Perencanaan Pelabuhan
Perencanaan Pelabuhan
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
FAKULTAS TEKNIK
Universitas Cenderawasih Waena–Jayapura
TUGAS
PERENCANAAN PELABUHAN
Disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Perencanaan Pelabuhan
Dosen Pengampu:
Davy Ivan R.Jansen, ST., MT
Dikerjakan Oleh:
Rencanakan Pelabuhan laut yang terletak di lokasi sesuai peta,sebagai pelabuhan baru.
Berikut ini adalah tabel kriteria besar gelombang yang di cakup agar satu jenis kapal dapat
melakukan bongkar muat dengan aman .
Untuk tinggi gelombang yang terjadi pada suatu titik P dalam kolam pelabuhan dapat juga di
hitung dengan rumus ( formula stevenson)
Hp=H [√ b
B
4
( √ )]
−0,027 √ D 1+
b
B
179,326
Fetch Efektif =
16,903
= 10,609 cm
= 10,609 cm x Skala Peta
= 636566,47 cm
= 6,366 km
1.1
12.35
UW
Untuk UL = 12,35 m/s maka RL = = 1,1
UL
Uw = RL x UL
= 1.1 x 12,35 = 13,58133 m/s
UA = 0,71 Uw¹·²³
= 0,71(13,58133)¹·²³ = 17,6 m/s
Dengan menggunakan grafik peramalan gelombang (Gambar 3.27 “Pelabuhan” Ir. Bambang
Triatmojo hal 102) untuk :
UA = 17,6 m/s dan fetch effektif = 6,4 km
Durasi Angin = 8 jam
17.6
6,36
Gambar 2. 1 Grafik peramalan gelombang ( SPM, 1984 )
8 jam
17.6
Dalam perencanaan pelabuhan, kapal yang digunakan adalah kapal Cargo yaitu 40.000 GT. Dari
tabel 2.1 (“pelabuhan”soedjono karmadibrata,Hal 131 ),untuk ukuran kapal 40.000 DWT ,tinggi
gelombang maksimum (H ijin) = 0.8 m
H 0> H IZIN
3 > 0.8
1.3
Hb
= 1.34
Ho '
Jadi, tinggi gelombang pecah (Hb) = Ho× Hb
= 3 × 1.34
= 4,02 m
Rumus :
Hb 4.02
=
¿2 9.81×(8)2
= 0.0064
0.9
0,006
Hb
= 1.34
Ho '
db
=0.9
Hb
Db = Hb x (0.9)
= 4,02 x 0,9
= 3,62 m
Jadi kedalaman gelombang pecah (db) = 3.62 m
C. Energi Gelombang
Energi gelombang terdiri dari energi kinetik dan energi potensial.
Rumus :
2
p . g . Ho
E=
8
( Sumber : “Perencanaan Pelabuhan”Hal 133 Soedjono Karmadibrata )
Maka didapat :
( ρ )( g ) (Ho)2
E=
8
1000× 9.81× 32
=
8
= 88290,00 kg/ s2
Pemecah gelombang sisi miring biasanya dibuat dari tumpukan batu alam yang dilindungi oleh
lapis pelindung berupa batu besar atau batu dengan bentuk tertentu. Beton atau batu buatan ini
berupa tetrapod, tribar, heksapod, dolor, dsb.
a. Stabilitas Lapis Linndung/Armour
γr H 3
W=
KD¿¿
γr
Sr =
γa
Dengan :
W = Berat batu pelindung
γ r = Berat jenis batu/beton
γ a = Berat jenis air laut
H = Tinggi gelombang
θ = Sudut kemiringan sisi pemecah gelombang
K D = Koefisien stabilitas
(Bambang Triadmojo, hal. 168)
Diketahui :Syarat pembuatan breakwater terpenuhi, yaitu :
Ho > H
Hijin
0 > H IZIN
3 > 0.8
Lapisan II
W1 = 322.473 = 32.247 lbs
W2 =
10 10
W2 = 32.247 x 0.454 Kg = 14.638 Kg
2× Tinggi breakwater
B = + lebar crest B1
tgθ (33,69)⁰
2× 17,38 m
= + 1,256 = 53,40 m
33.69 °
a = Tinggi breakwater – T1 – T2
= 17,38 – 0,837 – 0,407
= 16,136 m
16,136
b =
tgθ(33,69)⁰
= 24,20 m
c = √( a)2 +(b)2
= √(16,136)2 +(24,20)2
= 29,09 m
B 2−B 3
d =
2
0,610−0,158
=
2
= 0,227 m
e = √( d)2 +(T 2)2
= √(0,227)2 +(0.407)2
= 0,466 m
B1 −B 2
f =
2
1,226−0.610
=
2
= 0,323 m
g = √( f )2+(T 1)2
= √(0.323)2 +(0,837)2
= 0,898 m
2× H+ Elevasi crest freeboard
h =
sin 26.5651⁰
1.5× 3+5,180
=
33.69
= 17,45 m
i = 0,323+ ( tan0,837
33.69 ⁰ )
= 1,579 m
i−T 1
j =
sin 26.5651⁰
1,579−0,837
=
33.69
= 15,94 m
k =d ( T2
tgθ (33,69 °) )
= 0,227+ ( 0,407
33.69 )
= 0.838 m
B−B 3
l = -b
2
5340−0,156
= – 24,20
2
= 2,4 m
Elevasi crest freeboard + H−T 1
m =
sin 26.5651 ⁰
5,180+3−0,837
=
33.69
= 13,24 m
Elevasi crest freeboard + H
n =
sin (33,69) ⁰
5,180+3
=
33.69
= 14,75 m
o =( Tinggisin(θ)
breakwater
)−n
=(
sin 33,69 )
17,38
−¿ 14,75
= 16,58 m
Gaya-gaya yang bekerja pada breakwater adalah:
a. Akibat Beban Sendiri Breakwater
Menghitung berat sendiri breakwater:
Lapisan I Tetrapod:
Luas = A1 + A2 + A3
A1 = Lebar Crest Lapisan I + Lebar Crest Lapisan II + ( 2 x i x t1/2)
= 1,256 + 0,610 + (2 x 1,579 x 0,837) / 2
= 3,19 m2
A2 = A1 x (i x Sin (θ))
= 3,189 x (1,579 x Sin (33,69))
= 2,794 m2
A3 = m x (i x Sin (θ))
= 13,24 x (1,579 x Sin (33,69))
= 11,595 m2
Jadi, Luas = A1 + A2 + A3
= 3,2 + 2,794 + 11,595
= 17,578 m2
Berat (W1) = 17,578 m2 x (140 x 0,016) ton/m3
= 39,374 t/m
Lapian II Batu Alam:
Luas = B1 + B2 + B3 + B4 + B5
B1 = Lebar Crest Lapisan II + Lebar Crest Lapisan III + ( 2 x K x t2/2)
= 0,610 + 0,156 + (2 x 0,838 x 0,407) / 2
= 1,107 m2
B2 = (Elevasi Crest + Freeboard) - t2 - t1 + Lebar Crest Lapisan 1 x (1/sin (θ)) x e
= 5,180 - 0,407 - 0,837 + 1,256 x 1,000 x 0,466 / Sin (33,69)
= 4,991 m2
B3 = e x ((Elevasi Crest + Freeboard) +Ho) - (t1+t2)/ sin (θ) =
0,466 x ( 5,180 + 3 ) - (0,837 + 0,407 )/ Sin (33,69)
= 5,828 m2
B4 = ( n + o - h) x (L x Sin(θ))
= (14,75 + 16,59 - 17,45) x (2,4 x Sin (33,69) )
= 18,609 m2
Jadi, Luas = B1 + B2 + B3 + B4 + B5
= 1,1 + 4,991 + 5,828 + 18,609
= 30,535 m2
Berat (W2) = 30,535 m2 x (140 x 0,016) ton/m3
= 68,399 t/m
Lapisan III Batu Alam:
Luas = C
= [(( B - (2xl) ) + Lebar Crest Lapisan III ]x a/2
= [((53,40 - (2 x 2,4 ) + 0,156 ] x 16,136/2
= 393,052 m2
Berat (W3) = 393,052 m2 x (140 x 0,016) ton/m3
= 880,437 t/m
Jadi, Gaya Akibat Berat Sendiri Break Water:
∑W = W1 + W2 + W3 = 39,37380885 + 68,399 + 880,437 = 988,210 t/m
Untuk jalur selebar 1m, Total Berat Break Water:
∑W = 988,210 ton
= 988,210 x 1000 Kg
= 98820962,3 Kg
c. Akibat Angin
Fw = W x A x K
dimana W = tekanan angin = c.v2
c = Koefisen angin = 0,00256
v = Kecepatan angin = 24 Knots
A = Luas Penampang Break Water
K = 1,3 (Faktor Keamanan)
Tekanan Angin (W) = 0,00256 x 24,00^2 = 1,47
A= Luas Penampang Break Water
FK = 1,3 (Faktor Keamanan)
17,38
53,40
14,12 ,
M Guling = ∑ H ×( )
2
= 38,679 ×8,69
= 336,12 t.m
53,40
M Lawan Guling = ∑ V ×( )
2
= 988,210 ×26,7
= 26.829,90 t.m
M LawanGuling 26.829,90
=
M Guling 336,12
= 78 > 2
c. Terhadap Eksensitritas
Syarat = |e| < e
1
e = ×B
6
1
= × 53,40
6
= 8,899 m
B
|e| = × x́
2
M LawanGuling−M Guling
x́ =
∑V
26.829,90−336,120
=
988,210
= 263,58 m
B
|e| = × x́
2
53,40
= – 263,58
2
= 0,3401 m
|e| < e
0,3401 < 8,899…………………..OK
d. Terhadap Daya Dukung Tanah
∑V M
σ = ±
F W
F =B×1
= 53,40 × 1
= 53,40 m2
M = ∑V × e
= 988,210 × 0,3401
= 336,119 t/m2
1
W = × 1 × B2
6
1
= × 1 × 53,402
6
= 475,195 m3
∑V M
σ = ± < σ pasir
F W
988,210 336,119
= ± < σ pasir
53,40 475,195
= ` ± 10,653317 ¿ σ pasir
σ1 = 17,21 ton/m2 1,721 kg/cm2 ¿ 5(σ pasir) ⋯ ⋯ OK
σ2 = 17,80 ton/m2 1.,78 kg/cm2 ¿ 5(σ ¿ pasir )¿ ⋯ ⋯ OK
Kesimpulan : Dari kontrol stabilitas break water terhadap geser , guling , eksentrisitas dan daya
dukung tanah, ternyata break water tersebut cukup aman !!
IV. PERENCANAAN KONSTRUKSI PELABUHAN
Bobot Panjang Lebar Draft
Jenis Kapal
L oa (m)
DWT (m) (m)
cargo 40.000 201 29,4 11,7
tanker 20.000 162 24,9 9,8
cargo bahwa
Dari data diketahui : Volume
kapal yang=akan menggunakan
40.000 DWTfasilitas pelabuhan adalah :
(draft)
11.7 m
H= 17.720 m
Clearance : 1 m
17.720
Jadi:
Untuk kedalaman perairan yang diambil yang terbesar = 17,720
Untuk tinggi dermaga rencana = 17,720 + Freeboard
= 17,720 + 1
= 18,720 m
17.720
Deramaga
Sarat Kapal
(draft)
11.7 m
H= 18.720 m
C. Pengerukan
Pengerukan diperlukan bila perairan di lokasi pelabuhan lebih kecil (dangkal) dari kedalaman
perairan rencana sesuai dengan ukuran kapal yang berlabuh. Daerah data, lokasi pelabuhan
memiliki kedalaman 20 m, sedangkan untuk kedalaman perairan rencana jenis kapal terbesar adalah
17,720 m. Jadi, kedalaman lokasi tidak perlu dikeruk.
Panjang dermaga:
Kapal Tanker = 20.000 DWT
d = Jumlah tambatan x panjang kapal + (jumlah tambatan + 1) x 10/100 x panjang kapal
= 1 x 162 + (1 + 1 ) x 0,10 x 162
= 194,4 m
Kapal cargo = 40.000 GRT
d = Jumlah tambatan x panjang kapal + (jumlah tambatan + 1) x 10/100 x panjang kapal
= 1 x 201 + (1 + 1 ) x 0,10 x 201
= 241,20 m
Jadi panjang demaga adalah = 194,4 m + 241,2 m
= 435,6 m
Lebar dermaga:
Dalam merencanakan lebar dermaga banyak ditentukan oleh kegunaan dari dermaga tersebut,
ditinjau dari jenis volume barang yang mungkin ditangani pelabuhan/dermaga tersebut.
Bp = 2a + b
Dimana:
a = Lebar apron (min = 3 m)
Untuk lebar apron diambil dengan memperhitungkan dua jalur kendaraan yaitu = 20 m
b = Lebar gudang (min = 60 m)
Diambil lebar gudang = 70 m
Bp= Lebar dermaga untuk 1 tambatan
Jadi:
Bp = (2×20) + 70
= 110 m
Didalam perencanaan tugas ini dipakai panjang dermaga total, namun didalam perencanaan
hanya akan dilayani satu jenis kapal saja maka panjang dermaga total:
d total = 241,20 m (kapal cargo)
- Total Panjang Dermaga = 241,20 m
- Lebar Dermaga = 110 m
REKAPITULASI
I. Perhitungan Gelombang
Tinggi Gelombang = 3m
Tinggi Gelombang Pecah = 1,34 m
Energi Gelombang = 88290,00 kg/det2
II. Perhitungan Sarana Lainnya
Panjang Tambatan / Dermaga
- Untuk Tanker Boat = 194,4 m
- untuk container boat = 241,20 = 250 m
III. Kedalaman Perairan
- Untuk cargo Boat = 17,720 m
- Lebar Alur Pelayaran = 188,76 m