Anda di halaman 1dari 4

I.

PENDAHULUAN

A. Judul
Kelebaban Udara
B. Tujuan
1. Menentukan kelembaban udara lingkungan sekitar
2. Menggunakan termometer untuk penentuan kelembaban udara
II. TINJAUAN PUSTAKA

Kelembapan udara adalah kadar kelimpahan uap air yang terkandung


dalam udara atau atmosfer. Kadar kelimpahan tersbut tergantung dari keluar-
masuknya uap air ke dalam atmosfer karena adanya penguapan dari air yang ada
di lautan, danau, dan sungai, maupun dari air tanah. Terjadi pula dari proses
transpirasi, yaitu penguapan dari tumbuh-tumbuhan. Sedangkan banyaknya air
di dalam udara bergantung kepada banyak faktor, antara lain adalah ketersediaan
air, sumber uap, suhu udara, tekanan udara, dan angin. Uap air dalam atmosfer
dapat berubah bentuk menjadi cair atau padat yang akhirnya dapat jatuh ke bumi
antara lain sebagai hujan. Kelembapan udara yang cukup besar memberi petunjuk
langsung bahwa udara banyak mengandung uap air atau udara dalam keadaan
basah. (Wirjohamidjojo, 2006)
Berbagai ukuran dapat digunakan untuk menyatakan nilai kelembapan
udara. Salah satunya adalah kelembapan udara relatif. Kelembapan udara nisbi
memiliki pengertian sebagai nilai perbandingan antara tekanan uap air yang ada
pada saat pengukuran dengan nilai tekanan uap air maksimum yang dapat dicapai
pada suhu udara dan tekanan udara saat pengukuran. Selain kelebaban relatif
terdapat kelembaban mutlak. Kelembaban mutlak atau biasa disebut kelembaban
absolut adalah massa uap air dalam udara per satuan volume. Kelembaban absolut
bergantung volume paket udara, meski kandungan air sama, kelembaban absolut
bisa berbeda. (Fadholi, 2013)
Kelembaban relatif bergantung pada temperature dan masa jenis uap.
Temperatur mempengaruhi tingkat penguapan. Semakin tinggi suhu, maka semakin
besar energi termal yang dimiliki, dan molekul air semakin sering menguap menjadi
gas. Kenaikan temperature akan meningkatkan tingkat pengupan dan mengurangi
kelembaban relatif. Kelembaban udara dipengaruhi oleh keberadaan uap air. Uap
air dapat meningkatkan kadar kelembaban udara. (Bloomfield, 2013)
Uap air (water vapor) adalah fluida yang merupakan fase gas dari air. Ketika
air mengalami pemanasan hingga mendidih dibawah tekanan tertentu, air akan
berubah dari fase cair menjadi fase gas. (Wienderhold, 1997)
Uap air jenuh (saturated water vapor) merupakan suatu kondisi saat uap air
berada dalam satu kondisi ekuilibrium tekanan dan temperatur dengan air fase
liquid (cair). Uap air jenuh merupakan uap yang masih basah, sehingga masih
tercampur dengan molekul-molekul air berfase cair. Uap air jenuh mulai terbentuk
tepat pada saat air mencapai titik didihnya, hingga semua energi dari panas diserap
oleh air. Di saat seluruh panas telah diserap oleh air, dan jumlah fase uap sudah
mencapai hampir 100% dibandingkan dengan fase cairnya, sehingga uap air jenuh
berada di batas akhkir fasenya. (Osborne, 2017)
Embun merupakan hasil dari pengembunan uap air, atau kembalinya fase
gas dari air menjadi fase cair. Titik embun adalah suhu saat uap air berada pada
tekanan udar konstan lalu mengembun menjadi air di saat yang bersamaan
menguap. (Widowati, 2012)
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruh kelembaban udara, antara
lain,
1. Semakin tinggi suhu suatu benda maka akan semakin panas benda
tersebut. Sebaliknya, semakin rendah suhu suatu benda maka akan
terasa semakin dingin benda tersebut. Kelembaban udara berhubungan
dengan kandungan air. Semakin tinggi suhu suatu udara maka semakin
rendah kelembaban udara yang dimiliki udara tersebut. Semakin rendah
suhu udara maka kelembaban yang dimiliki semakin tinggi.
2. Tekanan udara berbanding lurus dengan tingkat kelembaban udara.
Semakin tinggi tekanan udara di suatu tempat maka udara tersebut
semakin memiliki kelembaban yang tinggi, karena udara yang ada
jumlahnya terbatas.
3. Pergerakan angin mempengaruhi tingkat kelembaban udara, karena
adanya angin dapat mempengaruhi proses penguapan pada sumber air
dan menjadi salah satu faktor dalam pembentukan awan.
4. Penyinaran matahari mempengaruhi kelembaban suatu udara.
Penyinaran matahari yang tinggi akan menurunkan kelembaban yang
tinggi. Penyinaran matahari akan menghilangkan kandungan uap air
sehingga akan berdampak pada menurunnya tingkat kelembaban udara.
DAFTAR PUSTAKA

Bloomfield, L. A., 2013. How Things Work: The Physics of Everyday Life 5th
edition. John Wiley & Sons, Inc. Hoboken
Fadholi, Akhmad. 2013. Pemanfaatan suhu udara dan kelembapan udara dalam
persamaan regresi untuk simulasi prediksi total hujan bulanan di
Pangkalpinang. Jurnal CAUCHY 3(01): 1-9
Osborne, N. S., 2017. The Pressure of Saturated Water Vapor in the Range 100° to
374° C. Forgotten Books. London
Widowati, L., Astuti, Y., dan Winarno, M. W. 2012. Efek pemberian air embun
terhadap gambaran hematologi dan biokimia darah. Jurnal Kefarmasian
Indonesia 2(2): 68-81.
Wienderhold, P. R., 1997. Water Vapor Measurement: Methods an Instrumentation.
Marcel Dekker, Inc. New York.
Wirjohamidjojo, S. dan Swarinoto, Y.S., 2010. Iklim Kawasan Indonesia. Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai