Anda di halaman 1dari 42

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA

(LURING)DI MASA PANDEMI COVID 19 DI SD DARULHIKMAH

OLEH:
NAMA : ADE SUCARMA
NIM : 835763254

LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
(PKP)

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
JAMBI
2021.2
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN
PEMBELAJARAN PKN
iii
Nama : ADE SUCARMA
Nim : 835763254
Jurusan : Pgsd Semester 8
Tempat Mengajar : SD DARULHIKMAH
Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 Siklus
Siklus 1, Hari Kamis , Tanggal 04 November 2021
Hari & Tanggal Pelaksanaan : Siklus 2, Hari Kamis, Tanggal 10 November 2021

Masalah yang Merupakan Fokus Perbaikan :


Upaya meningkatkan pembelajaran tatap muka di masa pandemic covid 19 di
sekolah SD DARULHIKMAH

Menyetujui Jambi, 10 November 2021


Supervisor 1, Mahasiswa,

Dony Efriza,S.Pd.M.Pd ADE SUCARMA


Nip. NIM 835763254

iv
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Pemantapan


Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Program Studi Pendidikan Guru
Pendidikan Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Terbuka merupakan hasil
karya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Laporan PKP yang saya kutip
dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai
dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Laporan PKP ini
bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian
tertentu, saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya
sandang dan sanksi-sanksi lain sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.

Jambi, 10 November 2021


Yang membuat pernyataan,

Materai 10.000

ADE SUCARMA
NIM 835763254
KATA PENGANTAR

 Sebagai rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu


Wata’ala, karena atas rahmat dan petunjuk yang diberikan, sehingga penulis
dapat menyajikan Laporan Hasil perbaikan pembelajaran ini. Sebagaimana
diketahui bahwa penulisan Laporan ini merupakan salah satu tugas
persyaratan mutlak mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP),
yang mana tugas tersebut haruslah dipenuhi oleh setiap Mahasiswa Program
Stara I (satu) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S-I PGSD) Universitas
Terbuka Semester Delapan.
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional ini Penulis susun
sebagai salah satu syarat untuk menempuh mata Kuliah Pemantapan
Kemampuan Profesional Program Strata I Pendidikan Guru Sekolah Dasar Di
Univesitas Terbuka UPBJJ Jambi, Pokjar Kota Jambi. . dengan selesainya
laporan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kepala UPBJJ UT Jambi
2. Bapak dan ibu pengelola berserta staf kelompok belajar Kota Jambi.
3. Bapak Dony Efriza,S.Pd.M.Pd selaku Supervisor 1 Mata Kuliah
Pemantapan Kemampuan Profesional.
4. Ibu Nurlela, s.pd selaku kepala sekolah SD DARULHIKMAH.
5. Ibu Anggun Ria Novia, s.pd selaku penilai dalam penelitian perbaikan
pembelajaran ini.
6. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Akhirnya Penulis menyadari bahwa Laporan ini masih sangat jauh


dari sempurna. Kritik dan saran yang membangun dari Rekan-Rekan
Pengajar Penulis harapkan untuk menyempurnakan Laporan PKP ini dan
semoga Laporan PKP ini berguna bagi Penulis khususnya dan semua yang
membaca dan memanfaatkan laporan ini.
Jambi, 10 November 2021
Penulis,
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul................................................................................................ i
Halaman Pengesahan...................................................................................... ii
Lembar Pernyataan......................................................................................... iii
Kata Pengantar............................................................................................... iv
Daftar Isi......................................................................................................... v
Daftar Tabel.................................................................................................... vii
Daftar Grafik ................................................................................................. viii
Daftar Gambar................................................................................................ ix
Daftar Lampiran............................................................................................. x
Abstrak .......................................................................................................... xi

BAB I Pendahuluan...................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
1. Identifikasi Masalah........................................................................... 2
2. Analisis Masalah................................................................................. 2
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah...................................... 2
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 3
C. Tujuan Perbaikan..................................................................................... 3
D. Manfaat Perbaikan .................................................................................. 3

BAB II Kajian Pustaka ............................................................................... 5


A. Pendidikan Bahasa Indonesia.................................................................. 5
B. Media Gambar......................................................................................... 6
C. Materi Mengenal keanekaragaman suku bangsa..................................... 7
D. Hasil Belajar ........................................................................................... 9

BAB III Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran...................... 11


A. Subjek, Tempat, Waktu dan Pihak yang Membantu............................... 11
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran............................................... 12
v
BAB IV Hasil dan Pembahasan.................................................................. 16
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran............................... 16
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran........................... 21

BAB V Simpulan dan Saran Tindak Lanjut............................................. 23


A. Kesimpulan.............................................................................................. 23
B. Saran ....................................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 24
LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1 Jadwal Penelitian............................................................................... 11
Tabel 2 Hasil Belajar Siklus I......................................................................... 17
Tabel 3 Hasil Belajar Siklus II....................................................................... 20
Tabel 4 Hasil Belajar Prasiklus-Siklus II....................................................... 21

vii
DAFTAR GRAFIK

Halaman
Grafik 1 Ketuntasan Belajar Siswa Prasiklus, Siklus 1, Siklus 2 .................. 22

viii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1 Siklus PTK..................................................................................... 12

ix
DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Kesediaan Sebagai Supervisor 1 sebagai Pembimbing PKP


2. Perencanaan PTK (fakta/data pembelajaran yang terjadi di kelas,
identifikasi masalah, analisis masalah, alternatif pemecahan masalah,
rumusan masalah).
3. Berkas RPP Prasiklus, RPP Perbaikan Siklus 1, RPP Perbaikan Siklus 2.
4. Lembar Obserbvasi/Pengamatan Terisi.
5. Jurnal Pembimbingan dengan Supervisor 2.
6. Hasil Pekerjaan Siswa Terbaik dan Terburuk Persiklus.
7. Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG 1 dan APKG 2) dari Supervisor
1.
8. Foto Dokumentasi.
ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA


(LURING)DI MASA PANDEMI COVID 19 di SD DARULHIKMAH

Ade sucarma
NIM 835763254

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan


hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran Ipa dan Bahasa Indonesia
menggunakan media buku,gambar serta berkunjung ke Museum. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada
materi Keanekaragaman suku di negeriku dalam hal ini mengenal suku Batak.
Sumber data penelitian ini adalah Siswa Kelas IV SD DARULHIKMAH Kota
Jambi dengan jumlah peserta didik sebanyak 10 siswa. Waktu penelitian
dilakukan pada semester 1 tahun pelajaran 2021/2022. Penelitian dilakukan
selama 2 siklus. Data yang dikumpulkan adalah data kuantitatif dan kualitatif.
Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari hasil tes formatif pada setiap
siklus. Sedangkan data kualitatif berupa hasil observasi pada tiap siklus
pembelajaran. Data yang diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan kriteria
keberhasilan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada
prasiklus hanya 6 siswa (40) yang mendapat nilai di atas KKM. Pada siklus 1
meningkat menjadi 10 siswa (67%). Pada siklus II meningkat menjadi 15 siswa
(100%). Kesimpulan dari penelitian perbaikan pembelajaran menggunaan media
gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada materi
keanekaragaman suku di Indonesia.
Menyebarnya virus Covid-19 yang hingga saat ini sudah terjadi sekitar Dua
tahun di Negara Indonesia membawa dampak yang cukup signifikan termasuk
bagi dunia pendidikan. Pembelajaran dilakukan jarak jauh dan dalam jaringan
termasuk di SD DARULHIKMAH Kota Jambi .Akan tetapi pemerintah tidak
tinggal diam untuk mengatasi masalah yang terjadi berbagai upaya dilakukan
pemerintah untuk memulihkan keadaan seperti sedia kala khususnya di dunia
pendidikan yang sanngat berperan penting dalam sistem pembangunan
pemerintah dimana di didiknya generasi penerus bangsa yang akan memajukan
bangsa Indonesia,adapun cara pemerintah yaitu dengan cara pemberian vaksin
kepada tenaga pendidik dan siswa.Alhasil dengan cara ini sangat efektif karena
dunia pendidikan mulai aktif kembali dan tidak dilakukan secara daring lagi
melainkan dilakukan pembelajaran luring (tatap muka) walaupun saat ini
pembelajaran di SD DARULHIKMAH dilakukan dalam kelas dengan siswa
belajar secara bergantian dan tetap menggunakan protocol kesehatan (prokes.

Kata Kunci : Hasil Belajar, Ipa dan Bahasa Indonesia,dan SBDP.


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada awal tahun 2020 Dunia digegerkan oleh wabah Virus Corona atau
Covid-19, tak terkecuali Indonesia. Pemerintah Indonesia telah mengambil
sejumlah kebijakan untuk memutus rantai penularan Covid-19. Kebijakan
utamanya adalah memprioritaskan kesehatan dan keselamatan rakyat. Dengan
Bekerja, beribadah dan belajar dilakukan dirumah.
Semenjak awal penyebaran virus ini pada Maret tahun 2020,
pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
mengambil berbagai kebijakan. Beberapa regulasi yang menjadi acuan
dalam pelaksanaan pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 ini,
yaitu Surat Edaran Mendikbud No. 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan
Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Covid-19; Surat Edaran
Mendikbud No. 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Covid-19. Dari kedua acuan
ini, sekolah mengalihkan semua kegiatan belajar dari rumah dengan
moda daring, luring, dan kombinasi..
Di sisi lain, penyederhanaan dan penyesuaian kurikulum dalam masa
darurat pun dilakukan dengan memilih KI, KD dan materi-materi
pembelajaran yang essensial. Hal ini dikarenakan pada masa darurat
Covid-19 target dalam kurikulum tidak harus tercapai. Siswa diarahkan
pada pendidikan kecakapan hidup dan pendidikan karakter. Semua
kebijakan itu diambil demi mengutamakan kesehatan dan keselamatan
semua warga sekolah.
Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang
terjadi di dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa. Secara
terperinci tugas guru berpusat kepada mendidik dengan titik berat memberikan
arahan dan motivasi pencapaian tujuan baik jangka pendek maupun jangka
panjang, memberikan fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang
memadai, dan membantu perkembangan aspek-aspek pribadi seperti : sikap, nilai-
nilai, dan penyesuaian diri.
Hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan
alat pengukuran berupa test yang disusun secara terencana baik tertulis, lisan
maupun perbuatan. Dalam hal ini hasil belajar yang dimaksud berupa nilai
ulangan yang diperoleh setiap siswa pada materi koperasi dan kesejahteraan
rakyat. Nilai ulangan yang diperoleh setiap siswa pasti berbeda, hal ini disebabkan
oleh kemampuan yang dimiliki siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang bagus
dipengaruhi banyak faktor diantaranya pemahaman, materi, media, model dan
lain-lain. Hasil belajar merupakan indikator dari salah satu kualitas dari proses
belajar yang baik pula. Sebaiknya, jika proses pembelajaran dilakukan dengan
baik maka hasil belajar yang didapat juga baik.
Siswa Sekolah Dasar atau siswa SD seharusnya lebih menguntungkan
ketika belajar secara langsung, dimana Anak SD sangat membutuhkan dasar-dasar
Setiap Pelajaran yang diterima di Sekolah Dasar, Untuk itu sangat disayangkan
Pandemi Covid-19 sangat berdampak bagi keberlangsungan Pendidikan. Peran
Guru dan Orang tua dalam bekerja sama dalam penyelesaian pembelajaran Online
ini sangat penting demi tercapainya pembelajaran daring bagi Siswa Sekolah
Dasar. Karena itu, dengan belajar dari rumah, orang tua dituntut untuk
memaksimalkan perannya dalam mendampingi putra-putrinya, mereka masih usia
Sekolah Dasar di usianya itu sifat mereka unik, energik, aktif, manja dan
egosentris (keakuan) tinggi. Di sinilah orang tua dapat menyelami karakter putra-
putrinya sehingga pendampingan proses pembelajaran dari rumah berlangsung
dengan baik dan menyenangkan.

1. Identifikasi Masalah
Hasil identifikasi masalah yang di dapat adalah:
a. Perhatian siswa terhadap pelajaran kurang
b. Motivasi belajar siswa kurang
c. Pemahaman siswa tentang materi yang disampaikan kurang
d. Siswa tidak fokus dalam pembelajaran
e. Siswa terlalu pasif dalam pembelajaran
f. Siswa belum terbiasa dengan media gambar dalam proses pembelajaran.

2. Analisis Masalah
Setelah di diskusikan dengan supervisor diketahui bahwa faktor
penyebab siswa kurang menguasai materi pembelajaran yang diajarkan
adalah:
a. Media dan Metode yang digunakan terlalu monoton, sehingga perlu untuk
mengganti metode dengan lebih variatif.
b. Kurangnya perhatian siswa terhadap materi yang disajikan
c. Guru kurang memberikan kesempatan siswa dalam bertanya.
d. Kurangnya motivasi dari guru sehingga minat belajar siswa kurang.

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah


Berdasarkan analisis masalah diatas, langkah selanjutnya guru
merencanakan alternatif pemecahan masalah, untuk memperbaiki proses
pembelajaran maka peneliti mengambil beberapa alternatif pemecahan
masalah diantaranya :
a. Penggunaan media gambar untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Memberikan motivasi kepada siswa
c. Pengelolaan kelas yang berfokus pada cara belajar siswa aktif.
Dilihat dari mata pelajaran dan karakteristik materi pelajaran yang
akan diajarkan maka penulis mengambil prioritas pemecahan masalah, yaitu
“Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Kelas IV pada Materi keanekaragaman suku di Indonesia ”.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada
Materi keanekaragaman suku yang ada di Indonesia yang di ajarkan di SD
DARULHIKMAH ?.
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Secara umum tujuan perbaikan ini adalah Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan
Bahasa Indonesia dan SBDP Materi Keanekaragaman suku di Indonesia di
SD DARULHIKMAH.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1. Bagi siswa
a. Siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan
alam,bahasa Indonesia dan SBDP.
b. Meningkatkan hasil belajar siswa
c. Dapat menumbuhkan sikap kritis terhadap hasil belajar.

2. Bagi Guru
a. Memberikan arahan dan pedoman dalam proses belajar mengajar yang
kaitannya dengan variasi pembelajaran agar proses dan hasil belajar
siswa lebih baik.
b. Sumbangan pemikiran dan pertimbangan dalam menentukan media
pembelajaran atau pendekatan yang tepat.
c. Membantu guru meningkatkan proses pembelajaran di kelasnya,
sebagai upaya meningkatkan proses dan hasil belajar siswa

3. Bagi Sekolah
Sebagai sumbangan pemikiran untuk usaha-usaha peningkatan kualitas
pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar khususnya SD DARUL
HIKMAH.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
C00PERATIF LEARNING
Cooperatife learning merupakan pembelajaran yang mengelompokan beberapa
orang yaitu bisa beberapa orang 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat
merangsang siswa lebih bergairah dalam melaksanakan pembelajaran.Selain
memotivasi siswa dalam pembelajaran juga dapat membuat pembelajaran
yang susah menjadi lebih enak dalam pembelajaran dan memudahkan siswa
dalam menangkap pelajaran.Model pembelajaran ini sangat efektif di pakai
saat ini karena memudahkan guru untuk menjelaskan kepada siswa pada saat
pembelajaran luring saaat ini.

a. Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik adalah suatu proses pembelajaran yang saling berkaitan
beberapa mata pelajaran yang akan menjadi sebuah tema dan menjadi subtema
yang berpedoman dengan Kompetensi Dasar (KD) dan indikator pembelajaran.
Pada pembelajaran tematik proses belajarnya tidak hanya berpusat kepada guru,
tetapi siswa juga berperan aktif dalam proses pembelajaran. Pengertian tentang
pembelajaran tematik, menurut Joni.T.R yang mengartikan bahwa pembelajaran
tematik sebagai suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa baik
secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali dan menemukan
konsep serta prinsip keilmuan yang saling berkaitan, bermakna.

pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang diawali dengan suatu tema


tertentu yang mengaitkan dengan mata pelajaran lain, konsep tertentu dikaitkan
dengan konsep lain yang direncanakan baik satu mata pelajaran atau lebih
dengan beragam pengalaman belajar sehingga pembelajaran menjadi bermakna.
Sedangkan menurut Sukmadinata (2004 : 197) lebih memandang pembelajaran
tematik sebagai suatu model pembelajaran dengan fokus pada bahan ajarnya.
Bahan ajar tersebut akan disusun, disatukan dan dirumuskan dalam bentuk tema
– tema pembelajaran.

Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang disatukan menjadi


beberapa materi dari berbagai Standar kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar
(KD) yang lebih dari satu pelajaran. pembelajaran tematik merupakan
pembelajaran yang menggunakan tema dalam mengaitkan beberapa mata
pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.

dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang


menggabungkan lebih dari satu mata pelajaran sehingga saling berkaitan yang
akan membentuk sebuah tema, di organisasikan lagi menjadi subtema. Dalam
subtema ada beberapa pembelajaran. Sehingga siswa memiliki pengalaman
belajar baik secara individu maupun secara kelompok.

Pembelajaran Tematik “Organ Gerak Hewan dan Manusia”


Pembelajaran tematik pada tema organ gerak hewan dan manusia sesuai silabus
kelas V kurikulum 2013, ada 4 Kompetensi Inti (KI) sebagai berikut :
KI – 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
KI – 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
KI – 3 : Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan
metakognitif pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya dan mencoba
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya dan benda – benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan
tempat bermain.
KI – 4 : Menunjukkan ketrampilan berfikir dan bertindak kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas,
sistematis, logis dan kritis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak
sesuai dengan tahap perkembangannya.

Pada tema 1 keanekaranagaman suku di Indonesia tiga pelajaran yaitu Bahasa


Indonesia, IPA dan SBdP. Materi yang digunakan dalam multimedia interaktif
pada penelitian ini yaitu subtema 3 lingkungan dan manfaatnya. Pada muatan
Bahasa Indonesia tentang pokok pikiran dalam teks paragraf dan cara
menentukannya. Pada muatan IPA tentang keanekaragaman suku bangsa di
Indonesia. Pada muatan materi
– materi tersebut merupakan kegiatan pembelajaran 1 dan pembelajaran
2. Adapun Kompetensi Dasar pembelajaran 1sebagai berikut :
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD) sebagai berikut :
3.1 Menentukan pokok pikiran dalam teks lisan dan tulis.
4.1 Menyajikan hasil identifikasi pokok pikiran dalam teks lisan dan tulis secara
lisan, tulis dan visual.
IPA
Kompetensi Dasar (KD) sebagai berikut :
3.1 Menjelaskan berbagai macam suku bangsa di Indonesia.
1.1 Membuat gambar rumah adat dari berbagai suku di Indonesia.
SBdP
Kompetensi Dasar (KD), sebagai berikut :
Memahami gambar cerita
1.1 Membuat gambar cerita

Media
Pengertian Media
Media merupakan sesuatu yang dapat meneruskan informasi (pesan) antara
sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Menurut Munadi (2012)
menyatakan bahwa, media merupakan segala sesuatu untuk menyampaikan dan
menyalurkan

pesan dari sumber yang sudah direncanakan sehingga tercipta lingkungan belajar
yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara
efektif. Media memiliki manfaat sangat penting dalam dunia pendidikan. Karena
media dalam pendidikan sebagai sarana atau perangkat yang berfungsi sebagai
perantara dalam suatu proses komunikasi antara komunikator dan komunikan
(Asyad, 2011). Dalam tampilan media tersebut berupa gambar,video, suara,
warna dan gerakan yang berupa alami maupun tidak. Sehingga dengan adanya
media bisa membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi tidak
membosankan dan membuat menarik perhatian siswa.

Media pembelajaran dikatakan sebagai alat bantu pembelajaran yang digunakan


untuk merangsang pikiran, perhatian, kemampuan dan ketrampilan peserta didik
sehingga bisa mendorong terjadinya proses belajar. Menurut Arsyad (2011 : 4),
bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi pelajaran, yang terdiri dari buku, CD (Kaset), video
kamera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), gambar dan komputer.

Media Pembelajaran
Kata media pembelajaran berasal dari bahasa latin “medius” yang secara harfiah
berarti “tengah” perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media perantara
atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Media pembelajaran
merupakan alat bantu untuk menunjang pelaksanaan proses belajar mengajar,
diantaranya yaitu buku maupun perangkat elektronik yang ada di kelas. Media
pembelajaran ini digunakan untuk merangsang pikiran dan perhatian siswa
dalam proses belajar mengajar di kelas. Media ini bisa berupa alat atau bahan
ajar. Menurut Gerlach dan Ely (1971), media belajar merupakan alat –
alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses dan
menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Association for Education and Communication Technology (AECT),
mendefinisikan bahwa media meruapakan segala bentuk yang dipergunakan
untuk suatu proses penyaluran informasi. Sedangkan Education Association
(NEA), mendefinisikan bahwa media sebagai benda yang dapat dilihat,
didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan baik
dalam kegiatan belajar mengajar yang dapat mempengaruhi efektifitas program
instruksional. Menurut Oemar Hamalik media pembelajaran merupakan alat,
metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan
komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan
pengajaran di sekolah.

Pentingnya Media bagi siswa Sekolah Dasar

Menurut Piaget (Sugiharto, 2007 : 109) perkembangan kognitif anak dapat


dibedakan antara beberapa tahap selanjutnya dengan usianya yaitu : (a) 0-2
tahun : sensori motor; (b) 2 – 6 tahun
: praoperasional; (c) 7 – 11 tahun : operasional konkret; (d) > 11 tahun :
operasional formal. Pada umumnya anak Indonesia mulai masuk sekolah pada
usia 6 – 7 tahun dan waktu belajar anak SD selama 6 tahun. Anak SD usia 6 – 12
tahun berada pada masa operasional konkret dimana anak akan berfikir logis
terhadap objek yang konkret. Dalam hal ini anak mampu berfikir logis mengenai
objek dan kejadian meskipun masih terbatas dalam hal yang konkret. Karena itu,
media sebagai alat bantu dalam menyampaikan pesan dalam hal – hal yang
abstrak. Adanya media dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran kepada siswa. Tanpa adanya media, guru dalam menyampaikan
materi pembelajaran sulit di pahami oleh siswa terutama pada materi
pembelajaran yang rumit dan komplek.
Menurut Moh. Uzer Usman ( 2006 : 32) mengemukakan dengan adanya media
dapat : (a) meletakkan dasar – dasar untuk berfikir; (b) memperbesar perhatian
siswa; (c) membuat pelajaran tidak mudah dilupakan; (d) memberikan
pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha dikalangan
siswa; (e) memberikan pemikiran yang teratur dan kontinu; (f) membantu
tumbuhnya pengertian dan membantu perkembangnya bahasa. Selain itu, Moh.
Uzer Usman juga menjelaskan manfaat lain dari media yaitu : (a) dapat menarik
minat siswa dalam belajar; (b) mendorong siswa untuk bertanya dan berdiskusi.
Selain itu dengan adanya media siswa berani mengungkapkan pendapatnya,
sehingga melatih siswa untuk berani berpendapat dan saling menerima pendapat
antar temannya.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa media sangat berfungsi untuk
menarik perhatian siswa sehingga menumbuhkan semangat belajar siswa,
dengan adanya media membuat pelajaran tidak mudah dilupakan, dapat
memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan
berusaha dikalangan siswa. Kelebihan lain dari media adalah dapat meletakkan
dasar berfikir sehingga akan mendorong siswa untuk bertanya dan berdiskusi
tentang apa yang ingin diketahui. Dalam hal tersebut anak usia Sekolah Dasar
pada masa operasional konkret, manfaat dari media pembelajaran mampu
mendukung kegiatan belajar mengajar, menjadikan media pembelajaran sangat
penting untuk menunjang keberhasilan dalam menyampaikan materi
pembelajaran.

Pengembangan Media Pembelajaran


Perkembangan tekhnologi saat ini sangat pesat sehingga untuk pembelajaran
luring sangat bisa dipakai selain dari buku pelajaran,mengunjungi museum,siswa
juga dapat mempelajari pembelajaran dengan melihat dari tekhnologi yang
berkembang saaat ini yaitu handphone ataupun televisi.bermanfaat yang
mencakup bidang pendidikan. Pada bidang pendidikan merupakan suatu proses
komunikasi dari pendidik kepada peserta didik yang tujuannya untuk
menyampaikan dan memperoleh informasi – informasi pendidikan. Dimana pada
situasi dan kondisi yang sekarang ini yaitu pembelajaran luring di masa pandemi
covid -19, maka semua siswa di anjurkan untuk belajar secara bergantian.
Sehingga tenaga pendidik dalam hal ini yaitu guru harus pintar dalam
penguasaan konsep pembelajaran yang akan diajarkan pada siswa Karena di
samping pembelajaran di kelas tidak penuh seperti biasanya atau dibagi dalam 2
sesi pembelajaran yang bisa membuat siswa bosan menunggu pembelajaran
yang harusnya selesai dalm waktu satu jam pembelajaran ini harus di bagi
kedalam 2 sesi yang pembelajaranya harus sama dengan sesi pertama.
1. Multimedia Interaktif
Faktanya terjadi dalam proses pembelajaran tersebut tidak selalu berjalan secara
efektif dikarenakan tidak adanya penggunaan media pembelajaran interaktif.
Siswa cenderung jenuh dan membuat siswa tidak semangat dalam belajar. Oleh
karena itu, perlu adanya pembaharuan terhadap media pembelajaran yaitu
dengan menggunakan media yang lebih interaktif. Pada dasarnya dalam
penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran untuk memberikan
semangat atau motivasi minat serta keinginan siswa untuk belajar. Akan tetapi
jika media yang digunakan dalam proses pembelajaran tersebut selalu monoton
maka proses pembelajaran tersebut tidak akan berlangsung dengan baik. Dalam
situasi dan kondisi saat ini membuat guru harus senantiasa berfikir kreatif,
inovatif dalam menyiapkan atau menyusun

media pembelajaran. ntuk menarik siswa untuk lebih semangat dalam belajar.
Salah satunya yaitu dengan menciptakan multimedia interaktif atau media
pembelajaran intearktif.
Multimedia interaktif merupakan media yang menggabungkan teks, grafik,
video, animasi dan suara. Kegunaannya untuk menyampaikan suatu informasi
yang melalui media elektronik seperti komputer dan perangkat elektronik
lainnya. Menurut Robin dan Linda (seperti dikutip Benardo, 2011) multimedia
interaktif merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan
interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio, video dan
gambar. Sedangkan menurut Hofstetter (seperti dikutip Bernardo, 2011)
multimedia interaktif merupakan pemanfaatan komputer untuk membuat dan
menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi)
dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan
navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi.
Menurut Suyanto (seperti dikutip Benardo, 2011) jenis multimedia interaktif
terbagi menjadi dua bagian yaitu :
1.1 Multimedia Interaktif Online
Multimedia interaktif online merupakan media interaktif cara penyampaiannya
melalui jalur/ saluran/ aringan. Contohnya situs Web, Yahoo, Messengers dan
lain – lain.
1.2 Multimedia Interaktif Offline
Multimedia interaktif offline merupakan media interaktif cara penyampaiannya
tidak melalui jalur/ saluran/ jaringan. Contohnya CD interaktif : Company
Profile, media pembelajaran.
Menurut Green dan Brown ( 2002 : 2-6 ) multimedia interaktif menggabungkan
dan mensinergikan semua media yang terdiri dari teks, grafik, audio dan
interaktivitas. Interaktivitas merupakan bagian dari elemen yang diperlukan
untuk melengkapi proses komunikasi interaktif dalam penggunaan multimedia.
Adanya Interaktivitas memungkinkan seseorang bisa mengakses berbagai
macam bentuk media dalam
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian serta Pihak yang Membantu


1. Subjek Penelitian
Kegiatan Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran dilakukan di SD
DARULHIKMAH Kota Jambi. Penelitian ini dilakukan di Kelas IV
dengan jumlah siswa sebanyak 10 siswa.

2. Tempat dan Waktu Penelitian


Kegiatan penelitian perbaikan pembelajaran ini di lakukan di
SDN DARULHIKMAH, Kota Jambi dengan jadwal penelitian sebagai
berikut :

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


No Hari/Tanggal Materi Pelajaran Keterangan
Keanekaragaman suku
1 Senin, 01 November 2021 Prasiklus
Indonesia
Keanekaragaman
2 Selasa, 04 November 2021 Siklus I
suku Indonesia
Keanekaragaman
3 Rabu, 10 November 2021 Siklus II
suku Indonesia

3. Pihak yang Membantu


Kegiatan penelitian perbaikan pembelajaran yang berlangsung
selama dua siklus pembelajaran dibantu oleh Ibu NURLELA,S.Pd selaku
Kepala Sekolah SD DARULHIKMAH, Kota Jambi, dan Bapak Pak Dony
Efriza,S.Pd.M.Pd selaku Tutor Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan
Profesional.
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran ini melalui
langkah siklus sebanyak dua siklus, dan masing-masing siklus terdiri dari
empat tahap, yaitu Perncanaan (planning), Pelaksanaan (acting), Pengamatan
(observing) dan Refleksi (reflecting). (Suharsini Arikunto, 2006).

Gambar 3.1 Siklus PTK

Siklus I
a. Perencanaan
1) Menentukan kelas subyek penelitian;
2) Menyiapkan rencana pembelajaran;
3) Menentukan fokus observasi dan aspek-aspek yang diamati;
4) Menentukan jenis data;
5) Menentukan pelaku observasi (observer), alat bantu observasi,
pedoman observasi dan pelaksanaan observasi;
6) Menyusun instrumen penelitian;
7) Menetapkan kriteria keberhasilan.

b. Pelaksanaan
Langkah-langkah pembelajaran yang penulis kembangkan
adalah sebagai berikut:
1) Menyiapkan alat peraga gambar dan kunjungan ke museum
2) Siswa diminta mengidentifikasi media gambar yang terpasang di
papan tulis.
3) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi mengenal
keanekaragaman suku bangsa di Indonesia melalui PPT yang
ditampilkan secara luring.
4) Siswa dan guru membuat kesimpulan.

c. Pengamatan
1) Guru mengamati pada setiap kegiatan yang dilakukan siswa. Dimulai
dari permasalahan yang muncul pada awal pembelajaran hingga
akhir. Berikan penilaian untuk masing-masing siswa tentang
indikator keaktifan dan ketrampilan proses yang telah disiapkan;
2) Teman sejawat mengamati jalannya pembelajaran. Adakah
permasalahan yang dihadapi siswa. Pada bagian-bagian mana
mereka mengalami kesulitan;
3) Teman sejawat mengamati jalannya proses pembelajaran pada
individu-individu yang mampu dan tidak mampu menyelesaikan
masalahnya.
d. Refleksi
1) Secara kolaboratif guru menganalisis hasil pengamatan. Selanjutnya
membuat suatu refleksi, membuat simpulan sementara terhadap
pelaksanaan siklus 1.
2) Mendiskusikan hasil analisis berdasarkan hasil indikator
pengamatan, membuat suatu perbaikan tindakan atau rancanngan
revisi berdasarkan hasil analisis pencapaian indikator.

1. Siklus II
a. Perencanaan
1. Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang disiapkan untuk
siklus 2 dengan melakukan revisi sesuai hasil refleksi siklus 1;
2. Menyiapkan lembar kerja siswa.
b. Pelaksanaan
1. Menyiapkan pembelajaran tentang keanekaragaman suku bangsa di
Indonesia
2. Siswa diminta mengidentifikasi media gambar yang terpasang di
papan tulis.
3. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi
keanekaragaman suku bangsa di Indonesia.
4. Tanya Jawab tentang materi yang belum di pahami;
5. Siswa mengerjakan soal;
6. Guru memberikan penguatan;
7. Siswa dan guru membuat kesimpulan.

c. Pengamatan
1. Guru mengamati pada setiap kegiatan yang dilakukan siswa. Dimulai
dari permasalahan yang muncul pada awal pembelajaran hingga
akhir. Berikan penilaian untuk masing-masing siswa tentang
indikator keaktifan dan ketrampilan proses yang telah disiapkan;
2. Teman sejawat mengamati jalannya pembelajaran dengan. Adakah
permasalahan yang dihadapi siswa. Pada bagian-bagian mana
mereka mengalami kesulitan;
3. Teman sejawat mengamati jalannya proses pembelajaran pada
individu-individu yang mampu dan tidak mampu menyelesaikan
masalahnya.

d. Refleksi
1. Secara kolaboratif guru menganalisis hasil pengamatan. Selanjutnya
membuat suatu refleksi dan membuat kesimpulan;
2. Mendiskusikan hasil analisis berdasarkan hasil indikator
pengamatan.

C. Teknik Analisis Data


Untuk mendukung hasil penelitian dan penilaian dilakukan
pengumpulan data-data. Ada dua jenis tehnik pengumpulan data yang
digunakan penulis, yaitu :
1) Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) yang dapat dianalitis secara
deskriptif, misalnya dengan mencari nilai rata-rata, persentase
keberhasilan belajar dari evaluasi belajar yang dilaksanakan
2) Data kualitatif yaitu data yang berupa hasil observasi dan pengamatan
yang dituangkan dalam informasi berbentuk kalimat yang memberi
gambaran tentang aktivitas siswa mengikuti pelajaran dan keterampilan
guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar.

Rumus Penskoran :
B
Skor= x 100
N
Keterangan :
B : Skor dari Jawaban Benar
N : Jumlah Skor Maksimal

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.Deskripsi hasil penelitian perbaikan pembelajaran
1.Siklus 1
Table 4.1
DAFTAR NAMA SISWA KELAS 4
1 Abid Aqila Pranaja 1333 L
2 Azirah Dwi Diansyah 1334 P
3 Azra Nurkiasatina 1335 P
4 Jihan Zahira Zahwah 1336 P
5 Kirana Syifaa Suwito 1347 P
6 M.Raffi Alfarizi 1345 L
7 Muhammad Deza Alfayeat 1321 L
8 Mutia Azzahra 1320 P
9 Randi Ardiansyah 1337 L
10 Rani Ayu Rahmawati 1325 P
11 Rian Saputra 1343 L
12 Syerrin Aurelia Anindhita 1346 P
13 Syifa Ayatul Husna 1339 P
14 Wahyu Bagus Cahyono 1317 L
15 Zhafira Rizqiullah 1319 P

Table 4.2
Rekapitulasi test
formatif
pembelajaran siklus
1

No Rentang Nilai Banyak Siswa


1 0- 39 0
2 40-49 3
3 50-59 0
4 60-69 6
5 70-79 1
6 80-89 2
7 90-99 2
8 100 1
Jumlah 15

Table 4.3
Persentase hasil test formatif pembelajaran siklus 1

Nilai 0-3 4 5 6 7 8 9 10 Jml Tuntas Belum Jml rata


siswa Tuntas Nilai rata
Byk % Byk %
siswa siswa

Byk 0 3 0 6 1 2 2 1 15 10 64 5 36 977
69
siswa

B.Pembahasan hasil penelitian perbaikan pembelajaran


Peningkatan hasil belajar dari siklus 1
Tabel 1.1
Daftar nama siswa kelas 4

1 Abid Aqila Pranaja 1333 L


2 Azirah Dwi Diansyah 1334 P
3 Azra Nurkiasatina 1335 P
4 Jihan Zahira Zahwah 1336 P
5 Kirana Syifaa Suwito 1347 P
6 M.Raffi Alfarizi 1345 L
7 Muhammad Deza Alfayeat 1321 L
8 Mutia Azzahra 1320 P
9 Randi Ardiansyah 1337 L
10 Rani Ayu Rahmawati 1325 P
11 Rian Saputra 1343 L
12 Syerrin Aurelia Anindhita 1346 P
13 Syifa Ayatul Husna 1339 P
14 Wahyu Bagus Cahyono 1317 L
15 Zhafira Rizqiullah 1319 P

Tabel 1.2
Analisis nilai pra siklus,siklus 1 dan siklus 2

Persentase
NO NILAI
PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS 2
1 KURANG 53,33% 0,00% 0,00%
2 SEDANG 16,67% 53,33% 13,33%
3 BAIK 30,00% 46,67% 86,67%
JUMLAH 100,00% 100,00% 100,00%

Berdasarkan dari tabel dan grafik analisis nilai hasil evaluasi Pra
Siklus  diperoleh data 15 siswa (53,33%) mendapat nilai kurang, 5
siswa (16,67%) mendapat nilai sedang dan hanya 10 siswa (30%)
yang mendapat nilai baik. Dari data tersebut dapat diartikan bahwa
tujuan pembelajaran belum tercapai sepenuhnya untuk itu perlu
diadakan perbaikan pembelajaran. Perbaikan pembelajaran yang
penulis lakukan untuk menindak lanjuti adalah 2 (dua) Siklus
perbaikan.
Berdasarkan dari  grafik analisis nilai hasil evaluasi Siklus 1  diperoleh
data 0 siswa (0%) mendapat nilai kurang, 15 siswa (53,33%) mendapat
nilai sedang dan  10 siswa (46,67%) yang mendapat nilai baik. Dari
data tersebut dapat diartikan sudah terjadi peningkatan nilai dari Pra
Siklus ke Siklus 1.
Berdasarkan dari tabel dan grafik analisis nilai hasil evaluasi Siklus
2  diperoleh data tidak ada siswa mendapat nilai kurang, 4 siswa
(13,33%) mendapat nilai sedang dan 25 siswa (86,67%) yang
mendapat nilai baik. Dari data tersebut dapat diartikan sudah terjadi
peningkatan yang signifikan nilai dari Pra Siklus sampai siklus 2.
Namun masi ada 4 siswa yang nilainya sedang
Nilai rata-rata kelas pada Pra Siklus 68,67 kemudian meningkat pada
siklus 1 yakni 78,33 dan meningkat lagi pada siklus 2 menjadi 86,67
dapat dikatakan tindakan perbaikan pembelajaran yang penulis
lakukan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi
hubungan antara keadaan awan dan cuaca melalui metode
pengamatan pada mata pelajaran IPA di kelas IV SD DARUL HIKMAH.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A.Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran di SD DARUL HIKMAH
untuk melengkapi laporan pemantapan kemampuan professional
(PKP).Teknhik mengajar pembelajaran luring (tatap muka) dengan
metode cooperatife learning sangat bermanfaat bagi guru maupun
siswa disamping dapat menggerakan sensorik dan motoric anak untuk
menangkap pembelajaran,tekhnik ini juga dapat membuat evaluasi
pembelajaran dari siklus 1 yang hanya 40% (7 orang) menjadi 80% (15
orang).
Hasil pembelajaran kelas IV SD DARUL HIKMAH mendapat
perubahan yang signifikan mulai dar prasiklus,siklus 1 sampai siklus 2
tentang pembelajaran keanekaragaman suku bangsa di Indonesia
dalam hal ini ‘Mengenal suku batak’

B.Saran tindak lanjut


Berdasarkan simpulan di atas, untuk menindaklanjuti hasil penelitian
yang
diperoleh, maka ada beberapa hal yang sebaiknya dilaksanakan dalam
peningkatan hasil belajar siswa, diantaranya :
1. Melibatkan siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran.
2. Berikanlah kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai
materi pembelajaran.
3. Berikanlah latihan yang sesuai dengan materi pembelajaran yang
ingin dicapai
4. Selalu memberikan penguatan kepada siswa baik berupa pujian,
tepuk tangan atau hadiah agar anak semangat dalam belajar

Berdasarkan hasil penggunaan metode latihan perbaikan


pembelajaran
IPA,Bahasa Indonesia siklus 1 dan siklus 2, maka dapat dikemukakan
saran sebagai berikut :
1. Bagi Siswa
a. Siswa perlu memberdayakan semua sumber belajar maupun media
belajar
yang mampu meningkatkan minat siswa dalam membangun
pemahaman
konsep melalui alat peraga, gambar-gambar dam media lainnya serta
mengunjungi tempat atau museum.
b. Perlu kesungguhan dalam mengikuti aktifitas pembelajaran di kelas
agar
dapat melatih kemampuan berfikir kritis terhadap materi pembelajaran
yang di terimanya.
2. Bagi Guru
a. Sebaiknya dapat memilih alat peraga media pembelajaran yang
tepat dalam
pembelajaran matematika sesuai dengan karakteristik tujuan dan
karakteristik siswa.
b. Perlu direncanakan secara cermat dalam memilih metode
pembelajaran yang
tepat dan sesuai dengan materi pembelajaran.
c. Penting untuk meningkatkan profesional guru dalam melaksanakan
poses
kegiatan mengajar, dengan memberdayakan semua sumber daya
belajar
yang ada baik di dalam maupun di luar persekolahan.

3. Bagi Sekolah
a. Perlunya sekolah memfasilitasi segala kebutuhan sarana dan
prasarana
pembelajaran agar dapat membantu terciptanya pembelajaran yang
berkualitas.
b. Perlunya sekolah memberi ruang dan kebebasan bagi guru untuk
melakukan
inovasi pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai