Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PRAKTEK SOSIOLOGI

KEARIFAN LOKAL MUSIUM SUBAK

Nama : Luh Komang Febri Ratnayanti


Kelas : XII IPS 1
Absen :14

SMA NEGERI 1 MARGA


TAHUN AJARAN 2022/2023
Pengertian MUSIUM SUBAK

Museum Subak adalah museum yang menyajikan informasi yang berkaitan dengan sistem
irigasi (pengairan) sawah tradisional Bali Subak. Museum ini terletak di Kota Tabanan,
Provinsi Bali. Museum ini merupakan museum khusus tentang sistem pertanian di Bali
berciri khas kemandirian atas landasan kekal “Tri Hita Krana”, konsep keseimbangan dari
tiga penyebab kebahagiaan (Tuhan, manusia dan alam).

1. Cagar Alam Musium Subak

Museum Subak Bali dibagi menjadi dua bagian yang terpisah,yaitu komplek museum
Induk/tertutup dan komplek museum terbuka. Pada bagian museum tertutup/induk terdiri
dua gedung/bangunan utama yang mempunyai fungsi sebagai pusat informasi dan gedung
pameran serta ruang audio-visual, ruang belajar, perpustakaan, kantor dan miniatur sistem
irigasi subak. Sedangkan museum yang terbuka ialah berupa hamparan sawah dengan
sistem pengairan subak.

Pada kedua bangunan utama tersebut pengunjung bisa melihat, mengenal dan mempelajari
segala hal yang berkaitan dengan pertanian dan peralatan tradisional yang biasa di gunakan
di dalam pertanian di Bali seperti alat pemotong dan penumbuk padi, alat pembajak sawah,
dll. Serta disini pengunjung mendapatkan informasi yang lengkap tentang bagaimana sistem
irigasi Subak serta proses pengolahan sawah dari awal sampai akhir. Seperti cara membuka
lahan sawah, membagi air, membuat terowongan air, mengukur saluran air serta lengkap
dengan proses upacara ritual keagamaannya.

2. Kuliner Musium Subak

Warung Subak ini menyediakan makananan grilled seafood. Sajian makanan yang
sangat mengandalkan menu hasil olahan laut yang banyak dijajakan di kawasan
jimbaran. Warung Subak ini sudah berdiri sejak tahun 2006, dan Warung Subak ini
memiliki konsep restoran yang sederhana. Sudah terlihat jika kalian berkunjung ke
Warung Subak ini, ada gazebo yang di jadikan sebagai tempat makan, dan juga
sesuai denga namanya “subak” yang mempunyai arti pengairan, warung ini juga
membangun kolam yang berada di tengah warung ini. Warung Subak ini masih
dalam suasana yang asri karena yang di kelilingi oleh persawahan yang membuat
Warung Subak ini menjadi terasa sejuk dan enak. Bangunan yang dibangun di
Warung Subak ini masih terasa kental yang melambangkan tradisional arsitektur
khas Bali.
3. Seni Budaya Musium Subak

Subak Museum, Tempat-tempat Menarik di Kabupaten BaliTabanan adalah salah


satu kabupaten di Bali memiliki sawah terluas, sehingga sering Kabupaten ini disebut
oleh Beras Barn Pulau Bali. Pedesaan Sanggulan telah memilih sebagai tempat
Museum Subak karena mengingat Subak Rijasa di kabupaten ini yang pada tahun
1979 telah mencapai Juara Nasional dalam Program Intensifikasi yang mengangkat
nama Bali di tingkat nasional. Selain itu Kabupaten Tabanan memiliki lebih Subak
Organisasi jika dibandingkan dengan kabupaten lainnya. Pengembangan Museum
Subak yang inspiratif dengan niat semua pecinta budaya Bali. Museum ini
diharapkan dapat melestarikan Subak sebagai aset budaya lokal yang sangat
berjasa dalam mengembangkan dan meningkatkan produksi padi sawah pertanian,
terutama padi dan sistem irigasi tradisional. Sistem ini sangat terkenal di luar negeri
karena sudah memiliki sistem pengairan yang sama seperti Fai di Thailand dan
Zangera di Filipina dengan jurang dan spesifikasinya tidak suka Subak yang ada di
Bali. Subak adalah organisasi petani pertanian basah untuk mendapatkan air irigasi
dari sumber.

4. Tradisi Musium Subak


Ketika tali ditarik, anak-anak yang lain bersorak kemudian berlari mencuri telor-telor
yang ada di bawah turus (kayu) tempat tali itu diikat. Anak si penarik tali, juga berlari
berusaha mendekati dan menlilit anak si pencuri telor dengan talinya. Anak-anak si
pencuri itu tentu tidak rela, mereka melakukan berbagai cara menghindar dengan
cerdik. Walau terkadang jatuh di lumpur sawah, mereka tetap saja terhindar dari
sentuhan tali si penarik. Telor pun habis dicuri. Si penarik tali pasrah, lalu jongkok
menutupi mukanya. Anak-anak si pencuri telor lalu melemparinya dengan telor,
seraya berseru, gandu….!

Itulah permainan tradisional “Megandu” yang dilakukan oleh anak-anak Sanggar


Buratwangi Banjar Ole, Desa Marga Dauh Puri, Kecamatan Marga, Kabupaten
Tabanan di areal persawahan milik Museum Subak Tabanan pada Rabu, 26 Agustus
2020 lalu. Kegiatan sebagai program belajar bersama di Museum Subak ini,
disamping memperkenalkan permainan Megandu yang keberadaanya hampir punah,
juga sebagai upaya Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)
mengkomunikasikan benda-benda koleksi Museum Subak kepada generasi muda,
khususnya. Maka, dalam permainan ini juga mengundang Sekaa Teruna Desa
Sanggulan untuk ikut terlibat.

5. Nilai Lokal Musium Subak

memperkaya pengetahuan kita tentang Subak, sistem irigasi tradisional Bali yang
sudah diterapkan sejak tahun 800 M.

Anda mungkin juga menyukai