Anda di halaman 1dari 2

TEMPLATE ANALISIS BAHAN AJAR

Nama Mahasiswa : Ai Hasanah


Kelompok Mapel : Guru Kelas RA
Judul Modul & Link Video/artikel : Pemanfaatan Asesmen Otentik untuk Menilai
Karakter Peserta Didik melalui Pembelajaran Alquran pada Lembaga Pendidikan Islam Anak
Usia Dini di TK/RA
Hasil Analisis KB 4
No Hasil Analisis
1. Tuliskan minimal 3 (tiga) konsep beserta deskripsinya yang Anda temukan di dalam
bahan ajar;
1. Asesmen otentik (Authenthic assessment) dapat disebut juga sebagai penilaian
otentik merupakan sistem penilaian yang merujuk pada situasi atau konteks “dunia
nyata”. Untuk dapat memecahkan masalah, penilaian ini memerlukan berbagai
macam pendekatan yang nantinya dapat memberikan kemungkinan bahwa satu
masalah bisa mempunyai lebih dari satu macam pemecahan. Menurut O Malley dan
Pierce asesmen otentik ini melibatkan berbagai bentuk pengukuran kinerja yang
mencerminkan pencapaian kompetensi anak didik yang dapat dilihat dari proses
belajar anak, motivasi anak, prestasi, dan sikapnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
asesmen otentik dapat dikatakan sebagai upaya pencapaian kompetensi yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai kurikulum pendidikan
Islam yang diterapkan. Dengan kata lain, asesmen otentik mengukur dan
mengawasi atau memonitor kemampuan anak dalam bermacam-macam
kemungkinan pemecahan masalah yang dihadapinya didunia nyata.

2. Karakter anak usia dini di TK/RA adalah suatu akhlak atau moral yang menjadi
penanda baik bagi anak usia dini di TK/RA yang berwujud pada perilaku yang
teramati. Ada beberapa aspek atau faktor yang memperngaruhi perkembangan
karakter diantaranya (1) aspek spiritual yang meliputi hablumminallah dan
habluminannasnya, (2) aspek personal meliputi karakter seperti sabar, jujur,
mandiri, disiplin,dll dan (3) aspek sosial yang meliputi perasaan empati, rendah
hati, bertanggung jawab, toleransi, dsb.

3. Didalam islam, karakter dapat dibagi menjadi dua yakni karakter mulia dan tercela.
Adapun berdasarkan lingkupnya, karakter islam dibagi menjadi karakter terhadap
Allah dan karakter terhadap makhluk atau yang selain Allah. Konsep pendidikan
karakter itu sendiri didalam islam adalah memberikan anak arahan untuk
menjadikan seseorang menjadi insan insan yang shalih dan shaliha, yang
mempunyai akidah yang lurus dan kuat yang dapat mendorongnya melaksanakan
syariah yang hanya ditujuakan kepada Allah Swt., sehingga tergambar karakter
(akhlak) mulia dalam dirinya.
b.
c.
2. Lakukan kontekstualisasi atas pemaparan materi dalam bahan ajar dengan realitas
sosial;
Dengan adanya model assesmen, sebetulnya dapat membantu guru untuk menilai
perkembangan anak dengan lebih mudah, konkrit, dan tepat. Namun, pada
kenyataannya untuk mendorong perkembangan anak dalam aspek personal dan sosial
itu sedikit lebih sulit karena butuh pendekatan yang mendalam bagi anak untuk dapat
mengenali dan mengetahui karakter-karakter baik yang harus dimiliki. Seperti
contohnya karakter jujur, anak masih sulit untuk bersikap jujur apalagi dalam
mengakui kesalahannya. Namun disisi lain, guru tetap harus memberikan skor atas hal
tersebut. Maka dari itu diharapkan bagi orang tua juga berperan dalam memberikan
pengertian kepada anak manakala anak menerima skor yang tidak optimal.

3. Merefleksikan hasil kontekstualisasi materi bahan ajar dalam pembelajaran bermakna.


Seperti yang telah saya baca dijurnal, benar bahwa pada kenyataanya masih banyaknya
ditemukan guru apalagi yang berada di pedesaan yang masih cenderung menilai
perkembangan anak dengan pengamatannya secara personal, sehingga hasil yang
didapat tidak optimal karena penilaian yang dilakukan hanya berdasarkan rekaman
kegiatan anak sehari-hari dan tidak berdasarkan indikator-indikator baku dan
ketentuan-ketentuan dasar yang menunjang bagi keakuratan penilaian perkembangan
anak. Maka dari itu penilaian nya masih terkesan tidak pasti. Namun hal ini dapat
dianalisis berdasarkan beberapa faktor, selain faktor geografis juga hal ini disebabkan
oleh faktor latar belakang dan usia tenaga pengajar. Tidak dapat dipungkiri bahwa,
masih banyaknya guru honorer yang menjadi tenaga pendidik di TK maupun RA,
sehingga pendalaman mengenai ajar mengajar pada suatu lembaga pendidikan
belumlah didapatkan secara mendalam. Maka dari itu, dengan adanya program PPG ini
membantu para guru untuk mendapatkan ilmu-ilmu yang sangat menunjang bagi
keberlangsungan pendidikan baik itu di RA dan TK dengan mengikuti standar-standar
yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai