PENDAHULUAN
Bali merupakan pulau yang memiliki banyak warisan leluhur, sebagai masyarakat
Bali kita hendaknya bangga dengan warisan tradisional yang berkembang di daerah kita.
Warisan tradisional yang mencangkup budaya, tradisi, dan beberapa bangunan yang memiliki
ciri khas masing-masing dalam struktur arsiteknya. Salah satunya yaitu sistem irigasi
perairan yang disebut dengan sistem subak. Subak adalah organisasi kemasyarakatan yang
khusus mengatur sistem pengairan sawah yang digunakan dalam cocok tanam padi
di Bali, Indonesia. Sistem pengairan ini diatur oleh seorang pemuka adat yang ditunjuk oleh
kelompoknya sendiri, didasari kemufakatan oleh kelompok subak tersebut diberi gelar
Pekaseh khusus untuk petani di Bali.
Subak biasanya memiliki pura yang dinamakan Pura Uluncarik, atau Pura Ulun
Subak, yang khusus dibangun oleh para pemilik lahan dan petani yang difungsikan sebagai
tempat untuk melaksanakan rentetan upacaraupacara agama yang dilakukan untuk pemujaan
terhadap Dewi Kemakmuran dan Kesuburan Dewi Sri yang telah memberi berkah terhadap
pemilik lahan dan petani. Seiring perkembangan modernisasi jaman keberadaan subak
sampai sekarang masih ada serta masih berfungsi walaupun sebagain besar lahannya sudah
berahli fungsi menjadi lahan perumahan.
Adapun subak yang kami observasi adalah subak Tegal Buah yang berlokasi di Jl. Gn.
Tangkuban Perahu, Banjar Tegal buah, Padang Sambian Kelod, Denpasar.
1.2Rumusan Masalah
1
1.3 Tujuan Dan Manfaat
Tujuan dari dibuatnya paper ini kami harapkan dapat menambah pengetahuan
pembaca sejauh mana Subak Tegal Buah itu masih berjalan dan mengetahui keberadaan
Subak Tagal Buah di jaman moderenisasi saat ini. Selain itu kita juga dapat mengetahui Pura
Subak dan apa saja perubahan - perubahan yang terjadi di Subak Tegal Buah sendiri. Tujuan
kami membuat paper ini juga sebagai pelengkap tugas kami di mata kuliah Arsitektur Bali 2
Semester 3 di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana ini.
1.4.1 Kami akan membahas tentang Subak Tegal Buah secara deskriptif.
1.4.2 Kami melakukan observasi ke objek tersebut dan mendapat informasi
dari pekaseh Subak Tegal Buah.
BAB II
LANDASAN TEORI
2
2.1. Pengertian Subak
Sebagai warisan sumber daya budaya Bali, Subak adalah organisasi kemasyarakatan
yang khusus mengatur sistem perairan sawah. Subak merupakan organisasi pengairan
tradisional dalam bidang pertanian, yang berdasarkan atas seni dan budaya yang diwarisi
secara turun temurun oleh masyarakat di Bali. Subak yang pada dasarnya merupakan sistem
irigasi yang berbasis masyarakat dan memiliki kearifan lokal dalam mendukung sumber daya
air yang berkelanjutan. Subak bertujuan untuk mengelola irigasi air, dan pola tanam padi di
sawah. Subak sebagai sistem irigasi yang berbasis petani, merupakan lembaga yang bersifat
mandiri dan demokratis. Hal tersebut sesuai dengan sejarah subak. Nama subak berasal dari
kata kasuwakan atau saluran air. Adapun bangunan irigasi subak yang terdiri dari empelan
(bendungan), telabah (saluran air), tembuku (bangunan bagi air), dan bangunan bangunan
pelengkap lainnya.
Sistem subak juga mampu melakukan pengelolaan irigasi dan mampu mengantisipasi
kemungkinan kekurangan air pada musim kemarau dengan mengelola pelaksanaan pola
tanam sesuai dengan peluang keberhasilan. Dan sistem subak juga dapat memiliki manfaat
sebagai peluang untuk ditransformasi sejauh nilai-nilai kesepadaan teknologinya dipenuhi.
Selai sebagai sistem irigasi subak juga bermanfaat sebagai alih fungsi lahan dan peningkatan
pariwisata di Pulau Bali.
BAB III
PEMBAHASAN
3
3.1 Subak Tegal Buah
Subak Tegal Buah merupakan sebuah subak yang berlokasi di Jl. Gn. Tangkuban
Perahu, Banjar Tegal buah, Padang Sambian Kelod, Denpasar Bali.
LOKASI SUBAK
TEGAL BUAH
4
Gambar 4. Wilayah Subak
5
Subak Tegal Buah yang dulunya memiliki luas lahan sawah 100 Hektar. Dan seiring
dengan berjalannya waktu luas sawah tersebut semakin lama semakin berkurang. Yang
awalnya 100 hektar berkurang menjadi 90 hektar terus berkurang menjadi 40 hektar dan pada
tahun 2010 sampai sekarang luas sawah menjadi 35 hektar. Berkurangnya lahan sawah
diakibatkan karena alih fungsi lahan menjadi bangunan rumah maupun bangunan
perkantoran.
SUBAK
MUDING U
SUBAK
TEGAL
Bagan 1. Batas Wilayah Subak Tegal Buah
4
1 2
6
Gambar 6. Batas-Batas Subak Tegal Buah
Dari batasan-batasan yang terdapat di Subak Tegal Buah kita dapat mengetahaui berapa luas
lahan yang masih tersisa di Subak Tegal Buah.
Pengaturan pembagian air dan penanggung jawab dari Subak biasanya dibentuk
organisasi yang berfungsi untuk mengatur dan mengolah lahan sawah dalam pembagian air
7
maupun dalam hal kegiatan lainnya. Ketua dari organisasi subak dibali biasanya disebut
Pekaseh,dan seorang Pekaseh juga memiliki anggota-anggota sebagai pembantu dalam
menjalankan tugasnya untuk mengatur atau mengolah lahan sawah. Pekaseh dari Subak Tegal
Buah tersendiri yaitu Bapak I Ketut Agus Setyawan, S.Pd.dan anggota dari organisasi subak
Tegal Buah adalah Krama Subak sendiri yang berjumlah 55 orang. Adapun tugas tugas
yang harus dikerjakan sebagai pekaseh yaitu mengatur perairan dan mengatur sistem tanam
yang ada di Subak Tegal Buah. Dan tugas seorang anggota yaitu mengolah tanah sendiri
dengan setiap bulannya juga diadakan kerja baakti membersihkan saluran air di Subak Tegal
Buah.
ALIRAN
AIR
Gambar 8. Aliran Air dari Danau Batur Menuju Subak Tegal Buah
8
DANAU BATUR
D.A.M.
MAMBAL
D.A.M. SEMPIDI
D.A.M. DALUNG
D.A.M.
KEROBOKAN
ABASAN MUNDUK
MUNDUK TEGAL BUAH
MASING
MASING SAWAH
Pengairan pada Subak Pagutan itu bersumber di Danau Batur yang dimana air dari
Danau Batur tersebut mengalir dan di tampung pada D.A.M. Mambal lalu dari D.A.M.
Mambal mengalir ke pengairan D.A.M. Sempidi. Lalu dari D.A.M. Sempidi mengalir ke
D.A.M. Dalung. Dari D.A.M. Dalung menuju ke D.A.M Kerobokan dan dari D.A.M
Kerobokan pecah menjadi 2 bagian yang menuju ke Abasan Munduk dan Munduk Tegal
Buah. Dan selanjutnya menuju ke sawah masing-masing.
9
U
Sketsa 2. Aliran Air Dari Kerobokan Menuju Abasan Munduk dan Munduk Tegal Buah
10
Gambar 10. Aliran Air Menuju Masing-Masing Sawah
MENUJU SAWAH
MENUJU SAWAH
11
Bagian-bagian Penyusun Pengairan Subak:
Temuku Aya
Temuku Aya
12
Temuku Pemaron
13
Temuku Cerik
2
1
1
Pundukan
Temuku Cerik
Telabah Cerik
Pundukan
14
Penyacah
Petak Sawah
2
Pengalap
Pundukan
Buah
Tidak seperti Subak pada umumnya yang memiliki sekaa, Subak tegal Buah hanya
memiliki 2 sekaa, yaitu :
1. Sekaa Mula Padi
Sekaa Mula Padi adalah kelompok penanaman yang dilakukan beberapa orang untuk
menanam padi. Biasanya dikerjakan oleh laki-laki.
2. Sekaa Manyi
Sekaa Manyi adalah kelompok yang dilakukan beberapa orang untuk memanen
padi.Biasanya dikerjakan oleh perempuan.
15
Gambar 11 Peralihan Lahan Menjadi Lahan Terbangun
Subak Tegal Buah memiliki Pura Pangulun Subak yang berlokasi di Jl. Gn. Patas I.
Pura Pangulun Subak ini sudah mengalami renovasi. Dapat dilihat dari bentuk bangunan
dan material yang digunakan sudah mengikuti perkembangan jaman.
16
Gambar 13. Pura Pangulun Subak
17
3 4
5 2
Keterangan :
1. Piasan
Untuk Menaruh Banten. Dipiyasan ini adalah tempat berstana Dewa Siwa
Pangulun Subak.
18
Gambar 15. Pelinggih Pangulun
Subak Tegal Buah Sketsa 7. Pelinggih Pangulun Subak
Tegal Buah
19
Sketsa 8. Pelinggih Dewa Wisnu
Sketsa 9. Sumur
20
Sketsa 10. Patung
Adapun tempat yang digunakan sebagai tempat parum dan tempat istirahat untuk para petani
yang disebut dengan Bale Timbang. Lokasi Bale Timbang ini berdekatan dengan lokasi Pura
Pangulun Subak Tegal Buah.
21
Gambar 17. Bale Timbang Pura Pangulun Subak Tegal Buah
22
3.7 Upacara Upacara yang Berkaitan Dengan Subak Tegal Buah
Adapun upacara-upacara yang biasanya dilakukan oleh para sekaa subak baik sebelum
menanam padi maupun sesudah panen. Dan ada juga upacara untuk mendak tirta supaya air
bisa mengalir dengan lancar dan tidak ada kekeringan. Adapun tempat untuk menaruh banten
disetiap petak-petak sawah untuk upacara yang disebut sanggah cucuk.
Sketsa 12. Sanggah Cucuk Sebagai Tempat Banten di Setiap Petak sawah
23
Gambar 18. Sanggah Cucuk Yang Berisikan Simbol Dari Dewi Sri
Itu merupakan upacara awal yang dilakukan oleh seorang sekaa Subak supaya hasil panen
memuaskan.
Adapun upacara Pengruak, yaitu : upacara yang dilakukan sebelum lahan sawah dijadikan
sebagai lahan terbangun. Tujuan dilaksanakan upacara pengruak itu untuk mengembalikan
Bhatara Sri yang berstana di lahan tersebut ke pura Pangulun Subak. Jika tidak dilaksanakan
upacara Pengruak tersebut orang yang akan menempati lahan pasti tidak akan merasa tenang.
24
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Subak merupakan bagian dari warisan yang sebaiknya dilestarikan dan dipertahankan.
Subak Tegal Buah merupakan salah satu subak yang harus dilestarikan keberadaannya karena
melihat pengurangan lahannya yang berubah menjadi semakin sedikit akibat berailnya fungsi
lahan menjadi lahan terbangun. Tetapi tidak memungkinkan adanya faktor dari krisis
ekonomi menyebabkan banyak orang yang menjual sawahnya untuk dijadikan permukiman.
Yang mengakibatkan lahan yang dulunya persawahan yang hijau sekarang sudah banyak
menjadi beton-beton kokoh yang berdiri tegak tidak ada lagi angin yang menghembuskan
padi di sawah.
4.2 Saran
4.2.1 Sebaiknya kita sebagai manusia mampu menjaga dan melestarikan Sistem Irigasi
yaitu Subak di Bali yang mulai pudar keberadaannya di lingkungan sekitar,
terutama di lingkungan perkotaan yaitu daerah Denpasar dan Badung.
DAFTAR PUSTAKA
25
Diwawancara Pada : 20 September 2015
https://id.wikipedia.org/wiki/Subak(irigasi)
http://mylink.heck.in/sejarah-subak-di-bali.xhtml
26