Anda di halaman 1dari 3

TUGAS INDIVIDU

RESUME MATERI TOPIK 3

BUDAYA DAN PERILAKU SOSIAL

Dosen Pengampu: Prof. Dr. Herman Nirwana, M.Pd., Kons.

Triave Nuzila Zahri, M.Pd., Kons.

Nama: Destiani

NIM: 22006212

No Absen: 36

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
BUDAYA DAN PERILAKU SOSIAL

Indonesia terdiri atas beberapa daerah, di setiap daerah memiliki kebudayaan yang khas yang
menunjukkan identitas suatu daerah. Budaya yang tercipta dalam suatu daerah merupakan cara
hidup yang berkembang dan dimiliki oleh sekelompok orang dan diwariskan turun temurun
untuk generasi ke generasi. Menurut Linton (Suprapto, 2020:29) Budaya adalah seluruh sikap
dan pola perilaku serta pengetahuan yang merupakan kebiasaan yang diwarisi dan milik anggota
masyarakat tertentu. Oleh karena itu budaya yang dimiliki dalam suatu daerah perlu
dipertahankan agar budaya tersebut tidak punah.

Di era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan teknologi maju dengan cepat dan dalam
bidang informasi menjadi sesuatu yang berharga. Hal tersebut menimbulkan munculnya
kebudayaan baru dalam suatu masyarakat. Ada budaya yang masih dipertahankan dan ada juga
budaya baru yang muncul dari pengaruh dunia luar. Sebagai akibatnya, perilaku sosial
masyarakat dalam mempertahankan budaya yang telah diwarisi secara turun temurun mulai
dilupakan (Susiati et al, 2021). Jika kita melihat masyarakat sekarang lebih tertarik pada budaya
luar dan meninggalkan budayanya sendiri untuk gaya hidup.

Didalam kebudayaan, pastinya setiap budaya memiliki perbedaan masing-masing baik dari segi
bahasa dan komunikasi, pakaian dan penampilan, makanan dan kebiasaan serta nilai dan norma
yang berlaku. Dari perbedaan tersebut lah yang membentuk suatu keberagaman budaya. Budaya
juga mempengaruhi tingkah laku individu dalam lingkungan sosialnya.

Contoh dari perbedaan budaya dalam aspek:

1. Bahasa dan komunikasi


Perbedaan budaya berpengaruh secara signifikan terhadap proses komunikasi. Contohnya
seperti masyarakat suku jawa yang berkomunikasi dengan masyarakat suku minang pasti
banyak perbedaan dari segi bahasa yang mempengaruhi komunikasinya. Seperti kata
‘berapa’ dalam bahasa minang itu ‘bara’ sedangkan dalam bahasa jawa ‘piro’.

2. Pakaian dan Penampilan


Pakaian dan penampilan merupakan aspek yang cukup mencolok. Karena setiap budaya
memiliki pakaian adat yang berbeda-beda. Seperti suku betawi dengan pakaian adat Pangsi
untuk lelaki dan kebaya Encim untuk perempuannya, berbeda dengan pakaian adat suku
minang yaitu Bundo Kanduang yang biasanya dipakai dalam acara pernikahan.

3. Makanan dan kebiasaan


Makanan di setiap kebudayaan juga berbeda-beda dan mempunyai ciri khasnya masing
masing. Seperti di suku minang yang beberapa makanan nya kaya akan rempah berbeda
dengan suku jawa yang lebih menyukai masakan manis. Kebiasaan nya bisa dilihat jika di
minang, masyarakatnya pada pagi hari sudah mengkomsumsi makanan yang berat,
bersantan, dan dengan rempah yang melimpah. Sedangkan bila di suku jawa, masyarakat
nya lebih menyukai sarapan dengan makanan yang ringan. Walaupun hal tersebut tidak bisa
digeneralisir karna setiap individu dalam setiap budaya memiliki kesukaan makanan dan
kebiasaannya masing-masing.

4. Nilai dan norma yang berlaku


Setiap budaya pastinya memiliki nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Menurut
Parmono (1995) sikap dan perbuatan seseorang dapat dilihat dari bgaimanan ia secara
konsisten memegang nilai. Dan nilai yang dapat diyakini itu dapat menjadi pendorong untuk
mewujudkan tekad menjadi perbuatan. Sedangkan norma adalah perwujudan dari nilai itu
sendiri, ukuran baik atau buruk, dan pedoman. Nilai dan norma yang berlaku di masyarakat
minang berbeda dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat jawa. Di jawa, lelaki
dan wanita tidak ada batasan sedangkan di masyarakat minang dilarang lelaki dan wanita
berduaan pada malam hari.

DAFTAR PUSTAKA

Roszi, J. P., & Mutia, M. (2018). Akulturasi Nilai-Nilai Budaya Lokal dan Keagamaan dan
Pengaruhnya terhadap Perilaku-Perilaku Sosial. FOKUS, Jurnal Kajian Keislaman dan
Kemasyarakatan, 3(2), 172.

Susiati, S., Masniati, A., & Iye, R. (2021). Kearifan Lokal Dalam Perilaku Sosial Remaja Di
Desa Waimiting Kabupaten Buru. Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah
Buton, 7(1), 8-23.

Suprapto. (2020). Dialektika Islam Dan Budaya Nusan Tara Dari Negosiasi, Adapasi Hingga
Komodifikasi. Jakarta: Kencana A.

Parmono, P. (1995). Nilai dan Norma Masyarakat. Jurnal Filsafat, 1(1), 20-27.

Anda mungkin juga menyukai