Anda di halaman 1dari 3

Cara membangun karakteristik pelanggan:

1. Kenali Siapa dan Bagaimana Karakter Konsumen Kamu

Di zaman digital seperti sekarang membuat konsumen menjadi lebih beragam dan segmentasi
konsumenpun menjadi lebih spesifik, maka dari itu memahami karakter konsumen menjadi hal
yg penting dimana kita dapat memahami konsumen melalui demografis dan psikografis

2. Kenali Apa yang Diinginkan Konsumen

Selain karakter konsumen, hal penting untuk bisa memahami perilaku konsumen adalah
mengetahui need dan want mereka. Memahami kebutuhan dan apa yang mereka perlukan
dalam jangka waktu dekat dan jangka waktu Panjang.

3. Cari Tahu Bagaimana Persepsi Konsumen Terhadap Produkmu

Untuk membentuk karakter pelanggan kita juga harus tahu bagaimana persepsi pelanggan
terhadap product yang ditawarkan. Salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk mengetahui
persepsi pelanggan adalah dengan melakukan survei. Dengan melakukan survei kita dapat
memperoleh insight serta feedback yang berguna untuk dianalisa yang kemudian dijadikan
evaluasi untuk product.

4. Analisa Proses Pembelian Konsumen Terhadap Produkmu

Selain mencari tahu persepsi pelanggan terhadap product melakukan analisa proses pembelian
yang dilakukan konsumen juga dapat membantu untuk membentuk karakteristik pelanggan

5. Kenali Siapa dan Bagaimana Karakter Konsumen Kamu

Di zaman digital seperti sekarang membuat konsumen menjadi lebih beragam dan segmentasi
konsumenpun menjadi lebih spesifik, maka dari itu memahami karakter konsumen menjadi hal
yg penting dimana kita dapat memahami konsumen melalui demografis dan psikografis
Tentunya siklus bisnis dapat mempengaruhi karakteristik dan startegi bisnis pada perusahaan,
dimana siklus bisnis itu sendiri merupakan peristiwa terjadinya ekspansi dan pertumbuhan kontraksi
ekonomi yang terjadi pada suatu negara. Tentunya untuk kontraksi ekonomi ini bisa terjadi
pada beberapa periode tertentu saja, setiap produk juga mengalami naik turun atau yang
disebut dengan domestik bruto (PDB). Siklus bisnis dapat memengaruhi karakteristik industri dan
strategi bisnis perusahaan yang beroperasi di dalamnya dalam beberapa cara diantaranya:

Permintaan pasar: Siklus bisnis dapat memengaruhi permintaan pasar di suatu industri. Pada periode
pertumbuhan ekonomi, permintaan akan meningkat, dan perusahaan akan lebih mampu
mempertahankan harga jual yang lebih tinggi. Namun, pada saat kontraksi ekonomi, permintaan dapat
menurun dan harga jual dapat turun sebagai hasilnya.

Persaingan: Persaingan dalam industri dapat meningkat selama periode kontraksi ekonomi ketika
persaingan menjadi lebih intens untuk sumber daya yang terbatas. Namun, pada periode pertumbuhan
ekonomi, persaingan dapat menjadi kurang intens karena ketersediaan sumber daya lebih banyak.

Investasi: Siklus bisnis dapat mempengaruhi keputusan investasi perusahaan. Pada periode
pertumbuhan ekonomi, perusahaan mungkin lebih cenderung untuk berinvestasi dalam ekspansi dan
pengembangan, sementara pada periode kontraksi ekonomi, mereka mungkin lebih cenderung untuk
mempertahankan likuiditas dan memotong biaya.

Ketersediaan modal: Ketersediaan modal dan suku bunga dapat berubah selama siklus bisnis. Selama
periode kontraksi ekonomi, suku bunga dapat lebih tinggi dan ketersediaan modal dapat menurun, yang
dapat mempengaruhi strategi finansial perusahaan.

Inovasi dan pengembangan: Pada periode pertumbuhan ekonomi, perusahaan mungkin lebih mampu
untuk berinvestasi dalam inovasi dan pengembangan produk baru. Namun, pada periode kontraksi
ekonomi, fokus dapat lebih pada mempertahankan keberlangsungan bisnis yang ada.

Oleh karena itu, karakteristik industri dan strategi bisnis perusahaan yang beroperasi di
dalamnya harus disesuaikan dengan siklus bisnis yang sedang terjadi agar perusahaan dapat berhasil
menghadapi tantangan dan peluang yang ada di dalamnya.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keputusan perusahaan untuk masuk ke dalam industri
tertentu, di antaranya:

Potensi Pasar: Besarnya pasar potensial dapat menjadi faktor yang menarik bagi perusahaan untuk
memasuki industri tertentu. Semakin besar potensi pasar, semakin besar peluang bagi perusahaan
untuk mendapatkan keuntungan.

Pertumbuhan Industri: Pertumbuhan industri yang cepat dapat menjadi faktor penting dalam keputusan
perusahaan untuk masuk ke dalam industri tertentu. Pertumbuhan industri yang baik menunjukkan
adanya peluang yang besar bagi perusahaan untuk memperoleh keuntungan.

Keuntungan: Potensi keuntungan yang besar dapat menjadi alasan utama perusahaan untuk memasuki
industri tertentu. Perusahaan biasanya akan mempertimbangkan besarnya margin keuntungan,
persaingan dalam industri, dan biaya yang terkait dengan memasuki industri tersebut.

Teknologi: Perusahaan mungkin tertarik untuk memasuki industri tertentu karena teknologi yang
digunakan dalam industri tersebut. Teknologi yang baru dan canggih dapat memberikan keuntungan
kompetitif bagi perusahaan.

Regulasi: Regulasi pemerintah yang mengatur industri tertentu dapat menjadi faktor penting dalam
keputusan perusahaan untuk memasuki industri tersebut. Perusahaan harus mempertimbangkan
dampak regulasi pada operasi bisnis mereka dan kemungkinan biaya yang terkait dengan mematuhi
regulasi tersebut.

Rantai Nilai: Perusahaan mungkin mempertimbangkan masuk ke dalam industri tertentu karena ingin
memperluas atau mengoptimalkan rantai nilai mereka. Dengan memasuki industri baru, perusahaan
dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya produksi.

Keunggulan Kompetitif: Perusahaan mungkin memasuki industri tertentu karena memiliki keunggulan
kompetitif yang dapat memberikan keuntungan dalam industri tersebut. Misalnya, perusahaan yang
memiliki teknologi yang lebih maju atau merek yang lebih terkenal dapat memiliki keunggulan dalam
persaingan.

Anda mungkin juga menyukai