Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH KRISIS ENERGI DAN PANGAN TERHADAP

KETAHANAN NASIONAL

Dosen Pengampu: Justinus Slamet Murdomo, S.H., M.Hum.

Disusun Oleh:

Ahmad Jayzyuli (5200611068)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA

YOGYAKARTA
2022
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ketahanan Nasional

Istilah ketahanan nasional adalah peri hal keteguhan hati untuk


memperjuangkan kepentingan nasional.Pengertian Ketahanan Nasional
dalam bahasa Inggris yang mendekati pengertian aslinya adalah national
resilience yang mengandung pengertian dinamis, dibandingkan pengertian
resistence dan endurence.

Ketahanan nasional adalah kondisi bangsa Indonesia yang meliputi


segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan
ketangguhan mengmbangkan kekuatan nasional, dalam menggapai dan
mengatasi seagla tantangan, ancaman, hambatan, dam gangguan baik
yang datang dari luar dan dari dalam untuk menjamin identitas, integrasi,
kelangsungan hidup bangsa dan Negara Indonesia serta perjuangan
mencapai tujuan nasional Negara Indonesia. Ketahanan Nasional pada
hakekatnya merupakan konsepsi dalam pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan dalam kehidupan nasional.

Kehiduapan nasional merupakan gabungan antara Trigatra dan


Pancagatra, maka disebut juga dengan istilah Astagatra. Antara gatra satu
dengan lainnya terdapt hubungantimbal balik (korelasi) dan saling
ketergantungan (interdependensi) antara satu dengan lainnya.

2.2 Ketahanan Pangan dan Ketahanan Energi

Isu krisis pangan akhir-akhir ini menjadi perhatian pemerintah dan


menjadi isu perbincangan masyarakat global. Isu krisis pangan menjadi
bahasan penting yang tak luput dari pembahasan dalam rangkaian
penyelenggam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Presiden Joko
Widodo (Jokowi) yang mengingatkan para pemimpin di rapat G20 Sesi I
dengan tema Kondisi Ekonomi Global, Ketahanan Pangan, dan Energi
bahwa krisis pangan dan energi menjadi ancaman besar ketika pandemi
Covid-19 belum usai, disisi lain dunia menghadapi panasnya rivalitas
sejumlah negara, bahkan terjadi perang antara Rusia dan Ukraina.

A. Ketahanan Pangan
Ketahanan pangan dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 18 tahun 2012 mengenai pangan didefinisikan sebagai kondisi
terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari
tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman,
merata, dan terjangkau. Ketahanan pangan juga disebutkan dalam
undang-undang tersebut sebagai tanggung jawab pemerintah dan
masyarakat. Untuk mencapai ketahanan pangan tersebut maka
pemerintah menyelenggarakan, membina, dan atau mengoordinasikan
segala upaya atau kegiatan untuk mewujudkan cadangan pangan
nasional.

B. Ketahanan Energi
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014
tentang Kebijakan Energi Nasional, Ketahanan Energi adalah suatu
kondisi terjaminnya ketersediaan energi dan akses masyarakat
terhadap energi pada harga yang terjangkau dalam jangka panjang
dengan tetap memperhatikan perlindungan terhadap lingkungan
hidup.

Pandemi Corona (COVID-19) yang terjadi di hampir seluruh dunia


termasuk Indonesia, telah membawa banyak dampak buruk pada berbagai
aspek kehidupan termasuk krisis pangan. Selain itu, lockdown yang
sempat diberlakukan di beberapa negara membuat kesulitan dalam
mendapatkan pasokan bahan baku, sehingga utilitas menurun dan
produksi terganggu yang membuat rantai pasok terhambat.

Belum usai dengan pademi, keteganan antara Rusia dengan


Ukraina meningkat yang mengkakibatkan pecahnya perang antar dua
negara. Perang antara Rusia dan Ukraina memiliki implikasi yang sangat
serius bagi pasar global yang berpotensi menghasilkan dampak yang
berjenjang pada ekonomi di seluruh dunia. Rusia dan Ukraina merupakan
aktor penting pada pasar minyak, gas, gandum, energi, makanan, dan
pupuk global. Sehingga, lonjakan harga pangan dan energi tidak dapat
dihindari akibat perang antara Rusia dan Ukraina.

Hal ini menyebabkan terdapat perubahan dalam harga atau


ketersediaan makanan dan energi yang akan berdampak langsung pada
masyarakat dan negara diseluruh dunia. Karena Rusia dan Ukraina
memiliki peranan yang penting bagi pasar energi, makanan, dan pupuk
global.

2.3 Potensi Sumber Daya

Berikut potensi sumber daya alam Indonesia jika dilihat dari


beberapa aspek:

1. Posisi dan letak Geografi Negara


Secara geografis, Indonesia terletak di antara 2 samudera
besar dunia, yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, di antara 2
benua besar yaitu Benua Asia dan Benua Australia, dan pada
pertemuan dua rangkaian pegunungannya, yaitu Sirkum Pasifik dan
Sirkum Mediterania. Dengan begitu menjadikan negara Indonesia
memiliki letak geografi yang strategis dan luas.
Sumber daya wilayah Indonesia sangat dipengaruhi oleh
aspek geografis baik fisik maupun social secara keruangan,
kelingkungan, maupun kewilayahan. Secara letak geografi negara
indosesia sangat diuntungkan dengan kepulauan yang luas dengan
jumlah pulau yang banyak serta memiliki sumber daya darat (land
resource) dan laut (marine resource) yang melimpah.
Potensi geografis Indonesia dalam menunjang ketahanan
pangan dan energi, setidaknya dipengaruhi oleh faktor berikut:
 Lahan
Lahan menjadi salah satu faktor terpenting untuk
menyediakan sumber pangan dan energi. Sebuah negara
memerlukan jumlah lahan yang memadai untuk memenuhi dua
kebutuhan tersebut di wilayahnya.
 Iklim dan Cuaca
Kondisi iklim dan cuaca juga sangat brpengaruh terhadap
ketersediaan pangan dan energi, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Sumber pangan memiliki kondisi syarat iklim
tertentu untuk dibudidayakan. Kondisi iklim yang stabil serta
pemilihan sumber pangan yang tepat akan sangat mempengaruhi
keberhasilan. Begitu juga dengan sumber energi yang dipengarui
dengan iklim khususnya untuk energi matahari.
 Teknologi
Teknologi juga punya peran yang sangat penting dalam
usaha untuk mewujudkan ketahanan pangan dan energi.
Pengohanan pangan dan pengembangan potensi energi yang
berkualitas dapat dilakukan dengan modal teknologi yang baik.
Teknologi juga dipakai untuk budidaya maupun usaha
penangkapan ikan laut sebagai peningkatan pemanfaatan potensi
kelautan.
 Infrastruktur
Satu yang tak kalah penting dalam usaha ketahanan
pangan dan energi adalah infrastruktur. Konektivitas yang baik
akan berdampak terhadap efektivitas maupun distribusi sumber
daya dan pasokan energi. Terlebih dengan kondisi geografis
Indonesia sebagai negara kepulauan memberikan tantangan
tersendiri untuk dikembangkan.

2. Keadaan dan Kekayaan Alam


Selain keragaman bentuk muka bumi, Indonesia juga diperkaya
dari letak geografis maupun letak astronomis. Sebagai Negara kepulauan,
Indonesia memiliki luas wilayah perairan seluas 6.315.222 Km2, panjang
garis pantai kepulauan Indonesia sepanjang 99,093 km, dan jumlah pulau
yang telah dibakukan oleh Tim Nasional Pembakuan Rupa Bumi sebanyak
13.466 pulau. Dengan sumberdaya alam yang begitu besar, tak dapat
dipungkiri, keberadaannya serta posisi geografis Indonesia sebagai suatu
anugerah, menjadi kekuatan, peluang, dan sekaligus kelemahan dan
ancaman bagi keberlanjutan bangsa ini.

Anda mungkin juga menyukai