Anda di halaman 1dari 25

DEMODEX

Apakah Demodex Itu ???

Demodex adalah tungau folikel rambut yang berbentuk panjang menyerupai cacing, berukuran 0,1-0,3 mm, berkaki 4 pasang yang letaknya berdekatan serta mempunyai abdomen dengan garis-garis transversal Demodex folliculorum termasuk famili demodicidae. Penyakitnya disebut demodekosis. Tangau jantan berukuran lebih dari 0,25 mm, sedangkan betina 0,3 mm. Bentukya seperti cerutu/wortel dan tungau ini hidup didalam folikel rambut Parasit ini terdapat pada akar bulu dan terkadang dikelenjar lemak. Hampir seluruh siklus hidup parasit ini berada dikulit. Tangau dewasa yang keluar dipermukaan kulit yang mengkibatkan penularan pada anjing lain.

Pada manusia, tungau ini biasanya ditemukan pada kulit, kelopak mata dan pada lipatan hidung. Tetapi, pada kondisi tertentu, seperti sistem imun yang lemah, stress berat atau malnutrisi, tungau ini dapat bereproduksi dengan cepat.

Patologi dan Gejala Klinis


Demodex folliculorum hidup di folikel rambut dan kelenjar keringat terutama disekitar hidung dan kelopak mata sebagai parasit permanen. Kadang-kadang tungau ditemukan dibagian tubuh lain seperti kulit kepala. Demodex folliculorum dapat menyebabkan kelainan berupa blefaritis, akne rosasea dan impetigo kontangiosa dengan gejala klinis gatal dan dapat terjadi infeksi sekunder. Tungau yang hidup disaluran kelenjar folikel dipinggir mata dapat mengganggu penglihatan penderita

Epidemiologi
Infestasi Demodex folliculorum adalah kosmopolit dan dianggap tidak berbahaya

Gambar

Hewan yang Dapat Terserang Demodex

Anjing Kucing Babi Sapi Kuda

Proses Demodekosis

Pada anjing yang mengalami penurunan kekebalan, tangau ini dapat mengakibatkan radang kulit demodecosis. Juga dapat mengakibatkan kematian pada anjing yang terserang kutu tersebut. Serangan diawali dengan timbulnya rasa gatal pada daerah seputar mata dan juga pada bagian lipatan telinga serta kaki bagian depan dan belakang Selanjutnya bulu-bulu pada daerah tersebut akan terjadi rontok. Rasa gatal yang hebat membuat anjing menjadi gelisah dan menggaruk kulitnya. Akibatnya garukan anjing tersebut maka terjadilah pengelupasan kulit dan bahkan mengakibatkan timbulnya luka yang berair,nanah , dan juga berbau busuk

Infeksi Sekunder Demodekosis

Bila penyakit ini tidak segera ditangani dengan pengobatan , maka akan timbul infeksi sekunder. Infeksi sekunder ini dapat mengakibatkan cendawan atau bakteri masuk kedalam lewat luka tersebut sehingga semakin sulit untuk diobati. Akibat luka luka yang diderita oleh anjing yang mengidap demodex ini, mengakibatkan anjing ini mengalami kegelisahan serta menurunnya nafsu makan, sehingga menjadikan kondisi anjing menurun yang mengakibatkan demam pada anjing yang menderita demodex

DEMODEKOSI S
ETIOLOGI DAUR HIDUP PATOGENESIS GEJALA KLINIS DIAGNOSA TERAPI & KONTROL (PENCENGAHAN)

ETIOLOGI

Tungau demodec canis berbentuk seperti lombok, langsing, dan berkaki 4. Keempat pasang kakinya yang kekar bentuknya, tiap kaki terdiri 3 ruas, dengan bagian perut yang bergaris melintang mirip cincin. Parasit ini berukuran sekitar 0.2-0.4 mm. Tungau demodek hidup di kelenjar minyak dan kelenjar keringat (glandula sebacea). Tungau yang memanjang seperti cerutu ini memakan epitel dan cairan limfe dari beberapa hewan, kecuali unggas. Dalam keadaan tertentu tungau demodek dapat menginfestasi manusia.

Species Tungau

Hospes Definitif

Predileksi Wajah dan lengan, disekeliling mata, mulut dan diatas penonjolan tulang kaki Seluruh tubuh Leher, kaki depan, kelopak mata, vulva, dan skrotum. Folikel rambut dan kelenjar Meibon seluruh tubuh

Demodex canis

Anjing- kucing

Demodex phyloides

Babi

Demodex bovis

Sapi

Demodex equi

Kuda

DAUR HIDUP

Siklus hidup demodek dari telur-larva-nimfadewasa berlangsung dalam jangka 18-24 hari. Sedangkan untuk perubahan dari telur hingga dewasa diperkirakan memerlukan waktu 10-14 hari. Tungau demodex memiliki daya tahan hidup sangat besar. Bahkan di luar tubuh hospes tungau ini dapat bertahan hingga berhari-hari jika di dukung dengan kondisi udara dan lingkungan yang lembap. Siklus hidupnya dapat terselesaikan 18-24 hari.

PATOGENESIS

Demodex canis merupakan penghuni normal pada kulit. Penularan terjadi karena kontak langsung induk terhadap anak-anaknya yang masih menyusui sekitar 2-3 hari pada awal-awal kehidupan. Tungau bahkan sudah bisa ditemukan pada anak anjing yang berumur sekitar 16 jam. Tungau tidak ditemukan pada anak anjing yang lahir melalui bedah caesar, hal ini menunjukkan bahwa penularan tidak melalui uterus.

Pada anjing dewasa terjadinya demodecosis dapat mengindikasikan adanya penyakit dalam yang berdampak pada gangguan sistem imun hewan, diantaranya kanker, penyakit liver, ginjal maupun ketidakseimbangan hormonal. Pada beberapa kasus terjadi imunosupresi, hal ini disebabkan karena adanya penekana terhadap produksi limfosit T. Hewan yang sedang dalam terapi menggunakan obat imunosupresif seperti kortikosteroid juga dapat berpengaruh pada sistem kekebalan tubuh hewan yang akhirnya dapat memicu timbulnya demodecosis.

GEJALA KLINIS
Demodekosis Lokal

Demodekosis General

Sebagian kecil kulit mengalami eritema lokal dan alopesia sebagian. Bisa saja terjadi pruritis atau tidak gatal sama sekali dan derah tersebut ditutupi oleh kulit yang bersisik yang berwarna keperakan. Biasanya menyerang anjing yang berumur di bawah 1 tahun.

Jika sudah masuk tahap ini biasanya penyakit sudah parah dan dapat mengarah pada kematian. Demodekosis general berawal dari demodekosis lokal. Gejala yang timbul adalah lesi pada kepala, kaki dan badan. Setiap makula yang terjadi semakin meluas dan membuat kerontokan rambut makin meluas. Tungau yang berada pada akar rambut akan menyebakn folikulitis.

DIAGNOSA

Penyakit ini didiagnosa dengan kerokan kulit yang kemudian diperiksa di bawah mikroskop. Pemeriksaan histopatologi melalui biopsi kulit. Melalui biopsi dapat diketahui tingkatan perifolikulitis, folikulitis dan furunkulitis. Folikel rambut yang menderita akan dipenuhi oleh tungau demodex. Pada beberapa hewan pada kulitnya ditemukan nodul-nodul atau pustula yang menonjol. Jika nodul-nodul atau pustula tersebut dipecahkan maka didalamnya akan terdapat tungau-tungau demodec yang bersarang.

Hasil Pemeriksaan Mikroskop

TERAPI & KONTROL (PENCEGAHAN)


A. Terapi untuk Demodekosis Lokal

Pemberian salep yang mengandung 1% rotenone (Goodwinol ointment) maupun gel benzoyl peroxide 5 % yang diaplikasikan sehari sekali setiap hari selama 1-3 minggu. Mandi dengan shampoo yang mengandung benzoyl peroxide secara regular minimal seminggu sekali. Pemberian amitraz yang telah diencerkan dengan konsentrasi 0.1% pada area alopecia sehari sekali selama 2 minggu.

B. Terapi untuk Demodekosis General

Mandi dengan amitraz dengan konsentrasi 0.025% 2 kali seminggu. Adapun sebaiknya sebelum menggunakan amitraz, hewan terlebih dahulu dimandikan dengan shampoo yang mengandung benzoyl peroxide untuk mengurangi minyak dan runtuhan sel kulit mati. Sedangkan bagi hewan berbulu panjang, perlu dicukur terlebih dahulu agar obat lebih mudah meresap ke dalam kulit. Namun amitraz memiliki efek diantaranya : a. Depresi, ngantuk 2-6 jam ; b. Tidak nafsu makan ; c. Muntah dan diare ringan ; d. PU/ PD (haus dan kencing). Pemberian antibiotik bila terjadi infeksi sekunder oleh bakteri (pyoderma). Pemberian antihistamin bila terjadi kegatalan karena iritasi demodec pada kulit hewan.

Pemberian ivermectin oral 200 g/kg sehari sekali selama 2-4 minggu. Sayangnya obat ini kontraindikasi untuk anjing jenis collie, shelties, australian shepherds, old english sheepdogs maupun hewan yang positif menderita heartworm karena faktor sensitivitasnya. Efek samping yang dapat ditimbulkan oleh pemberian ivermectin diantaranya salivasi dan inkoordinasi sehingga penggunannya harus sesuai petunjuk dan pengawasan dokter hewan. Pilihan obat lainnya selain ivermectin yaitu doramectin 1% injeksi yang diaplikasikan selang 2 minggu.

Anda mungkin juga menyukai