Anda di halaman 1dari 7

C.

Pemikiran Sosialisme Demokrat Ketika kembali ke Indonesia,


Sutan Syahir Sjahrir mendirikan Pendidikan Nasional
Indonesia atau PNI Baru setelah PNI bubar
Sutan Sjahrir adalah salah satu
ketka Soekarno ditangkap dan diasingkan
tokoh yang bergerak dalam usaha
oleh pemerintah Belanda. Sjahrir
mencapai kemerdekaan Indonesia. Sjahrir
menyadari pentingnya pendidikan sebagai
terkenal sebagai Perdana Menteri pada
modal dari masyarakat yang sejahtera dan
masa Demokrasi Parlementer, selain itu Ia
merdeka. Sjahrir memandang sebuah
juga mewakili Indonesia di dunia
partai dengan kader – kader yang terdidik
Internasional seperti dalam Perjanjian
secara matang dalam partai lebih
Linggarjati, perundingan PBB dalam
bermafaat dalam perjuangan kemerdekaan
pengakuan kemerdekaan Indonesia, dan
dibanding sebuah partai dengan basis
lainnya. Pemikiran Sosialime Sjahrir
massa besar namun tanpa pendidikan
tumbuh ketika ia mengenyam pendidikan
politik yang sesuai. Hal ini dikarenakan
di Negeri Belanda sebagai mahasiswa
Sjahrir ingin membentuk sebuah kader
Hukum Universitas Amsterdam, disana Ia
politik yang dapat berdiri sendiri meskipun
bergabung dengan Amsterdamsche Social
pemimpinnya disingkirkan.
Demokratische Student Club, yaitu sebuah
organisasi pemuda yang terkait dengan Pada tahun 1934, Sutan Sjahrir dan
partai buruh democrat social Belanda. Mohammad Hatta ditangkap dan dibuang
ke Boven diguel dan baru dibebaskan
Untuk pertama kalinya Sjahrir
menjelang penyerbuan Jepang. Pada masa
melihat bagaimana hak rakyat diakui
pendudukan Jepang, Sjahrir memilih untuk
bahkan terhadap orang – orang Hindia
mengorganisir gerakan bawah tanah
Belanda yang ada di sana. Sjahrir
karena sikapnya yang anti fasis. Bagi
mempelajari sosialisme dari tulisan –
Sjahrir, kemerdekaan yang dijanjikan oleh
tulisan Hilferding, Rosa Luxemburg, Karl
Jepang akan dianggap kolaborator fasisme
Kautsky, Otto Bauer, Hendrik de Man,
Jepang sehingga ketika mengetahui
tentunya Marx dan Engels. Ia juga pernah
kekalahan Jepang melalui radio, Sjahrir
bekerja pada serikat buruh
dan para pemuda lain yang ikut bergerak
yaitu Sekretariat International Transport
dalam pergerakan bawah tanah mendesak
worker’s Federation. Sjahrir juga menjadi
untuk segera memproklamasikan
anggota PI bersama dengan Mohammad
kemerdekaan Indonesia. Setelah
Hatta dan ikut serta dalam pergerakan
Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17
kemerdekaan Indonesia.
Agustus, Sjahrir memusatkan perhatiannya Sjahrir memilih sosialisme dalam
terhadap penyusunan kekuatan dari rakyat suatu paradigma yang mengusung ide
dan berjuang secara terbuka. pembentukan manusia ideal, bebas,
mandiri, rasional (yang menghargai akal),
Dalam Konferesi Sosialis Asia
dewasa namun juga tetap bahu-membahu
pada tahun 1953, Sjahrir menyampaikan
kepada sesama (Setyono, dkk, 2013).
pandanganya mengenai nasionalisme.
Pembentukan manusia yang ideal ini juga
Dalam pandangannya, nasionalisme harus
disertai dengan ide mengenai
berpijak pada demokrasi karena
diperlukannya negara untuk tetap menjaga
nasionalisme bisa menjadi paham fasis jika
kondisi-kondisi tersebut demi
bersatu dengan feodalisme dan bisa
keberlangsungannya. Melalui hal ini dapat
menjadi chauvistik dalam hubungan
terlihat bahwa selain pembentukan negara,
Internasional jika tidak dilandasi dengan
Sjahrir juga mengatakan pentingnya untuk
pemikiran kemanusiaan. Dari nasionalisme
membentuk manusia-manusia (rakyat)
tersebut maka terciptalah individualitas
yang berpendidikan.
dan kepribadian sebuah negara.
Menciptakan masyarakat yang
Sosialisme yang dianut oleh Sjahrir
demokratis merupakan tujuan dari ideologi
dan menurutnya cocok untuk Indonesia
Sutan Sjahrir yaitu sosialisme-kerakyatan.
adalah Sosialisme kerakyatan dimana
Sosialisme yang disesuaikan dengan
mengakui kemerdekaan setiap orang untuk
keadaan di Indonesia. Ideologi perjuangan
berpikir dan bertindak sesuai
yang memberi tujuan kepada Sutan Sjahrir
keyakinannya. Sjahrir menekankan bahwa
untuk mencapai masyarakat yang
tujuan kaum sosialis dan komunis berbeda.
demokratis. Mengenai pemikiran Sutan
Sjahrir menolak obscruantisme, yaitu
Sjahrir terhadap ideologi sosialisme.
pembatasan Ilmu pengetahuan dan
Baginya, Sosialisme adalah ajaran politik
pemikiran, chauvisme dan diktator seperti
yang memihak golongan miskin dan tidak
yang terjadi di Cina dan Uni Soviet.
berpunya yaitu kaum proletar. Ia
Sjahrir menegaskan bahwa paham Sosialis
menentang golongan yang mampu dan
dan Komunis memiliki tujuan dan strategi
menggunakan kekayaannya untuk
yang berbeda, Ia berpendapat bahwa
kepentingan dirinya dengan memperoleh
Sosialis berarti menghargai martabat
untung dari kemiskinan orang yang
manusia.
dipekerjakannya pada perusahaan-
perusahaannya
Karl Marx sebagai bapak penting untuk diterapkan pada
sosialisme ilmiah telah turut menginspirasi kehidupan politik.
pemikiran Sjahrir. Namun ia tidak 4. Cara pencapaian sosialisme Bagi
menerimanya secara kaku dan doktriner. Marx, setiap kemajuan dalam
Persamaan pemikiran sosialisme Sjahrir masyarakat hanya dapat dicapai
dengan Marx antara lain adalah melalui jalan revolusioner. Sementara
bagi Sjahrir, sosialisme dapat dicapai
1. Materialisme historis. Bagi Marx,
melalui jalan demokrasi, karena buruh
kesadaran tidak menentukan realitas,
tidak lagi mengalami pemiskinan dan
melainkan sebaliknya, relitas
tidak berperan sebagai kelas
materiallah yang menentukan
revolusioner. - Peran individu dalam
kesadaran. Sjahrir berpendapat senada
perjuangan kelas Bagi Marx, aktor
dengan hal ini. Bagi Sjahrir, pemikiran
perubahan dalam masyarakat adalah
dan tindakan hendaknya tidak dikuasai
kelas-kelas sosial, sejarah bukanlah
unsur psikologis, melainkan oleh
hasil tindakan dari raja-raja dan orang-
hukum akal budi dan otak sanggup
orang besar. Sedangkan Sjahrir tidak
berpikir dan bertindak menurut
dapat mengabaikan pentingnya peran
keadaan dan perubahan
individu dan menjunjung tinggi
2. - Tujuan sosialisme Bagi Marx,
martabat setiap manusia.
sosialisme bertujuan untuk menghapus
5. Cara pandang terhadap kapitalisme
monompoli alat-alat produksi.
Marx meramalkan kapitalisme akan
Demikian juga halnya dengan Sjahrir,
hancur dan kemudian lahirlah
bahwa sosialisme dibutuhkan untuk
sosialisme. Sedangkan Sjahrir melihat
melaksanakan revolusi sosial,
bahwa ramalan Marx tidak terbukti.
mengakhiri feodalisme & fasisme,
Kapitalisme tidak runtuh, tapi mampu
membebaskan masyarakat dari
mengadopsi buruh.
penindasan & penghinaan. Perbedaan
pemikiran sosialisme Sjahrir dan Marx Sjahrir mendirikan Partai Sosialis
antara lain: Indonesia (PSI) pada tahun 1948, dianggap
3. Cara pandang terhadap sosialisme sebagai partai elit karena anggotanya
Marx menolak pendasaran sosialisme berasal dari kalangan yang mengecap
pada moralitas dan etika. Sementara pendidikan tinggi di kota dibanding massa
bagi Sjahrir moralitas dan etika sangat dari daerah – daerah. Partai ini
memfokuskan kegiatannya dalam
pengkaderan politik sehingga memiliki 3. Jalan pemilihan perwakilan rakyat
pengaruh yang berbeda dari partai berbasis merdeka, sama dan rahasia
massa seperti PKI atau Masyumi dan kalah 4. Pemerintah dijalankan oleh
dalam Pemilu 1955. Karena dianggap mayoritas, namun menjunjung hak-
berbahaya pada masa demokrasi hak minoritas
terpimpin, Sutan Sjahrir ditahan pada 5. Pembuatan UU dikuasai oleh
tahun 1962 atas tuduhan keterlibatan dala perwakilan rakyat
PRRI Permesta oleh Soekarno. 6. Pengadilan tidak dipengaruhi oleh
pemerintah, sehingga keputusannya
Bagi Sutan Sjahrir dan PSI,
adil
sosialisme adalah suatu cara
memperjuangkan kemerdekaan dan Sjahrir berpendapat bahwa Negara
kedewasaan manusia, yaitu bebas dari tidak akan maju jika tidak berkeyakinan
penindasan serta penghinaan oleh manusia bahwa dasar kehidupan itu adalah
terhadap manusia lainnya. Sosialisme menyelenggarakan kekayaan dan
Sjahrir mendasarkan sosialisme pada kemampuan rakyat. Sumber kehidupan
kesanggupan rakyat dan bangsa Indonesia rakyat harus diusahakan dengan
dalam mewujudkan sosialisme tersebut, membangkitkan rakyat untuk produktif
melihat Indonesia sudah mempunyai dan kreatif. Dan hal tersebutlah yang
Negara dan pemerintahan sendiri. seharusnya menjadi tujuan pokok Negara.
Sosialisme yang diperjuangkan oleh Pemerintah harus mampu menjalankan
Sjahrir adalah musuh penindasan serta tugasnya dengan mengedepankan rakyat
penghisapan rakyat. Pemikiran sosialisme dan tidak mendahulukan kepentingan
Sjahrir ini didasarkan pada kerakyatan. pribadi maupun golongan tertentu. Sjahrir
Kerakyatan yang dimaksud disini adalah menolak pengambil alihan pengendalian
pemerintahan rakyat yang dilaksanakan Negara oleh militer. Jika dikatakan
oleh rakyat dan untuk rakyat yang pengendalian Negara dengan cara disiplin
mengandung hak-hak kemanusian seperti: militer menjadikan Negara ini kuat dan
kompak, Sjahrir justru mengatakan bahwa
1. Memiliki kehidupan sendiri tanpa
hal tersebut tidak akan berhasil. Yang
gangguan Negara
terpenting pemimpin adalah seorang yang
2. Adanya persamaan tiap
jujur dalam baktinya terhadap bangsa dan
warganegara dalam bidang hukum,
Negara, serta mampu membangun
apapun juga
masyarakat dengan mengarahkan jiwa
kerakyatan untuk hal-hal positif. Selain itu Partai Sosialis, pada tanggal 12 Februari
Sjahrir mengingatkan bangsanya untuk 1948 Sutan Sjahrir bersama teman-
menolak paham komunis. Suatu bangsa, temannya mendirikan Partai Sosialis
khususnya bangsa Indonesia hendaknya Indonesia (PSI).
menentukan nasibnya sendiri sebagai
Partai Sosialis Indonesia
bangsa yang berdaulat, jika dikuasai
merupakan partai politik yang
komunis, suatu bangsa akan tergantung
beranggotakan tokoh-tokoh intelektual
pada Uni Soviet atas nama Komunis
Indonesia yang sebelumnya tergabung
Internasional. Sehingga ajaran Negara
dalam kelompok Pendidikan Nasional
yang benar sesungguhnya adalah Negara
Indonesia; sebuah partai yang bertujuan
yang menjunjung tinggi kemajuan
untuk ikut meningkatkan kecerdasan
rakyatnya, dengan kata lain adalah Negara
kehidupan bangsa Indonesia. Tokoh-tokoh
yang mengimplementasikan sosialisme
utama yang berperan besar dalam
demokrat sebagai pengajaran.
membentuk pemikiran politik kelompok
D. Dampak dan Pengaruh Sutan Syahir dan partai ini ialah Sutan Sjahrir,
Pasca Kemerdekaan Soedjatmoko, Saleh Mangoendiningrat,
Soebadio Sastrosatomo, Hamid Algadri,
Perpecahan antara Sjahrir dan Amir
Siti Wahyoenah Saleh Mangoendiningrat,
Syarifuddin disebabkan karena Amir
Hoegeng I, Santoso, Lintong Moelia
Syarifuddin menambahkan faham
Sitorus, Soebianto Djojohadikoesoemo,
komunisme pada prinsip utama yang
Daan Jahja, Aboebakar Loebis, Wibowo,
menjadi landasan Partai Sosialis
serta Ali Boediardjo.
sedangkan Sutan Sjahrir berserta
kelompoknya menolak dengan tegas Selama berbulan-bulan setelah
pemahaman tersebut. Dalam pemikiran perpecahan dengan Amir Sjarifuddin,
Sutan Sjahrir, penambahan faham Sjahrir dan rekan-rekannya berulang kali
komunisme pada prinsip utama yang mengingatkan bahwa belum waktunya
menjadi landasan Partai Sosialis tersebut untuk sengaja mempertajam perjuangan
akan mempengaruhi arah pemerintahan kelas di Indonesia, dan bahwa kebijakan
yang totaliter. Dengan demikian sangat perjuangan kelas harus dihindari. Seperti
bertentangan dengan pemikiran politik dirumuskan di dalam Manifesto partai baru
Sutan Sjahrir yang menekankan adanya Sjahrir di bulan Februari 1948; “bahaya
kebebasan, universalitas humanis dan bentrokan dari kelompok dan barisan harus
sosialis kerakyatan. Setelah keluar dari dijauhkan”. Dalam pedomannya di bulan
Maret 1948, Sjahrir menulis bahwa karena dipahami oleh sekelompok kaum
partainya diprakarsai atau dipelopori oleh intelektual saja, sedangkan sebagian rakyat
bekas anggota Pendidikan Nasional tidak dapat mengikuti cara berpikir Sjahrir.
Indonesia, maka begitu partai melepaskan Apa pun yang tidak menyenangkan telah
diri dari Amir, partai mereka dapat dikatakan tentang Sjahrir, betapa pun dia
kembali setia kepada tradisi kadernya. Di diejek oleh lawan-lawan politiknya, satu
bulan Juni 1948, Sjahrir menegaskan hal yang patut diakui: Sjahrir telah
kembali bahwa “Kita tidak berusaha untuk berusaha merumuskan, apa itu ideologi
memperluas massa partai kita, karena hal yang dinamakan “Sosialisme Kerakyatan.
yang demikian pasti akan mempertajam
Pada bulan April 1957 Sukarno
perjuangan partai”
membentuk kabinet Karya yang dipimpin
Akhir bulan Juni 1955 Partai oleh Djuanda Kartawidjaja, seorang
Sosialis Indonesia (PSI) politisi yang tidak bergabung dalam suatu
menyelenggarakan Kongres II. Pada partai. Alasan Sukarno memilih Djuanda
Kongres tersebut, Partai Sosialis Indonesia antara lain karena terdapat permusuhan
(PSI) mempertimbangkan nilai partisipasi yang semakin dalam di antara partai-partai
dalam Pemilihan Umum. Sebagian besar yang ada. Kabinet ini mengalami berbagai
pemimpin tetap menginginkan tujuan masalah yang mengarah kepada
utama pada pembangunan kader. pergerakan nasional. Berdasarkan
Walaupun demikian, tetap diputuskan kenyataan bahwa kabinet Djuanda tidak
untuk aktif berkampanye dan ikut mampu menangani masalah-masalah yang
Pemilihan Umum. terjadi, pada bulan Januari 1958 Partai
Sosialis Indonesia menuntut pembentukan
Pemilihan umum tahun 1955
kabinet baru. Tuntutan tersebut ditolak
menghasilkan partai politik Empat Besar
oleh Sukarno, Partai Nasionalis Indonesia
yaitu PNI (Partai Nasional Indonesia),
dan Nahdlatul Ulama berusaha terus
Masyumi, PKI (Partai Komunis Indonesia)
mempertahankan kabinet Djuanda. Pada
dan NU (Nahdlatul Ulama). Sedangkan
tanggal 10 Februari 1958 tuntutan
Partai Sosialis Indonesia merosot menjadi
pembubaran kabinet juga datang dari
partai kecil. Kegagalan Partai Sosialis
pertemuan di Padang antara para perwira
Indonesia (PSI) dalam pemilu, menurut
militer dan para pemimpin Masyumi
pendapat sebagian para penganalisa,
(Natsir dan Sjafruddin) serta Sumitro
adalah karena gagasan-gagasan Sjahrir
terlalu bersifat elitis yang hanya dapat
Djojohadikusumo dari Partai Sosialis Presiden tentang pembubaran Partai
Indonesia. Sosialis Indonesia (PSI) tersebut tidak
bersifat revolusioner. Partai Sosialis
Para pemimpin Partai Sosialis
Indonesia bereaksi secara demokratis
Indonesia (PSI) yang ada di Jakarta tidak
dalam arti sangat menghargai pendapat
berhasil mencegah munculnya
orang lain. Dalam Tanya jawab, Partai
pemerintahan pemberontak yang terkenal
Sosialis Indonesia sudah memberikan
dengan sebutan PRRI (Pemerintah
jawaban namun ditanggapi dengan
Revolusioner RI) yang bermarkas di
pembubaran Partai Sosialis Indonesia dan
Bukittinggi. Pada tanggal 17 Februari 1958
jawaban ini adalah dari pemimpin negara
pemberontak Permesta (Piagam
maka Partai Sosialis Indonesia
Perjuangan Semesta) bergabung dengan
menerimanya dengan hormat. Hal ini
PRRI (Pemerintah Revolusioner RI).
terbukti dengan surat Partai Sosialis
Partai Sosialis Indonesia lebih
Indonesia No. K. 089/1960 kepada staf
mengutamakan dialog dalam mengatasi
Penguasa Perang Tertinggi tentang
berbagai masalah oleh karena itu mereka
permohonan ijin untuk mengadakan
tidak menyetujui dilakukannya
kongres karena wewenang untuk
pemberontakan tersebut
membubarkan partai ada pada Kongres
Sehubungan dengan Partai Sosialis Indonesia.
pemberontakan tersebut, pada tanggal 21
Juli 1960 Presiden Sukarno memutuskan
Partai Sosialis Indonesia untuk
mengemukakan secara tertulis dengan
disertai bukti-bukti ketidakterlibatannya
dalam pemberontakan PRRI (Pemerintah
Revolusioner RI). Keputusan ini diberikan
Presiden Sukarno kepada Sutan Sjahrir,
Soebadio Sastrosatomo dan T.A Murad.
Dari jawaban atas keputusan presiden
tersebut akan terbukti Partai Sosialis
Indonesia no.7 tahun 1959

Reaksi anggota-anggota Partai


Sosialis Indonesia (PSI) atas keputusan

Anda mungkin juga menyukai