Anda di halaman 1dari 39

OPTIMALISASI PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN

MELALUI DIGITALISASI PERPUSTAKAAN


UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI
SISWA SMPN 10 KOTA SUKABUMI

HARI GURU NASIONAL DAN HUT PGRI KE-76


TAHUN 2021

Diajukan untuk mengikuti salah satu mata lomba


Penghargaan bagi Guru Pengabdian

Oleh
Ita Sartika, S.Pd., Gr.
SMPN 10 Kota Sukabumi

PGRI KOTA SUKABUMI

SEKRETARIAT
GEDUNG GURU PGRI KOTA SUKABUMI
Jl. Sarasa Kecamatan Cibeureum Kota Sukabumi

i
i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil Aa’lamiin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat


Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah serta pertolongan-Nyalah penulis
mampu menyelesaikan laporan best practice yang berjudul “Optimalisasi
Pengelolaan Perpustakaan Melalui Digitalisasi Perpustakaan untuk Meningkatkan
Kemampuan Literasi Siswa SMPN 10 Kota Sukabumi.”
Laporan best practice ini mendeskripsikan kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan dalam upaya mengoptimalkan pengelolaan perpustakaan di SMPN 10
Kota Sukabumi guna meningkatkan kemampuan literasi siswa. Laporan ini
bukanlah karya yang sempurna karena masih terdapat banyak kekurangan, baik
dalam hal isi maupun sistematika penulisannya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar penulis senantiasa belajar
dan terus belajar.
Penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak dalam bentuk
yang beragam. Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian
laporan ini. Namun, berkat bantuan dari berbagai pihak kesulitan tersebut dapat
teratasi. Dengan penuh kerendahan dan ketulusan hati, penulis menyampaikan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Supriadi, S.Pd., M.M., selaku Kepala SMPN 10 Kota Sukabumi sekaligus
kepala sekolah yang telah memberikan bimbingan dan dukungan dalam
pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS.
2. Kedua orang tua, suami, dan anak, yang telah memberikan dukungan baik
berupa moril maupun materil kepada penulis untuk menyelesaikan penyusunan
rancangan aktualisasi,
3. Tim perpustakaan sekolah, dewan guru, serta staf tata usaha SMPN 10 Kota
Sukabumi atas semangat tolong-menolong, tukar ide diskusi, dan
keramahannya.
Semoga Allah SWT membalas jerih payah dan pengorbanan yang telah
diberikan dengan balasan yang lebih baik.

ii
Akhir kata dengan segala kerendahan hati, penulis mengajukan laporan
kehadapan yang terhormat Dewan Juri dan pembaca sekalian, dengan harapan
semoga laporan ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi dunia
pendidikan pada umumnya, serta ruang lingkup Sekolah Menengah Pertama pada
khususnya.

Sukabumi, Oktober 2021

Ita Sartika

iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................... v
DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Jenis Kegiatan ............................................................................. 2
C. Manfaat Kegiatan ........................................................................ 2
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN ....................................................... 4
A. Tujuan dan Sasaran .................................................................... 4
1. Tujuan .................................................................................... 4
2. Sasaran ................................................................................... 4
B. Bahan/Materi Kegiatan ............................................................... 4
C. Cara Melaksanakan Kegiatan ..................................................... 4
1. Identifikasi Isu ..................................................................... 5
2. Penetapan Isu ....................................................................... 5
3. Gagasan Pemecahan Isu....................................................... 9
4. Kegiatan ............................................................................... 9
D. Media dan Instrumen .................................................................... 17
E. Waktu dan Tempat Kegiatan ......................................................... 17
BAB III HASIL KEGIATAN ......................................................................... 18
A. Hasil yang Diperoleh .................................................................. 18
B. Masalah yang Dihadapi ................................................................ 23
C. Cara Menghadapi Masalah ............................................................ 24
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI ............................................... 25
A. Simpulan ...................................................................................... 25
B. Rekomendasi ................................................................................ 25
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 26

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Analisis Isu Menggunakan Teknik Fishbone .......................... 7


Gambar 2.2 Konsultasi dengan Kepala sekolah dan Pustakawan ............... 9
Gambar 2.3 Terkumpulnya Data Buku pada Buku Induk........................... 10
Gambar 2.4 Tampilan Menu Perpustakaan ................................................. 10
Gambar 2.5 Melakukan Bimbingan pada Pustakawan ............................... 10
Gambar 2.6 Pendampingan pada Kepala Perpustakaan .............................. 11
Gambar 2.7 Penempelan Barcode Buku ..................................................... 11
Gambar 2.8 Buku-Buku yang terpasang Barcode ....................................... 11
Gambar 2.9 Koleksi Buku yang Sudah dan akan Dipasangi Barcode ........ 11
Gambar 2.10 Kartu Anggota Perpustakaan Berbarcode ............................. 11
Gambar 2.11 Pengadaan Komputer bagi Pengunjung ................................ 12
Gambar 2.12 Komputer Khusus Pustakawan dan Katalog ......................... 12
Gambar 2.13 Instagram Perpustakaan SMPN 10 Kota Sukabumi .............. 12
Gambar 2.14 Facebook Perpustakaan SMPN 10 Kota Sukabumi .............. 12
Gambar 2.15 Tampilan Perpustakaan Digital Online ................................. 13
Gambar 2.16 Tampilan Website Sekolah.................................................... 13
Gambar 2.17 Liputan Berita ........................................................................ 14
Gambar 2.18 Sosialisasi Perpustakaan Digital pada Seluruh Warga Sekolah 14
Gambar 2.19 Sosialisasi Perpustakaan Digital pada Seluruh Warga Sekolah 14
Gambar 2.20 Sosialisasi Perpustakaan Digital pada Siswa melalui Video
Youtube .................................................................................. 15
Gambar 2.21 Sosialisasi Praktik Peminjaman dan Pengembalian Buku
Berbasis Digital kepada Guru SMPN 10 Kota Sukabumi ..... 15
Gambar 2.22 Sosialisasi Praktik Peminjaman dan Pengembalian Buku
Berbasis Digital kepada Guru SMPN 10 Kota Sukabumi ..... 15
Gambar 2.23 Balasan Email dari Perpustakaan Kemdikbud ...................... 16
Gambar 2.24 Siswa SMPN 10 Kota Sukabumi Mengerjakan Evaluasi...... 16
Gambar 2.25 Konsultasi dengan Kepala sekolah ........................................ 17
Gambar 2.26 Penandatanganan Laporan Aktualisasi.................................. 17

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Identifikasi Isu ............................................................................ 5


Tabel 2.2 Matriks Penentuan Isu Utama dengan Metode USG .................. 6
Tabel 2.3 Keterangan Kriteria USG ............................................................ 7

vii
DAFTAR GRAFIK

Grafik 3.1 Tingkat Kesukaan Siswa dalam Membaca ............................... 19


Grafik 3.2 Persentase Siswa yang telah Mengakses Perpustakaan Digital . 19
Grafik 3.3 Persentase Tingkat Literasi Siswa dalam 1 Minggu Sebelum
Adanya Perpustakaan Digital ..................................................... 19
Grafik 3.4 Persentase Tingkat Literasi Siswa dalam 1 Bulan Sebelum
Adanya Perpustakaan Digital ..................................................... 20
Grafik 3.5 Persentase Tingkat Literasi Siswa dalam 1 Tahun Sebelum
Adanya Perpustakaan Digital ..................................................... 20
Grafik 3.6 Persentase Tingkat Literasi Siswa dalam 1 Minggu Setelah
Adanya Perpustakaan Digital ..................................................... 20
Grafik 3.7 Persentase Kebermanatan Perpustakaan Digital dalam
Mempermudah Siswa dalam Mendapatkan Sumber Bacaan ..... 21
Grafik 3.8 Persentase Kemudahan Perpustakaan Digital untuk Dapat Diakses 21
Grafik 3.9 Persentase Kemenarikan Buku-Buku dalam Perpustakaan Digital 22
Grafik 3.10 Perbandingan Tingkat Literasi Siswa dalam 1 Minggu
Sebelum dan Sesudah Adanya Perpustakaan Digital ................. 22

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Literasi merupakan salah satu isu pendidikan yang perlu mendapatkan
perhatian. Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD)
mencatat, peringkat Programme for International Student Assessment (PISA)
Indonesia berdasarkan survei tahun 2018 berada dalam urutan bawah. PISA
sendiri merupakan metode penilaian internasional yang menjadi indikator
untuk mengukur kompetensi siswa Indonesia di tingkat global. Untuk nilai
kompetensi Membaca, Indonesia berada dalam peringkat 72 dari 77 negara.
Untuk nilai Matematika, berada di peringkat 72 dari 78 negara. Sedangkan nilai
Sains berada di peringkat 70 dari 78 negara. Nilai tersebut cenderung stagnan
dalam 10 - 15 tahun terakhir.
Kondisi tersebut merupakan tantangan bagi semua pihak yang
berkecinpung di dunia pendidikan khususnya bagi seorang guru untuk
mendapatkan solusi pemecahan masalahnya. Echols & Shadily (2003)
mengemukakan bahwa secara harfiah literasi berasal dari kata literacy yang
berarti melek huruf. Selanjutnya Kuder & Hasit (2002) mengemukakan literasi
merupakan semua proses pembelajaran baca tulis yang dipelajari seseorang
termasuk di dalamnya empat keterampilan berbahasa (mendengar, berbicara,
membaca, dan menulis). Senada dengan para ahli tersebut, PIRLS (Amariana,
2012) mendefinisikan literasi merupakan kemampuan untuk memahami dan
menggunakan bahasa tulis yang diperlukan oleh masyarakat atau yang bernilai
bagi individu. Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, tampak bahwa
kemampuan bahasa merupakan pilar utama yang mampu mengakomodasi
penguasaan literasi. Oleh karena itu, guru bahasa Indonesia memiliki peranan
yang sangat strategis untuk dapat meningkatkan kemampuan literasi siswa di
sekolah.
Peranan guru Bahasa Indonesia sebagai penggiat literasi di kalangan
siswa, tidak akan bisa berdiri sendiri tanpa bersinergi dengan perpustakaan

1
sekolah. Hal itu dikarenakan perpustakaan sekolah adalah salah satu unsur
penting dalam upaya meningkatkan kemampuan literasi siswa. Perpustakaan
menjadi tempat menyediakan bahan bacaan bagi siswa, guru, dan juga keluarga
sekolah. Perpustakaan merupakan ujung tombak tumbuh-kembang literasi
pada kegiatan di luar kegiatan belajar-mengajar. Tuntutan kurikulum terkadang
menyulitkan guru untuk menyampaikan dan mengajarkan literasi secara utuh.
Dalam kondisi demikian perpustakaan harus menjadi ”pegiat literasi” yang
pasang badan untuk membekali siswa kemampuan literasi yang mapan.
Namun kenyataannya, perpustakaan justru sepi bahkan kosong dari
pengunjung terutama pada masa pandemi covid-19 seperti sekarang ini.
Sementara, kegiatan literasi siswa tak boleh terhenti oleh ruang dan waktu.
Untuk itu, diperlukan upaya peningkatan layanan dan mutu perpustakaan yang
dapat menunjang kegiatan berliterasi siswa selama melakukan kegiatan
pembelajaran di rumah. Merujuk pada permasalahan tersebut, penulis sebagai
memiliki gagasan untuk memcahkan permasalahan tersebut dengan melakukan
upaya pemecahan masalah dengan judul “Optimalisasi Pengelolaan
Perpustakaan Melalui Digitalisasi Perpustakaan untuk Meningkatkan
Kemampuan Literasi Siswa SMPN 10 Kota Sukabumi”.

B. Jenis Kegiatan
Kegiatan ini merupakan pengalaman terbaik (best practice) guru dalam
meningkatkan kemampuan literasi siswa SMPN 10 Kota Sukabumi melalui
pengembangan digitalisasi perpustakaan serta dengan bekerja sama dengan
berbagai pihak.

C. Manfaat Kegiatan
Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan
dilakukannya kegiatan ini.
a. Bagi Penulis
Kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman penulis dalam
mengembangkan sebuah media dan sistem yang baru.

2
b. Bagi Sekolah
Kegiatan ini mampu memberikan kontribusi demi mewujudkan visi dan
misi sekolah melalui optimalisasi perpustakaan digital.
c. Bagi Siswa
Kegiatan ini dapat membuat siswa mendapatkan pelayanan pendidikan
yang maksimal sehingga mampu menjadi generasi yang siap menghadapi
tantangan globalisasi yang merongrong disintegrasi bangsa.
d. Bagi Masyarakat
Kegiatan ini dapat memberikan pelayanan unggul dan berkualitas yang
dapat memberikan pelayanan prima terhadap masyarakat luas.

3
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran


1. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya kegiiatan ini adalah untuk:
a. meningkatkan kemampuan literasi siswa di SMPN 10 Kota Sukabumi;
b. terdukungnya pencapaian visi misi Pemerintah Kota Sukabumi dan
SMPN 10 Kota Sukabumi; serta
2. Sasaran
Sasaran dalam kegiatan ini adalah seluruh siswa SMPN 10 Kota Sukabumi
dan Tim Perpustakaan Sekolah.

B. Bahan/Materi Kegiatan
Kegiatan ini merupakan suatu kegiatan inovatif dalam meningkatkan
kemampuan literasi siswa. Untuk itu, kegiatan ini saat erat kaitannya dengan
Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran bahasa Indonesia yang terkait dengan
pembelajaran buku fiksi dan nonfiksi yang ada di seluruh jenjang kelas.
Namun, sebenernya praktik baik ini tidak hanya dapat memfasilitasi dan
menunjang keberhasilan mata pelajaran bahasa Indonesia saja. Seluruh mata
pelajaran pun dapat terfasilitasi dengan adanya praktik ini. Dengan kayanya
buku elektronik yang dapat diakses dan diunduh oleh siswa secara mudah,
maka seluruh mata pelajaran pun dapat ditunjang untuk meraih keberhasilan
pembelajaran dengan adanya praktik ini.

C. Cara Melaksanakan Kegiatan


Kegiatan praktik baik ini diawali dengan identifikasi isu, penetapan isu
dengan menggunakan teknik USG, dan analisis isu menggunakan teknik
fishbone.

4
1. Identifikasi Isu
Sebelum penetapan judul praktik baik terlebih dahulu dilakukan
identifikasi dan penetapan isu. Isu-isu ditemukan dari hasil pengamatan,
penilaian, dan hasil diskusi dengan rekan kerja di instansi tempat penulis
mengabdi. Setelah menemukan isu-isu di sekitar lingkungan kerja, tahap
selanjutnya adalah menganalisis isu. Dari hasil analisa isu tersebut akan
menghasilkan isu yang layak diangkat dan dijadikan praktik baik. Berikut
didapatkan beberapa isu yang terjadi di SMPN 10 Kota Sukabumi terkait
dengan mata pelajaran bahasa indonesia, diantaranya:
Tabel 2.1 Identifikasi Isu
No. Identifikasi Isu Sumber Isu
1. Belum optimalnya Masih ada beberapa siswa yang tidak
pembelajaran tambahan mengikuti kegiatan pembelajaran
untuk siswa yang tidak daring dengan berbagai alasan
mengikuti kegiatan
pembelajaran daring
(online)
2. Rendahnya tingkat literasi Berdasarkan hasil pelaporan harian
siswa pembelajaran daring diketahui bahwa
tingkat literasi siswa SMPN 10 Kota
Sukabumi masih tergolong rendah.
3. Kurangnya kesadaran siswa Masih banyak siswa yang tidak
untuk menggunakan Bahasa menggunakan Bahasa Indonesia yang
Indonesia yang baik dan baik dan benar dalam berkomunikasi
benar

Sumber: diolah penulis berdasarkan hasil diskusi


2. Penetapan Isu
Ketiga isu tersebut selanjutnya akan dianlisis untuk mengetahui
masalah pokok yang akan menjadi isu prioritas dengan menggunakan
analisa USG (Urgency, Seriousness, and Growth).

5
a. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu
yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.
b. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang
timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu
tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain jika
masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam
keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah
lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain
yang berdiri sendiri.
c. Growth
Seberapa besar kemungkinan-kemungkinan isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin
memburuk apabila dibiarkan.
Berdasarkan hasil diskusi dengan kepala sekolah diperoleh penetapan isu
utama sebagai berikut.
Tabel 2.2 Matriks Penentuan Isu Utama dengan Metode USG
NO TUPOKSI ISU U S G TOTAL KET
1 Belum optimalnya pembelajaran 4 4 4 12 II
tambahan untuk siswa yang
Melaksanakan tidak mengikuti kegiatan
pembelajaran pembelajaran daring (online)
2 atau Rendahnya tingkat literasi siswa 5 4 5 14 I
3 pembimbingan Kurangnya kesadaran siswa 4 4 3 11 III
untuk menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar
Sumber: diolah penulis berdasarkan hasil diskusi

6
Tabel 2.3 Keterangan Kriteria USG
Urgency (U) Seriousness (S) Growth (G)
Paling mendesak = 5 Fatal =5 Sangat cepat = 5
Sangat mendesak = 4 Sangat gawat =4 Cepat = 4
Mendesak = 3 Gawat =3 Agak cepat = 3
Biasa = 2 Biasa =2 Biasa = 2
Tidak Mendesak = 1 Tidak gawat =1 Lambat/tetap = 1

Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode USG seperti pada


tabel di atas diketahui bahwa permasalahan pokok yang menjadi prioritas
dalam praktik baik ini adalah rendahnya tingkat literasi siswa. Permasalahan
pokok tersebut selanjutnya dianalisis menggunakan metode fishbone untuk
dicarikan akar permasalahannya.
Berikut ini adalah analisis fishbone rendahnya tingkat literasi siswa di
SMPN 10 Kota Sukabumi.

Gambar 2.1 Analisis Isu Menggunakan Teknik Fishbone

Berdasarkan hasil analisis fishbone seperti pada gambar di atas, terdapat


beberapa kategori permasalahan yang menyebabkan terjadinya isu
“Rendahnya Tingkat Literasi Siswa SMPN 10 Kota Sukabumi”. Analisis di
atas didapatkan berdasarkan hasil diskusi dengan Kepala Sekolah,
pustakawan, siswa, dan beberapa guru bahasa Indonesia. Permasalahan-

7
permasalahan yang menyebabkan terjadinya isu “Rendahnya Tingkat
Literasi Siswa SMPN 10 Kota Sukabumi” adalah sebagai berikut.
a. Dari segi machine (teknologi), salah satu penyebab rendahnya literasi
siswa adalah diakibatkan oleh belum terdigitalisasinya perpustakaan
sekolah. Pada masa pandemi covid-19 seperti saat ini, pemerintah telah
mengeluarkan kebijakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran jarak
jauh. Kebijakan tersebut tentu saja tidak hanya membuat kegiatan
pembelajaran tidak dapat dilaksanakan di sekolah, tetapi juga membatasi
akses siswa untuk dapat menjangkau perpustakaan yang merupakan
sumber literasi di sekolah. Untuk itu, diperlukan digitalisasi
perpustakaan yang dapat membuat siswa masih dapat menjangkau
perpustakaan meskipun pada masa pandemi seperti saat ini.
b. Dari segi method, pengelolaan perpustakaan yang masih bersifat
konvensional juga menjadi faktor rendahnya literasi siswa di SMPN 10
Kota Sukabumi. Pengelolaan perpustakaan yang baru dan kekinian tentu
dapat menarik siswa untuk mengunjungi perpustakaan sehingga dapat
meningkatkan kegiatan berliterasinya.
c. Dari segi man, banyak siswa yang menjustifikasi dirinya sebagai orang
yang malas membaca. Untuk itu, diperlukan strategi yang mengubah
paradigman tersebut. Strategi yang menanamkan pada diri siswa bahwa
membaca itu menyenangkan.
d. Dari segi material, keterbatasan bahan bacaan nampaknya menjadi
penyebab utama rendahnya membaca. Sering kali siswa diberi tugas
membaca buku di perpustakaan. Namun, karena keterbatasn buku yang
ada, akhirya siswa memilih buku yang sebenarnya tidak disenangi.
Akibatnya, siswa tidak dapat menikmati kegiatan membaca dan
menganggap kegiatan membaca menjadi sebuah beban.
e. Dari segi milieu, ruang membaca yang nyaman juga akan berpengaruh
terhadap kegiatan berliterasi siswa. Semakin nyaman ruangan yang
disediakan, maka siswa akan semakin betah dalam membaca.

8
f. Dari segi measurement, kegiatan berliterasi siswa sangat perlu untuk
dihargai. Untuk itu, diperlukan upaya pengharagaan/evaluasi kepada
siswa secara berkala agar siswa lebih termotivasi untuk berliterasi.
3. Gagasan Pemecahan Isu
Berdasarkan hasil analisis fishbone di atas diketahui bahwa rendahnya
literasi siswa di SMPN 10 Kota Sukabumi dapat diatasi jika dilakukan
prinsip WOG oleh seluruh warga sekolah khususnya guru mata pelajaran
Bahasa Indonesia dengan pihak perpustakaan sekolah. Oleh sebab itu,
gagasan untuk memecahkan isu tersebut adalah “Optimalisasi Pengelolaan
Perpustakaan Melalui Digitalisasi Perpustakaan untuk Meningkatkan
Kemampuan Literasi Siswa SMPN 10 Kota Sukabumi”
Dengan dikembangkannya perpustakaan digital ini diharapkan peserta
didik dapat lebih meningkatkan kegiatan literasinya karena kegiatan
membaca dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. Selain itu, pembuatan
perpustakaan digital ini juga diharapkan mampu meningkatnya minat baca
siswa dan menjadi solusi keterbatasan bahan bacaan siswa.
4. Kegiatan
Berikut adalah langkah-langkah kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan
praktik baik ini.
a. Konsultasi praktik baik kepada Kepala Sekolah

Gambar 2.2

Konsultasi dengan
Kepala Sekolah dan
Pustakawan

9
b. Melakukan tahap pengumpulan data

Gambar 2.3

Terkumpulnya Data Buku pada Buku Induk

c. Melakukan penginputan data buku pada aplikasi

10
Gambar 2.4

Tampilan Menu Perpustakaan

Gambar 2.5

Melakukan Bimbingan pada Pustakawan

d. Membuat Barcoding Buku

Gambar 2.6 Gambar 2.7

Pendampingan kepada Kepala Perpustakaan Penempelan Barcode Buku

11
Gambar 2.8 Gambar 2.9

Buku-buku yang Terpasang Barcode Koleksi Buku yang Sudah dan Akan Dipasangi Barcode

e. Mencetak kartu anggota perpustakaan dengan sistem barcoding

Gambar 2.10

Kartu Anggota Perpustakaan Berbarcode

f. Menata ulang ruang perpustakaan dengan terintegrasi TIK

12
Gambar 2.11

Pengadaan Komputer Bagi Pengunjung

Gambar 2.12

Komputer Khusus Pustwakawan


dan Katalog

g. Membuat media sosial seperti facebook dan Instagram Perpustakaan


SMPN 10 Kota Sukabumi

13
Gambar 2.13 Gambar 2.14

Facebook
Instagram
h. Perpustakaan
Membuat SMPN 10 Kota Sukabumi
dan melakukan penginputan dataPerpustakaan
pada websiteSMPN 10 Kota Sukabumi
Perpustakaan
SMPN 10 Kota Sukabumi

Gambar 2.15

Tampilan Perpustakaan
Digital Online

http://digilib.smpn10kotasuka
bumi.sch.id/

Gambar 2.16 Tampilan


Website Sekolah

https://smpn10kotasukabu
mi.sch.id/

14
i. Mensosialisasikan perpustakaan digital SMPN 10 pada Guru dan Siswa
SMPN 10

15
Gambar 2.17

Liputan Berita

https://www.sukabuminews.net/2021/06/smpn-10-kota-
sukabumi-ciptakan-aplikasi.html

Gambar 2.18 Gambar 2.19

Sosialisasi Perpustakaan Digital pada Seluruh Warga Sosialisasi Perpustakaan Digital pada Seluruh Warga
Sekolah Sekolah

16
Gambar 2.20

Sosiaslisasi Perpustakaan Digital pada Siswa melalui Video Youtube

Gambar 2.21 Sosialisasi Praktik


Peminjaman dan Pengembalian Buku
Berbasis Digital kepada Guru SMPN 10
Kota Sukabumi

Gambar 2.22

Sosialisasi Praktik Peminjaman dan


Pengembalian Buku Berbasis Digital
kepada Siswa SMPN 10 Kota Sukabumi

17
Gambar 2.23

Balasan Email dari Perpustakaan Kemdikbud


j. Mengevaluasi program yang telah dilaksanakan

Gambar 2.24

Siswa SMPN 10 Kota Sukabumi Mengerjakan Evaluasi

18
k. Pembuatan Laporan Hasil Kegiatan

Gambar 2.25

Konsultasi dengan Kepala Sekolah

l. Laporan Hasil Kegiatan

Gambar 2.26

Penandatanganan Laporan

D. Media dan Instrumen


Media yang digunakan dalam praktik baik ini adalah sebuah perpustakaan
digital SMPN 10 Kota Sukabumi yang dapat diakses pada laman

19
http://digilib.smpn10kotasukabumi.sch.id/ dan video sosialisasi dalam laman
youtube. Adapun software yang digunakan dalam pengembangan digital library
ini adalah Slims 8.3.1 Akasia. Sementara itu, instrument yang digunakan dalam
praktik baik ini terdapat dalam google formulir.

E. Waktu dan Tempat Kegiatan

Kegiatan praktik baik ini dilakukan pada bulan Mei s.d. Juni 2021 bertempat
di SMPN 10 Kota Sukabumi.

BAB III

HASIL KEGIATAN

A. Hasil yang Diperoleh

Secara umum, tujuan utama praktik baik ini yaitu meningkatkan


kemampuan literasi siswa SMPN 10 Kota Sukabumi melalui digitalisasi
perpustakaan dapat tercapai dengan baik. Hal tersebut dapat ditafsirkan
berdasarkan hasil survei yang dilakukan apda tahap evaluasi.
Survei yang dilakukan diisi oleh 102 responden. Berdasarkan hasil survei
diketahui bahwa 84,3% responden telah mengakses website perpustakaan
digital dan 97,1% diantaranya berpendapat bahwa perpustakaan digital
sukabumi mudah digunakan. Adapun terkait dengan kemenarikan buku-buku
yang terdapat dalam perpustakaan digital, 98% responden menilai buku-buku
yang terdapat dalam perpustakaan digital menarik untuk dibaca dan 97,1%

20
diantaranya menilai perpustakaan digital membantunya dalam mendapatkan
sumber bacaan.

Selain itu, berdasarkan hasil survei diketahui bahwa 74,8% responden


menyukai kegiatan membaca dan 25,25% diantaranya tidak. Jumlah buku yang
dibaca oleh responden dalam satu minggu sebelum adanya perpustakaan digital
adalah 50% responden tidak membaca buku satu pun, 39,2% responden
membaca 1 buku, 9,8% responden membaca 2-5 buku, dan 1% responden
membaca lebih dari 5 buku. Jumlah buku yang dibaca oleh responden dalam
satu bulan sebelum adanya perpustakaan digital adalah 44,3% responden tidak
membaca buku satu pun, 33% responden membaca 1 buku, 20,8% responden
membaca 2-5 buku, dan 1,9% responden membaca lebih dari 5 buku.
Sedangkan jumlah buku yang dibaca oleh responden dalam satu tahun sebelum
adanya perpustakaan digital adalah 43,8% responden tidak membaca buku satu
pun, 26,7% responden membaca 1 buku, 19% responden membaca 2-5 buku,
dan 10,5% responden membaca lebih dari 5 buku. Sementara itu, setelah
adanya perpustakaan digital jumlah buku yang dibaca oleh responden dalam
satu minggu adalah 15,2% responden tidak membaca buku satu pun, 70,5%
responden membaca 1 buku, 10,5% responden membaca 2-5 buku, dan 3,8%
responden membaca lebih dari 5 buku. Data selengkapnya terkait survei ini
dapat dilihat pada grafik berikut.

Tingkat Kesukaan Siswa dalam Membaca


80,00%
70,00% 74,80%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00% 25,20%
10,00%
0,00%
Ya Tidak

Grafik 4.1
Tingkat Kesukaan Siswa dalam Membaca

21
Persentase Siswa yang telah Mengakses Perpustakaan
Digital
100,00%

80,00%
84,30%
60,00%

40,00%

20,00%
15,70%
0,00%
Sudah Belum

Grafik 4.2
Persentase Siswa yang telah Mengakses Perpustakaan Digital

Tingkat Literasi Siswa dalam 1 Minggu


Tingkat Literasi Siswa dalam 1 Bulan
Sebelum Adanya Perpustakaan Digital
Sebelum Adanya Perpustakaan Digital
60,00%
50,00%
50,00%
40,00% 50,00%
44,30%
40,00%
30,00%
30,00% 39,20%
33,00%
20,00%
20,00%
20,80%
10,00%
10,00% 9,80% 1,00%
0,00% 1,90%
0,00%
Tidak Ada 1 buku 2-5 buku > 5 buku
Tidak Ada 1 buku 2-5 buku > 5 buku
Grafik 4.3
Persentase Tingkat Literasi Siswa dalam 1 Minggu Sebelum Adanya Perpustakaan Digital

Tingkat Literasi Siswa dalam 1 Tahun


Sebelum Adanya Perpustakaan Digital
50,00%

40,00% 43,80%
30,00%

20,00% 26,70%
19,00%
10,00%
10,50%
0,00% Grafik 4.4
Persentase Tingkat Literasi
Tidak Ada Siswa dalam 1 Bulan Sebelum
1 buku 2-5Adanya
buku Perpustakaan Digital
> 5 buku

22
Tingkat Literasi Siswa dalam 1 Minggu
Setelah Adanya Perpustakaan Digital
80,00%

60,00% 70,50%

40,00%

20,00%
15,20% 10,50% 3,80%
0,00% Grafik 4.5
Persentase Tingkat
Tidak Literasi
Ada Siswa dalam
1 buku1 Tahun Sebelum Adanya Perpustakaan
2-5 buku > 5 bukuDigital

Grafik 3.6
Persentase Tingkat Literasi Siswa dalam 1 Minggu Setelah Adanya Perpustakaan Digital

Persentase Kebermanfaatan Perpustakaan Digital dalam


Mempermudah Siswa Mendapatkan Sumber Bacaan
120,00%
100,00%
80,00% 97,10%

60,00%
40,00%
20,00%
2,90%
0,00%
Ya Tidak

Grafik 4.7
Persentase Kebermanfaatan Perpustakaan Digital
dalam Mempermudah Siswa Mendapatkan Sumber Bacaan
Persentase Kemudahan Perpustakaan Digital
untuk Dapat Diakses
120,00%
100,00%
98,00%
80,00%
60,00%
40,00%
20,00%
2,00%
0,00%
Ya Tidak

Grafik 4.8
Persentase Kemudahan Perpustakaan
23 Digital untuk Dapat Diakses
Persentase Kemenarikan Buku-Buku dalam Perpustakaan Digital
120,00%

100,00%
97,10%
80,00%

60,00%

40,00%

20,00%
2,90%
0,00%
Ya Tidak

Grafik 4.9
Persentase Kemenarikan Buku-Buku dalam Perpustakaan Digital

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan


tingkat literasi dalam hal ini literasi membaca siswa setelah adanya
perpusatakaan digital SMPN 10 kota Sukabumi dalam kurun waktu satu
minggu. Berikut ini adalah grafik perbandingan tingkat literasi siswa dalam 1
minggu sebelum sesudah adanya perpustakaan digital.

Perbandingan Tingkat Literasi Siswa dalam 1


Minggu Sebelum dan Sesudah Adanya
Perpustakaan Digital

70,50%

50,00%
39,20%

15,20% 9,80% 10,50% 1,00% 3,80%

TIDAK ADA 1 BUKU 2-5 BUKU >5 BUKU

Sebelum Sesudah

Grafik 3.10

Perbandingan Tingkat Literasi Siswa Sebelum dan Sesudah Adanya Perpustakaan Digital

24
Jika dilihat dari grafik di atas terlihat penurunan jumlah siswa yang tidak
membaca buku satu pun dalam satu minggu yakni sebesar 34,8%. Jumlah siswa
yang membaca 1 buku dalam satu minggu mengalami peningkatan sebesar
31,3%. Jumlah siswa yang membaca 2-5 buku dalam seminggu mengalami
peningkatan sebesar 0,7%. Jumlah siswa yang membaca lebih dari 5 buku
dalam seminggu mengalami peningkatan sebesar 2,8%. Peningkatan literasi
siswa pada saat dilakukannya survei ini cukup signifikan. Berkat kerja sama
semua pihak, tingkat literasi siswa SMPN 10 Kota Sukabumi telah meningkat
dengan cukup baik.

B. Masalah yang Dihadapi

Pada pelaksanaannya, kegiatan praktik baik yang dilakukan menemui


beberapa masalah. Masalah-masalah tersebut diantaranya adalah sebagai
berikut.

1. Proses penginputan data buku perpustakaan merupakan sebuah proses yang


panjang. Hal itu mengingat bahwa sirkulasi perpustakaan selalu bertambah
seiring dengan waktu juga banyaknya buku koleksi perpustakaan yang ada

2. Untuk dapat menginstal aplikasi SLiM diperlukan komputer atau laptop


yang memiliki sistem operasi yang memadai. Jika tidak, maka aplikasi ini
tidak dapat terinstal. Pada percobaan instalasi pertama, perangkat komputer
yang dimiliki oleh pustakawan ternyata tidak mendukung aplikasi SLiM
sehingga proses instalasi menjadi gagal.
3. Pencetakan kartu anggota yang berbarcoding terbentur dengan data siswa.
Data anggota yang harus dimasukkan dalam aplikasi adalah data yang

25
lengkap. Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan pustakawan dalam
menghubungi anggota jika ada hal-hal yang kurang berkenan. Sementara
itu, selama ini kartu anggota yang ada di perpustakaan hanya memuat data
nama dan kelas saja sehingga proses pencetakan kartu ini cukup mengalami
kendala.
4. Legalilitas buku elektronik yang diunggah dalam digital library SMPN 10
Kota Sukabumi

C. Cara Mengatasi Masalah

Berikut ini adalah cara-cara yang dilakukan penulis untuk mengatasi


masalah-masalah yang dihadapi.

1. Penulis berkolaborasi dengan kepala perpustakaan, dan pustakawan agar


dapat mendata buku yang ada di perpustakaan sesuai dengan target yang telah
ditentukan.
2. Dilakukanlah konsultasi dengan kepala sekolah. Akhirnya, kepala sekolah
memberikan solusi berupa pemberian laptop tambahan yang dapat digunakan
untuk kegiatan digitalisasi perpustakaan.
3. Penulis melakukan koordinasi dengan wali kelas untuk meminta data siswa
secara lengkap. Selain itu, penulis juga berkoordinasi dengan operator
sekolah untuk meminta data siswa secara lengkap.
5. Penulis meminta izin dan mengonfirmasi terkait egalilitas buku elektronik
yang diunggah dalam digital library SMPN 10 Kota Sukabumi pada admin
digital library Kemendikbud melalui email. Berdasarkan hasil konfirmasi
tersebut, admin digital library Kemendikbud mengizinkan buku-buku yang
terdapat dalam digilib-nya untuk diunggah ulang selama tidak
dikomersialkan.

26
27
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDADI

A. Simpulan
Pelaksanaan praktik baik yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Pelaksanaan praktik baik dapat memberikan kontribusi positif bagi
sekolahdalam peningkatan kualitas kinerja pegawai.

2. Pelaksanaan praktik baik memberikan warna baru di sekolah untuk


menyelesaikan isu atau hambatan yang dialami oleh sekolah.

3. Pengembangan digitalisasi perpustakaan dapat meningkatkan literasi siswa


SMPN 10 Kota Sukabumi.

B. Rekomendasi
Guru berfungsi sebagai pelayan publik yang harus memiliki kesadaran
untuk dapat mengembangkan diri agar dapat mengikuti perkembangan kemajuan
zaman sehingga dapat meningkatkan kualitas mutu pelayanan. Selain itu,
sebagai guru profesional kita tidak bisa berpuas diri dengan pengetahuan yang
dimiliki. Untuk, memberikan pengabdian yang terbaik pada negara, kita perlu
menjadi insan pembelajar dan selalu memupuk diri dengan ilmu pengetahuan.
Salah satu bentuk pengabdian yang dapat dilakukan oleh seorang guru adalah
dengan menciptakan inovasi demi kemajuan bangsa.
Digitalisasi perpustakaan merupakan salah satu inovasi yang dapat
dikembangkan oleh seorang guru. Kegiatan ini memang tidak mudah. Kita perlu
meluangkan cukup banyak waktu dan tenaga untuk merealisasikannya. Namun,
dengan keikhlasan, kemauan, dan kesadaran untuk dapat memberikan yang
terbaik bagi negeri, semua itu dapat dilalui.

28
DAFTAR PUSTAKA

Echols, John M. dan Hassan Shadily. 1988. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Kuder, S.J., Hasit, C. 2002. Enhancing literacy for all students. Pearson
Education, Inc. New Jersey, USA.

29

Anda mungkin juga menyukai