Anda di halaman 1dari 1

Sutan Syahrir

Sutan syahrir adalah satu dari tujuh bapak revolusi Indonesia. Merupakan perdana menteri pertama di
Indonesia. Bertanah kelahiran Padang panjang, Sumatra Barat yang memiliki personalitas yang unik,
terkenal dengan pembawannnya yang tenang dan pemberani. Dia mendesak sukarno- hatta
memproklamasikan kemerdekaan walau dia sendiri absen dari peristiwa besar itu. Dia memilih jalan
elegan untuk menghalau penjajah. Yakni melalui diplomasi: cara yang ditentang: bapak revolusi lain.
Ideologinya, antifasis dan antimiliter, dikritik hanya untuk kaum terdidik. Maka dia dituduh elitis.

Sjahrir didaulat menjadi ketua umum PNI-baru pada kongres PNI-Baru Yogjakarta 1932. Gagasan yang
menginspirasi Sjahrir dalam mendidik kaum muda bermuara pada ide-ide Karl Marx yang mengusung
kesejahteraan sosial, keseetaraan, serta kemandirian ekonomi. Peristiwa ini dinilai cukup unik dalam
sejarah, ketika biasanya ide sosialisme ditanamkan di kalangan proletariat dan kaum buruh. Di tanah
Hindia, gagasan ini malah diusung oleh kaum terpelajar dan kalangan menengah atas. Akibatnya,
gerakan ini berjalan jadi jauqh lebih cerdas dan terukur serta tidak mudah goyah oleh isu-isu
propaganda. Hal ini membuat Belanda semakin kewalahan dalam meredam aktivitas gerakan Sjahrir,
dan kawan-kawan.

Sutan syahrir mewariskan kepada bangsa Indonesia ini dua karya monumental. Pertama, indonesische
overpeinezigen, 1945, yang ditulis seluruhnya dalam bahasa belanda. Namun dia seperti kekecualian
bagi zamannya. Mungkin dia terlalu di depan bagi masanya. Ketika nasionalisme adalah tungku yang
menanggung anak-anak muda dalam kemerdekaan, syahrir justru datang dengan suatu yang
mendinginkan. Bagi syahrir, kemerdekaan nasional tidak final. Tujuan akhir dari politiknya adalah
terbukanya ruang bagi rakyat untuk merealisasikan dirinya, untuk memunculkan bakatnya dalam
kebebasan. Tanpa halangan. Bagi syahrir, kemerdekaan adalah jalan menuju cita-cita itu. Itu sebabnya
syahrir menganggap nasionalisme harus tunduk kepada kepentingan demokrasi.

Sejatinya, syahrir juga turun ke gubuk-gubuk , berkeliling tanah air menghimpun kader partai sosialis
Indonesia. Sejarah telah menyingkirkan peran besar bung kecil. Meninggal dalam pengasingan, syahrir
adalah revolusioner yang gugur dalam kesepian.

Anda mungkin juga menyukai