Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM ESTIMASI PERMINTAAN CABE MERAH

Dosen pengampu : ZURIANI, S.P.,M.P

Disusun oleh :
KELOMPOK 4
1. Ilham Dwi Fandi ( 210320042 )
2. Chairani Mufida ( 210320056 )
3. Dara Elvi Yana ( 210320064 )
4. Yulia Anggraini ( 210320090 )

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, dengan menyebut nama allah yang maha pengasih lagi maha
penyayang. puji beserta syukur kami panjatkan kepada allah swt atas anugrah nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penulisan Laporan Estimasi Permintaan Cabai Merah . Adapun maksud dan
tujuan dari penyusun laporan ini selain untuk menyelesaikan tugas akhir praktikum yang di
berikan oleh dosen pengajar juga untuk lebih memperluas pengetahuan khususnya bagi penulis.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun laporan ini dengan baik. Namun, penulis pun sadar
masih memiliki akan adanya keterbatasan kami sebagai manusia biasa. Oleh karena itu jika di
dapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun dari isi, maka penulis
mohon maaf dan kritik serta saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat diharapkan
oleh kami untuk dapat menyempurnakan laporan ini terlebih juga dalam pengetahuan kita
biasanya.

Reulet, 20 Mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar belakang


Sektor pertanian merupakan salah satu sektor di bidang ekonomi yang memiliki arti dan
kedudukan penting dalam pembangunan nasional. Sektor ini berperan sebagai sumber
penghasil bahan makanan, sumber bahan baku bagi industri, mata pencaharian sebagian
besar penduduk, penghasil devisa negara dari ekspor komoditasnya bahkan berpengaruh
besar terhadap stabilitas dan keamanan nasional. Komoditas hortikultura adalah salah satu
komoditas potensial yang memiliki nilai ekonomi tinggi jika dikembangkan lebih lanjut.
Produk hortikultura merupakan produk yang dibutuhkan secara berkelanjutan oleh
masyarakat.
Cabai merah (Capsicum annum) adalah satu dari berbagai jenis komoditas hortikultura yang
memiliki nilai permintaan tinggi dan memiliki pengaruh besar terhadap dinamika
perokonomian nasional sehingga dimasukkan dalam jajaran komoditas penyumbang inflasi
terbesar yang terjadi setiap tahun. Cabai merah sering dijadikan bumbu masak yang kaya
akan vitamin A, C, serta kalsium (Setiadi, 2008). Masyarakat tidak bisa terlepas dari
penggunaan cabai merah di kehidupan sehari – hari, sehingga tidak mengherankan bila
volume peredaran cabai merah di pasaran sangat banyak mulai dari pasar tradisional, warung
– warung sembako hingga pasar swalayan. Komoditi ini banyak digunakan dalam bentuk
olahan sebagai konsumsi rumah tangga maupun industri pengolahan makanan (Dermawan,
2010). Konsumsi cabai di Indonesia sebagain besar masih dalam bentuk cabai segar
dibandingkan dengan konsumsi cabai dalam bentuk kering. Berdasarkan data pada Food and
Agriculture Organization (FAO) of the United Nation Tahun 2012, negara Indonesia
merupakan negara ke empat sebagai produsen cabai segar di seluruh dunia setelah China,
Meksiko, dan Turki.
Permintaan terhadap cabai merah terus meningkat dari tahun ke tahun. Permintaan pasar
domestik maupun pasar internasional terhadap komoditas hortikultura di masa mendatang
diperkirakan tidak hanya bersumber dari peningkatan jumlah penduduk dan tingkat
pendapatan tetapi juga konsumsi per kapita. Selain itu, seiring dengan makin tumbuh dan
berkembangnya perekonomian nasional permintaan dari industri pengolahan maupun industri
makanan juga semakin tinggi (Amang, dkk., 1996).
Estimasi (penaksiran) permintaan adalah proses menemukan nilai-nilai koefisien (parameter)
dari fungsi permintaan masa kini (current value) terhadap suatu produk. Penaksiran
permintaan berkaitan dengan cara memproleh nilai-nilai parameter pada fungsi permintaan
yang cocok saat ini. Informasi ini penting bagi pengambilan keputusan sekaranf dan dalam
mengevaluasi apakah keputusan sudah optimal dalam konteks situasi permintaan sekarang.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana pengaruh harga gula pasir terhadap permintaan gula pasir
2. Bagaimana pengaruh pendapatan rumah tangga terhadap permintaan gula pasir
3. Bagaimana pengaruh harga teh terhadap permintaan gula pasir
4. Bagaimana jumlah anggota keluarga yang tinggal serumah terhadap permintaan gula
pasir.

1.3 Tujuan penelitian


1. Untuk mengetahui pengaruh harga cabe merah terhadap permintaan cabe merah
2. Untuk mengetahui pengaruh pendapatan rumah tangga terhadap permintaan cabe merah
3. Untuk mengetahui pengaruh cabe keriting terhadap permintaan cabe merah
4. Untuk mengetahui pengaruh jumlah anggota keluarga yang tinggal serumah terhadap
permintaan cabe merah

1.4 Metode penelitian


Menurut Sugiyono (2018) Metode survey adalah metode penelitian kuantitatif yang
digunakan untuk mendapatkan data yang terjadi pada masa lampau atau saat ini, tentang
keyakinan, pendapat, karakteristik, perilaku hubungan variabel dan untuk menguji beberapa
hipotesis tentang variabel sosialogi dan psikologis dari sampel yang diambil dari populasi
tertentu teknik pengumpulan data dengan pengamatan (wawancara atau kuesioner) yang tidak
mendalam, dan hasil penelitian cendrung untuk di generasikan. Dalam penelitian ini
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampling, yaitu metode pengambilan sampel secara sengaja terhadap konsumen cabe merah yang
memiliki kriteria antara lain: konsumen yang pernah membeli cabe merah setidaknya dalam
sebulan terakhir, mengkonsumsi cabe merah dan bersedia menjadi responden. Jumlah responden
konsumen cabe merah yang diambil sebanyak 12 orang.
1.4 Kuesioner penelitian
 Identitas responden \
Nama :
Jenis kelamin :

 Jumlah permintaan

jawaban
n
pertanyaan k
o Rp/Kg
g
jumlah cabe merah yang akan di beli
1    
(Kg)
2 Harga cabe merah yang dibeli (Rp/Kg)    

 Harga komoditas pengganti


jawaban
n
pertanyaan K Rp/
o
g Kg
harga cabe merah keriting yang dibeli
1    
(Rp/Kg)

 Pendapatan

n jawaba
pertanyaan
o n
berapa total pendapatan rumah tangga dalam satu
1 bulan ? Rp.

 jumlah anggota keluarga

no pertanyaan orang

berapa jumlah orang yang tinggal dirumah


1  
ini?
BAB II
Pembahasan

Diketahui:
- Y : Jumlah permintaan Cabe Merah (Kg/ Bulan)
- X1 : Harga Cabe Merah (harga rata2 yg dibeli konsumen, Rp/ Kg)
- X2 : Pendapatan Rumah Tangga (Rp/ Bln)
- X3 : Harga Cabe Kering (Rp/ kg)
- X4 : Jumlah Anggota Keluarga yg tinggal serumah (jiwa)

Tabel. Rekapitulasi data konsumen cabe merah sebagai berikut:


No Nama responden Y X1 X2 X3 X4
1. Aminah 2 45.000 3.500.000 20.000 2
2. Siah 1 45.000 3.000.000 20.000 4
3. Yusnani 1 82.000 4.000.000 60.000 4
4. Nur 1 100.000 1.000.000 80.000 4
5. Rina 2 120.000 3.000.000 85.000 3
6. Putri 1 100.000 3.500.000 83.000 5
7. Erliza 1 87.000 3.000.000 45.000 3
8. Saputri 2 40.000 2.500.000 25.000 3
9. Ismawati 1 50.000 1.000.000 45.000 3
10. Entrik 2 35.000 3.000.000 70.000 4
11. Lisky 2 40.000 2.000.000 40.000 4
12. Ani 1 45.000 3.000.000 45.000 4

2.1 Hasil Analisis Data Estimasi Permintaan Cabe Merah

Variables Entered/Removeda

Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 JUMLAH
ANGGOTA
KELUARGA ,
PENDAPATAN
RUMAH
. Enter
TANGGA ,
HARGA CABE
MERAH ,
HARGA CABE
KERINGb

a. Dependent Variable: JUMLAH PERMINTAAN CABE


MERAH
b. All requested variables entered.

Diatas adalah variable-variable yang digunakan dalam analisis data ini, ada variable independen
yaitu harga cabe merah,pendapatan rumah tangga,harga cabe kering,jumlah anggota keluarga.
Dan variable dependen yaitu jumlah permintaan cabe merah.

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 ,615a ,378 ,023 ,50904 2,704

a. Predictors: (Constant), JUMLAH ANGGOTA KELUARGA , PENDAPATAN RUMAH


TANGGA , HARGA CABE MERAH , HARGA CABE KERING
b. Dependent Variable: JUMLAH PERMINTAAN CABE MERAH

Diketahui nilai koefisien determinasi atau R Square adalah sebesar 0,378. Nilai R Square 0,378
ini berasal dari pengkuadratan nilai koefisien korelasi atau R yaitu 0,378 x 0,378.
Nilai koefisien determinasi (R square) sebesar 0,378, hal ini berarti variable harga cabe
merah,pendapatan rumah tangga, harga cabe kering dan jumlah anggota keluarga mampu
menjelaskan variable jumlah permintaan cabe merah adalah sebesar 23%, sedangkan 77%
dijelaskan oleh variable lain yang tidak diteliti.

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1,103 4 ,276 1,064 ,441b

Residual 1,814 7 ,259

Total 2,917 11

a. Dependent Variable: JUMLAH PERMINTAAN CABE MERAH


b. Predictors: (Constant), JUMLAH ANGGOTA KELUARGA , PENDAPATAN RUMAH TANGGA ,
HARGA CABE MERAH , HARGA CABE KERING

Karena nilai sig. 0,441> 0,05, dapat disimpulkan bahwa hipotesis ditolak atau dengan kata lain
variable harga cabe merah,pendapatan rumah tangga, harga cabe kering dan jumlah anggota
keluarga secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah permintaan cabe merah.

Coefficientsa

Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 2,656 ,864 3,073 ,018

HARGA CABE
-1,169E-5 ,000 -,663 -1,397 ,205 ,394 2,538
MERAH

PENDAPATAN
1,081E-7 ,000 ,197 ,648 ,538 ,958 1,044
RUMAH TANGGA

HARGA CABE
1,478E-5 ,000 ,686 1,284 ,240 ,311 3,216
KERING

JUMLAH ANGGOTA
-,423 ,234 -,651 -1,803 ,114 ,681 1,467
KELUARGA

a. Dependent Variable: JUMLAH PERMINTAAN CABE MERAH

Adapun rumus persamaan regresi yaitu;


Y= a + bx
Y = 2,656 – 1,169 + 1,081 + 1,478 – 0,423
a = Dalam kasus ini nilainya sebesar 2,656. Angka ini merupakan angka konstan yang
mempunyai arti bahwa jika tidak ada variable harga cabe merah, pendapatan rumah tangga,
harga cabe kering dan jumlah anggota keluarga maka nilai konsisten jumlah permintaan
cabemerah adalah sebesar 2,656.
b1 = nilainya sebesar -1,169 artinya bahwa setiap penambahan 1 kg cabe merah, maka jumlah
permintaaan cabe merah akan menurun sebesar 1,169 kg
b2 = nilainya sebesar 1,081 artinya bahwa setiap penambahan Rp. 1 harga cabe merah, maka
jumlah permintaan cabe merah akan naik sebesar 1,081 kg.
b3 = nilainya sebesar 1,478 artinya bahwa setiap penambahan Rp. 1 harga cabe kering maka
jumlah permintaan cabe merah akan meningkat sebesar 1,478 kg.
b4 = nilainya sebesar -0,423 artinya bahwa setiap penambahan 1 jumlah anggota keluarga, maka
jumlah permintaan cabe merah akan meningkat sebesar 0,423kg.

Berdasarkan analisis diatas diketahui nilai signifikan (sig) sebagai berikut:


X1 = sebesar 0,205 lebih besar dari > probabilitas 0,05 yang berarti bahwa "secara parsial harga
cabe merah tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah permintaan cabe merah”.
X2 = sebesar 0,538 lebih besar dari > probabilitas 0,05 yang berarti bahwa “secara parsial
pendapatan rumah tangga tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah permintaan cabe
merah”.
X3 = sebesar 0,240 lebih besar dari > probabilitas 0,05 yang berarti bahwa “secara parsial harga
cabe kering tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah permintaan cabe merah”.
X4 = sebesar 0,114 lebih besar dari > probabilitas 0,05 yang berarti bahwa “secara parsial jumlah
anggota keluarga tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah permintaan cabe merah”.

2.2 Elastisitas permintaan


Elastisitas permintaan adalah pengaruh baik turunnya harga terhadap besar atau kecilnya
barang yang diminta oleh konusmen atau pasar. Selain peengertian tersebut, elastisitas
permintaan juga bisa berarti tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang diminta oleh
konsumen terhadap perubahan perubahan harga barang tersebut.
a. Elastisitas permintaan
P1= 35.000 , P2 = 100.000
Q1 = 1, Q2 = 2
Jawab:
Ed = P1/Q1 x ∆Q/∆P
= 35.000/1 x 1/65.000
= 35.000 / 65.000
= 0,53
Nilai elastisitas < 1 maka penuruna harga cabe merah 53% menghasilkan peningkatan
permintaan cabe merah sebesar 53%.
b. Elastisitas silang
Qx = Jumlah Cabe Merah
Py = Harga Cabe Kering
Qx1= 1 Py1= 20.000
Qx2= 2 Py2 = 85.000
Jawab : Exy = ΔQx/Δpy x Py/Qx
=1/65.000 x 20.000/1
=20.000/65.000
=0,307692308
c. Elastisitas Pendapatan

Y1= 1.000.000 Q1= 1


Y2= 4.000.000 Q2= 1
Jawaban : Ied = % ΔQd/%ΔY
= (Q1-Q2/Q1) x 100/Y2- (Y1/Y1 x 100)
=1-1/1 x 100/4.000.000 - 1.000.000/1.000.000 x 100
=

Anda mungkin juga menyukai