Anda di halaman 1dari 6

Kutu

Penyebab penyakit kulit pada anjing lainnya adalah kutu yang hidup di antara bulu anjing.
Hewan kecil ini menggigit dan mengisap darah inangnya.

Nah, air liur kutu akan masuk ke dalam tubuh anjing dan menyebabkan alergi. Akibatnya anjing
jadi merasa gatal dan mulai menggaruk.

Jika kondisi ini dibiarkan, anjing akan mengalami gatal hebat dan semakin sering menggaruk.
Akibat terus digaruk, akan muncul ruam merah hingga peradangan di kulit. Bahkan, pada
beberapa kondisi ekstrem, bulu anjing bisa mengalami kerontokan.

Cara tepat menanganinya adalah dengan membersihkan lingkungan anjing. Sebab kutu bisa
tinggal di karpet atau tempat tidur anjing.

Jika benda yang berpotensi sebagai tempat hidup kutu sudah dibersihkan. Selanjutnya kamu
bisa mencukur bulu anjing dan mengobati luka yang timbul. Setelah itu, rutin memandikan
anjing menggunakan sampo khusus antikutu.

5. Kudis
Kudis merupakan penyakit kulit pada anjing yang disebabkan oleh parasit kecil yang disebut
tungau. Parasit kecil ini hidup di rambut dan permukaan bahkan bisa masuk ke dalam kulit
anjing.

Ada 2 jenis tungau penyebab kudis, yaitu tungau demodex dan sarcoptes. Kudis demodectic
menyebabkan bintik botak, keropeng, dan luka. Biasanya menyerang anjing di bawah usia satu
tahun, tua, sakit, dan tak terurus.

Sementara Kudis sarcoptic merupakan kondisi kulit gatal dan sering kali terlihat di telinga
anjing. Gejala penyakit kulit akibat tungau ini menyebabkan rasa gatal yang hebat, kulit merah,
luka, dan rambut rontok. Telinga, wajah, dan kaki adalah area yang paling sering terkena.

Cara mengatasi penyakit kulit pada anjing ini adalah dengan rutin membersihkan tempat
tidurnya dan hindari kontak dengan hewan lain bila anjing sakit. Kunjungi dokter hewan untuk
melakukan diagnosa jenis tungau yang menyerang anjing.

Perawatannya termasuk penggunaan sampo khusus untuk membunuh tungau, meredakan


gatal dan pembengkakan. Beberapa produk kutu dan cacing yang diresepkan dokter hewan
juga dapat melindungi anjing dari kudis.

Artikel Lainnya: Cara Mengatasi Kutu pada Anjing


6. Ketombe
Sama seperti manusia, anjing juga bisa mengalami masalah ketombe dan kulit kering. Kondisi
ini umumnya terjadi pada anjing yang kerap berada di area atau ruangan yang dingin dan
lembab. Penyebab lainnya adalah karena pola makan yang tidak seimbang.

Gejala yang parah bisa menyebabkan anjing menggaruk tanpa henti hingga muncul kerak putih
di kulit anjing sehingga memerlukan pemeriksaan dokter. Sampo khusus anjing bisa menjadi
obat penyakit kulit pada anjing ini.

7. Pyoderma (Impetigo)
Jenis lain dari infeksi bakteri yang menyerang permukaan kulit anjing adalah impetigo atau
pyoderma superfisialis. Penyakit ini bisa menyerang pada semua usia, namun lebih sering
menyerang anak anjing yang tinggal di tempat yang panas dan lembab. Penyakit ini dikenal
dalam dua bentuk yaitu impetigo bulosa (vesikobulosa) yang disebabkan oleh bakteri
Staphylococcus aureus dan impetigo non-bulosa (krustosa) yang disebabkan oleh bakteri
Streptococcus pyogenes.

Tanda munculnya impetigo adalah anjing mulai merasa gatal dan menggaruk badannya lebih
sering. Ciri yang khas dari penyakit kulit ini adalah munculnya benjolan berisi nanah yang dapat
pecah dan berkerak. Benjolan nanah ini bisa berkembang di bagian perut anjing yang tidak
berbulu.

Jika mengalami kondisi ini, sebaiknya kamu membawa anjingmu ke dokter hewan untuk
mendapatkan resep obat. Pada beberapa kondisi, impetigo jarang menyebabkan masalah
serius. Namun, tetap harus mendapatkan perawatan dengan baik.

Artikel Lainnya: Anjing Tak Berhenti Menggonggong? Ini Sebabnya

Kapan Harus ke Dokter Hewan?


https://www.canva.com/photos/MAEJPeaxUpY-vet-with-one-dog/

Masalah kulit tertentu pada anjing mungkin sulit untuk segera didiagnosis, karena gejala
dermatitis, parasit, infeksi jamur, dan infeksi bakteri bisa sangat mirip satu sama lain.

Oleh karena itu, kamu bisa membawa anjing ke klinik hewan jika anjing tidak berhenti
menggaruk dan adanya luka garukan yang cukup serius pada tubuhnya. Selain itu, amati gejala
lainnya yang ditunjukkan hewan peliharaanmu untuk membantu dokter hewan dalam
mendiagnosis penyebabnya.

Dokter hewan biasanya akan memeriksa kulit anjing dan melakukan tes yang diperlukan. Selain
itu, mereka akan mencari tahu kemungkinan penyebab masalah kulit pada anjing, misalnya
lingkungan, makanan, atau penyebab gejala timbul.
Nantinya, dokter akan memberikan obat penyakit kulit anjing, berupa salep atau semprotan
topikal, sampo khusus, suplemen, atau obat yang diberikan melalui mulut atau suntikan.

Artikel Lainnya: Waspadai, Penyakit-penyakit dari Anjing yang Bisa Menular ke


Manusia

Perubahan warna kulit atau tekstur bulu anjing bisa menjadi tanda peringatan dari beberapa
masalah metabolisme atau hormon. Kondisi ini juga dapat terjadi akibat infeksi atau kelainan
kulit pada anjing. Biasanya tes darah sederhana dapat mengidentifikasi penyebab yang
mendasarinya.

Untuk lebih mudah, kamu bisa konsultasikan permasalah kulit anjing ini dengan dokter hewan
melalui fitur Tanya Dokter di KlikDokter. Pastikan untuk selalu #JagaSehatmu dan hewan
peliharaan kamu, ya!

(APR)

Referensi:

● Fetch by WebMD. Diakses 2022. Slideshow: Skin Problems in Dogs.


● Animal Trust. Diakses 2022. 10 of the most common dog skin conditions.
● Pumpkin Insurance Service. Diakses 2022. Common Skin Problems in Dogs and How to
Treat Them.

________________________________________

Masukkan link referensi dan bacaan (entah itu dari media lokal atau luar) di bawah sini supaya
bisa dicek oleh tim editor.

● https://pets.webmd.com/dogs/ss/slideshow-skin-problems-in-dogs
● https://www.animaltrust.org.uk/blog/dog-skin-allergies/
● https://www.pumpkin.care/blog/common-skin-problems-in-dogs-and-how-to-treat-them/

Kutu
Penyebab penyakit kulit pada anjing lainnya adalah kutu yang hidup di antara bulu anjing.
Hewan kecil ini menggigit dan mengisap darah inangnya.

Nah, air liur kutu akan masuk ke dalam tubuh anjing dan menyebabkan alergi. Akibatnya anjing
jadi merasa gatal dan mulai menggaruk.
Jika kondisi ini dibiarkan, anjing akan mengalami gatal hebat dan semakin sering menggaruk.
Akibat terus digaruk, akan muncul ruam merah hingga peradangan di kulit. Bahkan, pada
beberapa kondisi ekstrem, bulu anjing bisa mengalami kerontokan.

Cara tepat menanganinya adalah dengan membersihkan lingkungan anjing. Sebab kutu bisa
tinggal di karpet atau tempat tidur anjing.

Jika benda yang berpotensi sebagai tempat hidup kutu sudah dibersihkan. Selanjutnya kamu
bisa mencukur bulu anjing dan mengobati luka yang timbul. Setelah itu, rutin memandikan
anjing menggunakan sampo khusus antikutu.

5. Kudis
Kudis merupakan penyakit kulit pada anjing yang disebabkan oleh parasit kecil yang disebut
tungau. Parasit kecil ini hidup di rambut dan permukaan bahkan bisa masuk ke dalam kulit
anjing.

Ada 2 jenis tungau penyebab kudis, yaitu tungau demodex dan sarcoptes. Kudis demodectic
menyebabkan bintik botak, keropeng, dan luka. Biasanya menyerang anjing di bawah usia satu
tahun, tua, sakit, dan tak terurus.

Sementara Kudis sarcoptic merupakan kondisi kulit gatal dan sering kali terlihat di telinga
anjing. Gejala penyakit kulit akibat tungau ini menyebabkan rasa gatal yang hebat, kulit merah,
luka, dan rambut rontok. Telinga, wajah, dan kaki adalah area yang paling sering terkena.

Cara mengatasi penyakit kulit pada anjing ini adalah dengan rutin membersihkan tempat
tidurnya dan hindari kontak dengan hewan lain bila anjing sakit. Kunjungi dokter hewan untuk
melakukan diagnosa jenis tungau yang menyerang anjing.

Perawatannya termasuk penggunaan sampo khusus untuk membunuh tungau, meredakan


gatal dan pembengkakan. Beberapa produk kutu dan cacing yang diresepkan dokter hewan
juga dapat melindungi anjing dari kudis.

Artikel Lainnya: Cara Mengatasi Kutu pada Anjing

6. Ketombe
Sama seperti manusia, anjing juga bisa mengalami masalah ketombe dan kulit kering. Kondisi
ini umumnya terjadi pada anjing yang kerap berada di area atau ruangan yang dingin dan
lembab. Penyebab lainnya adalah karena pola makan yang tidak seimbang.

Gejala yang parah bisa menyebabkan anjing menggaruk tanpa henti hingga muncul kerak putih
di kulit anjing sehingga memerlukan pemeriksaan dokter. Sampo khusus anjing bisa menjadi
obat penyakit kulit pada anjing ini.
7. Pyoderma (Impetigo)
Jenis lain dari infeksi bakteri yang menyerang permukaan kulit anjing adalah impetigo atau
pyoderma superfisialis. Penyakit ini bisa menyerang pada semua usia, namun lebih sering
menyerang anak anjing yang tinggal di tempat yang panas dan lembab. Penyakit ini dikenal
dalam dua bentuk yaitu impetigo bulosa (vesikobulosa) yang disebabkan oleh bakteri
Staphylococcus aureus dan impetigo non-bulosa (krustosa) yang disebabkan oleh bakteri
Streptococcus pyogenes.

Tanda munculnya impetigo adalah anjing mulai merasa gatal dan menggaruk badannya lebih
sering. Ciri yang khas dari penyakit kulit ini adalah munculnya benjolan berisi nanah yang dapat
pecah dan berkerak. Benjolan nanah ini bisa berkembang di bagian perut anjing yang tidak
berbulu.

Jika mengalami kondisi ini, sebaiknya kamu membawa anjingmu ke dokter hewan untuk
mendapatkan resep obat. Pada beberapa kondisi, impetigo jarang menyebabkan masalah
serius. Namun, tetap harus mendapatkan perawatan dengan baik.

Artikel Lainnya: Anjing Tak Berhenti Menggonggong? Ini Sebabnya

Kapan Harus ke Dokter Hewan?


https://www.canva.com/photos/MAEJPeaxUpY-vet-with-one-dog/

Masalah kulit tertentu pada anjing mungkin sulit untuk segera didiagnosis, karena gejala
dermatitis, parasit, infeksi jamur, dan infeksi bakteri bisa sangat mirip satu sama lain.

Oleh karena itu, kamu bisa membawa anjing ke klinik hewan jika anjing tidak berhenti
menggaruk dan adanya luka garukan yang cukup serius pada tubuhnya. Selain itu, amati gejala
lainnya yang ditunjukkan hewan peliharaanmu untuk membantu dokter hewan dalam
mendiagnosis penyebabnya.

Dokter hewan biasanya akan memeriksa kulit anjing dan melakukan tes yang diperlukan. Selain
itu, mereka akan mencari tahu kemungkinan penyebab masalah kulit pada anjing, misalnya
lingkungan, makanan, atau penyebab gejala timbul.

Nantinya, dokter akan memberikan obat penyakit kulit anjing, berupa salep atau semprotan
topikal, sampo khusus, suplemen, atau obat yang diberikan melalui mulut atau suntikan.

Artikel Lainnya: Waspadai, Penyakit-penyakit dari Anjing yang Bisa Menular ke


Manusia

Perubahan warna kulit atau tekstur bulu anjing bisa menjadi tanda peringatan dari beberapa
masalah metabolisme atau hormon. Kondisi ini juga dapat terjadi akibat infeksi atau kelainan
kulit pada anjing. Biasanya tes darah sederhana dapat mengidentifikasi penyebab yang
mendasarinya.

Untuk lebih mudah, kamu bisa konsultasikan permasalah kulit anjing ini dengan dokter hewan
melalui fitur Tanya Dokter di KlikDokter. Pastikan untuk selalu #JagaSehatmu dan hewan
peliharaan kamu, ya!

(APR)

Referensi:

● Fetch by WebMD. Diakses 2022. Slideshow: Skin Problems in Dogs.


● Animal Trust. Diakses 2022. 10 of the most common dog skin conditions.
● Pumpkin Insurance Service. Diakses 2022. Common Skin Problems in Dogs and How to
Treat Them.

________________________________________

Masukkan link referensi dan bacaan (entah itu dari media lokal atau luar) di bawah sini supaya
bisa dicek oleh tim editor.

● https://pets.webmd.com/dogs/ss/slideshow-skin-problems-in-dogs
● https://www.animaltrust.org.uk/blog/dog-skin-allergies/
● https://www.pumpkin.care/blog/common-skin-problems-in-dogs-and-how-to-treat-them/

Anda mungkin juga menyukai