JURNAL 3 (Royani) SANKSI HUKUM PELEDAK IKAN
JURNAL 3 (Royani) SANKSI HUKUM PELEDAK IKAN
ABSTRAK
Pendahuluan
Page|100
Jurnal Independent Fakultas Hukum
alokasi sumber daya ikan, dan jumlah yang kecil mulai 1–5 kuintal
implementasi serta penegakan ikan. Sedangkan botol bom yang
hukum dari peraturan perundang- terbuat dari botol bir dipakai untuk
undangan di bidang perikanan, yang mengebom ikan dalam jumlah yang
dilakukan oleh pemerintah atau besar hingga berton-ton. Satu bom
otoritas lain yang diarahkan untuk seukuran botol minuman suplemen
mencapai kelangsungan mampu mematikan ikan hingga
produktivitas sumber daya hayati radius 15 meter dari titik
perairan dan tujuan yang telah pengeboman sedangkan yang
disepakati. seukuran botol bir radiusnya 50
meter dari titik pengeboman
Penangkapan ikan adalah
kegiatan untuk memperoleh ikan di Upaya pemerintah Indonesia
perairan yang tidak dalam keadaan dalam menanggulangi permasalahan
dibudidayakan dengan alat atau cara tersebut ialah dengan membuat dan
apapun, termasuk kegiatan yang mengesahkan payung hukum dalam
menggunakan kapal untuk memuat, bentuk Undang-Undang, diantaranya
mengangkut,menyimpan,mendingink adalah Undang-Undang Nomor 31
an, menangani, mengolah, dan/ atau Tahun 2004 Tentang Perikanan dan
mengawetkannya. Undang-undang Nomor 45 Tahun
2009 Tentang Perubahan Atas
Bahan peledak/ bom ikan
biasanya terbuat dari potassium Undang-Undang Nomor 31 Tahun
2004 Tentang Perikanan. Kedua
nitrate, batu kerikil, dan minyak
undang-undang tersebut memberikan
tanah yang dimasukkan dalam botol-
kejelasan dan kepastian hukum
botol mulai botol minuman
terhadap penegakan hukum atas
suplemen, botol bir, dan botol
tindak pidana di bidang perikanan,
minuman keras. Berat setiap botol
yang mencakup penyidikan,
kurang lebih setengah hingga dua
penuntutan, dan pemeriksaan di
kilogram. Setiap botol bom ini
sidang pengadilan.
memiliki spesifikasi berbeda-beda.
Botol bom yang terbuat dari Dalam Undang-Undang Nomor
minuman suplemen umumnya 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan
digunakan mengebom ikan dalam dan Undang-undang Nomor 45
Page|101
Jurnal Independent Fakultas Hukum
Page|102
Jurnal Independent Fakultas Hukum
Page|103
Jurnal Independent Fakultas Hukum
Page|104