Museum Subak adalah museum yang menyajikan informasi yang berkaitan dengan sistem
irigasi (pengairan) sawah tradisional Bali Subak. Museum ini terletak di Kota Tabanan,
Provinsi Bali. Museum ini merupakan museum khusus tentang sistem pertanian di Bali
berciri khas kemandirian atas landasan kekal “Tri Hita Krana”, konsep keseimbangan dari
tiga penyebab kebahagiaan (Tuhan, manusia dan alam).
Museum Subak Bali dibagi menjadi dua bagian yang terpisah,yaitu komplek museum
Induk/tertutup dan komplek museum terbuka. Pada bagian museum tertutup/induk terdiri
dua gedung/bangunan utama yang mempunyai fungsi sebagai pusat informasi dan gedung
pameran serta ruang audio-visual, ruang belajar, perpustakaan, kantor dan miniatur sistem
irigasi subak. Sedangkan museum yang terbuka ialah berupa hamparan sawah dengan
sistem pengairan subak.
Pada kedua bangunan utama tersebut pengunjung bisa melihat, mengenal dan mempelajari
segala hal yang berkaitan dengan pertanian dan peralatan tradisional yang biasa di gunakan
di dalam pertanian di Bali seperti alat pemotong dan penumbuk padi, alat pembajak sawah,
dll. Serta disini pengunjung mendapatkan informasi yang lengkap tentang bagaimana sistem
irigasi Subak serta proses pengolahan sawah dari awal sampai akhir. Seperti cara membuka
lahan sawah, membagi air, membuat terowongan air, mengukur saluran air serta lengkap
dengan proses upacara ritual keagamaannya.
Warung Subak ini menyediakan makananan grilled seafood. Sajian makanan yang
sangat mengandalkan menu hasil olahan laut yang banyak dijajakan di kawasan
jimbaran. Warung Subak ini sudah berdiri sejak tahun 2006, dan Warung Subak ini
memiliki konsep restoran yang sederhana. Sudah terlihat jika kalian berkunjung ke
Warung Subak ini, ada gazebo yang di jadikan sebagai tempat makan, dan juga
sesuai denga namanya “subak” yang mempunyai arti pengairan, warung ini juga
membangun kolam yang berada di tengah warung ini. Warung Subak ini masih
dalam suasana yang asri karena yang di kelilingi oleh persawahan yang membuat
Warung Subak ini menjadi terasa sejuk dan enak. Bangunan yang dibangun di
Warung Subak ini masih terasa kental yang melambangkan tradisional arsitektur
khas Bali.
3. Seni Budaya Musium Subak
memperkaya pengetahuan kita tentang Subak, sistem irigasi tradisional Bali yang
sudah diterapkan sejak tahun 800 M.