Anda di halaman 1dari 13

GEOGRAFI

Makalah Potensi dan Penyebaran Sumber Daya untuk Ketahanan


Pangan Nasional

XI IPS 3
Kelompok 9

Nama Kelompok ;
1. Ketut Randy Tjung ( 16 )
2. Komang Aris Sanjaya ( 17 )
3. Ni Putu Sri Shinta Dewi ( 28 )
4. Tasya Citra Amelia ( 38 )

SMA NEGERI 2 KUTA UTARA


TAHUN AJARAN 2022/2023

[Date]
1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
berkat dan kurnia beliau lah kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan
dari mata pelajaran Geografi yang berjudul "POTENSI SUMBER DAYA
ALAM UNTUK KETAHANAN PANGAN" kami menyadari sepenuhnya
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya
pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki, maupun dari segi materi
ataupun kemampuan mengingat kami. Karena itu, kami mengharapkan segala
bentuk saram serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi perkembangan dunia pendidikan. Dalam penulisan makalah ini kami
sebagai para penulis menyampailan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesailan laporan ini.

[Date]
2
DAFTAR ISI

Halaman Sampul......................................................................................................................... 1
Kata Pengantar............................................................................................................................ 2
Daftar isi ..................................................................................................................................... 3

BAB I Pendahuluan..................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................. 4
1.3 Tujuan Masalah..................................................................................................................... 4

BAB II Pembahasan.................................................................................................................... 5
2.1 Potensi dan Penyebaran Sumber Daya Pertanian untuk Ketahanan Pangan Nasional............ 5
2.1.1 Potensi Sumber Daya Pertanian.................................................................................... 5
2.1.2 Penyebaran Sumber Daya Pertanian .............................................................................6
2.2 Potensi dan Penyebaran Sumber Daya Perkebunan untuk Ketahanan Pangan Nasional........ 7
2.2.1 Potensi Sumber Daya Perkebunan................................................................................ 7
2.2.2 Penyebaran Sumber Daya Perkebunan......................................................................... 8
2.3 Potensi dan Penyebaran Sumber Daya Perikanan untuk Ketahanan Pangan Nasional........... 9
2.3.1 Potensi Sumber Daya Perikanan................................................................................... 9
2.3.2 Penyebaran Sumber Daya Perikanan.......................................................................... 10
2.4 Potensi dan Penyebaran Sumber Daya Peternakan untuk Ketahanan Pangan Nasional....... 10
2.4.1 Potensi Sumber Daya Peternakan............................................................................... 10
2.4.2 Penyebaran Sumber Daya Peternakan........................................................................ 11

BAB III Kesimpulan.................................................................................................................. 12


Daftar Pusaka............................................................................................................................ 13

[Date]
3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ketahanan pangan merupakan salah satu isu strategis dalam pembangunan suatu
Negara. Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan, sektor pertanian merupakan sektor yang
sangat penting karena sektor ini menjadi penyedia pangan utama. Fungsi ketahanan pangan
sebagai prasyarat untuk terjaminnya akses pangan determinan utama dari inovasi ilmu
pengetahuan, teknologi dan tenaga kerja produktif serta fungsi ketahanan pangan
sebagai salah satu determinan lingkungan perekonomian yang stabil dan kondusif
bagi pembangunan. Tujuan program ketahanan pangan menurut Haryanto (2014), yaitu
menjamin hak atas pangan, menjadi basis pembentukan sumberdaya manusia yang berkualitas
dan menjadi pilar ketahanan nasional.
Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Hak
untuk memperoleh pangan merupakan salah satu hak asasi manusia, sebagaimana tersebut dalam
pasal 27 UUD 1945 maupun dalam Deklarasi Roma (1996). Pertimbangan tersebut mendasari
terbitnya UU No. 7/1996 tentang Pangan. Sebagai kebutuhan dasar dan salah satu hak asasi
manusia, pangan mempunyai arti dan peran yang sangat penting bagi kehidupan suatu bangsa.
Ketersediaan pangan yang lebih kecil dibandingkan kebutuhannya dapat menciptakan ketidak-
stabilan ekonomi. Berbagai gejolak sosial dan politik dapat juga terjadi jika ketahanan pangan
terganggu. Kondisi pangan yang kritis ini bahkan dapat membahayakan stabilitas ekonomi dan
stabilitas Nasional.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa saja potensi sumber daya pertanian untuk ketahanan pangan nasional dan bagaimana
persebarannya di Indonesia?
 Apa saja potensi sumber daya perkebunan untuk ketahanan pangan nasional dan
bagaimana persebarannya di Indonesia?
 Apa saja potensi sumber daya perikanan untuk ketahanan pangan nasional dan
bagaimana persebarannya di Indonesia?
 Apa saja potensi sumber daya peternakan untuk ketahanan pangan nasional dan
bagaimana persebarannya di Indonesia?

1.3 Tujuan Masalah


 Mengetahui apa saja potensi dan dimana saja persebaran sumber daya pertanian untuk
ketahanan pangan nasional
 Mengetahui apa saja potensi dan dimana saja persebaran sumber daya perkebunan untuk
ketahanan pangan nasional
 Mengetahui apa saja potensi dan dimana saja persebaran sumber daya perikanan untuk
ketahanan pangan nasional
 Mengetahui apa saja potensi dan dimana saja persebaran sumber daya peternakan untuk
ketahanan pangan nasional

[Date]
4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Potensi dan Penyebaran Sumber Daya Pertanian untuk Ketahanan Pangan
Nasional
Pertanian merupakan sektor yang memiliki peranan signiifikan bagi perekonomian Indonesia.
Sektor pertanian menyerap 35.9% dari total Angkatan kerja di Indonesia. Potensi pertanian
menyumbang 14.7% bagi GNP Indonesia.
2.1.1Potensi pertanian Indonesia
2.1.1.1 Keanekaragaman Hayati dan Agroekosistem

Keanekaragaman hayati dan agreokosistem Indonesia memiliki potensi sumber daya


alam, termasuk plasma nutfah yang melimpah ( mega biodiversity ). Biodiversity darat
Indonesia merupakan terbesar nomor dua di dunia setelah Brazil, sedangkan bila termasuk
biodiversity laut maka Indonesia merupakan terbesar nomor satu di dunia.
2.1.1.2 Lahan Pertanian

Lahan pertanian memiliki peran dan fungsi strategis bagi masyarakat Indonesia
sebagai negara agraris, bidang lahan pertanian yang di tetapkan untuk dilindungi dan
dikembangkan secara konsisten guna menghasilkan pangan pokok bagi kemandirian,
ketahanan, dan kedaulatan pangan nasional. Menurut BPS ( Badan Pusat Statistik ) lahan
pertanian terdiri atas lahan sawa dan lahan bukan sawah.

[Date]
5
 Lahan Sawah
Lahan sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh pematang,
saluran air, yang biasanya ditanami padi sawah. Lahan sawah terdiri atas ;
1) Sawah irigasi, yakni sawah yang airnya disuplai dari irigasi;
2) Lahan sawah tadah hujan, yakni sawah yang bergantung pada air hujan;
3) Sawah pasang surut, yakni sawah yang pengairannya bergantung pada sungai yang
dipengaruhi pasang surut air laut;
4) Sawah lebak, yakni sawah yang berada di kiri dan kanan sungai yang biasanya ditanami
berbagai macam tanaman padi. Sawah jenis ini jarang dikembangkan karena mengingat
risiko yang sangat rentan terhadap banjir;
5) Polder dan sawah lainnya, yakni lahan sawah yang terdapat di delta sungai yang
pengairannya dipengaruhi oleh air sungai tersebut.

 Lahan Bukan Sawah


Lahan pertanian bukan sawah adalah semua lahan pertanian selain lahan sawah, yang
terdiri dari:
1) Tegal/kebun adalah lahan bukan sawah (lahan kering) yang ditanami tanaman semusim
atau tahunan dan terpisah dengan halaman sekitar rumah serta penggunaannya tidak
berpindah-pindah;
2) Ladang/huma adalah lahan bukan sawah (lahan kering) yang biasanya ditanami tanaman
musiman dan penggunaannya hanya semusim atau dua musim, kemudian akan
ditinggalkan bila sudah tidak subur lagi (berpindah-pindah). Kemungkinan lahan ini
beberapa tahun kemudian akan dikerjakan kembali jika sudah subur.
3) Perkebunan rakyat adalah lahan yang dikuasai oleh rumah tangga dan ditanami tanaman
perkebunan/industri, seperti karet, kelapa, kopi, teh, dan sebagainya.
4) Kehutanan rakyat meliputi lahan yang dikuasai oleh rumah tangga dan ditumbuhi kayu-
kayuan/hutan rakyat termasuk bambu, sengon dan angsana, baik yang tumbuh sendiri
maupun yang sengaja ditanami misalnya semak-semak dan pohon-pohon yang hasil
utamanya kayu. Kemungkinan lahan ini juga ditanami tanaman bahan makanan seperti
padi atau palawija, tetapi tanaman utamanya adalah bambu/kayu-kayuan.
5) Kolam/tebat/empang/tambak, merupakan lahan yang biasanya digunakan untuk
pemeliharaan/pembenihan ikan, baik yang terletak di lahan sawah ataupun lahan kering.
6) Kandang/padang penggembalaan/pakan ternak, padang penggembalaan adalah lahan yang
khusus digunakan untuk penggembalaan ternak. Lahan yang sementara tidak diusahakan
(dibiarkan kosong lebih dari satu tahun dan kurang dari dua tahun) tidak dianggap sebagai
lahan penggembalaan/padang rumput, meskipun ada hewan yang digembalakan disana.

2.1.2 Persebaran hasil pertanian sebagai berikut ;


2.1.2.1 Daerah Penghasil Padi (beras) => antara lain Aceh, Sumatra Barat, Sumatra Selatan,
Jawa, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara Barat.
2.1.2.2 Daerah Penghasil Jagung => antara lain Jawa Tengah (Wonosobo, Semarang, Jepara,
dan Rembang); Jawa Timur (Besuki, Madura); serta Sulawesi (Minahasa dan sekitar
danau Tempe).
2.1.2.3 Daerah Penghasil Ubi kayu (singkong) => antara lain Sumatra Selatan, Lampung,
Madura, Jawa Tengah (Wonogiri), dan Yogyakarta (Wonosari).
2.1.2.4 Daerah Penghasil Kedelai => antara lain Jawa Tengah (Kedu, Surakarta,
Pekalongan, Tegal, Jepara, Rembang), D.I. Yogyakarta, Jawa Timur (Jember).

[Date]
6
2.1.2.5 Daerah Penghasil Kacang tanah => antara lain Sumatra Timur, Sumatra Barat, Jawa
Tengah (Surakarta, Semarang, Jepara, Rembang, Pati), Jawa Barat (Cirebon,
Priangan), Bali, dan Nusa Tenggara Barat (Lombok).

2.2 Potensi dan Penyebaran Sumber Daya Perkebunan untuk Ketahanan Pangan
Nasional

Perkebunan adalah bertuk dari pertanian yang menanam jenis tanaman perdagangan untuk
keperluan industri. Perkebunan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 tahun 2014
tentang Perkebunan adalah segala kegiatan pengelolaan sumber daya alam, sumber daya manusia,
sarana produksi, alat dan mesin, budi daya, panen, pengolahan, dan pemasaran terkait tanaman
perkebunan.
Tanaman perkebunan adalah tanaman semusim atau tanaman tahunan yang jenis dan tujuan
pengelolaannya ditetapkan untuk usaha perkebunan. Jenis usaha perkebunan terdiri dari dua, yaitu
usaha budidaya tanaman perkebunan dan usaha industri pengolahan hasil perkebunan.
2.2.1 Potensi perkebunan di Indonesia.
2.2.1.1 Kopi
Kopi merupakan tymbuhan asli Ethiopia dan sekarang menjadi komoditas dunia. Kopi
pertama kali mask ke Indonesia pada tahun 1696 dengan jenis kopi arabika. Pada umumnya,
kopi dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang lapisan atasnya dalam, gembur, subur,
banyak humus, dan tidak kedap air. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi
salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan
masyarakat.
2.2.1.2 Cengkih
Cengkih atau cengkeh (Syzygium aromaticum) adalah kuncup bunga kering beraroma
dari keluarga pohon Myrtaceae. Cengkih termasuk ke dalam rempah-rempah yang banyak
digunakan sebagai bahan baku farmasi atau makanan. Penggunaan cengkih paling banyak
adalah sebagai bahan baku rokok. Tanaman cengkih dapat tumbuh dengan baik pada
ketinggian hingga 900 mdpl dengan suhu antara 21-35°C. Tanah yang paling sesuai untuk
tumbuh kembang cengkih adalah tanah gembur dengan kedalaman air tanah lebih dari tiga
meter.
2.2.1.3 Tebu
Tebu termasuk jenis rumput-rumputan. tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula
dan vetsin. Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis. Karakteristik dari
tanaman tebu diantara lain adalah terdapatnya bulu-bulu beserta duri di sekitar bagian pelepah

[Date]
7
dan helai daun. Tebu merupakan tanaman monokotil dan batangnya dapat menghasilkan
anakan dari pangkal batang berupa tunas yang kemudian akan membentuk rumpun.
2.2.1.3 Karet
Karet adalah polimer hidrokarbon yang terkandung pada lateks beberapa jenis tumbuhan.
Getah karet (lateks) diambil dari pohon yang sudah berusia minimal lima tahun kemudian
diolah menjadi lembaran-lembaran yang nantinya diperdagangkan. Beberapa tumbuhan lain
juga menghasilkan getah lateks dengan sifat yang sedikit berbeda dari karet, seperti anggota
suku ara-araan (misalnya beringin), sawo-sawoan (misalnya getah perca dan sawo manila),
Euphorbiaceae lainnya, serta dandelion. Sumber-sumber ini dipakai untuk mengisi
kekosongan pasokan karet dari para, getah perca dipakai dalam kedokteran (guttapercha),
sedangkan lateks sawo manila biasa dipakai untuk permen karet (chicle).
2.2.1.4 Kelapa Sawit
Kelapa sawit adalah jenis tumbuhan yang termasuk dalam genus Elaeis dan ordo
Arecaceae. Pada permulaan abad ke - 20, perkebunan kelapa sawit dikembangkan di Sumatra
Utara.  Buah kelapa sawit menghasilkan minyak sawit dan minyak inti sawit yang dibuat
menjadi margarin. Genus ini memiliki dua spesies anggota,yaitu kelapa sawit Elaeis
guineensis dan kelapa sawit Elaeis oleifera.
2.2.1.5 Tembakau
Tembakau adalah kelompok tumbuhan dari genus Nicotiana yang daunnya biasa
digunakan sebagai bahan baku dalam kegiatan merokok. Tanaman ini tumbuh baik di daerah
yang memiliki hujan merata sepanjang tahun dan tanah vulkanis yang subur. Tembakau
dikonsumsi bukan untuk makanan tetapi sebagai pengisi waktu luang atau "hiburan", yaitu
sebagai bahan baku rokok dan cerutu. Tembakau juga dapat dikunyah. Kandungan metabolit
sekunder yang kaya juga membuatnya bermanfaat sebagai pestisida dan bahan baku obat.
2.2.1.6 Teh
Teh merupakan sumber alami kafeina, teofilin, dan antioksidan dengan kadar lemak,
karbohidrat atau protein mendekati nol persen. Cita rasa agak pahit dari teh merupakan
kenikmatan tersendiri dari teh. Istilah "teh" juga digunakan untuk minuman yang dibuat dari
buah, rempah-rempah atau tanaman obat lain yang diseduh, misalnya teh rosehip, camomile,
krisan dan jiaogulan. Teh yang berasal dari tanaman teh dibagi menjadi empat kelompok: teh
hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh putih.
2.2.2 Persebaran hasil perkebunan sebagai berikut
2.2.2.1 Daerah Penghasil Kopi => di antaranya terdapat di Sumatra Utara, Lampung, Jawa,
Bali, dan Sulawesi Selatan.
2.2.2.2 Daerah Penghasil Cengkih => diantaranya terdapat di Jawa, Sumatra, Kalimantan,
Maluku, dan Nua Tenggara
2.2.2.3 Daerah Penghasil Tebu => diantaranya terdapat di Papua, Jawa, Aceh, Lampung dan
Sulawesi Utara.
2.2.2.4 Daerah Penghasil Karet => diantaranya terdapat di Sumatera Selatan, Sumatera
Utara dan Riau
2.2.2.5 Daerah Penghasil Kelapa Sawit => berada di Sumatra Utara, Aceh, Riau, Jambi,
Lampung, Bengkulu, Sumatra Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan
Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua.
2.2.2.6 Daerah Penghasil Tembakau => Besuki (jawa Timur), Yogyakarta, Solo, Kediri,
Klaten, Bojonegoro, Jawa Barat, Kedu, Payakumbuh, Lombok, Bali, dan Sulawesi.

[Date]
8
2.2.2.7 Daerah Penghasil Teh => terdapat di Garut, Sukabumi (Jawa Barat), Wonosobo
(Jawa Tengah), Malang (Jawa Timur).

2.3 Potensi dan Penyebaran Sumber Daya Perikanan untuk Ketahanan Pangan
Nasional
Menurut UU Nomor 45 tahun 2009, perikanan adalah semua kegiatan yang berkaitan dengan
pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya ikan dan linggkungannya mulai praproduksi,produksi,
pengolahan sampai dengan proses pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan.
Di Indonesia sebenarnya pemanfaatan sumber daya alam di daratan sudah hampir mencapai 80%
mungkin lebih. Tetapi ternyata untuk sumber daya perairan Indonesia masih belum optimal
pemanfaatannya yaitu sekitar 30% saja. Hal ini membuktikan bahwa dunia perikanan Indonesia masih
besar potensinya untuk dikembangkan bahkan Indonesia sendiri bisa menjadi negara maju dengan
dunia perikanan ini.
2.3.1 Potensi Perikanan Indonesia
2.3.1.1 Perikanan Air Tawar

Perikanan air tawar ialah perikanan yang terdapat di sawah, sungai, danau, kolam,
dan rawa. Pembudidayaan jenis ikan air tawar meliputi ikan mas, gurami, mujair, lele, dan
nila. Perikanan air tawar dapat dilakukan dengan cara pembuatan kolam dan pembuatan
keramba.
2.3.1.2 Perikanan Air Payau

Perikanan air payau merupakan usaha perikanan dengan membuat tambak atau
sebagai tempat budi daya ikan yang berada di wilayah pantai karena sumber air tambak
berasal dari air sungai dan laut. Jenis ikan yang dibudidayakan antara lain bandeng dan
udang.
2.3.1.3 Perikanan Laut

[Date]
9
Usaha perikanan dilakukan dengan menangkap ikan di laut. Usaha perikanan ini
bersifat eksploratif sehingga memerlukan banyak peralatan diantaranya perahu atau kapal
serta alat-alat penangkapan ikan yang lain.
2.3.2 Penyebaran Hasil Perikanan Indonesia
2.3.2.1 Daerah Penyebaran Perikanan Air Tawar => berada di daerah Paparan Sunda,
Daerah Wallace, dan Paparan Sahul
2.3.2.2 Daerah Penyebaran Perikanan Air Payau => berada di daerah Terdapat di daerah
Jambi
2.3.2.3 Daerah Penyebaran Perikanan Laut => berada di daerah perairan selat Malaka,
Perairan pantai jawa barat, Perairan sulawesi, Perairan alor NTT
Sumber daya kelautan di wilayah perairan Indonesia memiliki tingkat keberagaman hayati
(biodiversity) yang sangat tinggi. Bahkan laut Indonesia dikenal sebagai wilayah marine mega
biodiversity terbesar di dunia yang memiliki 8.500 spesies ikan, 555 spesies rumput laut, dan 950
spesies biodata terumbu karang. Oleh karena itu, saatnya sumber pangan dari kelautan diolah dan
dimanfaatkan secara optimal.

2.4 Potensi dan Penyebaran Sumber Daya Peternakan untuk Ketahanan Pangan
Nasional
Pertenakan adalah kegiatan membudidayakan dan mengembangbiakkan hewan untuk
mendapatkan keuntungan dari kegiatan tersebut. Tujuan peternakan adalah mencari keuntungan
dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi yang telah
dikombinasikan secara optimal. Hal-hal yang termasuk kegiatan beternak di antaranya pemberian
makanan, pemuliaan atau pengembangbiakan untuk mencari sifat-sifat unggul, pemeliharaan,
penjagaan kesahatan dan pemanfaatan hasil.
Peternakan dapat dibedakan menjadi peternakan ekstensif atau intensif, dan terdapat juga
peternakan semi intensif yang menggabungkan keduanya. Dalam peternakan ekstensif, hewan
dibiarkan berkeliaran dan mencari makan sendiri, kadang di lahan yang luas, dan kadang dengan
pengawasan agar tidak dimangsa. Dalam peternakan intensif, terutama peternakan pabrik yang umum
di negara-negara maju, hewan dikandangkan dalam gedung berkepadatan tinggi, makanannya dibawa
dari luar, dan hidupnya diatur agar memiliki produksi dan efisiensi tinggi.
2.4.1. Potensi Peternakan Indonesia
2.4.1.1 Pertenakan Hewan Kecil

[Date]
10
Peternakan hewan kecil merupakan peternakan yang memelihara hewan yang
berukuran kecil, misalnya kambing dan domba. Manfaat beternak hewan-hewan kecil adalah
untuk diambil susu, daging, dan kulitnya.
2.4.12. Ternak Besar

Ternak besar, yaitu pertenakan yang diusahakan dengan memelihara hewan


berukuran besar seperti, kuda, sapi, dan kerbau. Ternak hewan-hewan bertubuh besar diambil
manfaatnya dalam bentuk susu, daging, kulit, dan tenaganya sebagai alat transportasi. Selain
itu, kotorannya dapat digunakan sebagai pupuk alamiah yang diperlukan dalam usaha
pertanian dan perkebunan.
2.4.1.3. Ternak Unggas

Ternak unggas adalah peternakan yang diusahakan dengan memelihara hewan yang
bersayap atau sebangsa burung. Hewan yang digolongkan sebagai ternak unggas, yaitu ayam,
itik, bebek dan lainnya. Manfaat beternak hewan-hewan unggas adalah untuk diambil daging,
telur, bulu, atau sebagai penghibur untuk dinikmati suara atau keindahannya.
2.4.2 Penyebaran Peternakan Indonesia

[Date]
11
2.4.2.1 Daerah Penyebaran Peternakan Hewan Kecil => berada di daerah Jawa / Madura,
Sumatra, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan Papua
2.4.2.2 Daerah Penyebaran Hewan Besar => berada di daerah Nanggroe Aceh Darussalam,
Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Lombok, Sumbawa
2.4.2.3 Daerah Penyebaran Ternak Unggas => berada di daerah Bandung / Pengalengan,
Sulawesi Selatan, dan Kalimantan selatan.

BAB III
KESIMPULAN

Indonesia merupakan Negara agraris yang memiliki potensi besar dan sumber daya alam
yang melimpah untuk produk pertanian. Di sektor pertanian Indonesia memiliki beragam
jenis tenaman, hal ini didukung kondisi iklim tropis yang berbeda, dibidang tanaman pangan
di Indonesia memiliki tanaman unggul seperti padi, kedelai, kacang tanah, ubi kayu dan
berbagai jenis farietas yang lain.
Perkebunan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 tahun 2014 tentang
Perkebunan adalah segala kegiatan pengelolaan sumber daya alam, sumber daya manusia,
sarana produksi, alat dan mesin, budi daya, panen, pengolahan, dan pemasaran terkait
tanaman perkebunan.
Di Indonesia ini ada beberapa cara dalam pemanfaatan sumber daya perikanan, yaitu
perikanan tangkap, budidaya perikanan, teknologi atau industri perikanan.
Peternakan adalah kegiatan membudidayakan dan mengembangbiakkan hewan ternak
untuk mendapatkan keuntungan dari kegiatan tersebut. Tujuan peternakan adalah mencari
keuntungan dengan penerapan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi yang
telah dikombinasikan secara optimal.

[Date]
12
DAFTAR PUSAKA

Anjayani, Eni. 2009. Geofrafi Untuk Kelas XI SMA/MA.Jakarta:Pusat


Perbukuan Departemen Pendidukan Nasional.
Dahuri, Rokmin. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut Aset Pembangunan
Berkelanjutan Indonesia.Jakarta: Gramediia Pustaka Utama.
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/kelas-11-tips-pintar/potensi-dan-
penyebaran-sumber-daya-kelautan-di-indonesia-1683
https://www.kompasbelajar.com/2021/03/materi-dan-penilaian-harian-2-bab-
4.html
https://geohepi.hepidev.com/2020/12/16/potensi-dan-persebaran-
sumberdaya-perikanan/

[Date]
13

Anda mungkin juga menyukai