Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KLIPING

BMR
8 JENIS” ALAT PENANGKAPAN IKAN

D
I
S
U
S
U
N
OLEH: Abdullah ramli nur
KELAS: X TKJ
NO ABSEN: 01
SMK NASIONAL ALHUDA PEKANBARU
ALAT PENANGKAPAN IKAN
Alat penangkapan ikan terbagi 2 kelompok, yang pertama alat tangkap yg memiliki sifat tahan/yang di
ledakkan di dalam air,dan yang ke 2 alat tangkap yg bersifat aktif dengan cara tertentu.
A. bubu

Bubu dengan nama lokal wuo, kalua di Sumatra nama nya lukah
biasanya diletakkan di dasar laut berkedalaman 5-7 meter di sekitar terumbu karang dengan pemberat
batu untuk menangkap ikan-ikan, bubu terbuat dari rotan/bambu yang berbentuk lonjong di mana di
belakang nya lebih besar dari ujung ,sehingga apabila ikan masuk ke dalamnya dia ngk akan bisa keluar
lagi
Bubu ini di letakkan di dalam air sungai yg menghadap ke arus hilir/berlawanan arah arus air.
B.jaring

Jarring di daerah Sumatra di sebut juga jala/jalo, terbuat dari benang jarring yg di anyam sedemikian rupa
biasanya di kasih rantai yg terbuat dari timah di bagian bawahnya, dengan melempar / menyebarkan di
sungai atau danau yang banyak terdapat ikanya sehingga bisa mengurung ikan dalam jarring
tersebut ,kemudian ditarik perlahan lahan sehingga ikan terperangkap di dalamnya, panjang jarring bisa 6-
8m , dan bentuk jarring bulat melebar.
c.pancing

Pancing atau Joran adalah salah satu alat penangkap ikan yang terdiri dari dua komponen utama, yaitu:
tali (line) dan mata pancing (hook). Jumlah mata pancing berbeda-beda, yaitu mata pancing tunggal,
ganda, bahkan sampai ribuan, alay ini terdiri dari 2 komponen utama yaitu tali dan mata pancing,
Komponen alat pancing yaitu:
1.tangkai/joran 3. Pemberat
2.pelampung 4. Kili kili
D.Jermal

Jermal terbuat dari kayu kayuan, lebar ukuranya 4m dan panjang 10m
Metode penggunaan jermal

Waring
diturunkan sampai kedalaman tertentu di atas dasar perairan. Waring turun kedalam air
dengan bantuan pemberat yang beratnya ±10 kg yang diikat di pertengahan kelong.
Selanjutnya memasang dan menyalakan lampu petromak. Lampu petromak yang telah
dinyalakan tersebut dilengkapi dengan tabung gas yang gunanya memompa gas agar cahaya
lampu tetap bersinar terang. Jumlah lampu petromak yang dipasang adalah 2-4 buah,
digantung pada tangkai besi yang disangkutkan pada kayu pelantar dengan jarak ±1 meter di
atas permukaan air
Waring
diturunkan sampai kedalaman tertentu di atas dasar perairan. Waring turun kedalam air
dengan bantuan pemberat yang beratnya ±10 kg yang diikat di pertengahan kelong.
Selanjutnya memasang dan menyalakan lampu petromak. Lampu petromak yang telah
dinyalakan tersebut dilengkapi dengan tabung gas yang gunanya memompa gas agar cahaya
lampu tetap bersinar terang. Jumlah lampu petromak yang dipasang adalah 2-4 buah,
digantung pada tangkai besi yang disangkutkan pada kayu pelantar dengan jarak ±1 meter di
atas permukaan air
Waring diturunkan sampai kedalaman tertentu di atas dasar perairan. Waring turun
kedalam air dengan bantuan pemberat yang beratnya ±10 kg yang diikat di pertengahan
kelong. Selanjutnya memasang dan menyalakan lampu petromak. Lampu petromak yang
telah dinyalakan tersebut dilengkapi dengan tabung gas yang gunanya memompa gas agar cahaya
lampu tetap bersinar terang. Jumlah lampu petromak yang dipasang adalah 2-4 buah,
digantung pada tangkai besi yang disangkutkan pada kayu pelantar dengan jarak ±1 meter di atas
permukaan airSetelah lampu dipasang diletakkan pada tempat yang telah ditentukan yaitu
ditengah-tengah waring, dan dibiarkan sampai terlihat adanya gerombolan ikan. Lampu berguna
untuk menarik ikan untuk datang. Waring berada dalam air selama ± 4-5 jam. Apabila ikan-ikan
sudah berkumpul dan arus laut sudah agak tenang, waring di putar, lampu petromak diangkat
salah satunya untuk memfokuskan ikan pada satu lampu. Barulah dilakukan penarikan
waring dengan cepat. Waring diangkat dengan menggunakan alat pemutar dari kayu (roller).
Pada waktu awal pengangkatan waring, dilakukan secara perlahan. Ketika waring hampir
sampai kepermukaan baru diputar secara cepat bersama pemberatnya . Setelah waring sampai di
permukaan barulah pemberat diangkat ke atas pelantar supaya mudah ikan-ikan yang
tertangkap dikumpulkan pada salah satu sudut waring dan diambil dengan menggunakan
serok atau tangguk bertangkai panjang sekitar 6 meter. Ikan-ikan dimasukkan kedalam
beberapa ancak dan dipisahkan menurut spesiesnya. Selanjutnya ikan hasil tangkapan tersebut
dimasak di dalam kuali besar yang berisi air garam yang sudah mendidih selama lebih
kurang ± 8-10 menit. Ikan yang telah direbus selanjutnya di tiriskan dan dijemur di pelantar
kelong. Penjemuran ikan yang telah direbus diusahakan tidak saling bertindihan, karena
akan menghambat proses pengeringan dan mengurangi mutu ikan tersebut. Penjemuran
dilakukan selama sehari kalau cuaca bagus dan kalau tidak bisa dua hari baru ikan kering.
Setiap 4-5 jam sekali ikan di balik sambil dilakukan penyortiran menurut ukurannya
E. Tajok Tajur
Alat tangkap tajur dengan umpan anak katak atau cacing atau anakan ikan hanya digunakan untuk
menangkap ikan gabus, panjang tajur kurang lebih 50m,
Cara menggunakan tajur yaitu dengan menusuk tajur ke tanah, agar tajur tidak terbawa ikan, pasang
umpan dan tunggu beberapa saat, tangkai tajur harus elastis dan tidak keras, supaya ikan tidak bisa lepas
saat ikan mencoba melepaskan diri.

F. Tangguk

Tangguk terbuat dari jalinan rotan atau resam yg di beri penguat kerangka dengan rotan manau, alat ini di
gunakan pada tempat tertentu ,seperti lubuk \ rawa rawa, tali tangguk terbuat dari jalinan benang nilon yg
di ikat pada mulut tangguk yg dari rotan, tangguk digunakan pada kawasan yg tidak luas .
Tangguk berbentuk menyerupai keranjang, terbuat dari rotan atau jaring berbingkai dengan ukuran tinggi
21 cm, panjang 56 cm dan lebar 42 cm.
G. Kelong
Kelong merupakan alat tangkap ikan berupa bangunan dari kayu yang dipasang jaring di bagian
tengahnya. Bangunan yang satu ini ditopang oleh beberapa drum plastik agar dapat mengapung diatas
permukaan laut.

Kelong merupakan alat tangkap tradisional, alat tangkap kelong terbuat dari kayu yang dipasang jaring
dibagian tengah laut. kelong biasanya diletakan pada dasar laut sedalam enam meter dengan pondasi kayu
sepanjang 20 meter. Kelong terdiri dari dua jenis yaitu, kelong apung dan kelong tancap. Dalam
pengoperasiannya kelong apung dapat dipindahkan, kelong dapat ditarik ke daerah penangkapan ikan
yang baru dan dapat pula ditarik ke arah pantai sewaktu-waktu bila diinginkan oleh nelayan. Sementara
itu kelong tancap tidak dapat dipindahkan.

Cara menggunakan kelong


Kelong ini merupakan alat penangkap ikan dan hasil laut lainnya yang bisa ditemukan di pesisir pantai.
Kelong berbentuk anyaman bambu yang diatur sedemikian rupa sehingga membentuk dinding. Nah,
kelong ini punya beberapa bagian yang berbeda-beda, lho. Bagian pertama namanya leminan. Leminan
ini berbentuk ruang hati dengan garis lurus. Ukuran leminan adalah ukuran terbesar di antara bagian-
bagian lainnya. 
Bagian selanjutnya bernama ligau satu. Ligau satu ini mirip dengan leminan, tapi ukurannya nggak
sebesar leminan. Selain ligau satu, ada juga yang namanya ligau dua. Ligau dua ini bentuknya persegi
panjang dengan ukuran lebih kecil. Ada yang bisa tebak nggak, bagian terakhir ini namanya apa? Yap
betul, namanya ligau tiga! Ligau tiga ini ukurannya paling kecil dan berbentuk lingkaran. 
Nah, kelong ini ditopang oleh beberapa drum plastik supaya bisa mengapung di atas permukaan laut.
Biasanya, kelong diletakkan di kedalaman 6 meter dengan pondasi kayu sepanjang 20 meter. Oh iya,
kelong ini ternyata terdiri dari 2 jenis, yaitu kelong apung dan kelong tancap. Sesuai namanya, kelong
tancap ini nggak bisa dipindahkan, sedangkan kelong apung bisa dipindah-pindah sesuai dengan
kebutuhan nelayan. 

H. lukah

Lukah umumnya berbentuk memanjang,agar mempermudah penggunaanya, sebagian ujung


lukah runcing tapi ada juga yang agak pipih, pintu lukah tempat ikan masuk yang di maksud
injap, di buat untuk menjorok ke dalam dan mengecil ,Secara umum lukah terdiri dari mulut,
injap, pintu lukah, badan, dan apit lukah mulut,

Mulut sebagai tempat keluarnya ikan ,injap sebagai bilah bilah bamboo yg di runcingkan pada
salah satu ujungnya dan di pasang agar ikan tidak bisa keluar lagi, bambu yg udah di runcing
kemudian di pasang di mulut lukah.

Anda mungkin juga menyukai