Anda di halaman 1dari 21

Tujuan Umum

Kelembaban Setelah mempelajari materi kuliah ini mahasiswa


dapat menjelaskan secara umum cakupan tentang
dan ruang lingkup kelembaban udara
Peranannya
dalam Bidang Tujuan Khusus
Pertanian 1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian
kelembaban udara
2. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian
pengembunan
3. Mahasiswa dapat menjelaskan terjadinya kabut
4. Mahasiswa dapat menjelaskan arah daerah
kelembaban
5. Mahasiswa dapat menjelaskan satuan
kelembaban udara
6. Mahasiswa dapat menjelaskan proses
kondensasi
DEFINISI KELEMBABAN UDARA

 Kelembaban udara adalah banyaknya uap air yang


dikandung oleh udara. Kandungan uap air di udara sedikit
sekali yaitu + 2 % dari massa udara, tetapi sangat
penting ditinjau dari segi cuaca dan iklim untuk
menentukan jenis tanamannya.

Hal ini karena kelembaban udara berpengaruh terhadap :

1. Besarnya uap air di udara mempengaruhi terjadinya hujan

2. Dapat menyerap radiasi matahari sehingga ikut mengatur


suhu

3. Merupakan sumber terjadinya hujan angin

4. Secara tidak langsung mempengaruhi kehilangan air


tanaman
 Kelembapan udara adalah jumlah kandungan uap air yang terdapat di udara. Uap air
itu sendiri merupakan zat air (H2O) dalam fase gas yang salah satunya terbentuk dari
proses evaporasi air permukaan dalam siklus hidrologi.
 Kelembaban adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini dapat
diekspresikan dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan
relatif
 Neraca kelembaban merupakan suatu bagian intergral dari prosedur peneracaan
komprehensif yang berskala besar. Neraca tersebut menekankan pada pentingnya
daya angkat massa udara dalam menentukan ketersediaan kawasan kelembaban
Beberapa macam kelembaban udara :

1.
• Banyaknya kandungan uap air yang
Kelembaban
terdapat didalam satu-satuan massa udara
udara absolut
pada suatu tempat.
atau mutlak
• Perbandingan jumlah uap air dalam udara
2. (kelembaban absolut) dengan jumlah uap
Kelembaban air maksimum yang dapat dikandung oleh
udara relatif udara tersebut dalam suhu yang sama dan
dinyatakan dalam persen (%).

• Perbandingan antara massa uap air (mv),


3.
dengan massa udara lembab, yaitu massa
Kelembaban
udara kering (md) bersama-sama uap air
Spesifik
tersebut (mv)
Kelembapan  Kelembapan mutlak adalah berat jumlah aktual
uap air yang ada dalam satuan volume udara.
Mutlak Biasanya dinyatakan sebagai gram per meter kubik
(absolut) udara.
 Kelembaban mutlak atmosfer berubah dari satu
tempat ke tempat lain dan dari waktu ke waktu.

Kemampuan udara untuk menahan uap air


sepenuhnya tergantung pada suhunya.
Udara hangat bisa menampung lebih banyak
kelembaban daripada udara dingin.
Misalnya, pada suhu 10 ° C, satu meter
kubik udara dapat menampung 11,4 gram
uap air.
Kelembapan
 Kelembapan relative adalah ukuran kelembaban
Relatif atmosfer dibandingkan dengan jumlah uap air
yang benar-benar ada di udara tersebut
 Kelembaban Relatif adalah rasio kandungan uap
air aktual udara dengan kapasitas uap airnya
pada suhu tertentu. Hubungan antara kelembaban
absolut dan kapasitas penahan kelembaban
maksimum udara pada suhu tertentu selalu
dinyatakan dalam persentase.
Kelembapan
Relatif (b) Kelembaban relatif didasarkan pada kandungan uap air di
udara dan juga kapasitasnya, kelembaban dapat diubah
dengan salah satu dari dua cara berikut:
 Jika kelembaban ditambahkan oleh penguapan,
kelembaban relatif akan meningkat.
 Penurunan suhu akan menyebabkan peningkatan
kelembaban relatif.
 Besaran massa uap air yang terkandung di udara per
Kelembapan satuan massa udara kering yang diukur dalam gram
per kilogram dari udara kering (gr/kg) atau
Spesifik (kg/kg) (Widodo, Sapto, dkk 2008).
 Kelembapan Spesifik adalah berat uap air pada
udara yang dihitung dalam satuan gram per
kilogram udara
 Kelembapan spesifik akan berbanding lurus dengan
tekanan udara yang ada pada suatu lokasi
 Dinyatakan sebagai berat uap air per satuan berat
udara, atau proporsi massa uap air dengan massa
total udara. Karena diukur dalam satuan berat
(biasanya gram per kilogram), kelembaban spesifik
tidak terpengaruh oleh perubahan tekanan atau suhu.
Sebaran
 Sebaran menurut waktu bila dikaitkan dengan
Kelembaban penerimaan radiasi matahari dibumi maka akan
Udara ada pola sebaran kelembaban udara yang
berbeda antara siang dan malam hari
 Sebaran menurut tempat dimana kelembaban
nisbi menurut tempat tergantung pada suhu
yang menentukan kapasitas udara untuk
menampung uap air aktual ditempat tersebut
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelembapan Udara :

Suhu Udara
• Semakin tinggi suhu udara suatu wilayah maka semakin
rendah kelembapan udara wilayah tersebut.

Tekanan Udara
• Semakin tinggi tekanan udara di suatu wilayah maka
semakin tinggi kelembapan udaranya.

Pergerakan Angin
• Angin dapat mempengaruhi proses penguapan dan
menjadi salah satu faktor pembentukan awan.

Intensitas Penyinaran Matahari


• Semakin tinggi dan lama penyinaran matahari maka
semakin rendag tingkat kelembapannya.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelembapan Udara (b) :

Kerapatan vegetasi
• Apabila suatu tempat memiliki kerapatan vegetasi yang
tinggi, maka kelembapan udaranya juga tinggi

Ketersediaan air
• Wilayah yang memiliki ketersediaan air yang banyak akan
memiliki tingkat kelembapan udara yang tinggi

Topografi wilayah
• Semakin tinggi suatu wilayah, maka semakin tinggi
kelembapan udaranya.

Kerapatan udara
• Semakin rapat udara di suatu tempat, maka
kelembapannya pun tinggi
kondisi kelembaban atmosfer pada lapisan menengah hingga atas yang
didapat dari radiasi infrared pada panjang gelombang 6.2 mikro meter.
Produk ini dapat menunjukkan kondisi kelembapan udara sebagai bahan
pembentukan awan, dimana wilayah berwarna coklat menunjukkan
kondisi kering dan berwarna biru menunjukkan kondisi basah. Selain itu
pergerakan massa udara kering yang umumnya berasal dari benua Australia
dapat diamati.
Kaitan
kelembaban
dengan Kelembaban dan Aktivitas Organisme
pertanian Tanaman dapat beradaptasi terhadap suhu dan
kelembaban : Mengurangi transpirasi; Daun lebih
tipis; Daun lebih lebar; Permukaan daun lebih
halus
Penyakit tanaman : Kelembaban relatif udara
dapat mendukung berkembangnya pertumbuhan
penyakit tanaman.
Hama tanaaman : Kelembaban merupakan faktor
pembatas penyebaran seranga karena
berpengaruh terhadap pertumbuhan,
perkembangan dan keaktifan serangga.
“Pengaruh Kecepatan Angin dan
Kelembaban Udara terhadap
Pemencaran Konidium Cercospora
nicotianae pada Tembakau”

Cercospora nicotianae merupakan jamur yang


dipencarkan oleh angin (dry-dispersed
pathogens), yang mempunyai karakteristik
dengan periodisitas diurnal yang jelas, puncak
pemencarannya sekitar tengah hari pada saat
kecepatan angin tinggi, suhu yang tinggi dan
kelembapan yang rendah.
Hubungan Suhu dan
Kelembaban (Karyati,
et al 2018) Topik riset : SUHU DAN KELEMBABAN TANAH PADA
LAHAN REVEGETASI PASCA TAMBANG DI PT ADIMITRA
BARATAMA NUSANTARA, PROVINSI KALIMANTAN
TIMUR
Tujuan Riset : Menganalisis karakteristik suhu dan
kelembaban tanah pada lahan revegetasi berbeda umur.
Suhu dan kelembaban tanah diukur pada kedalaman 10 cm
dan 20 cm pada revegetasi pasca tambang umur 3, 4, 5, 6,
dan 7 tahun.
Hasil : Hasil menunjukkan bahwa suhu tanah tertinggi
pada kedalaman 10 cm dan 20 cm masing-masing sebesar
27,7ºC dan 26,6ºC pada revegetasi umur 3 tahun.
Sedangkan suhu tanah terendah pada revegetasi umur 7
tahun pada kedalaman 10 cm dan 20 cm berturut-turut
sebesar 26,1ºC dan 24,9ºC.
Kelembaban tanah tertinggi adalah 87,8% (pada
kedalaman 10 cm) dan 88,0% (pada kedalaman 20 cm) pada
lahan revegetasi umur 7 tahun. Ditambahkan, kelembaban
tanah terendah pada kedalaman 10 cm (81,3%) dan 20 cm
(81,5%) adalah pada kawasan revegetasi umur 3 tahun.
Alat – alat Pengukur Kelembaban Udara
1. Psychrometer Bola Basah dan Bola Kering :
Psychrometer ini terdiri dari dua buah thermometer air raksa, yaitu :
Thermometer bola kering : tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan
mengukur suhu udara sebenarnya.
Thermometer bola basah : tabung air raksa dibasahi agar suhu yang terukur
adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu; suhu yang diperlukan agar uap air
dapat berkondensasi.
Alat – alat Pengukur Kelembaban Udara (b)
2.Psychrometer Assmann
Psychrometer assmann terdiri dari 2 buah thermometer air raksa dengan
pelindung logam mengkilat. Kedua bola thermometer terpasang dalam
tabung logam mengkilat. Kipas angin terletak diatas tabung pada tengah
alat. Gunanya untuk mengalirkan (menghisap) udara dari bawah melalui
kedua bola. Thermometer langsung menuju keatas.Alat dipasang menghadap
angin dan sedemikian sehingga logam mengkilat mencegah sinar matahari
langsung ke Thermometer, terutama pada angin lemah dan sinar matahari
yang kuat.
Alat – alat Pengukur Kelembaban Udara (b)
3. Psychrometer Putar (Whirling)
Disebut juga sebagai Psychrometer Sling/ Whirling. Alat ini terdiri dari 2
Thermometer yang dipasang pada kerangka yang dapat diputar melalui
sumbu yang tegak lurus pada panjangnya.Sebelum pemutaran bola basah
dibasahi dengan air murni. Psychrometer diputar cepat-cepat (3 putaran/
detik).Selama + 2 menit, dihentikan dan dibaca cepat-cepat.Kemudian
diputar lagi, dihentikan dan dibaca seterusnya sampai diperoleh 3 data.Data
yang diambil adalah suhu bola basah terendah. Jika ada 2 suhu bola basah
terendah yang diambil suhu bola kering.
Alat – alat Pengukur Kelembaban Udara (b)
4. Higrometer Rambut
Higrometer rambut adalah alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban
udara. Satuan meteorologi dari kelembaban udara adalah persen.Alat ini
menggunakan rambut manusia, karena perubahan panjang rabut mudah diukur.
Higrometer yang akan digunakan di pasang di dalam sangkar stevenson. Cara
kerja dan prinsip dari Higrometer rambut adalah bila udara lembap, rambut akan
mengembang, menggerakan engsel, kemudian diteruskan ke tangkai pena.
Akibatnya, tangkai pena naik. Begitu juga jika udara kering, rambut akan
munyusut, menggerakan engsel kemudian diteruskan ke tangkai pena. Akibatnya
tangkai pena turun
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai