Anda di halaman 1dari 5

Nama : Raismida Tarumaya

NIM : B.241.22.0005 Tugas Resume 5


Mata Kuliah : Teori Akuntansi

Elemen Laporan Keuangan

A. ASET/AKIVA
 Definisi Aset adalah manfaat ekonomi untuk sumber-sumber ekonomi yang dimiliki
perusahaan, yang meliputi barang dan hak-hak yang memberikan manfaat di masa
yang akan datang dan didapat dari transaksi-transaksi atau peristiwa yang terjadi
dimasa lalu.

 Klasifikasi Aset
1. Aset Lancar (Current Assets)
Aset yang masa penggunaannya hanya dalam jangka waktu yang singkat, biasanya
paling umum kurang dari satu tahun.
Contoh : Kas, Piutang Usaha, Piutang Wesel, Sekuritas (Surat Berharga),
Persediaan Dagang, Perlengkapan, Beban dibayar di muka, dan Pendapatan.
2. Aset Tetap (Fixed Assets)
Kekayaan perusahaan yang pemakaiannya dalam waktu lama (lebih dari satu
periode akuntansi). Aset tersebut digunakan dalam kegiatan normal perusahaan
serta mempunyai nilai material (relatif besar nilainya).
Contoh : Tanah, Gedung/Bangunan, Mesin-Mesin, Kendaraan, Peralatan Toko,
dan Peralatan Kantor.
3. Aset Tetap Tidak Berwujud (Intangible Fixed Assets)
Hak istimewa yang dimiliki perusahaan dan mempunyai nilai, namun tidak
mempunyai bentuk fisik.
Contoh : Good will, Hak paten, Hak cipta, Merek dagang, Hak sewa (leasing), dan
Frenchise.
4. Investasi Jangka Panjang
Penanaman modal pada perusahaan lain dalam jangka panjang tujuannya selain
untuk memperoleh tambahan pendapatan, juga untuk mengkontrol atau
mengendalikan perusahaan tersebut.
Contoh : investasi dalam saham dan obligasi.
5. Aset lain-lain (Other Assets)
Aktiva yang tidak dapat digolongkan dalam empat jenis aktiva diatas.
Contoh : Biaya pendirian dan biaya emisi saham.
B. LIABILITAS/HUTANG
 Definisi Hutang kewajiban membayar kepada pihak lain yang disebabkan oleh
tindakan/transaksi sebelumnya.
 Klasifikasi Hutang
1. Liabilitas Jangka Pendek/ Liabilitas Lancar/Hutang Lancar
Kewajiban yang harus dilunasi dalam waktu tidak lebih dari satu tahun atau satu
siklus normal operasi perusahaan.
Contoh : Hutang Usaha, Hutang Wesel, Hutang Beban (Hutang Bunga, Hutang
Gaji, dan Hutang Sewa), Pendapatan Diterima Dimuka (Sewa diterima dimuka dan
Bunga diterima dimuka).
2. Liabilitas Jangka Panjang/Hutang Jangka Panjang
Kewajiban yang harus dilunasi dalam waktu lebih dari satu tahun atau siklus
normal operasi perusahaan.
Contoh : Hutang Bank, Hutang Obligasi/Saham, Hutang Hipotek, Kredit Investasi.
3. Liabilitas Lain-lain/Hutang Lain-Lain
Semua kewajiban yang tidak sesuai untuk diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar
dan kewajiban jangka panjang.
Contoh : Uang jaminan yang diterima dari pelanggan.

C. EKUITAS/MODAL
 Definisi Ekuitas/Modal
Ekuitas adalah hak sisa (residual interest) atas aktiva suatu entitas serelah dikurangi
dengan hutang. Dalam perusahaan bisnis, ekuitas sama dengan hak pemilik
(ownership interest).

 Klasifikasi Ekuitas/Modal
1. Modal yuridis
Modal ini bisa dinyatakan dengan bentuk legal capital, karena modal ini akan hadir
dengan adanya ketentuan hukum yang mewajibkan perusahaan untuk memiliki
sejumlah dana yang berguna untuk perlindungan terhadap pihak lain.
Contoh : dividen saham, penerbitan saham baru, kapitalisasi laba ditahan, konversi
obligasi, dan stock subscription.

2. Modal setoran lain


Modal ini bisa dianggap sebagai paid in surplus atau stock. Modal setoran bisa
mengalami penurunan dan juga perubahan nilai atas ekuitas. Tapi, modal setoran
tidak bisa secara mudah mengalami penurunan, kecuali bila memang terjadi
likuidasi di dalam perusahaan itu sendiri.
Contoh : deklarasi dividen likuidasi, premium modal saham, penjualan saham
treasuri, restrukturisasi kapital, revaluasi aset, dan juga penyerapan defisit.
D. REVENUE/PENDAPATAN
 Definisi Revenue/Pendapatan
Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan aktiva suatu entitas atau penurunan
hutang suatu entitas (atau kombinasi keduanya) selama satu peiode, yang berasal dari
pengiriman atau produksi barang, penyerahan jasa, atau pelaksanaan kegiatan lainnya,
yang merupakan kegiatan utama perusahaan secara terus menerus.

 Klasifikasi Revenue/Pendapatan
1. Pendapatan Operasional (Operating Revenue)
Hasil yang didapat langsung dari kegiatan operasional suatu perusahaan sebagai
hasil usaha pokok yang dilakukan oleh perusahaan. Pendapatan operasional
merupakan ukuran yang menunjukkan seberapa besar perusahaan yang akan
menjadi keuntungan.
Contoh : pendapatan bersih dan pendapatan kotor.
2. Pendapatan Non operasional (Non Operating Revenue)
Pendapatan yang diterima oleh perusahaan yang tidak ada hubungannya dengan
usaha pokok yang dilakukan perusahaan dalam kegiatannya.
Contoh : hasil sewa dan bunga.

E. EXPENSE/BIAYA/BEBAN
 Definisi Expense/Biaya/Beban
Biaya adalah aliran keluar atau pemakaian aktiva suatu entitas, atau penambahan
hutang suatu entitas (atau kombinasi keduanya) selama suatu periode, yang berasal
dari pengiriman atau produksi barang, penyerahan jasa, atau pelaksanaan kegiatan
lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan secara terus menerus.

 Klasifikasi Expense/Biaya/Beban
1. Biaya Langsung
Biaya ini berkaitan langsung dengan proses produksi barang atau penyediaan jasa.
Tanpa biaya ini, tidak mungkin terjadi adanya produk jadi yang siap dipasarkan.
Contoh : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead
2. Biaya Tidak Langsung
Dikeluarkan untuk aneka tujuan sehingga tidak mudah dikenali atau diukur secara
unit satuan, misalnya pemakaian listrik atau sewa gedung.
Contoh : Biaya pemasaran atau penjualan, biaya administrasi.
F. KEUNTUNGAN/LABA
 Definisi Keuntungan/Laba
Keuntungan adalah kenaikan ekuitas (aktiva neto) dari transaksi insidentil suatu
entitas dan berasal dari semua transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya yang
mempengaruhi entitas dalam satu periode diluar transaksi yang berasal dari
pendapatan dan investasi oleh pemilik.

 Klasifikasi Keuntungan/Laba

Berdasarkan bidangnya, laba dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yang


dijelaskan sebagai berikut:

1. Laba Akuntansi
Mengacu pada total pendapatan suatu organisasi. Ini adalah laba yang dihitung
sebagai selisih antara pendapatan dan biaya, termasuk biaya produksi dan
overhead.Biaya-biaya umumnya merupakan biaya eksplisit, yang mengacu pada
pembayaran tunai yang dilakukan oleh organisasi kepada pihak luar untuk
barang dan jasanya. Dengan kata lain, biaya eksplisit dapat didefinisikan sebagai
pembayaran yang dikeluarkan oleh organisasi sebagai imbalan atas tenaga kerja,
material, pabrik, iklan, dan mesin. Laba akuntansi digunakan untuk menentukan
pendapatan kena pajak dari suatu organisasi dan menilai stabilitas keuangannya.

2. Laba Ekonomi
Memperhitungkan biaya eksplisit dan biaya implisit atau biaya yang
diperhitungkan. Implisit yaitu foregone yang dapat diperoleh pengusaha dari
penggunaan sumber daya alternatif terbaik berikutnya.Dengan demikian, biaya
implisit juga dikenal sebagai biaya peluang.
Contoh biaya implisit adalah sewa atas tanah sendiri, gaji pemilik, dan bunga
atas investasi pengusaha sendiri.
G. KERUGIAN/RUGI
 Definisi Kerugian/Rugi
Kerugian adalah penurunan ekuitas (aktiva neto) dari transaksi insidentil suatu entitas
dan berasal dari semua transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya yang mempengaruhi
entitas dalam satu periode diluar transaksi yang berasal dari pendapatan dan investasi
oleh pemilik.

 Klasifikasi Kerugian/Rugi

Klasifikasi kerugian pada perusahaan :

a. Kerugian Harta Milik ( Properti Losses )


1) Kerugian Langsung
Yang dihubungkan dengan kebutuhan untuk mengganti atau reparasiatas
kehilangan harta.
2) Kerugian Tidak Langsung
Contoh : keharusan untuk menghancurkan sisa Gedung yang rusak akibat
kerugian langsung.
3) Kerugian Pendapatan (Pendapatan Bersih),
Contoh : penghentian bisnis karena tidak dapat digunakannya gedung.

b. Kewajiban mengganti kerugian orang lain ( Liability Losses )


Kerugian karena rusaknya hak milik orang lain atau terlukanya orang lain.

c. Kerugian Personalia ( Personel Losses )


1) Kerugian bagi perusahaan
karena kematian, cacat atau mengundurkan dirinya dari pegawai, langganan
atau pemilik.
2) Kerugian bagi keluarga pegawai,
disebabkan oleh kematian, cacat atau pemberhentian.

Anda mungkin juga menyukai