Anda di halaman 1dari 15

KONSEP BIAYA

Cost atau biaya sebagaimana yang telah dijelaskan di bab sebelumnya yaitu
sebagaikuantifikasi besar kecilnya potensi jasa. Berdasarkan konsep kontinuitas usaha, cost
diperlukanmula-mula sebagai aset dan baru diperlakukan sebagai beban atau biaya. Dengan
konsepkontinuitas usaha serta upaya dan hasil, masalah dalam pembebanan adalah
pemecahan alirancost yang telah diakui sebagai aset menjadi bagian yang merupakan biaya
periode berjalan dalamrangka penentuan laba periodic dan bagian yang baru akan menjadi
biaya pada periode berikutnya.Teknisnya dalam menunjukkan pemecahan adalah dalam
statemen laba rugi dan neraca.Pernyataan akan laba rugi menyajikan bagian cost yang
dibebankan pada periode berjalan,sedangkan neraca melaporkan cost yang masih akan
dibebankan pada periode berikutnya.Terdapat beberapa definisi yang menjelaskan makna
biaya oleh beberapa ahli, terdapatdua karakteristik utama yang melekat pada makna biaya,
yaitu adanya aliran keluar atau penurunan aset dan akibat kegiatan yang membentuk operasi
utama yang menerus. Biaya dapattimbul akibat adanya transaksi yang dapat mengurangi aset
atau adanya aliran keluar aset. Tidak semua penurunan atau konsumsi aset membentuk biaya.
Agar menjadi biaya, konsumsi tersebutharus berkaitan dengan kegiatan utama atau sentral
kesatuan usaha. eperti halnya denganuntung, perlu dibedakan antara biaya dengan rugi. !
ugi dibedakan dengan biaya karena timbuldari sumber yang secara tidak langsung berkaitan
dengan operasi utama perusahaan. !ugi berasaldari transaksi berupa kegiatanperipheral ,
transfer non timbal balik, penahanan aset dan faktor lingkungan.

Berdasarkan "AC #o.$, tidak terdapat perbedaan criteria pengakuan biaya dan rugi,kriteria
pengakuannya dibedakan menjadi dua dan harus dipenuhi yaitu konsumsi manfaat
danlenyapnya atau berkurangnya manfaat akan datang. Dalam pengakuan biaya tersebut,
biaya akandiakui apabila manfaat ekonomik dikonsumsi dalam rangka penyerahan barang
atau jasa untuk mendatangkan pendapatan dan biaya diakui bila aset yang telah diakui
sebelumnya telah berkurang atau lenyap manfaat ekonomisnya.Pada dasarnya biaya diukur
dengan cost yang sebelumnya melekat pada aset. Biaya dapatdipandang sebagai bagian kos
yang telah terhabiskan dalam rangka menciptakan pendapatan.Bagian kos yang terhabiskan
tersebut dapat dihubungkan dengan pendapatan atas dasar hubungansebab akibat, alokasi
rasional atau pengakuan segera.Dalam proses dan konsep penandingan, laba akan mempunyai
makna jika laba dapatmerepresentasikan hubungan tertentu antara pendapatan dan biaya.
%ntuk memahaminyadiperlukan proses penandingan dan konsep penandingan. Proses
penandingan adalah proses penentuan laba dengan cara mengukur pendapatan suatu periode,
kemudian baru menentukan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut. &onsep
penandingan akan menghasilkan dasar penandingan antara pendapatan dan biaya.
Penandingan yang tepat akan menghasilkan hubunganyang masuk akal antara pendapatan dan
biaya, misalnya adanya korelasi positif diantarakeduanya, jika pendapatan besar maka
biayanya juga akan besar.Pemahaman terhadap konsep biaya memerlukan analisis yang hati-
hati terhadap karekteristik daritransaksi yang berkaitan dengan biaya. Ada elemen laporan
lain yang sifatnya hamper samadengan biaya namun sebaiknya tidak dimasukkan sebagai
komponen biaya. &arekteristik biayadapat dipahami dengan mengenali batasan atau
pengertian yang berkaian dengan biaya.
Dengan pemahaman seperti ini, transaksi yang berkaitan dengan biaya dapat denganmudah
diidetifikasi sehinnga dapat disajikan dengan benar dalam laporan keuangan. Dalammakalah
ini akan membahas tentang cost yang sebagai dasar pencatatan nilai dalam akuntansi pada
tahap pembebanan. &onsep dasar yang melandasi pembebanan cost adalah konsep upayadan
hasil 'efforts and accomplishment(.Atas dasar konsep tersebut cost dapat dipisah menjadi dua
yaitu) cost yang masih menjadi potensi jasa 'melekat pada akti*a(, dan cost yang potensi
jasanya dianggap sudah habis dalamrangka menghasilkan pendapatan. Pembebanan cost satu
periode akuntansi di dasarkan padakreteria penentuan habisnya manfaat cost
tersebut.Pertama, apakah manfaat cost habis dalam rangka penyerahan produk+jasa, atau
seringdisebut dengan biaya 'epenses(. &edua, apakah manfaat cost habis karena sebab lain,
yangdigolongkan sebagai rugi 'losses(, dalam makalah ini akan mengutip tentang masalah
manfaatcost yang yang kemungkinan bias disebut biaya dan juga bias disebut rugi, yang
semua itutergantung pada masa manfaat. 'uardjono //$(

PENGERTIAN BIAYA

ecara umum, dapat dikatakan baha cost yang telah dikorbankan dalam
rangkamenciptakan pendapatan disebut dengan biaya. "AB '012/( mendefinisikan biaya
sebagai berikut ) 3Biaya adalah aliran keluar 'outflos( atau pemakaian akti*a atau
timbulnya hutang'atau kombinasi keduanya( selama satu periode yang berasal dari penjualan
atau produksi barangatau penyerahan jasa atau pelaksanaan kegiatan yang lain yang
merupakan kegiatan utama suatuentitas4 .edangkan 5A5 '0116( mendefinisikan biaya
'beban( sebagai berikut) Beban 'epenses(adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu
periode akuntansi dalam bentuk arus keluar

atau berkurangnya akti*a atau terjadinya keajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas
yangtidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Dari pengertian di atas dapat
dilihat baha biaya pada akhirnya merupakan aliran keluar akti*a meskipun kadang-kadang
harus melaluihutang lebih dahulu.ementara &am '011/( mendefinisikan biaya sebagai
penurunan nilai akti*a ataukenaikan hutang atau kenaikan ekuitas pemegang saham
'stockholder7s e8uity( sebagai akibat pemakian barang dan jasa oleh suatu unit usaha untuk
menghasilkan pendapatan pada periode berjalan.Dari definsi-definisi di atas, definisi yang
dikemukakan 5A5 sejalan dengan definisi yangdiajukan oleh &am. &eduanya
mendefinisikan biaya dari sudut pandang peristia moneter 'penurunan akti*a, kenaikan
hutang+kenaikan ekuitas(. ebaliknya definisi yang dikemukakan"AB cenderung agak
berbeda dengan definisi yang dikemukakan &am. Perbedaan sudut pandang tersebut dapat
dianalisis sebagai berikut ) Definisi yang diajukan "AB tidak menunjukkan perbedaan yang
jelas antara peristiamoneter dan peristia fisik. Perlu diketahui baha laba, pendapatan,
dan biaya saling berkaitanerat dengan nilai dari suatu obyek ekonomi tertentu 'jumlah rupiah
memiliki sifat moneter,karena dihasilkan dari peristia yang menyebabkan perubahan nilai
obyek ekonomi tersebut.Biaya menunjukkan peristia moneter yang berasal dari pemakaian
barang dan jasa 'peristiafisik( dalam kegiatan operasional perusahaan. Pemakaian akti*a
harus menunjukkan adanya suatucost yang dinyatakan keluar 'dikonsumsi( sebagai
biaya.Apabila dilihat dari pandangan tradisional, definisi yang dikemukakan
"ABmenunjukkan baha biaya hanya dihasilkan dari pemakaian akti*a untuk tujuan
menghasilkan pendapatan pada periode berjalan. Apabila prinsip penandingan
'matching( dilakukan dengan tepat, maka pembebanan biaya harus ditunda lebih dahulu
sebagai akti*a, selama pemanfaatan jasa masa sekarang dapat membantu menghasilkan
pendapatan pada priode yang akan datang."AB tidak menunjukkan kondisi
tersebut.Terlepas dari perbedaan tersebut, yang jelas setiap cost yang dinyatakan keluar
dalamrangka menghasilkan pendapatan disebut dengan biaya. Baik itu biaya yang berasal
dari costyaang langsung dibebankan sebagai biaya tanpa dicatat lebih dahulu sebagai
akti*a.'Aang and 9okhtar /0(Terdapat dua karakteristik penting yang melekat pada
makna biaya yaitu)0.Aliran keluar atau penurunan aset.Akibat kegiatan yang membentuk
operasi utama yang menerus

BIAYA DAN RUGI

Agar pemakai laporan keuangan mendapat tambahan informasi yang lebih lengkap, rugidapat
disertakan dalam laporan rugi laba sebagai penentu besarnya laba komprehensif. !
ugisebaiknya disajikan terpisah dari biaya. Dari definisi yang terdapat dalam &onsep Dasar
Penyusunan dan Penyajian :aporan &euangan, 5A5 tidak memisahkan biaya dengan rugi
ataupuntidak langsung untuk memperoleh pendapatan disebut dengan biaya.5stilah-istilah
yang melekat pada pengertian rugi adalah)0.Penurunan ekuitas.Transaksi peripheral atau
incidental;.elain apa yang didefinisi sebagai biaya atau selain distribusi ke pemilik <mpat
sumber rugi yang diidentifikasi "AB adalah "AC #o.= sebagai berikut)a.Periferal dan
incidental b.Transfer non timbal balik dengan pihak lainc.Penahanan asetd."aktor lingkungan

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN BIAYA

Pengukuran dan pengakuan biaya memainkan peranan penting dalam penyusunan


laporankeuangan. >leh karena itu pemahaman secara konseptual tentang pengukuran dan
pengakuan pendapatan tidak dapat diabaikan.

PENGUKURAN BIAYA

ejalan dengan penilaian akti*a, biaya dapat diukur atas dasar jumlah rupiah yangdigunakan
untuk penilaian akti*a dan hutang. >leh karena itu pengukuran biaya dapat didasarkan
pada)0. Cost ?istoris.'chutt /0(. Cost pengganti+cost masukan terkini '!eplacement
Cost+Current 5nput Cost(.;. etara kas 'Cash <8ui*alent(9eskipun ada berbagai dasar
penilaian, dalam praktek yang paling banyak digunakanuntuk mengukur biaya adalah cost
historis.

PENGAKUAN BIAYA

Pada dasarnya cost memiliki dua kedudukan penting, yaitu )0. sebagai akti*a 'potensi jasa(.
sebagai beban pendapatan 'biaya(Proses pembebanan cost padas dasarnya merupakan proses
pemisahan cost. >leh karenaitu, agar informasi yang dihasilkan akurat, bagain cost yang telah
diakui sebagai biaya pada periode berjalan dan bagian cost yang akan dilaporkan sebagai
akti*a 'diakui sebagai biaya peda periode berjalan dan bagian cost yang akan dilaporkan
sebagai akti*a 'diakui sebagai biaya periode mendatang( harus dapat ditentukan dengan
jelas.&riteria pengakuan menurut "AC #o. $ adalaha.&onsumsi manfaat b.:enyapnya atau
berkurangnya manfaat masa datangAda dua masalah yang muncul sehubungan dengan
pemisahan cost tersebut, yaitu )0. &riteria yang digunakan untuk menentukan cost tertentu
yang harus dibebankan pada pendapatan periode berjalan.. &riteria yang digunakan untuk
menentukan baha cost tertentu ditangguhkan pembebanannya.emua cost dapat
ditangguhkan pembebanannya sebagai biaya apabila cost tersebutmemenuhi criteria sebagai
berikut )@ memenuhi definisi akti*a 'memiliki manfaat ekonomi masa mendatang,
dikendalikan perusahaan, berasal dari transaksi masa lalu(.@ Ada kemungkinan yang cukup
baha manfaat ekonomi masa mendatang yang melekat padaakti*a dapat dinikmati oleh
entitas yang menguasai.@ Besarnya manfaat dapat diukur dengan cukup andal.Dari uraian
diatas, secara umum dapat dirumuskan baha berdasarkan konsep penandingan 'matching(,
pengakuan pendapatan. Apabila pengakuan pendapatan ditunda, maka pembebanan biaya
juga ditunda. %ntuk mengatasi berbagai perbedaan pendapatan tentang pengakuan biaya,
biasanya badan berenang mengeluarkan aturan tertentu untuk mengakui biaya.'9uller, !iedl
et al. //2(&aidah pengakuan menurut APB statement #o. 6 adalah)a.9engasosiasi sebab dan
akibat b.Alokasi sistematik dan rasionalc.Pengakuan segera

KONSEP PENANDINGAN

&onsep penandingan adalah konsep yang dimaksudkan untuk mencari dasar hubunganyang
tepat dan rasional antara pendapatan dan biaya. Pendapatan merupakan hasil yang dituju
perusahaan, sementara cost yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut
merupakanupaya yang dilakukan perusahaan.Penandingan antara biaya dan pendapatan
memerlukan dasar yang tepat. %paya mencaridasar penandingan yang tepat merupakan
masalah yang sering dihadapi oleh akuntan.Paton dan :ittleton mengungkapkan masalah
utama dalam menandingkan pendapatan dan biaya adalah mencari dasar penandingan yang
paling tepat antara pendapatan dengan biaya yang berhubungan dengan pendapatan
tersebut. ?ubungan fisik yang dapat dilihat sebenarnya dapatdigunakan sebagai media untuk
melacak dan membebankannya. 9eskipun demikian harus diakui baha dengan melihat
kondisi yang ada, dasar penandingan yang paling penting adalahkelayakan
'reasonable( bukannya pengukuran fisik.Dalam praktek ada tiga dasar penandingan yang
umum digunakan untuk mencarihubungan antara biaya pendapatan dalam satu periode
tertentu. Dasar penandingan tersebutadalah) hubungan sebab akibat 'association of causes and
effects(, alokasi sistematik dan rasional'systematic and rational allocation( dann pembebanan
segera 'immediate recognition(.

HUBUNGAN SEBAB AKIBAT

Dasar yang paling ideal untuk membandingkan biaya dengan pendapatan adalahhubungan
sebab akibat. 9eskipun dasar ini sulit untuk dibuktikan, namun atas dasar pengamatan yang
dilakukan para akuntan menunjukkan baha barang+jasa tertentu yang digunakan dalam
proses produksi pada akhirnya akan membantu dalam proses menghasilkan pendapatan
selama periode tertentu.&omite American Accounting Association juga menyarankan
penggunaan hubungansebab akibat sebagai dasar penandingan. 9ereka mengatakan) Cost
harus dihubungkan dengan pendapatan yang direalisasi selama periode tertentu atas dasar
korelasi positif yang dapat dilihathubungannya antara cost tersebut dengan pendapatan yang
diakui.Dari pernyataan di atas dapat dirumuskan baha penandingan yang benar-benar
tepatdapat dilakukan apabila terdapat hubungan yang rasional antara pendapatan dan biaya.
>lehkarena itu pengakuan biaya harus dihubungkan dengan pendapatan dan dilaporkan dalam
periodeyang sama dengan periode pengakuan pendapatan.

PENYAJIAN BIAYA

Penyajian biaya tidak dapat dilepaskan dari penyajian pendapatan dan sarana untuk itu
adalahlaporan laba rugi. Penyajian elemen pendapatan, untuk, biaya dan rugi bergantung
pada konseptentang apa saja yang membentuk laba

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Pemahaman terhadap konsep biaya memerlukan analisis yang hati-hati terhadap


karekteristik dari transaksi yang berkaitan dengan biaya. Ada elemen laporan lain
yang sifatnya hamper sama dengan biaya namun sebaiknya tidak dimasukkan sebagai
komponen biaya. Karekteristik biaya dapat dipahami dengan mengenali batasan atau
pengertian yang berkaian dengan biaya.

Dengan pemahaman seperti ini, transaksi yang berkaitan dengan biaya dapat dengan
mudah diidetifikasi sehinnga dapat disajikan dengan benar dalam laporan keuangan.
Dalam makalah ini akan membahas tentang cost yang sebagai dasar pencatatan nilai
dalam akuntansi pada tahap pembebanan. Konsep dasar yang melandasi pembebanan
cost adalah konsep upaya dan hasil (efforts and accomplishment).

Atas dasar konsep tersebut cost dapat dipisah menjadi dua yaitu: cost yang masih
menjadi potensi jasa (melekat pada aktiva), dan cost yang potensi jasanya dianggap
sudah habis dalam rangka menghasilkan pendapatan. Pembebanan cost satu periode
akuntansi di dasarkan pada kreteria penentuan habisnya manfaat cost tersebut.

Pertama , apakah manfaat cost habis dalam rangka penyerahan produk/jasa, atau
sering disebut dengan biaya (expenses). Kedua, apakah manfaat cost habis karena
sebab lain, yang digolongkan sebagai rugi (losses), dalam makalah ini akan mengutip
tentang masalah manfaat cost yang yang kemungkinan bias disebut biaya dan juga bias
disebut rugi, yang semua itu tergantung pada masa manfaat.

1.2. Rumusan masalah

1. Apa pengertiaan biaya menurut IAI dan FASB ?

2. Bagaimanakah pengukuran dan pengakuan biaya ?

3. Bagaimanakah konsep perbandingan dalam biaya ?

4. Bagaimanakah hubungan sebab akibat dalam konsep perbandingan biaya ?

1.3. Tujuan

1. Mengetahui pengertian, pengukuran serta pengakuan biaya

2. Memahami hubungan konsep sebab akibat perbandingan biaya


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Karakteristik Biaya

Pemahaman terhadap konsep biaya memerlukan analisis yang hati-hati terhadap


karakteristik dari transaksi yang berkaitan dengan biaya. Ada elemen laporan lain
yang sifatnya hamper sama dengan biaya namun sebaiknya tidak dimasukkan sebagai
komponen biaya. Karakteristik biaya dapat dipahami dengan mengenali batasan atau
pengertian yang berkaitan dengan biaya. Dengan pemahaman seperti ini, transaksi
yang berkaitan dengan biaya dapat dengan mudah diidentifikasi sehingga dapat
disajikan dengan benar dalam laporan keuangan.

2.1.1. Pengertian Biaya

Secara umum, dapat dikatakan bahwa cost yang telah dikorbankan dalam rangka
menciptakan pendapatan disebut dengan biaya. FASB (1980) mendefinisikan biaya
sebagai berikut : “Biaya adalah aliran keluar (outflows) atau pemakaian aktiva atau
timbulnya hutang (atau kombinasi keduanya) selama satu periode yang berasal dari
penjualan atau produksi barang atau penyerahan jasa atau pelaksanaan kegiatan yang
lain yang merupakan kegiatan utama suatu entitas” .

Sedang IAI (1994) mendefinisikan biaya (beban) sebagai berikut :Beban (expenses)
adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk
arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan
penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Dari
pengertian di atas dapat dilihat bahwa biaya pada akhirnya merupakan aliran keluar
aktiva meskipun kadang-kadang harus melalui hutang lebih dahulu.
Sementara Kam (1990) mendefinisikan biaya sebagai penurunan nilai aktiva atau
kenaikan hutang atau kenaikan ekuitas pemegang saham (stockholder’s equity) sebagai
akibat pemakian barang dan jasa oleh suatu unit usaha untuk menghasilkan
pendapatan pada periode berjalan.

Dari definsi-definisi di atas, definisi yang dikemukakan IAI sejalan dengan definisi
yang diajukan oleh Kam. Keduanya mendefinisikan biaya dari sudut pandang
peristiwa moneter (penurunan aktiva, kenaikan hutang/kenaikan ekuitas). Sebaliknya
definisi yang dikemukakan FASB cenderung agak berbeda dengan definisi yang
dikemukakan Kam. Perbedaan sudut pandang tersebut dapat dianalisis sebagai berikut
:

Definisi yang diajukan FASB tidak menunjukkan perbedaan yang jelas antara
peristiwa moneter dan peristiwa fisik. Perlu diketahui bahwa laba, pendapatan, dan
biaya saling berkaitan erat dengan nilai dari suatu obyek ekonomi tertentu (jumlah
rupiah memiliki sifat moneter, karena dihasilkan dari peristiwa yang menyebabkan
perubahan nilai obyek ekonomi tersebut. Biaya menunjukkan peristiwa moneter yang
berasal dari pemakaian barang dan jasa (peristiwa fisik) dalam kegiatan operasional
perusahaan. Pemakaian aktiva harus menunjukkan adanya suatu cost yang dinyatakan
keluar (dikonsumsi) sebagai biaya.

Apabila dilihat dari pandangan tradisional, definisi yang dikemukakan FASB


menunjukkan bahwa biaya hanya dihasilkan dari pemakaian aktiva untuk tujuan
menghasilkan pendapatan pada periode berjalan. Apabila prinsip penandingan
(matching) dilakukan dengan tepat, maka pembebanan biaya harus ditunda lebih
dahulu sebagai aktiva, selama pemanfaatan jasa masa sekarang dapat membantu
menghasilkan pendapatan pada priode yang akan datang. FASB tidak menunjukkan
kondisi tersebut.

Lepas dari perbedaan tersebut, yang jelas setiap cost yang dinyatakan keluar
dalam rangka menghasilkan pendapatan disebut dengan biaya. Baik itu biaya yang
berasal dari cost yaang langsung dibebankan sebagai biaya tanpa dicatat lebih dahulu
sebagai aktiva.

2.1.2. Biaya dan Rugi


Agar pemakai laporan keuangan mendapat tambahan informasi yang lebih lengkap,
rugi dapat disertakan dalam laporan rugi laba sebagai penentu besarnya laba
komprehensif. Rugi sebaiknya disajikan terpisah dari biaya.

Dari definisi yang terdapat dalam Konsep Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan, IAI tidak memisahkan biaya dengan rugi ataupun tidak langsung untuk
memperoleh pendapatan disebut dengan biaya.

2.2. Pengukuran dan Pengakuan Biaya

Pengukuran dan pengakuan biaya memainkan peranan penting dalam penyusunan


laporan keuangan. Oleh karena itu pemahaman secara konseptual tentang pengukuran
dan pengakuan pendapatan tidak dapat diabaikan.

2.2.1. Pengukuran Biaya

Sejalan dengan penilaian aktiva, biaya dapat diukur atas dasar jumlah rupiah yang
digunakan untuk penilaian aktiva dan hutang. Oleh karena itu pengukuran biaya dapat
didasarkan pada :

1. Cost Historis.

2. Cost pengganti/cost masukan terkini (Replacement Cost/Current Input Cost).

3. Setara kas (Cash Equivalent)

Meskipun ada berbagai dasar penilaian, dalam praktek yang paling banyak digunakan
untuk mengukur biaya adalah cost histories.

2.2.2. Pengakuan Biaya

Pada dasarnya cost memiliki dua kedudukan penting, yaitu :

1. sebagai aktiva (potensi jasa)

2. sebagai beban pendapatan (biaya)

Proses pembebanan cost padas dasarnya merupakan proses pemisahan cost. Oleh
karena itu, agar informasi yang dihasilkan akurat, bagain cost yang telah diakui
sebagai biaya pada periode berjalan dan bagian cost yang akan dilaporkan sebagai
aktiva (diakui sebagai biaya peda periode berjalan dan bagian cost yang akan
dilaporkan sebagai aktiva (diakui sebagai biaya periode mendatang) harus dapat
ditentukan dengan jelas.

Ada dua masalah yang muncul sehubungan dengan pemisahan cost tersebut, yaitu :

1. kriteria yang digunakan untuk menentukan cost tertentu yang harus dibebankan
pada pendapatan periode berjalan.

2. kriteria yang digunakan untuk menentukan bahwa cost tertentu ditangguhkan


pembebanannya.

Semua cost dapat ditangguhkan pembebanannya sebagai biaya apabila cost tersebut
memenuhi criteria sebagai berikut :

· memenuhi definisi aktiva (memiliki manfaat ekonomi masa mendatang,


dikendalikan perusahaan, berasal dari transaksi masa lalu).

· Ada kemungkinan yang cukup bahwa manfaat ekonomi masa mendatang yang
melekat pada aktiva dapat dinikmati oleh entitas yang menguasai.

· Besarnya manfaat dapat diukur dengan cukup andal.

Dari uraian diatas, secara umum dapat dirumuskan bahwa berdasarkan konsep
penandingan (matching), pengakuan pendapatan. Apabila pengakuan pendapatan
ditunda, maka pembebanan biaya juga ditunda. Untuk mengatasi berbagai perbedaan
pendapatan tentang pengakuan biaya, biasanya badan berwenang mengeluarkan
aturan tertentu untuk mengakui biaya.

2.3. Konsep Perbandingan

Konsep penandingan adalah konsep yang dimaksudkan untuk mencari dasar hubungan
yang tepat dan rasional antara pendapatan dan biaya. Pendapatan merupakan hasil
yang dituju perusahaan, sementara cost yang dikeluarkan untuk memperoleh
pendapatan tersebut merupakan upaya yang dilakukan perusahaan.

Penandingan antara biaya dan pendapatan memerlukan dasar yang tepat. Upaya
mencari dasar penandingan yang tepat merupakan masalah yang sering dihadapi oleh
akuntan.

Paton dan Littleton mengungkapkan :


masalah utama dalam menandingkan pendapatan dan biaya adalah mencari dasar
penandingan yang paling tepat antara pendapatan dengan biaya yang berhubungan
dengan pendapatan tersebut. Hubungan fisik yang dapat dilihat sebenarnya dapat
digunakan sebagai media untuk melacak dan membebankannya. Meskipun demikian
harus diakui bahwa dengan melihat kondisi yang ada, dasar penandingan yang paling
penting adalah kelayakan (reasonable) bukannya pengukuran fisik.

Dalam praktek ada tiga dasar penandingan yang umum digunakan untuk mencari
hubungan antara biaya pendapatan dalam satu periode tertentu. Dasar penandingan
tersebut adalah : hubungan sebab akibat (association of causes and effects), alokasi
sistematik dan rasional (systematic and rational allocation) dn pembebanan segera
(immediate recognition).

2.3.1. Hubungan Sebab Akibat.

Dasar yang paling ideal untuk membandingkan biaya dengan pendapatan adalah
hubungan sebab akibat. Meskipun dasar ini sulit untuk dibuktikan, namun atas dasar
pengamatan yang dilakukan para akuntan menunjukkan bahwa barang/jasa tertentu
yang digunakan dalam proses produksi pada akhirnya akan membantu dalam proses
menghasilkan pendapatan selama periode tertentu.

Komite American Accounting Association juga menyarankan penggunaan hubungan


sebab akibat sebagai dasar penandingan. Mereka mengatakan : Cost harus
dihubungkan dengan pendapatan yang direalisasi selama periode tertentu atas dasar
korelasi positif yang dapat dilihat hubungannya antara cost tersebut dengan
pendapatan yang diakui.

Dari pernyataan di atas dapat dirumuskan bahwa penandingan yang benar-benar tepat
dapat dilakukan apabila terdapat hubungan yang rasional antara pendapatan dan
biaya. Oleh karena itu pengakuan biaya harus dihubungkan dengan pendapatan dan
dilaporkan dalam periode yang sama dengan periode pengakuan pendapatan.

Ada beberapa masalah teknis yang timbul apabila penandingan langsung atas dasar
produk yang digunakan sebagai dasar hubungan sebab akibat. Masalah tersebut
adalah :

· pemakaian barang dan jasa yang bagaimana yang dapat diidentifikasi dengan
produk ?

· apabila biaya tidak menambah nilai produk tertentu, kapan biaya tersebut dapat
dihubungkan secara langsung dengan pendapatan di masa yang akan datang ?
· Bagaimana biaya tersebut dapat dilaporkan dengan tepat sesuai dengan pendapatan
yang diperoleh ?

· kapan biaya yang terjadi setelah penjualan dapat dicatat dan dilaporkan ?

Berikut ini akan dibahas ketiga masalah tersebut dan alternatif pemecahannya :

1. Identifikasi Cost Produk

Sesuai dengan konsep penandingan, semua cost produksi harus dibebankan pada
produk yang bersangkutan. Cost produk dapat dibagi menjadi dua :

· cost produk yang melekat pada produk terjual dan nantinya akan dibebankan
sebagai biaya.

· cost yang melekat pada produk yang belum terjual (dilaporkan sebagai persediaan)
dan dicatat sebagai aktiva sampai produk tersebut terjual.

Beberapa cost produk dapat langsung dihubungkan dengan produk tertentu,


sementara cost yang lain hanya dapat dihubungkan dengan kegiatan produksi dan
dialokasikan pada produk berdasarkan aturan ataun prosedur tertentu. Disinilah
pentingnya melakukan identifikasi untuk menentukan cost produk langsung (direct
product cost) dan cost produk tidak langsung (indirect product cost). Cost produk
langsung adalah cost barang dan jasa yang digunakan untuk memproduksi prodk
tertentu dan yang secara langsung dapat diidentifikasi atau ditelusur ke produk yang
dihasilkan. Cost bahan baku dan tenaga kerja langsung merupakan cost produk
langsung karena terjadinya atau manfaat cost tersebut dapat diidentifikasi pada
produk tertentu.

Cost produk tidak langsung adalah cost barang dan jasa yang digunakan dalam proses
produksi, yang tidak dapat di identifikasi pada produk yang dihasilkan. Cost overhead
pabrik adalah contoh cost produk tidak langsung. Meskipun cost inisifatnya tidak
langsung, namun cost tersebut tetap dibebankan pada produk atas dasar aturan atau
metode tertentu. Yang menjadi masalah sekarang, di antara cost produk tersebut yang
manakah yangdapat ditandingkan dengan pendapatan? Akuntan banyak tidak
sependapat untuk merteembebankan semua cost produksi individual pada produk
tertentu. Perbadaan ini muncul karena adanya dua konsep yang berbeda dalam
menentukan elemen cost produk, yaitu konsep full costing, dan konsep direct costing.
Menurut konsep full costing, cost yang dianggap sebagai biaya adalah semua cost
produk baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan produk yang
terjual. Semetara menurut menurut konsep direct cisting, hanya cost produk variabel
yang dianggap sebagai biaya atas produk terjual. Dengan demikian, cost produksi non
variabel akan dibebankan sebagai biaya periode. Masalah lain yang muncul adalah cost
kapasitas menganggur dan cost produk rusak yang bersifat abnormal. Jenis cost
tersebut umumnya dianggap sebagai rugi (losses) atau langsung dibebankan sebagai
biaya. Perlakuan inipun masih menimbulkan masalah, apakah cost tersebut sebaiknya
diperlakukan sebagai rugi (losses) atau biaya.

Penentuan cost atas produk rusak sebagai rugi (losses) atau biaya sangat tergantung
pada sifat dari kerusakan tersebut. Apabila kerusakan terjadi karena kejadian normal
atau atau sering terjadi, maka cost tersebut diperlakukan sebagai biaya. Sebaliknya,
apabila kerusakan terjadi karena hal yang tidak biasa( tidak rutin), maka cost produk
rusak tersebut diperlakukan sebagai rugi (losses).

2. Biaya Yang Langsung Berhubungan dengan Pendapatan Masa Mendatang, Tetapi


Tidak Masuk dalam Cost Produksi.

Pada beberapa kasus, cost yang dapat dihubungkan dengan pendapatan masa
mendatang tidak dapat dibebankan secara langsung dengan prodruk tertentu. Hal ini
disebabkan cost tersebut tidak menunjukkan nilai tambah pada produk yang
bersangkutan. Contoh dari kasus ini adalah biaya penjualan dan administrasi. Biaya
penjualan dan administrasi tidak harus ditandingkan dengan pendapatan di masa
mendatang jika tidak ada jaminan yang rasional untuk menghubungkan biaya tersebut
dengan pendapatan di masa mendatang. Meskipun jenis biaya tersebut tidak secara
langsung menghasilkan pendapatan karena secara teknis sulit mencari hubungan sebab
akibatnya, namun biaya tersebut harus tetap dibebankan sebagai biaya.

Tidak diperolehnya pendapatan atau tidak adanya kemungkinan rugi pada periode
berjalan, bukan merupakan alasan untuk menunda pembebanan biaya. Alasannya
adalah apabila suatu cost dan jasa tidak memberikan manfaat pada periode sekarang
dan juga bukan merupakan rugi, maka cost tersebut tentu akan memberikan manfaat
masa mendatang. Oleh karena itu, cost tersebut harus dialokasikan pada periode
mendatnag agar dapat dilakukan penandingan antara biaya dengan pendapatan.
Contohnya, cost pendirian perusahaan tidak dapat dihubungkan dengan produk
karena biasanya tidak ada produk yang dihasilkan pada cost tersebut dikeluarkan.
Meskipun demikian, cost tersebut dapat dihubungkan dengan pendapatan masa
mendatang dan biasanya dikapitalisasi. Jadi cost tersebut sering diperlakukan sebagai
aktiva tidak berwujud.
Namun demikian, apabila tidak ada hubungan khusus antara pendapatan dan biaya,
maka proses penandingan tidak dapat dilakukan. Konsekuensinya, tindakan
menangguhkan pembebanan cost tersebut pada akhirnya akan menyebabkan perataan
laba dan dan tidak menambah manfaat informasi yang dihasilkan. Contoh lainyang
relevan dengan kasus diatas adalah cost penelitian dan pengembangan. Meskipun
pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan mungkin memiliki manfaat dalam
beberapa periode, namun tidak ada metode atau cara yang relevan dan bermanfaat
untuk menerapkan konsep penandingannya.

3. Biaya Yang Berhubungan Dengan Pendapatan Yang Terjadi Setelah Pendapatan


Diakui.

Umumnya biaya yang berhubungan dengan pendapatan akan terjadi setelah biaya
yang akan timbul setelah penjualan. Apabila cost kegiatan tertentu dapat ditaksir
secara layak dan cukup pasti, maka cost tersebut dapat diakui sebagai biaya pada
periode pengakuan pendapatan.

Meskipun dapat menimbulkan masalah, alokasi sistematis tetap dapat digunakan


sebagai dasar penandingan. Ada beberapa alasan yang mendukung pemakaian alokasi
sistematis dan rasional.

· Banyak cost periodic yang berhubungan secara tidak langsung dengan pendapatan
periode berjalan.

· Pada bebrapa kasus sulit mencari hubungan langsung antara cost tertentu dengan
pendapatan. Apabila cost dikeluarkan untuk kegiatan operasional perusahaan, maka
cost tersebut harus diakui sebagai biaya pada periode terjadinya.

· Apabila manfaat masa mendatang tidak dapat diukur dengan cukup pasti atau cost
yang dikeluarkan tidak memiliki hubungan dengan pendapatan di masa mendatang,
maka tidak ada alas an untuk menunda pembebanan cot sebgai biaya pada periode
terjadinya.

· Apabila biaya bersifat rutin (regular) dan terjadi berulang-ulang maka pembebanan
langsung secara material tidak akan berpengaruh terhadap laba bersih, meskipun
penandingan yang tepat tidak dapat dicapai.

BAB III

KESIMPULAN & PENUTUP


3.1. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa definisi yang dikemukaka IAI
sejalan dengan definisi yang di ajukan Kam. Keduanaya mendefinisikan biaya dari
sudut pandang peristiwa moneter (penurunan aktiva, kenaikan hutang/kenaikan
ekuitas). Sebaliknya definisi yang dikemukakan FASB cenderung agak berbeda dengan
definisi yang dikemukakan Kam.

3.2. Penutup

Demikianlah yang dapat penulis sampaikan pada makalah akuntansi keungan


menengah dalam materi pendapatan.semoga bermanfaat bagi para pembaca yang
membaca makalah yang kami buat ini, mohon maaf apabila ada salah kata yang
disengaja maupun tidak disengaja. Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai