Oleh Kelompok 4
NORMAN MANSYUR / 105831104618
MUHAMMAD ILHAM PASIORI / 105831105718
Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat
serta karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul ‘Bentuk Tata Ruang Dan
Bangunan Rumah Adat Kaluppini Kabupaten Enrekang’ dapat selesai.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas Besar mata kuliah
Arsitektur Etnis dari ibu Nurhikmah Paddiyatu,ST.MT. Selain itu, penyusunan
makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang bentuk-bentuk
dari rumah adata kaluppini Enrekang
Penulis menyadari bahwa penyusunan Makalah ini masih jauh dari sempurna
karena pengalaman dan pengetahuan penulis yang terbatas. Oleh karena itu, saran
dan kritik dari semua pihak sangat diharapkan demi perbaikan proposal di masa
mendatang.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kabupaten Enrekang adalah salah satu Kawasan Tingkat
II di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak
di Kota Enrekang. Kabupaten ini memiliki lebar wilayah 1.786,01 km² dan
berpenduduk sebanyak ± 190.579 jiwa.
Ditinjau dari segi sosial budaya, masyarakat Kabupaten Enrekang
memiliki kekhasan tersendiri. Hal tersebut dikarenakan karena budaya
Enrekang (Massenrempulu') berada di selang budaya Bugis, Mandar dan
Tana Toraja. Bahasa kawasan yang digunakan di Kabupaten Enrekang
secara garis luhur terbagi atas 3 bahasa dari 3 rumpun etnik yang berlainan
di Massenrempulu', yaitu bahasa Duri, Enrekang dan Maiwa. Bahasa Duri
dikatakan oleh penduduk di Disktrik Alla', Baraka, Malua, Buntu Batu,
Masalle, Baroko, Curio dan beberapa penduduk di Disktrik Anggeraja.
Bahasa Enrekang dikatakan oleh penduduk di Disktrik Enrekang, Cendana
dan beberapa penduduk di Disktrik Anggeraja. Bahasa Maiwa dikatakan
oleh penduduk di Disktrik Maiwa dan Disktrik Bungin. Melihat dari kondisi
sosial budaya tersebut, karenanya beberapa masyarakat mengasumsikan
perlu keadaan penggantian nama Kabupaten Enrekang dijadikan Kabupaten
Massenrempulu', sehingga terjadi keterwakilan dari sisi sosial budaya.
Rumah adat kaluppini sebagai suatu sebagai suatu karya estetis
memiliki bentuk sedemikina rupa yang dijadikan sebagai tempat tinggal
oleh pemiliknya. Selain sebagai karya fungsional, rumah adat Enrekang
juga memiliki falsafah yang terwujud dalam bentuk vangunan dan ragam
hias yang melekat padanya.
Rumah adata Enrekang menyimpan jejak nilai yang untuk dikaji oleh
kalngan yang sadar akan pentingnya melestarikan nilai hiidup yang
terbangun terbangun sejak lama dalam masyarakat. Bentuk rumah adat
kaluppini dan ragam hiasnya tentunya memiliki pesan dalam bentuk
symbol yang seyogyanya dipahami sebagi suatu nilai.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan dalam
bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana Bentuk tata ruang rumah adat Kaluppini
2. Bagaiman bentuk bangunan rumah adat kaluppini
C. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Mendisktipsikan tentang brntuk tata ruang rumah adat kaluppini
2. Mendiskiripsikan bentuk bangunan runah adat kaluppini Enrekang
BAB II
PEMBAHASAN
Bagian lain dari rumah adat enrekang ini adalah Bi’de atau dinding.
Didning pada bagian depan dilengkapi dengan tiga bah jendela, sedangkan
pada bagian samping terdapat 3 jendela pula. Pada sisi kiri jendea depan
terdapat satu bua pintu.
Bagian ketiga disebut awa bola (kolom rumah) yang letaknya paling
bawah. Pada kolom rumah ini terdapat tiang yang menjadi penyangngah
bangunan rumah adat. Tiang-tiang pada rumah adat Kaluppini dan rumah-
rumah lainnya berbentuk segi empat. Biasanya tiang yang digunakan pada
bangunan induk rumah adat Kaluppini meliputi 5 buah tiang yang berjejer
pada bagian depan dan lempat buah tiang yang berjejer ke belakang. Akan
tetapi, jumlah tiang tersebut tidaklah mutlak menjadi acuan terhadap
pembangunan rumah adat Kaluppini, sebab keadaan demikian kondisional.
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/2998-Full_Text.pdf
https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/nucturenature/article/view/4249
https://sulselprov.go.id/pages/info_lain/5
https://regional.kompas.com/read/2022/02/21/220735878/7-fakta-enrekang-dari-
julukan-kota-danke-hingga-penghasil-kopi-arabika-yang?page=all