Anda di halaman 1dari 9

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2022/23.1 (2022.2)

Nama Mahasiswa :

Nomor Induk Mahasiswa/NIM :

Tanggal Lahir :

Kode/Nama Mata Kuliah :

Kode/Nama Program Studi :

Kode/Nama UPBJJ :

Hari/Tanggal UAS THE : KAMIS/ 29 Desember 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKa

Surat Pernyataan Mahasiswa Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa :
NIM :

Kode/Nama Mata Kuliah :


Fakultas :
Program Studi :
UPBJJ-UT :

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi
THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman
sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik
dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS
THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan
dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
, 29 Desember 2022

Yang Membuat Pernyataan

Mahasiswa
No 1

Pihak-pihak eksternal dalam sebuah perusahaan adalah semua individu atau kelompok yang
tidak terkait langsung dengan perusahaan tersebut, baik secara organisasi maupun
struktural. Pihak eksternal dapat berupa individu, kelompok, atau organisasi yang memiliki
hubungan dengan perusahaan, namun tidak tergabung dalam struktur organisasi
perusahaan tersebut.

Beberapa contoh pihak eksternal dalam sebuah perusahaan adalah:

Konsumen: individu atau kelompok yang menggunakan produk atau jasa dari perusahaan
tersebut.

Supplier: perusahaan atau individu yang menyediakan bahan baku atau komponen untuk
produksi perusahaan tersebut.

Pemerintah: instansi pemerintah yang terkait dengan perusahaan, seperti badan pengatur
regulasi, departemen perdagangan, dan lainnya.

Bank dan lembaga keuangan: lembaga keuangan yang terkait dengan perusahaan, seperti
bank yang memberikan kredit atau investor yang memberikan dana.

Media: media massa seperti surat kabar, televisi, dan radio yang terkait dengan perusahaan.

Komunitas lokal: masyarakat setempat yang terkait dengan perusahaan, seperti warga yang
tinggal di dekat lokasi perusahaan.

Asosiasi atau organisasi profesi: organisasi profesi atau asosiasi yang terkait dengan
perusahaan, seperti asosiasi industri atau asosiasi profesi tertentu.

Untuk menjalin komunikasi yang efektif dengan pihak eksternal, perusahaan harus
memahami kebutuhan, harapan, dan kepentingan pihak eksternal tersebut, serta memiliki
strategi komunikasi yang tepat untuk menjawab kebutuhan tersebut. Komunikasi yang
efektif dengan pihak eksternal dapat meningkatkan citra perusahaan, menjalin hubungan
yang baik dengan konsumen, dan menjadi sumber informasi yang berguna bagi perusahaan.
Selain itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk menjalin komunikasi
yang efektif dengan pihak eksternal, di antaranya:

Memahami kebutuhan dan harapan pihak eksternal: penting bagi perusahaan untuk
memahami kebutuhan dan harapan pihak eksternal terkait dengan produk atau jasa yang
ditawarkan. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan riset pasar atau survei kepuasan
pelanggan.

Memiliki strategi komunikasi yang tepat: perusahaan harus memiliki strategi komunikasi
yang tepat untuk menyampaikan pesan yang ingin disampaikan kepada pihak eksternal. Hal
ini dapat dilakukan dengan menggunakan media yang tepat sesuai dengan target audiens,
seperti menggunakan media sosial, website, atau email.

Membangun hubungan yang baik dengan pihak eksternal: hubungan yang baik dengan
pihak eksternal dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya. Hal ini
dapat dilakukan dengan menjalin kerja sama dengan pihak eksternal, mengadakan acara
networking, atau mengadakan kegiatan sosialisasi kepada pihak eksternal.

Menjadi sumber informasi yang berguna: perusahaan dapat menjadi sumber informasi yang
berguna bagi pihak eksternal dengan menyediakan informasi yang relevan dan up-to-date
melalui media yang tepat. Hal ini dapat meningkatkan citra perusahaan di mata pihak
eksternal.

Melakukan komunikasi yang transparan: komunikasi yang transparan dengan pihak


eksternal dapat membantu perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya dengan baik.
Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan informasi yang jujur dan tidak mengelabui
pihak eksternal.

Komunikasi yang efektif dengan pihak eksternal merupakan salah satu faktor penting dalam
menjamin keberlangsungan hidup sebuah organisasi. Dengan menjalin komunikasi yang
efektif, perusahaan dapat memahami kebutuhan dan harapan pihak eksternal, serta
membangun hubungan yang baik dengan pihak eksternal yang dapat mendukung
keberlangsungan bisnis perusahaan.
No 2

Menurut Merchant dan Stede (2017), terdapat 4 tipe pengendalian yang dapat dilakukan
dalam sebuah organisasi, yaitu:

Pengendalian strategis: merupakan pengendalian yang dilakukan pada tingkat manajemen


puncak dan bertujuan untuk memastikan bahwa organisasi secara keseluruhan sedang
menuju ke arah yang sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Pengendalian operasional: merupakan pengendalian yang dilakukan pada tingkat


manajemen tengah dan bertujuan untuk memastikan bahwa kegiatan operasional sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.

Pengendalian kualitas: merupakan pengendalian yang dilakukan untuk memastikan bahwa


produk atau jasa yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan.

Pengendalian keuangan: merupakan pengendalian yang dilakukan untuk memastikan bahwa


keuangan perusahaan dikelola dengan baik dan tidak terjadi penyimpangan dari rencana
keuangan yang telah ditetapkan.

Menurut pendapat saya, sebuah organisasi harus memulai dari tipe pengendalian strategis
agar hasilnya lebih efektif. Hal ini karena pengendalian strategis merupakan pengendalian
yang dilakukan pada tingkat manajemen puncak dan bertujuan untuk memastikan bahwa
organisasi secara keseluruhan sedang menuju ke arah yang sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan. Dengan demikian, pengendalian strategis dapat memberikan pandangan
yang lebih luas terkait dengan tujuan organisasi dan bagaimana cara mencapainya.

Menurut Merchant dan Stede (2017), terdapat beberapa konsep dasar yang dibutuhkan
dalam merancang sistem pengendalian, yaitu:

Tujuan: merupakan sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi. Tujuan harus ditetapkan
dengan jelas agar sistem pengendalian yang dibangun sesuai dengan tujuan organisasi.

Kriteria: merupakan standar yang digunakan untuk menilai apakah tujuan telah tercapai
atau belum. Kriteria harus ditetapkan dengan jelas agar sistem pengendalian yang dibangun
dapat menilai apakah tujuan telah tercapai atau belum.
Penyimpangan: merupakan perbedaan antara apa yang terjadi dengan apa yang diharapkan
terjadi. Penyimpangan harus dikenali dan diatasi agar tujuan dapat tercapai sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan.

Umpan balik: merupakan informasi yang diberikan kepada manajemen tentang perbedaan
antara apa yang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi. Umpan balik harus didapatkan
dengan cepat agar manajemen dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi
penyimpangan yang terjadi.

Sistem pengukuran: merupakan alat yang digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan
organisasi. Sistem pengukuran harus ditetapkan dengan jelas agar manajemen dapat
mengetahui apakah tujuan telah tercapai atau belum.

Sistem pengendalian: merupakan alat yang digunakan untuk mengendalikan kegiatan


organisasi agar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Sistem pengendalian harus
ditetapkan dengan jelas agar manajemen dapat mengendalikan kegiatan organisasi dengan
baik.

Sasaran pengendalian: merupakan sasaran yang ingin dicapai melalui sistem pengendalian
yang dibangun. Sasaran pengendalian harus ditetapkan dengan jelas agar sistem
pengendalian yang dibangun dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Prosedur pengendalian: merupakan tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran
pengendalian yang telah ditetapkan. Prosedur pengendalian harus ditetapkan dengan jelas
agar sistem pengendalian yang dibangun dapat berjalan dengan lancar.

Informasi pengendalian: merupakan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk


mengevaluasi kinerja organisasi dan mengambil tindakan yang tepat. Informasi
pengendalian harus didapatkan dengan cepat agar manajemen dapat mengambil tindakan
yang tepat untuk mengatasi penyimpangan yang terjadi.

Otoritas pengendalian: merupakan kewenangan yang diberikan kepada manajemen untuk


mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi penyimpangan yang terjadi. Otoritas
pengendalian harus ditetapkan dengan jelas agar manajemen dapat mengambil tindakan
yang tepat untuk mengatasi penyimpangan yang terjadi.
No 3

Untuk melakukan rekrutmen karyawan untuk kepala bagian penghimpunan dana, kepala
bagian pemberian kredit, dan kepala bagian akuntansi di BPR CITRA, BPR CITRA dapat
mengikuti tahapan-tahapan berikut:

Menentukan kebutuhan karyawan: pertama-tama, BPR CITRA harus menentukan kebutuhan


karyawan yang diperlukan sesuai dengan kepala bagian yang dibutuhkan. Hal ini bertujuan
untuk memastikan bahwa proses rekrutmen dilakukan sesuai dengan kebutuhan yang
sebenarnya.

Menentukan kriteria karyawan: setelah menentukan kebutuhan karyawan, BPR CITRA harus
menentukan kriteria karyawan yang diperlukan sesuai dengan kepala bagian yang
dibutuhkan. Kriteria ini bisa berupa kualifikasi akademik, pengalaman kerja, kemampuan
teknis, dan sebagainya.

Menyiapkan iklan lowongan: setelah menentukan kebutuhan dan kriteria karyawan, BPR
CITRA harus menyiapkan iklan lowongan untuk mengumumkan kebutuhan dan kriteria
karyawan yang dibutuhkan. Iklan ini bisa diterbitkan melalui media cetak, media online, atau
melalui jaringan pribadi.

Menerima lamaran: setelah iklan lowongan diterbitkan, BPR CITRA harus menerima lamaran
dari para pelamar yang sesuai dengan kebutuhan dan kriteria karyawan yang ditetapkan.

Melakukan seleksi awal: setelah menerima lamaran, BPR CITRA harus melakukan seleksi
awal terhadap para pelamar yang sesuai dengan kebutuhan dan kriteria karyawan yang
ditetapkan. Seleksi awal bisa berupa seleksi administratif atau seleksi dokumen.

Melakukan tes: setelah melakukan seleksi awal, BPR CITRA harus melakukan tes terhadap
para pelamar yang lolos seleksi awal. Tes ini bisa berupa tes wawancara, tes kemampuan
teknis, atau tes lainnya yang sesuai dengan kebutuhan dan kriteria karyawan yang
ditetapkan.

Melakukan negosiasi dan penawaran kerja: setelah melakukan tes, BPR CITRA harus
melakukan negosiasi dan penawaran kerja kepada para pelamar yang lolos tes. Negosiasi
dan penawaran kerja inMelakukan negosiasi dan penawaran kerja: setelah melakukan tes,
BPR CITRA harus melakukan negosiasi dan penawaran kerja kepada para pelamar yang lolos
tes. Negosiasi dan penawaran kerja ini bisa meliputi masalah gaji, benefit, dan jenis kontrak
kerja yang akan ditawarkan.

Melakukan pengumuman: setelah melakukan negosiasi dan penawaran kerja, BPR CITRA
harus melakukan pengumuman kepada para pelamar yang lolos seleksi. Pengumuman ini
bisa dilakukan melalui surat atau email yang dikirimkan kepada para pelamar yang lolos.

Melakukan pelatihan: setelah para pelamar yang lolos seleksi menyetujui penawaran kerja,
BPR CITRA harus melakukan pelatihan kepada para pelamar yang lolos. Pelatihan ini
bertujuan untuk mempersiapkan para pelamar agar dapat bekerja dengan baik di BPR
CITRA.

Menempatkan karyawan: setelah pelatihan selesai, BPR CITRA harus menempatkan


karyawan yang baru di posisi kepala bagian penghimpunan dana, kepala bagian pemberian
kredit, dan kepala bagian akuntansi sesuai dengan kebutuhan dan kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya.

No 4

Faktor produksi dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok menurut Griffin dan Elbert
(2013), yaitu:

Tenaga kerja: merupakan sumber daya manusia yang bekerja dalam proses produksi.
Tenaga kerja dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan yang diperlukan dalam proses
produksi.

Modal: merupakan sumber daya finansial yang dibutuhkan dalam proses produksi. Modal
dapat berupa uang, peralatan, mesin, dan sebagainya.

Sumber daya alam: merupakan sumber daya yang diperoleh dari alam yang digunakan
dalam proses produksi. Sumber daya alam dapat berupa bahan mentah, air, udara, dan
sebagainya.
Pengetahuan dan keahlian: merupakan sumber daya yang terdiri dari pengetahuan dan
keahlian yang dimiliki oleh individu atau organisasi yang digunakan dalam proses produksi.
Pengetahuan dan keahlian dapat berupa keterampilan teknis, kemampuan manajerial, dan
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai