Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR DASAR KLIMATOLOGI

PENGUKURAN SUHU DAN KELEMBABAN TANAH

DISUSUN OLEH

NYIMAS SUCI KURNIATI

2051911033

DPSEN PENGAMPU : Dr.Tri Lestari,S.P.,M.Si.

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN PERIKANAN DAN BIOLOGI
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2020
HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Tabel hasil praktikum kelembaban tanah


Waktu Bawah Antara Naungan Lapangan
pohon gedung tidak terbuka
penuh
07:30 58,00C 57,80C 58,00C 54,90C

13:30 38,60C 31,10C 38,60C 29,70C

17:00 32,00C 26,50C 23,70C 21,80C

1.2 Tabel hasil pratikum suhu tanah setelah menghitung rata-rata menurut kedalaman.
Waktu Dibawah Diantara Naungan Lapangan
pohon gedung tidak penuh terbuka

07:30 WIB 90,1 0F 87,6 0 F 86 0 F 86,4 0 F

12:30 WIB 81,8 0F 89,6 0 F 89,7 0 F 88,4 0 F

15:00 WIB 78,3 0F 80,6 0 F 85,4 0 F 81,6 0 F


1.3 Pembahasan

Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Suhu udara tertinggi dimuka
bumi adalah di daerah tropis (sekitar ekuator) dan makin ke kutub makin dingin. Jika dilihat
dari dataran, maka dataran terendah cenderung memiliki suhu yang tinggi, dan semakin tinggi
dataran suhu cenderung semakin dingin (Cahyono, 2017). Sementara kelembaban udara
adalah tingkat kebasahan udara karena dalam udara air selalu terkandung dalam bentuk uap
air.

Menurut Widiningsih (1985) dalamWijayanto (2012) kelembaban dan suhu udara


merupakan komponen iklim mikro yang sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan
masing-masing berkaitan dalam mewujudkan keadaan lingkungan optimal bagi tanaman.
Dengan begitu dapat diartikan bahwa kelembaban dan suhu merupakan komponen yang
saling keterkaitan.

Kelembaban tanah adalah selisih antara jumlah curah hujan yang diserap oleh tanah
dan jumlah air yang menguap ke udara melalui proses evapotranspirasi (Kartikasari,2013).
Kemudian suhu tanah sendiri merupakan hasil dari keseluruhan radiasi yang merupakan
kombinasi emisi panjang gelombang dan aliran panas dalam tanah. Pada umumnya, suhu
tanah sampai kedalaman sekitar 110cm akan lebih tinggi kira-kira 3oC daripada suhu udara
diatas permukaan tanah.

Pada pengukuran suhu udara dibawah pohon pada pukul 7:30 atau pada pagi hari
diperoleh hasil 90,1 0F,pada pukul 12:30 atau siang hari diperoleh hasil 81,8 0F,dan pada
pukul 15:00 atau sore hari di peroleh hasil 78,3 0F. dari data tersebut dapat di ketahui suhu
tertinggi pada tempa di bawah pohon adalah suhu pada saat pagi hari. Selanjutnya suhu pada
tempat di antara gedung pada pagi hari 87,6 0 F,pada siang hari 89,6 0 F,dan pada sore hari
yaitu 80,6 0 F. Terlihat suhu tertinggi di tempat antara gedung pada saat siang hari.

Suhu pada tempat naungan tidak penuh pada pagi hari 86 0 F,pada saat siang hari 89,7
0
F,dan pada saat sore hari suhunya adalah 85,4 0 F. Dan suhu paling tinggi pada tempat
naungan tidak penuh yaitu pada suhu siang hari. Sedangkan suhu pada tempat lapangan
terbuka pada pagi hari suhu yang diperoleh yaitu 86,4 0 F, pada siang hari 88,4 0 F dan pada
sore hari 81,6 0 F.
Ada banyak faktor yang mempengarhi perbedaan tersebut, seperti ada atau tidaknya
vegetasi karena semakinr apatnya jarak antara vegetasi maka suhu akan menjadi rendah,
selain itu faktor yang juga mempengaruhi suhu udara adalah sudut datangnya sinar matahari.
Menurut Supriyanti (2014), sudut datang sinar matahari, yaitu sudut yang dibentuk antara
bidang horisontal atau mendatar dengan datangnya sinar matahari.

Jadi, semakin besar sudut datangnya sinarmatahari maka semakin tinggi pula
suhunya.Sebaliknya semakin kecil sudut datangnya sinar matahari maka suhunya juga
semakin rendah. Maksudnya adalah semakin besar sudut datangnya sinar matahari , maka
semakin tegak datangnya sinar matahari sehingga suhu yang diterima bumi semakin tinggi,
namun semakin kecil sudut datangnya sinar matahari berarti semakin miring datangnya sinar
sehingga suhu yang diterima bumi semakin rendah.

Hal tersebut juga dipertegas oleh Fadholi (2013) bahwa suatu tempat yang posisi
matahari berada tegak lurus di atasnya, maka radiasi matahari yang diberikan akan lebih
besar dan suhu ditempat tersebut akan tinggi,dibandingkan dengan tempat yang posisi
mataharinya lebih miring.

Namun berbeda dengan hasil pengukuran pada kelembaban tanah yang mana hasilnya
adalah pada tempat di bawah pohon pada pagi hari kelembapannya adalah 58,00C,pada siang
hari 38,60C,dan pada sore hari yaitu 32,00C. Kelembapan tertinggi pada saat pagi hari.
Selanjutnya pada tempat di antara gedung kelembapan tanah pada pagi hari yang di peroleh
adalah 57,80C,pada siang hari 31,10C,dan pada sore hari yaitu 26,50C dan kelembapan paling
tinggi pada saat pagi hari.

Pada tempat naungan tidak penuh kelembapan tanah pada pagi hari yaitu 58,00C.pada
siang hari 38,60C,dan pada sore hari 23,70C,dan kelembapan paling tinggi pada saat pagi hari.
Sedangkan kelembapan tanah pada tempat lapangan terbuka pada pagi hari kelembapan yang
di peroleh yaitu 54,90C,pada siang hari 29,70C dan pada sore hari yaitu 21,80C, dan
kelembapan paling tinggi pada pagi hari juga.
Berdasarkan data tersebut kelembapan tanah paling tinggi terjadi pada pagi hari dan
berada pada tempat yang ternaungi, karena pada tempat yang tidak ternaungi lebih kering
karena cahaya matahari benar-benar terpapar. Kemudian pada pengukuran kelembaban dan
suhu tanah didapatkan hasil bahwa terdapat suatu perbedaan antara tempat yang ternaungi
dengan tempat yang tidak ternaungi. Faktor yang mempengaruhi perbedaan tersebut dapat
berasal dari faktor dalam maupun faktor luar.Faktor dalam dapat berupa struktur tanah,kadar
air dalam tanah, dan juga warna tanah.

Sementara faktor luar yang mampu mempengaruhi meliputi awan, angin, curah hujan,
serta cahaya matahari. Pada tempat yang ternaungi suhu tanahnya lebih rendah,hal tersebut
disebabkan karena tingkat penerangan dan daya serap sinar matahari yang berbeda-beda.
Pada tempat yang tidak ternaungi , penyinarannya lebih tinggi karena sinar matahari datang
langsung dan diserap oleh permukaan tanah, hal itu terjadi karena tidak adanya penahan
secara langsung.

Berbeda dengan tempat yang ternaungi,dimana sinar mataharinya tidak langsung


datang sampai ke permukaan tanah karenasudah tertahan oleh pepohonan sehinggasuhu tanah
ditempat yang ternaungi lebih rendah daripada tempat yang tidak ternaungi. Hal tersebut
diperkuat oleh pernyataan Yulianti (2007) dalam Kesumawati (2012)yang menyatakan bahwa
pemberian naungan dapat menurunkan suhu udara dan meningkatkan kelembaban.
DAFTAR PUSTAKA

Trewartha. 2009. Pengantar Iklim Edisi Kelima .Yogyakarta : UGM press

31 Sutanto. 2005. Klimatologi Pengaruh Cuaca Iklim Terhadap Tanah danTanaman.

Jakarta: Bumi Aksara.

Departemen Ilmu-ilmu Tanah .2008. Ilmu Tanah. Fakultas. Pertanian.Universitas


Gadjah Mada.Yogyakarta dan Ghalia Indonesia.Jakarta

Muin, S.N.2008.Penuntun Praktikum Agroklimatologi. Universitas Bengkulu.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai