Payung Hukum Pembentukan BUMDes
Payung Hukum Pembentukan BUMDes
Zulkarnain Ridlwan
Dosen Bagian Hukum Tata Negara Fak. Hukum Unila
358
Ketentuan mengenai BUMDes diatur e. Penyertaan modal pihak lain atau
dalam beberapa pasal berikut: kerja sama bagi hasil atasdasar
Pasal 14 ayat (1) “Kepala Desa saling menguntungkan.
mempunyai tugas Ayat (3) “Kepengurusan
menyelenggarakan urusan Badan Usaha Milik Desa
pemerintahan, pembangunan, dan terdiri dari PemerintahDesa
kemasyarakatan.” dan masyarakat.”
Penjelasan Pasal 14 ayat (1) Pasal 80 Ayat (1) “Badan Usaha
“Yang dimaksud dengan “urusan Milik Desa dapat melakukan
pemerintahan” antara lain pinjaman sesuai dengan
pengaturan kehidupan peraturan perundang-undangan.”
masyarakat sesuai dengan Ayat (2) “Pinjaman sebagaimana
kewenangan desa seperti dimaksudpadaayat(1)
pembuatan peraturan desa, dilakukansetelah mendapat
pembentukan lembaga persetujuan BPD.”
kemasyarakatan, pembentukan Pasal 81 Ayat (1) “Ketentuan lebih
Badan Usaha Milik Desa, lanjut mengenai Tata Cara
kerjasama antar desa.” Pembentukan dan Pengelolaan
Pasal78Ayat(1)“Dalam Badan Usaha Milik Desa diatur
meningkatkan pendapatan dengan Peraturan Daerah
masyarakat dan Desa, Pemerintah Kabupaten/Kota.”
Desa dapat mendirikan Badan Ayat (2) “Peraturan Daerah
Usaha Milik Desa sesuai dengan Kabupaten/Kota sebagaimana
kebutuhan dan potensi Desa.” dimaksudpada ayat (1) sekurang-
Ayat (2) “Pembentukan Badan kurangnya memuat:
Usaha Milik Desa sebagaimana bentuk badan hukum;
dimaksudpada ayat (1) ditetapkan kepengurusan;
denganPeraturanDesa hak dan kewajiban;
berpedomanpada peraturan permodalan;
perundang-undangan.” bagi hasil usaha;
Ayat (3) “Bentuk Badan Usaha kerjasama dengan pihak ketiga;
Milik Desa sebagaimana mekanisme pengelolaan dan
dimaksud padaayat (1) harus pertanggungjawaban;
berbadan hukum.” Didalam penjelasan umum juga
Pasal 79 Ayat (1) “Badan Usaha dijelaskan bahwa selain berasal
MilikDesasebagaimana dari paling sedikit 10% (sepuluh
dimaksud dalam Pasal 78 ayat (1) per seratus)bagi hasil pajak
adalah usaha desa yang dikelola daerah dan retribusidaerah, dan
oleh Pemerintah Desa.” paling sedikit 10% (sepuluh per
Ayat (2) Permodalan Badan seratus)bagian dari dana
Usaha Milik Desa dapat berasal dari : perimbangan keuangan pusatdan
Pemerintah Desa; daerah yang diterima oleh
Tabungan masyarakat; kabupaten/kota,sumberpendapata
Bantuan Pemerintah, Pemerintah n lain yang dapat diusahakan
Provinsi dan Pemerintah olehdesaberasaldari
Kabupaten/Kota; BadanUsahaMilikDesa,
Pinjaman; dan/atau pengelolaanpasardesa,
359
Fiat Justitia Jurnal Ilmu Hukum Volume 7 No. 3, Sept – Des. 2013, ISSN 1978-5186
360
Fiat Justitia Jurnal Ilmu Hukum Volume 7 No. 3, Sept – Des. 2013, ISSN 1978-5186
362
Fiat Justitia Jurnal Ilmu Hukum Volume 7 No. 3, Sept – Des. 2013, ISSN 1978-5186
363
Fiat Justitia Jurnal Ilmu Hukum Volume 7 No. 3, Sept – Des. 2013, ISSN 1978-5186
364
Fiat Justitia Jurnal Ilmu Hukum Volume 7 No. 3, Sept – Des. 2013, ISSN 1978-5186
366
Fiat Justitia Jurnal Ilmu Hukum Volume 7 No. 3, Sept – Des. 2013, ISSN 1978-5186
367
Fiat Justitia Jurnal Ilmu Hukum Volume 7 No. 3, Sept – Des. 2013, ISSN 1978-5186
368
Fiat Justitia Jurnal Ilmu Hukum Volume 7 No. 3, Sept – Des. 2013, ISSN 1978-5186
369
Fiat Justitia Jurnal Ilmu Hukum Volume 7 No. 3, Sept – Des. 2013, ISSN 1978-5186
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Departemen Pendidikan Nasional
Pusat Kajian Dinamika Sistem
Pembangunan (PKDSP). 2007.
Buku Panduan Pendirian dan
Pengelolaan Badan Usaha Milik
Desa (BUMDes). Surabaya:
Fakultas Ekonomi Universitas
Brawijaya.
370
Fiat Justitia Jurnal Ilmu Hukum Volume 7 No. 3, Sept – Des. 2013, ISSN 1978-5186
356