Anda di halaman 1dari 12

DEMODEKOSIS (DEMODEX ANJING)

CANTUMKAN DAFTAR PUSTAKA DI BAWAH INI UNTUK PAPER ANDA

Demodekosis merupakan suatu penyakit yang ditimbulkan oleh parasit demodec sp.yang
biasanya menyerang anjing dan dapat menimbulkan gangguan pada kulit. Beberapa hewan yang
dapat terserang diantaranya adalah anjing, kucing, babi sapi, dan kuda. Anjing yang mengalami
penyakit ini biasanyanya mengalami kerontokan bulu di daerah tetentu, di antaranya di sekitar
mata, mulut, leher, dan siku kaki depan, yang diikuti dengan munculnya tonjolan-tonjolan pada
kulit yang berwarna kemerahan. Anjing yang terkena penyaki ini cenderung mengaruk-garuk
bagian yang gatal sehingga menimbulkan luka lecet. Jika dibiarkan luka ini akan mengalami
infeksi dan mengakibatkan luka tambah parah, luka ini juga menimbulkan bau busuk.

Demodekosis atau nama lainnya (Red mange, Follicular mange, or Puppy mange) adalah
suatu penyakit kulit yang disebabkan oleh sejumlah parasit external dalam jumlah kecil yang
menyerang hewan (kecuali unggas), namun terkadang menyerang manusia juga. Demodekosis
pada anjing disebabkan oleh Demodex canis. Demodekosis merupakan suatu penyakit yang
ditimbulkan oleh parasit demodec canis yang biasanya menyerang anjing dan dapat
menimbulkan gangguan pada kulit. Anjing yang mengalami penyakit ini biasanyanya mengalami
kerontokan bulu di daerah tetentu, di antaranya di sekitar mata, mulut, leher, dan siku kaki
depan, yang diikuti dengan munculnya tonjolan-tonjolan pada kulit yang berwarna kemerahan.
Anjing yang terkena penyaki ini cenderung mengaruk-garuk bagian yang gatal sehingga
menimbulka luka lecet. Jika dibiarkan luka ini akan mengalami infeksi dan mengakibatkan luka
tambah parah, luka ini juga menimbulkan bau busuk. Pada anjing- anjing sensitif symptom-
symptom yang timbul berasal dari iritasi ringan, kerontokan rambut pada bagian kecil dari kulit,
imflamasi yang tersebar, infeksi sekunder dan pada kasus yang jarang, sebuah kondisi kehidupan
yang terancam.
Dan pada kebanyakan anjing, tunngau- tungau ini tidak pernah menyebabkan masalah.
Tungau ini kecil (0,25 mm) “bentukya seperti cerutu/ wortel” dan tungau ini hidup didalam
folikel rambut. Pada manusia, tungau ini biasanya ditemukan pada kulit, kelopak mata dan pada
lipatan hidung. Tetapi, pada kondisi tertentu, seperti sistem imun yang lemah, stress berat atau
malnutrisi, tungau ini dapat bereproduksi dengan cepat.
Pada hewan hewan yang lain pada umumnya menyerang bagian-bagian tubuh yang sama.

BAB II
DEMODEKOSIS
2.1 ETIOLOGI
Tungau demodec canis berbentuk seperti lombok, langsing, dan berkaki
4.Keempat pasang kakinya yang kekar bentuknya, tiap kaki terdiri 3 ruas. Dengan bagian perut
yang bergaris melintang mirip cincin. Parasit ini berukuran sekitar 0.2-0.4 mm.
Species Tungau Hospes Definitif Predileksi
Demodex canis Anjing- kucing Wajah dan lengan, disekeliling mata, mulut
dan diatas penonjolan tulang kaki
Demodex Babi Seluruh tubuh
phyloides
Demodex bovis Sapi Leher, kaki depan, kelopak mata, vulva,
dan skrotum.
Demodex equi Kuda Folikel rambut dan kelenjar Meibon seluruh
tubuh
Tungau demodek hidup di kelenjar minyak dan kelenjar keringat (glandula sebacea).

Tungau yan memenjang seperti cerutu ini memakan epitel dan cairan limfe dari beberapa
hewan, kecuai unggas. Dalam keadaan tertentu tungau demodek dapat menginfestasi manusia.
2.2 DAUR HIDUP
Siklus hidup demodek dari telur-larva-nimfa-dewasa berlangsung dalam jangka 18-24
hari. Sedangkan untuk perubahan dari telur hingga dewasa diperkirakan memerlukan waktu 10-
14 hari. Tungau demodex memiliki daya tahan hidup sangat besar. Bahkan di luar tubuh hospes
tungau ini dappat bertahan hingga berhari-hari jika di dukung dengan kondisi udara dan
lingkungan yang lembap. Siklus hidupnya dapat terselesaikan 18-24 hari.
Beberapa anjing yang sehat sering tidak menimbulakan gejala walaupun telah mengalami
infeksi oleh demodex. Hal ini berhibungan dengan sistem imunitas anjing. Namun penularan
sangat berbahaya jika pada anjing yang telah beranak. Anak anjing dapat tertular jika telah
berumur 3 hari.
2.3 PATOGENESIS
Demodex canis merupakan penghuni normal pada kulit. Penularan terjadi karena kontak
langsung induk terhadap anak-anaknya yang masih menyusui sekitar 2-3 hari pada awal-awal
kehidupan. Tungau bahkan sudah bisa ditemukan pada anak anjing yang berumursekitar 16 jam.

Tungau tidak ditemukan pada anak anjing yang lahir melalui bedah caesar, hal ini
menunjukkan bahwa penularan tidak melalui uterus. Anak anjing yang baru dilahirkan pun tidak
terdapat tungau pada kulitnya.
Pada anjing dewasa terjadinya demodecosis dapat mengindikasikan adanya penyakit
dalam yang berdampak pada gangguan sistem imun hewan, diantaranya kanker, penyakit liver,
ginjal maupun ketidakseimbangan hormonal. Pada beberapa kasusterjadi imunosupresi, hal ini
disebabkan karena adanya penekana terhadap produksi limfosit T. Hewan yang sedang dalam
terapi menggunakan obat imunosupresif seperti kortikosteroid juga dapat berpengaruh pada
sistem kekebalan tubuh hewan yang akhirnya dapat memicu timbulnya demodecosis.
2.4 GEJALA KLINIS
Pada umumnya demodekosis memiliki gejala kinis yang bersifat lokal maupun general.
a. Demodekosis Lokal
Sebagian kecil kulit mengalami eritema lokal dan alopesia sebagian. Bisa saja terjadi
pruritis atau tidak gatal sama sekali dan aderah tersebut ditutupi oleh kulit yang bersisik yang
berwarna keperakan. Biasanya menyerang anjibg yang berumur di bawah 1 tahun.
Tempat kerusakan mata yang paling sein adalah sekitar mata (perikoler) dan pada sudut
mulut (komissura). Kerusakan berikutnya pada siku kaki depan. Banyak anjing yang dapat
sembuh tanpa pengobatan. Namun beberapa anjing demodekosis ini dapat berlanjut menjadi
bentuk general. Namun akan sembuh jika sistem imun anjing meningkat.

b. Demodekosis General
Jika sudah masuk tahap ini biasanya penyakit sudah parah dan dapat mengarah pada
kematian. Demodekosis general berawal dari demodekosis lokal. Gejala yang timbul adalah lesi
pada kepala, kaki dan badan. Setiap makula yang terjadi semakin meluas dan membuat
kerontokan rambut makin meluas. Tungau yang berada pada akar rambut akan menyebakn
folikulitis. Apabila pyoderma sekunder memperparah keadaan lesion ini, oedem dan keropeng
akan menggantikan kerontokkan rambut sebelum menjadi plaques. Jika folikulitis yang terjadi
disertai eksudat akan menyebabkan keropeng semakin tebal. Perlu pemeriksaan yang lebih teliti
sehingga dapat dikenali dan diberikan pengobatan yang tepat.
Gejala Klinis yang timbul pada anjing yang terkena adalah timbulnya lesi dan keropeng
pada kulit yang diawali pada daerah sekitar mata. Bentuk lesi kudis yang terjadi akibat
demodekosis dibedakan atas :
1. Bentuk Sequamosa bersisik
Kudis terlihat kemerahan dan bersisik. Jika terjadi pustula tercium bau busuk.
Luka yang mengalami infeksi sekunder oleh bakteri akan mengalami penanahan. Tungau
pada 1/3 saluran rambut dapat menyebabkan pembengkakan (radang), rambut mati dan sel apitel
kulit terlepas dan menyebabkan kulit bersisik dan membuar rambut mengalami kerontokan
(alopesia) dan mengalami hiperkeratosis ringan.
2. Bentuk Pustula
Pada bentuk ini biasanya terjadi peradangan dan infeksi bakteri Staphylococcus
albus.Lesi akan disertai pustula yang mengeluarkan nanah, darah, serum yan merembes
menjadikannya keluarnya eksudat sehingga timbul keropeng pada kulit. Abses bersatu dan
menjadikan jaringan di bawah kulit menjadi bernanah. Jaringan akan menjadi sangat peka dan
menimbulkan rasa gatal, dan sakit.
Pada sapi, Tungau demodex sp., umumnya merupakan flora normal. Gejala klinis yang
terpenting untuk membedakan dengan kudis lainnya adalah tidak terjadi kegatalan. Pada awalnya
terlihat nodul atau pustula yang berukuran sebesar kacang polong, bahkan bisa sampai sebesar
telur, di dalamnya ditemukan material kaseus; nanah yang berbentuk pasta dan beberapa ribu
tungau. Infestasi tungau ini sangat merugikan bagi perusahaan penyamakan kulit, karena nodul
atau pustule akan menyebabkan robeknya kulit.
Gejala klinis pada domba dan kambing hampir mirip dengan gejala yang timbul pada
sapi, nodul dapat berukuran hingga 2 cm yang didalamnya ditemukan masa kekuningan, material
kaseus dan banyak tungau.
Babi, gejala klinis yang ditimbulkan berupa nodul dan penebalan kulit, pudtula sebesar
kacang polong, dan sangat mudah pecah.
Pada kuda, demodekosis sangat jarang ditemukan. Jika ditemukan gejala klinis yang
timbul adalah lebih sering ditemukan dalam bentuk sequamous dari pada pustula.
Kucing memiliki gejala klinis yang hampir sama dengan anjing. Tetapi lebih sering
ditemukan disekitar mata dan jarang menyerang seluruh tubuh.
2.5 DIAGNOSA
Penyakit ini didiagnosa dengan kerokan kulit yang kemudian diperiksa di bawah
mikroskop. Pemeriksaan histopatologi meklalui biopsi kulit. Melaui biopsi dapat diketahui
tingkatan perifolikulitis, folikulitis dan furunkulitis. Folikel rambut yang menderita akan
dipenuhi oleh tungau demodex. Pada beberapa hewan pada kulitnya ditemukan nodul-nodul atau
pustula yang menonjol. Jika nodul-nodul atau pustula tersebut dipecahkan maka didalamnya
akan terdapat tungau-tungau demodec yang bersarang.

Kerokan dilakukan pada bagian yang mengalami kerontokan, dibantu dengan


larutan basa keras (KOH 10%) yang nantinya akan dilihat di bawah mikroskop.
2.6 TERAPI DAN KONTROL (PENCEGAHAN)
1. Terapi untuk Demodekosis Lokal
Terapi pertama dapat dilakukan dengan menggunakan sampo antibakterial Hal ini untuk
mengurangi infeksi sekunder yang dilakukan oleh bakteri. Terapi lain yang harus dilakukan yaitu
:
Treatment terhadap demodecosis lokal diantaranya :
1. Pemberian salep yang mengandung 1% rotenone (Goodwinol ointment) maupun
gel benzoyl peroxide 5 % yang diaplikasikan sehari sekali setiap hari selama 1-3 minggu.
2. Mandi dengan shampoo yang mengandung benzoyl peroxide secara regular
minimal seminggu sekali.
3. Pemberian amitraz yang telah diencerkan dengan konsentrasi 0.1% pada area
alopecia sehari sekali selama 2 minggu.
Pengobatan topikal lain juga dapat dilakukan dengan pemberian salep rotenone ringan
(good rotenone oinment) atau lotion lindane dan benzyl benzoale yang diusapka pada daerah-
daerah yang mengalami kebotakan.
2. Terapi untuk Demodekosis General
Pada demodekosis yang bersifa general tidak mudah ntuk mengatasinya. Memerlukan
waktu yang lama dalam penyembuhannya. Pengobatan dapat diberikan denga amitraz (mitaban)
yang diaplikasikan dengan memandikan anjing dengan amitraz. Terapi lain jika amitraz tidak
berhasil adalah dengan larutan organofosfat ronnel, larutan thriclorfon (negovon) 3 % dengan
memendikan anjing. Berikut merupakan beberapa terapi yang dapat dilakukan :
1. Mandi dengan amitraz dengan konsentrasi 0.025% 2 kali seminggu. Adapun
sebaiknya sebelum menggunakan amitraz, hewan terlebih dahulu dimandikan dengan
shampoo yang mengandung benzoyl peroxide untuk mengurangi minyak dan runtuhan
sel kulit mati. Sedangkan bagi hewan berbulu panjang, perlu dicukur terlebih dahulu agar
obat lebih mudah meresap ke dalam kulit. Namun amitraz memiliki efek diantaranya
: a. Depresi, ngantuk 2-6 jam ; b. Tidak nafsu makan ; c. Muntah dan diare ringan ; d. PU/
PD (haus dan kencing)
2. Pemberian ivermectin oral 200 μg/kg sehari sekali selama 2-4 minggu. Sayangnya
obat ini kontraindikasi untuk anjing jenis collie, shelties, australian shepherds, old english
sheepdogs maupun hewan yang positif menderita heartworm karena faktor
sensitivitasnya. Efek samping yang dapat ditimbulkan oleh pemberian ivermectin
diantaranya salivasi dan inkoordinasi sehingga penggunannya harus sesuai petunjuk dan
pengawasan dokter hewan.
3. Pilihan obat lainnya selain ivermectin yaitu doramectin 1% injeksi yang
diaplikasikan selang 2 minggu.
4. Pemberian antibiotik bila terjadi infeksi sekunder oleh bakteri (pyoderma).
5. Pemberian antihistamin bila terjadi kegatalan karena iritasi demodec pada kulit
hewan.
Perlu diingat karena demodex berhubungan erat dengan kondisi imunodefisiensi, maka
hewan sebaiknya tidak diberikan pengobatan menggunakan kortikosteroid karena bersifat
imunosupresan sehingga dapat memperparah penyakit demodecosis. Hewan juga memerlukan
asupan yang berkualitas dengan komponen gizi yang seimbang terutama untuk menjaga
kesehatan kulit dan bulunya.

Perlu diperhatikan jika demodekosis general diikuti dengan pustula, harus diperhatikan
mengenai infeksi bakteri. Bakteri yang sering terdapat adalah Staphyloccus aureus. Maka harus
diberikan antibiotika chepalosporin, eritromisin, lincomosin, ivermectin dan chloramfenikol.
Pencegahan penularan dapat dilakukan dengan menjauhkan anjing sehat dari anjing
penderita demodekosis. Hal lain yang dapat dilakukan adalah hewan yang mengalami
demodecosis general sebaiknya tidak digunakan untuk breeding karena cenderung memiliki
predisposisi genetik dengan sensitivitas terhadap demodex yang sama terhadap turunannya.
Secara genetic pula ada beberapa jenis ras anjing yang cenderung lebih sensitive terhadap resiko
demodecosis yaitu diantaranya pada west highland white terrier, chinese shar pei, scottish
terrier,english bulldog, boston terrier, great dane, doberman pinscher serta alaskan malamute.
Selain pengaruh genetik, manajemen stress pada anjing juga berperan penting terhadap
perkembangan demodecosis dan berikut beberapa tips untuk mengurangi faktor stress pada
anjing tersebut, diantaranya :
1. Anjing betina yang mengalami kecenderungan demodecosis general sebaiknya
disteril. Hal ini untuk mengurangi tingkat stress oleh perubahan hormonal yang dialami
saat estrus dan hamil.
2. Pemberian dog food berkualitas baik untuk mengurangi gangguan penyakit yang
disebabkan oleh ketidaksembangan faktor nutrisi.
3. Menjaga kulit hewan bebas dari parasit, untuk mengurangi tingkat stress karena
iritan maupun kerusakan kulit yang dipelopori oleh kutu, caplak, pinjal maupun jamur.
4. Vaksinasi rutin untuk mengurangi peluang terkena penyakit menular yang dapat
mempengaruhi sistem kekebalan tubuh hewan.

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Demodekosis merupakan satu penyakit yang patu diwaspadai terutama bagi anjing
kesayangan. Demodec canis, hidup pada kelenjar minyak dan kelenjar keringat pemderitanya.
Bentuk gejala klinis dapat bersifat lokal maupun general yang menyebabkan kerontokan pada
bulu, abses, dan hyperkeratinisasi pada kulit. JIka telah memasuki tahap demodekosis general
anjing dapat mengalami kematian. Untuk itu perlu penanganan dengan pemberian obat-obat
topikal berupa salep dan pemberian antibiotika untuk menangani infeksi sekunder.

DAFTAR PUSTAKA
http://duniasatwa.dszoo.com/forums/showthread.php?t=2665
http://www.pietklinik.com/wmview.php?ArtCat=3
http://drhyudi.blogspot.com/2009/02/penyakit-pada-anjing.html
T. J. Dunn, Jr. DVM (2008). DEMODEX IN THE DOG.
(http://www.ThePetCenter.com)
Manolette R Roque, MD (2008). DEMODEX.
(http://en.wikipedia.org/wiki/Demodex)

Drs. Foster & Smith, Inc (1995). Demodectic Mange.


(http://www.PetEducation.com )

Subronto.2006. Penyakit Infeksi Parasit dan Mikroba Pada Anjing dan Kucing. Gadjah Mada
University Press.Yogyakarta.
N. Adi Suratma. 2010. Bahan Ajar Ilmu Penyakit Parasitik.Universitas Udayana. Denpasar
Kenali Penyebab dan Pengobatan Demodex (Demodectic
Mange) pada Anjing
Mange adalah penyakit kulit bersifat parasit yang disebabkan oleh tungau berbentuk mikroskopik
(tidak bisa dilihat dengan kasat mata). Tungau mange memiliki dua jenis berbeda yang
menyebabkan penyakit kulit pada anjing. Jenis yang satu hidup tepat di bawah permukaan kulit,
sementara jenis lainnya hidup di dalam folikel rambut. Meskipun kedua jenis tungau ini memiliki
karakteristik yang sama, ada juga perbedaan penting antara keduanya. Sangat penting untuk tidak
bingung dengan dua jenis mange ini karena mereka memiliki penyebab, pengobatan dan prognosis
(perkiraan gambaran hasil akhir dari penyakit tersebut) yang berbeda.

Apa yang menyebabkan Demodectic Mange atau Demodex?

Demodectic Mange, kadang disebut dengan "Demodex" atau "Red Mange" adalah bentuk paling
umum dari penyakit mange pada anjing. Demodex disebabkan oleh Demodex canis, yaitu parasit
yang hidup di dalam folikel bulu anjing. Di bawah mikroskop, tungau ini berbentuk seperti cerutu
dengan delapan kaki.

Semua anjing normal (dan banyak manusia) memiliki sedikit tungau (mites) pada kulit mereka.
Selama sistem kekebalan tubuh berfungsi dengan baik, tungau ini tidak menyebabkan bahaya.

Demodex paling sering terjadi ketika anjing memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum
berkembang baik (immature), sehingga jumlah tungau kulit berkembang cepat. Akibatnya, penyakiy
ini sering terjadi terutama pada anjing yang berusia kurang dari 12 sampai 18 bulan. Anjing dewasa
memiliki sistem kekebalan tubuh yang sudah matang atau sudah berkembang baik. Anjing dewasa
yang memiliki penyakit ini biasanya karena memiliki sistem kekebalan tubuh yang menurun.
Demodex dapat dialami oleh anjing berusia tua karena fungsi sistem kekebalan tubuh sering kali
menurun bersamaan dengan usia. Anjing yang mengalami penurunan sistem imun karena sakit atau
pengobatan tertentu juga bisa mengalami demodex.

Apakah demodectic mange atau demodex menular?


Tidak, demodex tidak menular ke hewan lain atau manusia. Tungau demodex ditransmisikan ke
anak anjing dari induk mereka selama beberapa hari usia pertama mereka. Karena tungau
ditemukan pada hampir semua anjing, sentuhan langsung antara anjing normal dengan anjing yang
mengalami demodex tidaklah berbahaya.

Mengapa pada beberapa anjing, ada sistem kekebalan tubuh yang tidak berkembang dengan
baik?

Perkembangan sistem imun berada di bawah kontrol genetik atau keturunan. Dengan demikian,
anjing yang terkena demodex sering kali memiliki bayi-bayi anjing yang juga terkena. Pemilik dari
bayi anjing yang terkena demodex harus waspada memperhatikan perkembangan tungau pada bayi
anjing mereka. Karena penyakit ini disebabkan oleh cacat genetik, maka anjing yang memiliki
penyakit demodex seharusnya tidak dikembangbiakan/diternakan, dan begitu juga orangtua dari
anjing yang memiliki demodex tidak dikembangbiakan lagi.

Gejala-gejala demodectic mange atau demodex pada anjing?

Demodex memiliki dua jenis, yaitu localized demodectic mange (demodex lokal) dan generalized
demodectic mange (demodex umum). Gejala-gejala yang umumnya muncul:

 kerontokan bulu / kebotakan - kebanyakan terjadi disekitar mata, moncong dan berbagai
area di kepala.
 Area kulit yang botak akan kelihatan merah dan berkerak.
 Localized demodectic mange biasanya muncul dengan sedikit pitak atau botak di sekitar
area wajah dan kepala.
 Generalized demodectic mange biasanya muncul dengan kondisi penyakit ini menyebar
hampir di seluruh tubuh.

Demodex tidak menimbulkan gatal yang parah, meskipun ada luka. Anda mungkin tidak akan
melihat anjing anda merasa gatal dan menggaruk dengan berlebihan.

Bagaimana demodectic mange atau demodex didiagnosa?

Dokter hewan akan mengorek kulit dalam dan memeriksanya di bawah mikroskop untuk
mendiagnosa penyakit ini. Jika ditemukan jumlah tungau demodex yang lebih besar daripada
normal pada sampel kulit yang diambil tadi, maka hasil tersebut mengindikasikan adanya penyakit
demodex.

Bagaimana cara mengobati demodectic mange atau demodex?


Pengobatan untuk Demodex lokal (localized demodectic mange) biasanya menggunakan obat
topikal, shampo dan kadang-kadang dips (pengobatan dengan rendaman). Dalam beberapa kasus,
area demodex lokal akan sembuh dengan sendirinya dan tidak memerlukan perawatan yang lebih
intensif. Sedangkan Demodex umum (generalized demodectic mange) memerlukan pengobatan
dengan dipping (rendaman) yang mengandung Amitraz. Dip ini harus digunakan dengan ekstra hati-
hati. Kebanyakan pengobatan dip ini dilakukan oleh dokter hewan. Jadwal dipping bisa bervariasi
tergantung tingkat keparahan mange, tetapi biasanya berkisar antara 5 dan 15 kali dilakukan.
Anda harus memotong pendek bulu anjing anda sebelum melakukan dipping dan mandikan anjing
dengan shampo benzoyl peroxide untuk menghilangkan minyak dan kotoran pada kulit. Dokter
hewan anda akan mengulangi lagi pengambilan / pengorekan sampel kulit setelah 3 atau 4 kali
dipping untuk mengetahui apakah populasi tungau berkurang dalam kulit anjing anda. Jika dua kali
hasil negatif ditemukan saat pengorekan sampel kulit, maka pengobatan dipping bisa dihentikan.

Ivermectin juga salah satu obat yang biasa diresepkan oleh dokter hewan untuk mengatasi
demodex. Keuntungan menggunakan Ivermectin adalah Obat ini mudah digunakan dan hasilnya
biasa terlihat dalam waktu singkat. Namun, kelemahannya adalah Ivermectin mematikan populasi
tungau demodex hanya bersifat sementara, kemungkinan bisa muncul kembali jika sistem imun
lemah, ada efek samping yang bisa berakibat fatal jika digunakan dalam waktu jangka panjang, dan
tidak boleh diberikan kepada anjing yang memiliki kemungkinan reaksi alergi, border collie dan jenis
anjing herding lainnya biasanya sangat alergi terhadap Ivermectin (dosis yang rendah bagi anjing
lain mungkin bisa menjadi dosis yang terlalu banyak bagi Collie dan bisa menyebabkan efek
samping parah seperti lesu, dehidrasi, bahkan kematian.

Intinya Ivermectin tidak berbahaya jika digunakan dengan tepat dan bukan dalam jangka waktu yang
panjang. Kunci dari penyembuhan Demodex adalah sistem imun yang baik karena jika sistem imun
baik, maka tungau (mites) demodex tidak memiliki kesempatan untuk berkembang.
Anda bisa baca lebih lanjut tentang Ivermectin disini:
http://dogskintreatments.com/articles/demodectic-mange/ivermectin-for-demodectic-mange-
explained/

Pencegahan demodectic mange atau demodex?

Demodex bukanlah kondisi yang bisa dicegah. Pada anak-anak anjing, tungau demodex ini
didapatkan langsung dari induk ke anak anjing. Jika anak anjing memiliki sistem kekebalan tubuh
yang belum berkembang baik, maka populasi tungau akan semakin banyak dan menyebabkan
infeksi. Pengobatan untuk demodex lokal dan demodex umum biasanya cukup berhasil namun jika
sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi baik, maka pengobatan akan sulit dilakukan. Dalam kasus
ini, anak anjing dan anjing dewasa akan membutuhkan diagnosa yang lebih jauh dan pengobatan
yang lebih kompleks untuk mengatasi disfungsi sistem kekebalan tubuh yang mendasarinya. Jika
sistem kekebalan tubuh anjing semakin membaik, maka mange yang dimiliki akan menjadi lebih
sedikit.

PENGOBATAN ANJING YANG MENGIDAP DEMODEK


- Untuk mematikan kutu demodek yang berada dipermukaan kulit di berikan Amitras .
- Amitras (asli) sebanyak setengah ml dicampur air ¼ gls aqua, kemudian disikat perlahandengan sikat gigi pada
bagian tempat lukanya, dengan tujuan agar kotoran yang adadipermukaan luka lepas dan amitras dapat
menyerap sampai dibawah bulu.pemberian amitras ini dilakukan setiap sore menjelang magrib setiap hari.
- 2 -Pemberian amitras ini dilakukan sampai benar benar sembuh Untuk penyembuhan luka lukanya cukup
diberikan antibiotic jenis Cefat dengan dosis 25 mg / kg berat badan..dan diberikan selama 10
hari.dengan pemberian 2 X sehari.
Agar anjing tidak terlalu menggaruk yang menjadikan luka bertambah banyak, diberikan obat anti alergi yang
digunakan untuk kulit, dan diberikan 2 X sehari.
- untuk mematikan kutu demodek yang berada dibawah kulit, maka harus diberikan suntikan Ivermactin
Merek IVERDEK dengan dosis 0,2 ml/10 kg berat badan..penyuntikan ini dilakukanpengulangan 3 X per 2
minggu dan mundur 2 X per 3 minggu.
- Untuk mempercepat kesembuhan anjing yang terkena demodek sebaiknya juga diikuti denganpemberian
vitamin PROVITS .agar anjing tidak menjadi tress,dan menaikan stamina Anjingtersebut.BIla anjing yang
mengidap Demodex ini telah mengalami kesembuhan dengan tanda tanda kulit menghitam yang dilanjuti
dengan kembalinya warna kulit yang sempurna, makapenyuntikan IVERMACTIN IVERDEK harus tetap diulang
3 X per 1 bln dan dilanjut 2 X per 3 bulan, dan 2 X 6 bulan seumur hidup. Semua ini dilakukan untuk memutus
siklus perkembangan kutu demodex tersebut didalam tubuh anjing
PENGOBATAN ANJING YANG MENGIDAP DEMODEK
- Untuk mematikan kutu demodek yang berada dipermukaan kulit di berikan Amitras .
- Amitras (asli) sebanyak setengah ml dicampur air ¼ gls aqua, kemudian disikat perlahandengan sikat gigi pada
bagian tempat lukanya, dengan tujuan agar kotoran yang adadipermukaan luka lepas dan amitras dapat
menyerap sampai dibawah bulu.pemberian amitras ini dilakukan setiap sore menjelang magrib setiap hari.
- 2 -Pemberian amitras ini dilakukan sampai benar benar sembuh Untuk penyembuhan luka lukanya cukup
diberikan antibiotic jenis Cefat dengan dosis 25 mg / kg berat badan..dan diberikan selama 10
hari.dengan pemberian 2 X sehari.
Agar anjing tidak terlalu menggaruk yang menjadikan luka bertambah banyak, diberikan obat anti alergi yang
digunakan untuk kulit, dan diberikan 2 X sehari.
- untuk mematikan kutu demodek yang berada dibawah kulit, maka harus diberikan suntikan Ivermactin
Merek IVERDEK dengan dosis 0,2 ml/10 kg berat badan..penyuntikan ini dilakukanpengulangan 3 X per 2
minggu dan mundur 2 X per 3 minggu.
- Untuk mempercepat kesembuhan anjing yang terkena demodek sebaiknya juga diikuti denganpemberian
vitamin PROVITS .agar anjing tidak menjadi tress,dan menaikan stamina Anjingtersebut.BIla anjing yang
mengidap Demodex ini telah mengalami kesembuhan dengan tanda tanda kulit menghitam yang dilanjuti
dengan kembalinya warna kulit yang sempurna, makapenyuntikan IVERMACTIN IVERDEK harus tetap diulang
3 X per 1 bln dan dilanjut 2 X per 3 bulan, dan 2 X 6 bulan seumur hidup. Semua ini dilakukan untuk memutus
siklus perkembangan kutu demodex tersebut didalam tubuh anjing.
.

Anda mungkin juga menyukai