Anda di halaman 1dari 20

ELSE WILI FEBRIANI / 17401163147 / PS_VI D/ UTS ALMA

A. CARI BERITA TENTANG PERBANKAN SYARIAH DARI MATERI


YANG SUDAH DI BAHAS DI SEMBILAN NEGARA YANG MENGANUT
SISTEM EKONOMI ISLAM DAN BERIKAN ULASAN!
1. Berita Tentang Perbankan Syariah Di Negara Malaysia
Perbankan syariah belum didukung dana pemerintah
Demi mendukung industri perbankan syariah berkembang
pesat selayaknya ada kebijakan yang memihak bagi
pengembangan tersebut. Industri perbankan syariah hingga kini
masih sulit untuk mencapai target pangsa pasar lima persen.
Sudah beberapa tahun terakhir ini pangsa pasar perbankan syariah
mentok di kisaran empat persen. Padahal, pangsa pasar perbankan
syariah di negara jiran Malaysia telah mencapai 20 persen.
Pengamat ekonomi syariah Muhammad Syafi’i Antonio,
mengatakan perbankan syariah Malaysia tumbuh pesat karena
pemerintah memberikan tax holiday kepada industri tersebut.
“Hingga bank syariah mencapai critical mass 15-20 persen pangsa
pasarnya, pasar baru dilepaskan sehingga bisa berdiri sendiri,”
ujarnya, beberapa waktu lalu. Perbankan syariah Malaysia juga
menerima penempatan dana dari perusahaan BUMN, sehingga
asetnya bisa berkembang pesat. Sementara, perbankan syariah
Indonesia masih kesulitan dalam memperoleh pengelolaan dana
pemerintah pusat/daerah dan dana BUMN/BUMD.
Dalam Roadmap Perbankan Syariah 2015-2019 Otoritas Jasa
Keuangan mendorong keterlibatan bank syariah dalam pengelolaan
dana pemerintah pusat/daerah dan dana BUMN/BUMD. Bank
syariah pun diharapkan lebih proaktif mengidentifikasi dan
mengkomunikasikan kemungkinan pemanfaatan dana dimaksud
dengan memanfaatkan ragam karakteristik produk keuangan
syariah, sehingga dapat dipercaya mengelola dana pemerintah dan
ELSE WILI FEBRIANI / 17401163147 / PS_VI D/ UTS ALMA

badan usaha terkait.

ULASAN/ KOMENTAR /SOLUSI


Ulasan dari berita diatas bahwa perlunya dukungan dari pihak
pemrintah terhadap pihak perbankan. Keputusan dari bank sentral
di Negara Mlayasia berdampak terhadap sejumlah perbankan di
Negara Malaysia. Masih minimnya penempatan dana perbankan
syariah di Malaysia yang hingga saat ini masih belum didukung
dana dari pihak pemerintah, namun perbankan syari’ah Malaysia
mendapat penempatan dana dari pihak BUMN. Namun perbankan
syari’ah di Malaysia memiliki pangsa pasar nya jauh lebih
berkembang pesat jika dibandingkan dengan perbankan syari’ah di
Indonesia. Hal ini terlihat dari perkembangan pangsa pasar yang
mencapai 20%. Sedangkan perbankan syariah Indonesia masih
mengalami kesulitan dalam memperoleh pengelolaan dana
pemerintah pusat/daerah dan dana BUMN/BUMD. Maka dari itu
dapat disimpulkan bahwa perkembangan perbankan di Malaysia
cukup cepat.
Komentar menganai berita diatas pihak perbankan perlu
memperhatikan konsep dasar dari manajemen liabilitas: pihak
perbankan dapat memperkecil biaya dana dan tetap
memperhatikan factor persaingan, pihak perbankan dapat
memenuhi komitmen dalam pemberian kredit kepada nsabahnya.
Bank berusaha menghindar dari peraturan yang berlaku yang mana
akan menimbulkan beban kepada pihak perbankan. Pihak
perbankan tentunya mengharapkan keuntungan yang maksimal
yakni dengan adanya memperkecil biaya dana dan semakin banyak
dana yang dapat disalurkan ke pembiayaan.
2. Berita Tentang Perbankan Syariah Di Negara Pakistan
ELSE WILI FEBRIANI / 17401163147 / PS_VI D/ UTS ALMA

Pakistan Akan Terbitkan Sukuk 49 Miliar Rupees


Bank sentral Pakistan akan menerbitkan sukuk senilai 49,5
miliar rupees (503,8 juta dolar AS). Langkah ini menjadi yang
pertama kalinya setelah terakhir kali pemerintah Pakistan
menerbitkan instrumen tersebut 1,5 tahun lalu. Dengan penerbitan ini
diharapkan dapat menjadi instrumen pengelolaan likuiditas bagi
industri bank syariah Pakistan. Dikutip dari laman Reuters, Senin
(23/6), minat akan sukuk berdenominasi mata uang lokal semakin
berkembang saat bank syariah Pakistan membukukan pertumbuhan
aset dua kali lipat. Sejak 2008, bank sentral Pakistan telah menjual
15 sukuk bermata uang lokal. Terakhir kali penerbitannya pada Maret
2013 dengan penghimpunan dana sebesar 43 miliar rupees.
Sementara, di tahun 2012 Pakistan menerbitkan empat sukuk yang
menghasilkan 163,5 miliar rupees.
Instrumen sukuk menjadi hal yang ditunggu-tunggu oleh lima
bank syariah dan 15 lembaga keuangan lainnya yang menawarkan
layanan syariah. Sukuk membantu mereka dalam mengelola
kebutuhan likuiditas jangka pendek dan mendukung aktivitas
keuangan.
Saat pelelangan empat sukuk oleh pemerintah beberapa waktu
lalu, aplikasi pembelian sukuk tercatat lebih dari dua kali lipat dari
jumlah yang dijual. Di sisi lain, investasi bersih di industri perbankan
syariah Pakistan turun 17,7 persen atau 76 miliar rupees dalam 12
bulan terakhit. Hal ini disebabkan kurangnya penerbitan sukuk baru.
Pemerintah Pakistan sendiri belum mengindikasikan suatu petunjuk
apakah akan menerbitkan sukuk berdenominasi mata uang lokal lagi
di tahun ini, walau sebelumnya Kementerian Keuangan Pakistan
mengeluarkan pernyataan bahwa mereka sedang
mempertimbangkan untuk menerbitkan sukuk berdenominasi dollar.
ELSE WILI FEBRIANI / 17401163147 / PS_VI D/ UTS ALMA

Sebelumnya, Gubernur Bank Sentral Pakistan, Ashraf Wathra,


mengatakan industri bank syariah akan mampu memiliki pangsa
pasar 20 persen pada 2020. “Industri bank syariah telah mampu
tumbuh sedikitnya 30 persen per tahun dalam lima tahun terakhir
dan pangsa pasarnya telah melampaui 10 persen dengan jaringan
1300 kantor cabang di 87 daerah,” ujar Wathra.
Dalam dua tahun terakhir penerbitan sukuk secara global selalu
melampaui 100 miliar dolar AS, dimana total penerbitan sampai akhir
2013 sebesar 628,08 miliar dolar AS. Malaysia masih mendominasi
penerbitan secara global, sementara Indonesia berada di urutan
keempat setelah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
ULASAN/ KOMENTAR /SOLUSI
Ulasan dari berita diatas dengan adanya penerbitan sukuk di
Negara Pakistan membantu bagi pihak perbankan syari’ah dalam
melakukan pengelolaan kebutuhan likuiditas jangka pendek dan
mendukung aktivitas keuangan. Namun karena kurangnya . dalam
melakukan penerbitan sukuk baru. Pada tahun 2013 penerbitan
sukuk pada urutan tertinggi masih didominasi oleh Malaysia. Untuk
itu Pakistan perlu meningkatkan dalam melakukan penerbitan sukuk
untuk mengurangi resiko likuiditas, apabila pihak perbankan
mengalami resiko likuiditas maka investor akan cenderung pindah,
dan lebih berobsesi untuk menginvestasikan pada bank yang lain.
Selain itu pihak perbankan perlu memperhatikan beberapa factor
penting dalam menetapkan kebijkan likuiditas yakni: melakukan
perkiraan tentang permintaan kredit dimasa depan, kebutuhan akan
penarikan dana oleh para deposan, serta memperhatikan peraturan
pemerintah

3. Berita Tentang Perbankan Syariah Di Negara Indonesia


ELSE WILI FEBRIANI / 17401163147 / PS_VI D/ UTS ALMA

Indonesia Paling Aktif Terbitkan Sukuk Denominasi Dolar


Outstanding sukuk berdenominasi dolar pada Juni 2015
tercatat mencapai 16 miliar. Indonesia tercatat menjadi yang paling
aktif dalam penerbitan sukuk berdenominasi dolar dengan total
outstanding mencapai 7,5 miliar. Pemerintah Indonesia secara reguler
menerbitkan sukuk global sebagai bagian pemenuhan pembiayaan
APBN, strategi diversifikasi instrumen, mendukung pasar keuangan
syariah global dan menciptakan pricing benchmark bagi penerbitan
sukuk global. Pada akhir Juni, outstanding sukuk global pemerintah
Indonesia tercatat 7 miliar dolar. Sukuk berdenominasi dolar lainnya
yang berasal dari Indonesia adalah sukuk Garuda Indonesia yang
sebesar 500 juta dolar AS.
Berdasar data Asia Bond Monitor September 2015 yang dirilis
oleh Asian Development Bank, di Malaysia sukuk berdenominasi dolar
sebanyak 6,5 miliar dolar AS. Pemerintah Malaysia menerbitkan sukuk
sebesar 3,5 miliar dolar, sedangkan sukuk korporasi ada 3 miliar dolar.
Pasar sukuk berdenominasi dolar juga diramaikan oleh pemerintah
Hong Kong yang menerbitkan sukuk perdananya pada September
2014 sebesar 1 miliar dengan imbal hasil 2,005 persen. Setelahnya,
pemerintah Hong Kong juga kembali menerbitkan sukuk 1 miliar dolar
pada Juni 2015 dengan imbal hasil 1,894 persen.
Sementara, penerbitan sukuk berdenominasi rupiah tercatat
pangsanya mencapai 7 persen. Seluruhnya diterbitkan oleh
pemerintah Indonesia melalui lelang surat perbendaharaan negara
syariah, surat berharga syariah negara, dan penawaran sukuk ritel.
Sedangkan, sukuk berdenominasi dolar Singapura dan Brunei
pangsanya hanya 1,3 persen.
Malaysia menjadi pasar sukuk terbesar di Asia dan secara
global, dengan pangsa 86,5 persen. Diikuti oleh Indonesia dengan
ELSE WILI FEBRIANI / 17401163147 / PS_VI D/ UTS ALMA

11,1 persen, sedangkan pasar sukuk lainnya seperti Brunei


Darussalam, Hong Kong, Cina, dan Singapura total punya pangsa 2,3
persen.
Pada akhir Juni, outstanding sukuk didominasi oleh sukuk
berdenominasi ringgit dengan total nilai 154,9 miliar dolar. Ini didorong
oleh penerbitan sukuk berdenominasi ringgit oleh beberapa
perusahaan, seperti perusahaan perkebunan Indonesia Bumitama
Agri menerbitkan sukuk ringgit dua kali pada 2014, sejumlah sukuk
korporasi di Singapura, hingga perusahaan Noble Group di Hong
Kong.
ULASAN/ KOMENTAR /SOLUSI
Berita diatas membahas mengenai . Indonesia tercatat aktif
dalam penerbitan sukuk berdenominasi dolar dengan total outstanding
mencapai 7,5 miliar. Dalam hal ini pemerintah Indonesia menerbitkan
sukuk global dengan ranah untuk pemenuhan pembiayaan APBN,
sebagai pendukung pasar keuangan syariah global dan menciptakan
pricing benchmark terhadap penerbitan sukuk global.
Di Indonesia sendiri adalah sukuk Garuda Indonesia yang
sebesar 500 juta dolar AS. Malaysia masih menjadi pangsa pasar
sukuk terbesar di Asia dan secara global, dengan pangsa
86,5%,sedangkan di Indonesia mencapai 11,1%, sedangkan pasar
sukuk lainnya seperti Hong Kong, Cina, Brunei Darussalam, dan
Singapura total punya pangsa 2,3 persen. Akibat pangsa pasar sukuk
di Indonesia yang masih rendah itu pihak pemerintah Indonesia perlu
ikut andil dalam mendukung pangsa pasar keuangan syariah agar
mampu bersaing dengan Negara lain. Penerbitan Sukuk Negara yang
dikeluarkan oleh pemerintah /Negera membantu pemerintah dalam
pembiayaan pembangunan proyek tertentu, maka seorang Menteri
keuangan juga harus ikut andil dan bertanggungjawab dibidang
ELSE WILI FEBRIANI / 17401163147 / PS_VI D/ UTS ALMA

perencanaan pembangunan nasional.

4. Berita Tentang Perbankan Syariah Di Negara Bahrain


Bank Sentral Bahrain Himpun Sukuk 750 Juta Dolar AS
MANAMA - Bank sentral Bahrain berhasil menghimpun dana
antara 500 juta hingga 750 juta dolar AS untuk penerbitan sukuk. Hal
tersebut menjadi pertanda semakin meningkatnya jumlah permintaan
sukuk di negara-negara Teluk.
Sebelumnya, bank sentral itu menawarkan sukuk senilai 500
juta dolar AS. Namun ternyata penerbitan tersebut mengalami
kelebihan permintaan (oversubscribe ) sebesar delapan kali. Kondisi
itu yang membuat jumlah sukuk ditambah. "Salah satu alasan utama
penerbitan sukuk ini adalah sebagai acuan untuk sekuritas syariah
berjangka panjang," kata Direktur Eksekutif Bank Sentral Bahrain,
Sheik Salman bin Isa Al Khalifa, akhir pekan lalu.
Sukuk Bahrain memiliki tenor lima tahun, dengan nilai kupon
sebesar 6,24 persen. Sukuk tersebut mendapat peringkat A dari Fitch
dan Standard & Poor's. Penerbitan sukuk di Bahrain itu merupakan
hal paling baru yang dilakukan salah satu negara Teluk. Hal itu
menandakan bahwa negara-negara kaya minyak itu telah
memutuskan untuk mengembangkan pasar utang, menggantikan
pinjaman bank dalam mendanai proyek-proyek besar.
Proyek-proyek itu memerlukan biaya besar dan berjangka
panjang, antara lain untuk pembentukan kota baru, penyulingan
minyak dan perluasan bandara. Untuk membiayai proyek-proyek
tersebut diperlukan pembiayaan jangka panjang, yang saat dunia
dilanda krisis global merupakan hal yang sulit diperoleh.
Dalam catatan penelitian Bank Standard Chartered penerbitan
sukuk di Bahrain menjadi salah satu pertanda kembalinya
ELSE WILI FEBRIANI / 17401163147 / PS_VI D/ UTS ALMA

kepercayaan diri para investor di kawasan ini. "Padahal beberapa


pekan sebelumnya tak terbayangkan bahwa begitu banyak sukuk
yang diserap pasar," kata Salman.
Setelah Bahrain, perekonomian terbesar di wilayah Arab, Arab
Saudi, juga meluncurkan sukuk korporasi. Pasar sukuk yang dimulai
Sabtu (13/6) lalu itu menjadi refleksi bahwa perusahaan- perusahaan
Arab Saudi juga mengalami kesulitan kredit. Selain itu pemerintah
negara-negara Teluk juga mengembangkan sukuk negara. Qatar dan
Abu Dhabi misalnya, telah menerbitkan sukuk senilai 3 miliar dolar
dan 4 miliar dolar AS.
ULASAN/ KOMENTAR /SOLUSI
Tanggapan dari berita diatas perbankan syari’ah di Bahrain
mampu melakukan pengelolaan asset dan manajemen yang cukup
signifikan. Namun untuk menjaga tingkat tingkat kepercayaan
investor pihak perbankan di Bahrain perlu embebankan tariff bunga
kepada para debitur, karena seorang investr tentu mengharapkan
rate of return yang tinggi untuk mengimbangi tingkat resiko yang
mungkin dialami oleh investor. Hal ini terlihat dari peningkatan
investor yang menanamkan dananya pada perbankan syariah di
Bahrain. Hal ini terlihat dari bank sentral di Bahrain mampu
menghimpun dana mencapai 500 juta hingga 750 juta dolar AS
untuk penerbitan sukuk. Investor terhadap perbankan syariah di
Turki mengalami peningkatan yang cukup drastic, hal ini terlihat dari
penerbitan sukuk di Negara Bahrain mengalami peningkatan
selama lima tahun, dengan nilai 6,24 persen serta mendapat
peringkat A dari Fitch dan Standard & Poor's. Penerbitan sukuk di
Bahrain itu merupakan hal paling baru yang dilakukan salah satu
negara Teluk. Dalam penelitian Bank Standard Chartered adanya
penerbitan sukuk di Bahrain menjadi salah satu pertanda
ELSE WILI FEBRIANI / 17401163147 / PS_VI D/ UTS ALMA

kembalinya kepercayaan diri para investor di kawasan ini. Hal


tersebut terlihat dari banyaknya perbankan syariah yang
melakukan pembiayaan suatu proyek jangka panjang untuk
pembentukan kota baru, ataupun penyulingan minyak serta
perluasan bandara.

5. Berita Tentang Perbankan Syariah Di Negara Qatar


Bank Qatar Tawarkan Sertifikat Deposito Syariah
Bank Islam Qatar SAQ berencana menawarkan sertifikat
deposito syariah secepatnya pada kuartal pertama 2011. Pemberian
pinjaman tersebut dimaksudkan agar tercipta pasar sekunder untuk
instrumen ini.
"Kami berusaha menciptakan ini sebagai sebuah produk ritel,
produk antar bank dan sebagai produk perusahaan, untuk segmen
pelanggan kami,” ujar General Manager Strategi dan Pemasaran
Bank Islam Qatar, Chaudry Muhammad Wasi, seperti yang dikutip
bloomberg.com. “ Tujuan kami adalah menciptakan pasar sekunder
di mana instrumen ini bisa dibeli dan dijual dengan mudah,” .
Menurut Chaudry, transaksi yang memerlukan persetujuan dari
bank sentral dan dewan syariah bank tersebut akan mampu
dialihkan dan diperdagangkan, dengan tenor antara satu sampai lima
tahun. Ia menuturkan transaksi ini akan didukung dengan asset.
Selain Qatar, sebelumnya Bank Sentral Uni Emirat Arab juga
telah mengeluarkan sertifikat deposito syariah pada 10 November
lalu. Ini dikeluarkan dengan tenor antara satu minggu hingga satu
tahun. Bahrain juga melakukan hal yang sama dengan masa jatuh
tempo kurang dari enam bulan.
Permintaan untuk melakukan sejumlah layanan sesuai syariah
Islam terus meningkat hingga 15 persen per tahun. Jumlah dana
ELSE WILI FEBRIANI / 17401163147 / PS_VI D/ UTS ALMA

yang dikelola kemungkinan mampu mencapai 2,8 trilliun dolar AS


pada 2015 nanti.

ULASAN/ KOMENTAR /SOLUSI


Berita diatas mengenai perencanaan dari Bank Islam Qatar
SAQ yang berencana menawarkan sertifikat deposito syariah
secepatnya pada kuartal pertama 2011. Dengan adanya pemberian
pinjaman dimaksudkan agar tercipta pasar sekunder untuk instrumen
pasar uang bank Islam Qatar SAQ. Menurut General Manager
Strategi dan Pemasaran Bank Islam Qatar, Chaudry Muhammad
Wasi,tujuan dari menciptakan sertifikat deposito syari’ah sebagai
sebuah produk ritel, produk antar bank dan sebagai produk
perusahaan, untuk meningkatkan segmen pelanggan. Diperkirakan
dalam memenuhi permintaan untuk melakukan sejumlah layanan
sesuai syariah Islam terus meningkat hingga 15 %per tahun. Untuk
meningkatkan pangsa pasar nya, perbankan syariah Qatar melalui
penerbitan sertifikat deposito syariah.
Tanggapan dari pemaparan berita diatas tentunya melalui penerbitan
sertifikat deposito syariah sangat membantu pihak perbankan dalan
melakukan penyaluran pembiayaan, dan dalam kurun waktu tersebut
pihak perbankan dapat menggunakan dana nya sebaik mungkin
dengan pengembalian bagi hasil yang maksimal terhadap investor.
Maka pihak perbankan harus mampu mengelola dananya yang
diperoleh dari masysrakat ataupun investor pada investasi yang
dengan resiko minim , yang mempunyai tingkat likuiditas relative
tinggi, akan tetapi diharapkan memberikan keuntungan yang optimal.
Namun pihak perbankan juga harus memperhatikan terhadap
ketentuan-ketentuan yang berlaku , karena pihak perbankan tidak
dapat menginvestasikan seluruh dana yang diperolehnya dari
ELSE WILI FEBRIANI / 17401163147 / PS_VI D/ UTS ALMA

masyarakat/investor, tetapi harus memperhatikan ketentuan yang


berlaku seperti likuiditasnya dan giro wajib minimum (GWM) baik
dalam bentuk rupiah ataupun valuta asing.

6. Berita Tentang Perbankan Syariah Di Negara Kuwait


Al Baraka Bahrain Incar Sukuk Kuwait
BEIRUT -- Sukuk yang akan diterbitkan Pemerintah Kuwait
pada akhir tahun ini menjadi incaran bank Islam asal Bahrain, Al
Baraka. Penerbitan sukuk oleh Pemerintah Kuwait ditujukan untuk
menutup defisit anggaran pemerintah.
CEO Al Baraka Mohamed Isa Al Mutaweh membenarkan
ketertarikan Al Baraka membeli sukuk Pemerintah Kuwait itu. ''Kami
selalu tertarik memiliki sukuk pemerintah sebagai bagian
pengelolaan kecukupan modal kami,'' ungkap Al Mutaweh, seperti
dilansir Zawya, Ahad (29/11).
Bank milik Al Baraka Group ini menargetkan pertumbuhan aset
akan sama dengan pertumbuhan aset rata-rata tahunan keuangan
Islam global di level 15-20 persen. Pembiayaan properti, kata Al
Mutaweh, akan menjadi fokus bisnis Al Baraka Islamic Bank Bahrain
dan portofolionya saat ini sudah mencapai 40 persen.
Di sisi lain, pembiayaan usaha kecil dan menengah (UKM) juga
tetap berjalan. Al Baraka sudah menyiapkan 26,5 juta dolar AS untuk
program pembiayaan bertenor kurang dari setahun bagi UKM yang
berada di bawah program pemerintah, Takeem.
Pada September lalu, Kementerian Keuangan Kuwait
menyampaikan rencana penerbitan obligasi dan sukuk sebelum akhir
2015. Defisit anggaran Kuwait diprediksi mencapai 26,3 miliar dolar
AS.
Sedangkan, masih di Bahrain, tepatnya di Manama, organisasi
ELSE WILI FEBRIANI / 17401163147 / PS_VI D/ UTS ALMA

keuangan Islam di bidang pasar modal dan pasar uang, IIFM,


meluncurkan format standar kontrak syariah transaksi swap valuta
asing (valas). Panduan ini untuk mengikuti kebutuhan industri dalam
penggunaan instrumen lindung nilai (hedging).
Seiring pertumbuhan industri, lembaga keuangan Islam kini
makin sering bertransaksi dalam berbagai mata uang. Karena itu,
butuh pengelolaan risiko atas paparan valas semacam itu. Menurut
Kepala Eksekutif IIFM Ijlal Ahmed Alvi, aplikasi utamanya adalah
transaksi interbank. Namun, hal ini bisa diperluas untuk transaksi
sukuk serta pembiayaan korporasi dan perdagangan, demikian
dilansir Reuters belum lama ini.
Praktik swap sesuai prinsip syariah sebenarnya sudah lama
digunakan. Namun, para ulama berhati-hati soal ini untuk mencegah
penyalahgunaan, misalnya spekulasi.
Ada beberapa pendekatan yang digunakan sebagai instrumen
hedging syariah. IIFM mengharmoniskannya dalam standar kontrak
yang mereka luncurkan.
Kontrak ini melibatkan dua kontrak murabahah yang berkaitan
dengan janji unilateral (wa'ad). Tiap komitmen dibuat terpisah untuk
masing-masing mitra. Ini memungkinkan salah satu pihak
memperoleh dana untuk satu rentang waktu sehingga dapat
mengantisipasi risiko nilai tukar.
Strategi ini adalah standar ke tujuh yang diluncurkan IIFM
mengenai kontrak syariah. Standar IIFM ini dikembangkan bersama
International Swaps and Derivatives Association (ISDA) untuk
memastikan transaksi digunakan untuk tujuan legal dan bukan
spekulasi.
IIFM dikabarkan tengah menggarap standar untuk transaksi
forward dan berbagai struktur sukuk. Organisasi yang mulai
ELSE WILI FEBRIANI / 17401163147 / PS_VI D/ UTS ALMA

beroperasi pada 2002 ini didirikan Bank Pembangunan Islam (IDB)


bersama bank sentral dan otoritas keuangan dari Bahrain, Brunei,
Indonesia, Malaysia, dan Sudan
ULASAN/ KOMENTAR /SOLUSI
Berita diatas membahas mengenai penerbitan sukuk oleh
Pemerintah Kuwait yang mana ditujukan untuk menutup defisit
anggaran pemerintah. Pemerintah Kuwait menerbitkan sukuk yang
mana pada akhir tahun ini menjadi incaran bank Islam asal Bahrain,
Al Baraka. Bank milik Al Baraka Group mengalami pertumbuhan
asset global di level 15-20 % yang sama dengan pertumbuhan aset
rata-rata tahunan keuangan Islam.
Tanggapan dari pemaparan berita diatas bahwa perlu dalam
transaksi jual beli sukuk dengan prinsip swap perlu prinsip kehati-
hatian untuk menghindari adanya spekulasi/ untung-untungan. Maka
pihak pemerintah perlu mengontrol lembaga penukaran valas agar
uang yang beredar dapar terkontrol seperti melakukan operasi pasar
terbuka, melakukan penerbitan SWBI valas, dan diskonto. Selain itu
pihak pertukaran/ lembaga penukaran uang asing harus mampu
memperhatikan terhadap transaksi impor dan ekspor. Karena tingga
ekspor dan impor disuatu Negara akan mempengaruhi suatu Negara
dalam pertukaran valas. Seperti standar dari IIFM idi Kuwait
dikembangkan bersama International Swaps and Derivatives
Association (ISDA) untuk memastikan transaksi digunakan untuk
tujuan legal dan bukan spekulasi.
7. Berita Tentang Perbankan Syariah Di Negara Uni Emirat Arab
Bank di Emirat Hati-hati Biayai Ritel
DUBAI -- Sejumlah bank di Uni Emirat Arab (UEA) dalam dua
bulan terakhir mulai bersikap hati-hati dalam melakukan pembiayaan
ritel. Hal tersebut dilakukan karena ketatnya likuiditas bank dan
ELSE WILI FEBRIANI / 17401163147 / PS_VI D/ UTS ALMA

meningkatnya prospek PHK.


Meningkatnya risiko nasabah ritel itu memaksa mereka
membuat alur yang jelas untuk segala jenis pinjaman ritel. ''Beberapa
nasabah kami memiliki sejarah kredit yang bagus. Namun kami
harus memperketat kriteria pembiayaan untuk mencegah adanya
kesulitan bagi nasabah nantinya,'' kata seorang staf Bank Emirates
NBD, baru-baru ini, seperti dikutip zawya.com.
Bank Emirates merevisi syarat minimum gaji untuk pemberian
pinjaman bagi ekspatriat, dari sebelumnya 2.500 dirham hingga
5.000 dirham di awal November menjadi 10 ribu dirham.
Di awal bulan ini, Bank Sentral Uni Emirat Arab mengatakan
pertumbuhan kredit akan menurun tajam. Di semester pertama tahun
ini, kredit tercatat 50 persen, namun di 2009 pertumbuhan akan
kurang dari 10 persen.
Sejumlah bank pun telah menunda atau menghentikan
pembiayaan ke perusahaan konstruksi dan real estate karena
adanya PHK di sektor tersebut.
Selain pembiayaan kepada nasabah, bank juga mengurangi
pembiayaan ke produk ritel lainnya. Pembatasan pembiayaan
dilakukan pada kredit perumahan dan mobil. Saat sejumlah bank
meminta uang muka sebesar 20 sampai 50 persen untuk kedua
pembiayaan tersebut, banyak bank yang menaikkan syarat minimum
gaji.
Emirates NDB telah menetapkan minimum gaji 7.000 dirham
untuk pembiayaan mobil. Sementara bulan lalu Lloyds TSB
memberhentikan pembiayaan bagi pembelian apartemen.
HSBC juga meningkatkan dua kali lipat syarat minimum gaji
bagi pembiayaan pribadi, dari 10 ribu dirham menjadi 20 ribu dirham.
Para bankir mengatakan likuiditas tidak menjadi perhatian besar bagi
ELSE WILI FEBRIANI / 17401163147 / PS_VI D/ UTS ALMA

bank karena pemerintah telah menyuntik dana sebesar 70 miliar


dirham.
Para analis pun memperkirakan kondisi likuiditas akan
meningkat di 2009. Regional Head of Research for the Middle East,
Pakistan dan North Africa di Standard Chartered Bank, UEA, Marios
Maratheftis, mengatakan adanya sokongan dana dari pemerintah
membuat pihaknya memperkirakan likuiditas di Uni Emirat Arab akan
mulai normal pada kuartal pertama 2009. Meski demikian,
diperkirakan pertumbuhan UEA di 2009 akan melambat menjadi 2,7
persen dibanding 2008 yang sebesar 4,8 persen.
ULASAN/ KOMENTAR /SOLUSI
Tanggapan mengenai berita diatas perbankan syariah UEA
perlu menjaga likuiditasnya dan lebih berhati-hati terutama dalam
penyaluran kredit. Selain itu juga harus memperhatikan terhadap
peraturan pemberian pembiayaan dan memperhatikan factor-faktor
yang harus diperhatikan dalam penetapan kualitas kredit seperti
prospek usaha, kinerja debitur, dan kemampuan membayar debitur,
serta dapat melakukan BI checking apakah nasabah tersebut
mengalami kredit bermasalah ataupun melakukan gali lubang tutup
lubang. Apabila sering terjadi kredit macet, hal ini berdampak pada
operasional perbankan syariah di UEA. Hal ini terlihat dari perbankan
di Uni Emirat Arab (UEA) akibat ketatnya likuiditas bank dan
meningkatnya PHK, menjadikan perbankan di UEA lebih berhati-hati
dalam melakukan pembiayaan ritel. Menurut seorang staf Bank
Emirates NBD, harus memperketat kriteria pembiayaan untuk
mencegah adanya kesulitan bagi nasabah ataupun nasabah yang
sering melakukan kredit bermasalah. Untuk itu pihak perbankan
melakukan penilaian ataupun analisa sebelum diberikannya kredit,
analisa penilaian dapat menerapkan prinsip 5 C(Caracter (watak) ,
ELSE WILI FEBRIANI / 17401163147 / PS_VI D/ UTS ALMA

Capital (permodalan), Condition (prospek usaha), Collateral (agunan)


,Capasity(kemampuan membayar)). Terlihat dari pertumbuhan kredit
Bank Sentral Uni Emirat Arab mengalami penurunan pertumbuhan
kredit yang cukup tajam yang awal mulanya 50%-menjadi 10% pada
tahun 2009. Dan pemerintah Emirates NDB telah melakukan
menetapkan minimum gaji 7.000 dirham untuk kredit mobil.
Sementara bulan lalu Lloyds TSB juga melakukan pemberhentian
pembiayaan bagi pembelian apartemen. Dan dari pihak HSBC juga
menetapkan dua kali lipat syarat minimum gaji bagi pembiayaan
pribadi, yang awal mulanya 10 ribu menjadi 20 ribu dirham. Para
bankir di UEA likuiditas tidak menjadi perhatian besar bagi bank
karena pemerintah telah menyuntik dana sebesar 70 miliar dirham.
8. Berita Tentang Perbankan Syariah Di Negara Turki
Turki Berupaya Majukan Keuangan Islam
ISTANBUL — Pemerintah Turki melakukan berbagai upaya
untuk memajukan kuangan syariah meski pangsa pasar sektor ini
masih kecil. Wakil Kepala Eksekutif Pasar Modal Turki Aysegul Eksit
mengatakan, Pemerintah Turki bekerja keras menciptakan ekosistem
kondusif bagi keuangan syariah. Dari segi aset, pangsa pasar
perbankan syariah di Turki sudah mencapai 5,3 persen atau naik dua
kali lipat dalam satu dekade terakhir.
Volume sektor keuangan Islam di Turki sudah mencapai 51,2
miliar dolar AS pada 2014. Posisi tersebut berada di peringkat
delapan secara global. Meskipun, penerbitan sukuk Turki baru 3,6
persen berdasarkan data Bank Dunia. Sukuk adalah instrumen mirip
obligasi namun berbasis syariah. Namun, imbal hasil tidak diperoleh
dari bunga, tetapi dari pertumbuhan aset.
"Kerangka legal Turki terkait penerbitan sukuk masih dalam
proses. Meskipun, peraturan yang diterbitkan pada 2012 dan 2013
ELSE WILI FEBRIANI / 17401163147 / PS_VI D/ UTS ALMA

susah mengakomodasi," kata Eksit seperti dikutip kantor berita


Anadolu di Ankara, belum lama ini.
Eksit menyebutkan, masih ada isu seputar perpajakan yang
membatasi pengembangan sukuk di Turki. Akan tetapi, pembicaraan
dengan Kementerian Keuangan untuk mengatasi persoalan ini terus
dilakukan.
Saat ini, hampir semua sukuk yang diterbitkan di sana dibuat
bersama bank partisipasi (bank Islam) dengan Kementerian
Keuangan. Pada 2014, Kementerian Keuangan Turki sudah
menciptakan basis instrumen keuangan Islam yang lebih luas,
termasuk aneka akad, seperti murabahah, musyarakah, dan
wakalah. "Sukuk korporasi belum ada, walau tak ada hambatan legal
bagi mereka untuk menerbitkannya," kata Eksit.
Turki memiliki empat bank Islam swasta, yakni Albaraka Turk,
Bank Asya, Kuveyt Turk, dan Turkiye Finans. Keempat bank Islam
swasta ini memberdayakan sekitar 16 ribu orang tenaga kerja dan
tumbuh rata-rata 32 persen per tahun atau lebih cepat dari
perbankan konvensional.
Badan Regulasi dan Pengawasan Perbankan Turki (BDDK)
mengizinkan bank BUMN Turki Ziraat Bank mendirikan cabang bank
syariah yang sudah mulai beroperasi pada Mei 2015 lalu. Bank
BUMN lainnya yang siap menelurkan bank syariah adalah VakifBank.
ULASAN/ KOMENTAR /SOLUSI
Pemaparan berita diatas mengenai pemerintah Turki berupaya
dalam meningkatkan keuangan syariah. Dengan adanya
peningkatan pangsa pasar mendorong investor untuk lebih
menanamkan dananya pada perbankan syariah di Turki dan hal ini
terlihat dari pertumbuhan asset yang dimiliki, pangsa pasar
perbankan syariah di Turki mencapai 5,3% atau mengalami kenaikan
ELSE WILI FEBRIANI / 17401163147 / PS_VI D/ UTS ALMA

hingga dua kali lipat pada satu dekade terakhir ini. Sektor keuangan
Islam di Turki tahun 2014 mencapai 51,2 miliar dolar AS.
Tanggapan dari berita diatas perkembangan perbankan syariah di
Turki cukup baik dan mempu melakukan manajemen likuiditas,
protective dan earsing asset, dan baik dalam melakukan manajemen
kredit yang cukup baik sehingga asset pangsa pasar yang diperoleh
mengalami peningkatan. Hal ini menandakan bahwasanya
perbankan syari’ah di Turki memiliki reputasi yang baik, mampu
menciptakan dan memelihara kepercayaan masyarakat terhadap
pihak perbankan. Dengan menjaga kepercayaan masyarakat
merupakahn hal yang sangat penting terhadap pihak perbankan dan
menjaga kontinuitas usaha bank, menciptakan serta menjaga
kestabilan moneter di satu pihak dan stabilitas ekonomi di lain pihak.
Selain itu pihak perbankan untuk mencapai sasarannya dalam
melayani nasabah dan memperoleh laba yang optimal pihak
perbankan perlu memperhatikan factor-faktor dalam penetapan
kebijakan likuiditas :perkiraan terhadap kredit dimasa depan,
kebutuhan penarikan dana oleh para deposannya, dan mematuhi
peraturan pemerintah oleh kebijakan Bank Sentral.

9. Berita Tentang Perbankan Syariah Di Negara Brunei Darussalam


Keuangan Syariah Brunei Mulai Unjuk Gigi
by Yogie Respati on 03/08/2015
Demi memperkuat posisinya di industri keuangan syariah
global, regulator Brunei Darussalam berencana menerbitkan sukuk
berjangka panjang. Selain itu, bank syariah Brunei pun berupaya
memperluas bisnisnya ke kawasan regional, termasuk Indonesia.
Brunei memiliki rekam jejak yang baik dalam penerbitan sukuk.
Sejak 2006 sampai akhir Juli 2015 sudah ada 118 sukuk yang
ELSE WILI FEBRIANI / 17401163147 / PS_VI D/ UTS ALMA

diterbitkan dengan total nilai 6,3 miliar dolar AS. Namun, seluruhnya
bertenor satu tahun atau kurang dari satu tahun, serta dijual eksklusif
kepada tujuh bank komersial Brunei. Oleh karena itu, rencana
regulator untuk memperluas basis investor, adanya prospek akan
pasar sukuk yang lebih likuid, serta berkembangnya pasar sekunder,
sangat menarik minat investor.
Berdasar laporan Dana Moneter Internasional yang diterbitkan
pada Juni lalu, Brunei telah meningkatkan komitmennya untuk
mereformasi pasar keuangan dalam beberapa tahun terakhir, yaitu
dengan mengembangkan biro informasi kredir dan meluncurkan
sistem pembayaran nasional dan settlement. Arsitektur keuangan
yang sedang berkembang itu dinilai akan semakin meningkat dengan
hadirnya sukuk bertenor jangka panjang dan likuid. Dilansir dari
Oxford Business Group, Senin (3/8), Autoriti Monetari Brunei
Darussalam telah mengeluarkan pernyataan bahwa sukuk berjangka
panjang akan diterbitkan dalam waktu dekat di masa mendatang.
Terakhir kalinya penerbitan sukuk di Brunei adalah sukuk ijarah pada
Mei 2015 senilai 73,1 juta dolar AS dengan tenor 182 hari. Dengan
demikian, nilai outstanding sukuk negara sekitar 511,5 juta dolar AS.
Menurut Global Islamic Finance Report, pada 2020 Brunei akan
menjadi salah satu dari enam negara yang memiliki pangsa pasar
keuangan syariah lebih dari 50 persen. Saat ini industri perbankan
syariah Brunei punya pangsa 45 persen dari total industri perbankan
nasional. Diperkirakan pangsa pasar perbankan syariah Brunei akan
mencapai 50 persen dalam 2-3 tahun ke depan.
Selain itu, bank syariah Brunei juga sedang melirik ekspansi ke
negara lain. Managing Director Bank Islam Brunei Darussalam
(BIBD) Javed Ahmad, mengatakan pihaknya berencana memperluas
bisnisnya ke kawasan regional. “Malaysia dan Indonesia
ELSE WILI FEBRIANI / 17401163147 / PS_VI D/ UTS ALMA

menawarkan peluang pertumbuhan yang menjanjikan,” ujarnya. Kini


BIBD mencatat pangsa pasar sekitar 75 persen dari total aset
perbankan syariah Brunei.
ULASAN/ KOMENTAR /SOLUSI
Berita diatas tentang mengenai upaya dari industry keuangan
syariah global di Brunei Darusalam yang berencana menerbitkan
sukuk berjangka panjang. Pada tahun 2015-2016 sukuk yang
diterbitkan 118 dengan total nilai 6,3 miliar dolar AS. Terakhir
penerbitan sukuk di Brunei yakni sukuk ijarah tahun 2015 senilai 73,1
juta dolar AS dalam kurun waktu 182 hari. Menurut. Managing
Director Bank Islam Brunei Darussalam (BIBD) yang merupakan
dengan melakukan kerjasama perbankan antara Malaysia dan
Indonesia merupakan peluang menjanjikan.
Komentar dari berita diatas dengan adanya penerbitan sukuk
jangka panjang memberikan kemudahan bagi pemerintah di Brunei
Darusalam itu penerbitan sukuk mampu membiayai deficit APBN
pemerintah. Kewenangan untuk penerbitan sukuk Negara berada di
tangan pemerintah setempat yang dilaksanakan oleh Menteri
Keuangan Brunei. Penerbitan sukuk Negara dapat dilaksanakan
langsung oleh pemerintah atau melalui perusahaan penerbit SBSN.
SBSN memerlukan underlying asset (sejumlah asset yang dapat
dapat menjadi objek perjanjian dapat berupa asset berwujud atau
tidak berwujud untuk menghindari riba) penggunaak proceeds harus
sesuai prinsip syari’ah.

Anda mungkin juga menyukai