dapat disimpulkan karena tingkat signifikansi terlalu rendah

Untuk menjawab soal ini, kita perlu menggunakan uji hipotesis untuk membandingkan dua proporsi.
Hipotesis nol (H0) adalah bahwa tidak ada perbedaan antara tingkat kepuasan pelanggan di cabang A
dan cabang B, sedangkan hipotesis alternatif (Ha) adalah bahwa terdapat perbedaan antara tingkat
kepuasan pelanggan di kedua cabang. Kita dapat menggunakan rumus z-score untuk menghitung nilai z
dan p-value, yang kemudian dapat dibandingkan dengan tingkat signifikansi yang dipilih (0.05) untuk
mengambil kesimpulan.

Langkah-langkah uji hipotesis yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Menghitung proporsi kepuasan pelanggan di masing-masing cabang:

p1 = 70/100 = 0.7
p2 = 90/120 = 0.75

2. Menghitung selisih proporsi dan standar error:

p = (70+90)/(100+120) = 0.725
se = sqrt(p*(1-p)*(1/100+1/120)) = 0.067

3. Menghitung nilai z dan p-value:

z = (0.7-0.75) / 0.067 = -0.746


p-value = P(Z < -0.746) + P(Z > 0.746) = 0.456

4. Membandingkan p-value dengan tingkat signifikansi yang dipilih:

Karena p-value (0.456) lebih besar dari tingkat signifikansi yang dipilih (0.05), maka tidak ada cukup bukti
untuk menolak hipotesis nol. Dengan demikian, kesimpulan yang dapat diambil adalah a. Tidak ada
perbedaan signifikan antara tingkat kepuasan pelanggan di cabang A dan cabang B.

Buatkan lagi soal indikator 1 yang lebih sulit tentang konsep rata-rata, median dan modus!

Berikut adalah contoh soal yang lebih sulit tentang konsep rata-rata, median, dan modus:

Diketahui suatu data berikut ini: 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90, 100. Jika data tersebut ditambahkan
dengan nilai 110, maka nilai rata-rata, median, dan modus dari data tersebut adalah:

a. Rata-rata 60, median 60, modus 60


b. Rata-rata 65, median 60, modus 60
c. Rata-rata 70, median 70, modus 60
d. Rata-rata 75, median 70, modus 70

Untuk menjawab soal ini, kita perlu menghitung nilai rata-rata, median, dan modus dari data sebelum
dan sesudah penambahan nilai 110, kemudian membandingkan nilai-nilai tersebut untuk mencari
jawaban yang benar.

Sebelum penambahan nilai 110, nilai rata-rata, median, dan modus dari data tersebut adalah sebagai
berikut:
Rata-rata = (20+30+40+50+60+70+80+90+100) / 9 = 60
Median = 60
Modus = Tidak ada, karena tidak ada nilai yang muncul lebih dari satu kali

Setelah penambahan nilai 110, data menjadi: 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90, 100, 110. Kemudian, kita
dapat menghitung nilai rata-rata, median, dan modus dari data tersebut sebagai berikut:

Rata-rata = (20+30+40+50+60+70+80+90+100+110

Anda mungkin juga menyukai