Anda di halaman 1dari 12

Pre Test - BTCLS Poltekkes Kemenkes

Jakarta 1
ivanhartanto01@gmail.com Ganti akun
 
Draf disimpan

Soal Pre Test


Selamat mengerjakan

1. Seorang wanita dewasa mengalami kecelakaan motor tunggal. Pasien tidak


sadarkan diri di tempat kejadian. Nafas korban terdengar snoring. Apa yang harus
dilakukan untuk membebaskan jalan nafas korban?
Lakukan jaw thrust
Lakukan Head Tilt Chin Lift
Lakukan Heimlich manuever
Lakukan bantuan nafas mouth to mouth

Batalkan pilihan

2. Seorang laki-laki dibawa ke IGD oleh warga karena kecelakaan lalu lintas.
Tampak gelisah dan ada luka di dahi, tangan kiri dan kaki kanan. Telah dilakukan
pemasangan Oropharingeal Airway (OPA) karena adanya snoring dan sedang
dilakukan fiksasi kepala-leher secara manual. Tindakan apa yang harus dilakukan
selanjutnya?
Beri oksigenasi
Lakukan intubasi endotracheal
Pasang NPA (Nasopharyngeal Airway)
Pasang cervical collar/penyangga leher

Batalkan pilihan

3. Laki-laki berusia 28-tahun dibawa ke IGD dengan penurunan kesadaran dan


multiple trauma. Nafas pasien terdengar gurgling. Tindakan  yang harus dilakukan
untuk membuka jalan nafas pasien adalah?
Lakukan suctioning
Lakukan finger sweep
Lakukan teknik jaw thrust
Pasang OPA (Oropharingeal Airway)
4. Seorang  wanita (28-tahun) dibawa petugas damkar ke IGD karena terjebak
cukup lama dalam  ruangan ketika gedung terbakar. Korban tampak sesak,
terdengar  suara nafas crowing (serak seperti burung gagak), sputum deposit karbon
dan rambut alis terbakar. Apa tindakan yang tepat untuk menolong korban tersebut?
Lakukan intubasi
Lakukan pemasangan OPA
Lakukan pemasangan Chestube
Pasang NRM dengan oksigen 12-liter

5. Laki-laki (42-tahun) mengalami  trauma  tumpul karena terlempar saat terjadi


ledakan tabung gas. Saat tiba di IGD pasien  dalam keadaan tidak sadar.
Pernapasan 32x/menit dan SpO2 91%. Apa tindakan pertama yang harus dilakukan
perawat untuk mengatasi masalah pasien tersebut?
Lakukan neddle thoracosintesis
Lakukan pemasangan chest tube
Lakukan pemasangan Nasopharyngeal Airway (NPA)
Lakukan pemberian oksigen mulai dari 10-15 liter/menit melalui NRM

6. Wanita (42 tahun) korban kekerasan dalam rumah tangga dibawa ke IGD. Pasien
sadar dan menjerit kesakitan. Tampak luka robek di bagian lengan pasien dan
perdarahan mengalir deras. Tindakan pertama kali yang harus segera dilakukan
untuk menangani perdarahan korban adalah?
Pemasangan sling doughnut
Direct Pressure (Balut Tekan)
Pemasangan balutan torniquet
Lakukan tindakan RICE (Rest, Ice, Compression, Elevasion)

7. Seorang laki-laki jatuh tertabrak mobil, tampak isi perutnya keluar. Apa tindakan
yang tepat untuk menangani usus yang terburai pada pasien tersebut?
Tutup dengan kassa lembab
Lakukan hechting pada bagian perut
Kolaborasi pemberian haemostatic agent
Segera masukkan semua isi perutnya dan bebat

8. Anda akan melakukan pembidaian pada seorang laki-laki yang mengalami patah
tulang femur terbuka. Apa prinsip yang harus Anda perhatikan saat memasang bidai
pada pasien tersebut?
Panjang bidai harus diantara dua tulang
Ukur bidai terlebih dahulu di bagian ekstremitas yang fraktur
Balut luka dan elevasi pada ekstremitas yang mengalami fraktur
Cek Pulsasi, Motorik dan Sensorik sebelum dan sesudah pembidaian
9. Seorang  laki-laki (18-tahun) dibawa oleh ambulans karena tertusuk pisau saat
bertengkar dengan temannya. Pisau masih tertancap di perut korban. Apa tindakan
yang harus dilakukan?
Segera cabut pisau lalu dijahit
Pemasangan balutan tourniquet
Lakukan hecting untuk menutup luka sekitar pisau
Lakukan balut tekan di sekitar pisau dan fiksasi pisau yang menancap

10. Saat tindakan direct pressure tidak efektif untuk menghentikan perdarahan,
tindakan lainnya yang dapat Anda lakukan untuk menghentikan perdarahan adalah...
Lakukan pembidaian
Pemasangan sling doughnut
Lakukan tindakan tourniquet
Lakukan tindakan RICE (Rest, Ice, Compression, Elevasion)

11. Laki-laki (38-tahun) dibawa ke IGD oleh polisi karena kecelakaan lalulintas.
Tampak jejas di dahi, luka terbuka di tangan kiri dan fraktur terbuka kaki kanan.
Telah dilakukan pembalutan dan pembidaian. Nadi 130x/menit, akral dingin dan
pucat.Apa yang harus segera dilakukan untuk menolong korban tersebut?
Berikan cairan Ringer Laktat dingin 1-L diguyur melalui infus 1-jalur
Berikan cairan Ringer Laktat hangat 2-L diguyur melalui infus 1-jalur
Berikan cairan Ringer Laktat hangat 1-L diguyur melalui infus 2-jalur
Berikan cairan Ringer Laktat hangat 2-L diguyur melalui infus 2-jalur

12. Anda akan melakukan pemasangan folley catheter pada pasien wanita (28-
tahun), BB 80-kg untuk melakukan evaluasi resusitasi cairan yang diberikan. Berapa
urin output  normal pada pasien tersebut?
40-cc/jam
40-cc/24-jam
80-cc/jam
80-cc/24-jam

13. Laki-laki (54-tahun) dibawa oleh ambulans puskesmas karena mengalami


multiple trauma akibat kecelakaan lalu lintas. Petugas ambulans telah menelepon
IGD yang dituju untuk melakukan rujukan. Saat sampai di IGD, tindakan utama yang
harus dilakukan oleh seluruh petugas IGD yang akan menangani pasien tersebut
adalah...
Memasang Alat Pelindung Diri
Mengecek respon pasien
Melakukan fiksasi cervical-spinal
Menghentikan perdarahan
14. Seorang laki-laki dewasa tertabrak motor saat menyebrangi jalan raya. Korban
tersebut tergeletak di pinggir jalan raya dan seorang perawat  wanita yang tergesa-
gesa pergi dinas pagi melihat kejadian tersebut. Semua sudah aman dan pasien
hanya merintih kesakitan saat dipanggil. Apa langkah selanjutnya yang harus
dilakukan oleh perawat tersebut?
Mencari taksi
Memanggil bantuan
Membuka jalan napas
Membawa pasien ke rumah sakit

15. Wanita (48-tahun) dibawa ke IGD oleh ambulans puskesmas karena kecelakaan
lalulintas. Setelah dilakukan stabilisasi Airway, Breathing dan Circulation, dilakukan
pemeriksaan Glasglow Coma Scale (GCS). Saat diberi rangsang nyeri pada
sternum, mata pasien membuka, tangan pasien fleksi terhadap nyeri dan terdengar
suara mengerang. Berapa nilai GCS pasien?
E2M4V2
E2M5V2
E3M4V3
E3M5V2

16. Laki-laki (52-tahun) dibawa ke IGD oleh ambulans puskesmas karena


kecelakaan lalulintas. Setelah dilakukan stabilisasi Airway, Breathing dan
Circulation, dilakukan pemeriksaan Glasglow Coma Scale (GCS). Saat diberi
rangsang nyeri pada sternum, mata pasien membuka, tangan pasien melokalisasi
letak nyeri dan terdengar suara mengerang. Apa klasifikasi cedera kepala pasien
bila berdasarkan GCS?
Ringan
Sedang
Berat
Sangat berat

17. Berikut ini yang termasuk ke dalam tindakan di tahap secondary survey adalah...
Pemeriksaan TTV
Pemasangan Gastric Tube
Pemeriksaan fisik: head to toe
Pemeriksaan Glasglow Coma Scale [GCS]

18. Laki-laki (52-tahun) korban kecelakaan lalu lintas, tergeletak di pinggir jalan.
Pasien tampak gelisah, mengeluh kesakitan di bagian punggung, tercium bau urin
dan tampak mengalami priapismus. Apa alat yang tepat digunakan untuk membawa
pasien tersebut ke ambulans?
Scoop Stracher
Vacuum matras
Long Spine Board
Kendrick Extrication Device

19. Seorang laki-laki pengemudi mobil sedan mengalami rem yang blong dan
menabrak sebuah tiang listrik. Setelah dipastikan semua aman, pertugas ambulans
segera melakukan stabilisasi dan evakuasi pasien. Alat evakuasi yang tepat untuk
mengeluarkan pasien tersebut dari mobil adalah?
Tandu
Scoop Stracher
Vacuum matras
Kendrick Extrication Device

20. Tabrakan belakang yang menyebabkan whiplash injury akan mengakibatkan


cedera pada...
Femur
Thorax
Cervical
Abdomen

21. Wanita (48-tahun) dibawa ke IGD oleh petugas ambulans puskesmas. Telah
dilakukan pemasangan OPA dan Neck Collar. Pasien terpasang NRM 15 L/menit,
namun SpO2 pasien di angka 90%. Pemeriksaan berikutnya yang harus segera
dilakukan adalah?
TTV
Head to Toe
X-Ray Thorax
IAPP rongga dada

22. Laki-laki (16-tahun) korban tawuran dibawa ke IGD dengan luka tusuk pada
bagian dada. Benda yang menancap telah dicabut oleh pelaku. Pasien tampak
kesulitan bernapas, terdapat tarikan otot interkostalis saat bernafas. Frekuensi nafas
32x/menit. Saat dilakukan pemeriksaan dada, terdapat hembusan udara dari luka
bekas tusukan (sucking chest wound). Tindakan life saving untuk pasien tersebut
adalah?
Memasang occlusive dressing
Melakukan penjahitan pada luka
Menutup rapat luka dengan kasa lembab
Lakukan tindakan menusuk dada pada ICS 4 atau 5 anterior axilla

23. Laki-laki (38-tahun) terjatuh dari lantai tiga sebuah apartemen. Pasien ditemukan
dalam posisi telungkup, dibawa ke IGD oleh tim P3K. Pasien mengalami penurunan
kesadaran, tampak sesak, SpO2 90%, distress nafas, takikardi, hipotensi, tampak
ada jejas di dada kanan, deviasi trakea dan pembesaran vena jugularis, hilangnya
suara nafas, dan hipersonor pada perkusi paru. Apa diagnosa dari tanda-tanda klinis
tersebut?
Flail chest
Tamponade jantung
Open pneumothorax
Tension pneumothorax

24. Hasil pemeriksaan IAPP pada seorang pasien laki-laki (43-tahun) korban
kecelakaan lalu lintas adalah sebagai berikut (lihat pada tabel). Tindakan life saving
yang tepat untuk mengatasi masalah di atas adalah?

Lakukan pemasangan chest tube


Beri Oksigen konsentrasi tinggi dan kolaborasi pemberian analgetik
Menekan jejas di dada kanan dengan kassa steril yang diplester pada 3-sisi
Lakukan tindakan menusuk dada kana pasien pada ICS ke-4 atau ke-5 diantara linea axillaris
anterior dan mid axillaris dengan jarum sebesar 12 – 14-F

25. Berikut ini yang bukan merupakan tanda-tanda fraktur basis cranii adalah...
Battle sign
Priapismus
Racoon eyes
Otorhea dan Rhinorrhea

26. Seorang laki-laki terjebak dalam pabrik yang terbakar. Korban berhasil
dievakuasi ke tempat aman oleh tim damkar. Tindakan pertama kali yang harus
segera dilakukan untuk menolong korban tersebut adalah?
Buka semua pakaian korban
Guyur dengan air mengalir
Pertahankan jalan napas
Resusitasi Cairan

27. Wanita (27-tahun), tersembur api dari kompor gas, mengalami luka bakar derajat
2 di dada dan perut bagian depan, kedua lengan bagian depan, serta kedua paha
bagian depan, BB 50 kg. Datang ke IGD 2-jam setelah kejadian. Telah dilakukan
stabilisasi Airway dan Breathing serta akan dilakukan resusitasi cairan RL. Berapa
jumlah cairan RL yang harus diberikan dalam 6-jam pertama? (perhitungan luas luka
bakar dengan metode Rule of Nines)
900 ml
1800 ml
3600 ml
7200 ml

28. Seorang anak laki-laki (7-tahun) dibawa ke IGD 1-jam setelah tersengat listrik.
Pasien mengalami luka bakar derajat 2 dengan luas luka bakar 36%, BB 25 kg.
Telah dilakukan stabilisasi Airway dan Breathing serta akan dilakukan resusitasi
cairan RL. Berapa total cairan (RL dan D5W) yang harus diberikan dalam 23-jam
kedepan
1800 ml
3400 ml
3600 ml
5200 m

29. Pasien laki-laki (32-tahun) pasca kecelakaan lalu lintas dengan kecurigaan
fraktur cervical, trauma thorax, fraktur femur dan penurunan kesadaran dengan
E2M4V3. Telah dilakukan stabilisasi melalui proses Initial Assessment and
Management di ruang IGD dan saat ini akan dirujuk ke rumah sakit pusat trauma.
Transportasi apa yang paling tepat untuk merujuk pasien tersebut
Ambulans basic
Ambulans advance
Ambulans transport
Ambulans dengan ukuran kendaraan yang besar

30. Berikut ini yang bukan merupakan komponen utama dalam Sistem
Penanggulangan Gawat darurat Terpadu di fase pra rumah sakit adalah
Petugas
Sistem komunikasi
Transportasi
Standar Pelatihan

31. Anda adalah perawat ambulans yang ditugaskan oleh dispatcher untuk
memberikan pertolongan pada sebuah kecelakaan bis di jalan tol. Jumlah korban
diperkirakan sebanyak 60-orang. Anda ditugaskan bersama 2-orang perawat dan 1-
orang dokter. Saat sampai di lokasi kejadian, polisi sudah mengizinkan tim Anda
untuk melakukan pertolongan. Area sudah aman dan Anda mendapatkan tugas
untuk melakukan triage. Korban yang akan Anda prioritaskan untuk dievakuasi
pertama kali adalah korban dengan label
Merah
Kuning
Hijau
Hitam
32. Sel pacu jantung atau biasa disebut pacemaker utama yang menghantarkan
impuls listrik jantung dan terletak di bagian sudut kanan atas atrium dekstra adalah
SA Node
AV Node
Berkas His
Serabut Purkinje

33. Anda sedang melakukan Hand Only CPR pada seorang laki-laki dewasa di
bandara. Kapan Anda harus menghentikan CPR
Setiap 2-menit
Setiap 5-siklus
Saat AED datang
Saat ada respon pasien

34. Anda dan tim sedang melakukan RJP pada pasien laki-laki (32-tahun) dengan
riwayat Infark Miokard. Apa upaya yang dilakukan agar RJP yang Anda lakukan
berkualitas
Saat Kompresi dada secara perlahan
Interupsi maksimal lebih dari 10-detik
Memberikan hiperventilasi
Melakukan kompresi dada dengan kecepatan 100 - 120x/menit dan kedalaman 2 inchi (5
cm)

35. Anda melakukan RJP pada seorang pasien wanita (42-tahun), pasien tampak
ada respon. Nadi teraba, namun tidak ada napas. Tindakan apa yang akan Anda
lakukan
Rescue breathing 10 – 12 x/menit selama 2-menit
Rescue breathing 10 – 12 x/menit selama 5-menit
Rescue breathing 12 – 20 x/menit selama 2-menit
Rescue breathing 12 – 20 x/menit selama 5-menit

36. Anda datang membawa AED sementara teman Anda sedang melakukan RJP
pada seorang laki-laki dewasa. Saat AED sudah menyala, langkah apa yang akan
Anda lakukan selanjutnya
Stop RJP
Memasang konektor
Ikuti perintah selanjutnya
Segera tekan tombol shock

37. Anda sedang melakukan kompresi dada pada seorang bayi laki-laki (8-bulan)
dan teman Anda memberikan bantuan napas sambil menunggu Blue Code Team
datang. Berapa rasio kompresi dan ventilasi yang harus diberikan
15-kompresi : 1-ventilasi
15-kompresi : 2-ventilasi
30-kompresi : 1-ventilasi
30-kompresi : 2-ventilasi

38. Seorang bayi diketahui telah memasukkan kelereng ke dalam mulutnya. Anda
sebagai perawat, diminta tetangga Anda untuk memberikan pertolongan. Bayi
tampak ingin menangis namun tidak mampu mengeluarkan suara, wajah memerah,
kaki menendang-nendang. Apa tindakan yang harus segera dilakukan pada bayi
tersebut
Lakukan RJP
Lakukan Abdominal Thrust
Lakukan Heimlich Manuver
Lakukan Back Blow dan Chest Thrust

39. Jalur sistem konduksi normal jantung berikut ini yang tepat adalah
Nodus SA - Nodus AV - Berkas His - Serabut purkinje
Nodus AV - Nodus SA - Berkas His - Serabut purkinje
Nodus SA - Nodus AV- Serabut purkinje - Berkas His
Nodus AV- Nodus SA - Serabut Purkinje - Berkas His

40. Gambaran irama berikut ini disebut

Sinus Rhytm
Sinus Bradicardia
Sinus Tachicardia
Supraventrikel Takhikardia

41. Komplikasi yang sering terjadi pada pasien ACS STEMI adalah munculnya
Aritmia Lethal yang memerlukan pertolongan sesegera mungkin untuk menurunkan
mortality rate dan menurunnya angka harapan hidup pasca serangan. Aritmia lethal
yang dimaksud adalah
SVT, Asistol, VF, Asistole dan PEA
VT (tanpa nadi), VF, Asistole dan PEA
Asistol, SVT, Atrial Flutter, dan AV-Block grade III
VT (dengan nadi), Sinus Takikardia, Asistol, dan PEA

42. Laki-laki (45-tahun) dibawa ke IGD mengeluh nyeri dada menjalar sampai
kebagian punggung. Nyeri dirasakan sejak satu jam yang lalu. Nafas sesak, RR
30x/menit, SpO2 90%. Anda akan memberikan terapi oksigen pada pasien tersebut.
Berapa liter oksigen yang akan Anda berikan pertama kali
Nasal Kanul 4-liter/menit
Rebreathing Mask 8-liter/menit
Non-Rebreathing Mask 10-liter/menit
Non-Rebreathing Mask 15-liter/menit

43. Pada pukul 08.00 wib Tn. H mengalami Nyeri dada sebelah kiri menjalar
sampai ke bagian bahu sebelah kiri (tidak hilang dengan istirahat dan pemberian
nitrat). Keluhan tersebut muncul pertama kali dirumahnya  pada pukul 06.00 wib.
Sesampainya di UGD pasien dilakukan anamnesis, didapatkan hasil bahwa Tn. H
merupakan perokok aktif (24 batang/hari), memiliki riwayat penyakit DM dan
Dislipidemia. Perawat UGD juga melakukan perekaman jantung dan didapatkan
hasil sebagai berikut:

STEMI
Non-STEMI
Chronic Heart Failure (CHF)
Unstable Angina Pectoris (UAP)

44. Pasien Laki-laki (35-tahun) mengeluh nyeri dada menjalar ke bahu sebelah kiri,
disertai sesak nafas dan keringat dingin. 1-jam kemudian dibawa anggota
keluarganya ke UGD.  Pada saat dilakukan EKG, terdapat peningkatan segmen ST-
Elevasi pada lead 1, aVL, V1-V6. Selain itu,  Enzim jantung CK-MB dan Troponin T
juga mengalami peningkatan. Dokter merencanakan untuk pemberian Fibrinolitik.
Sebelum tindakan tersebut dilakukan, Anda sebagai perawat perlu untuk
melakukan...
Checklist Fibrinolitik
Pemeriksaaan vital sign
Pemberian obat heparine
Pemeriksaan treadmill

45. Laki-laki (42-tahun) dengan ST-Elevasi di lead I & aVL, akan diberikan aspirin.
Berapa dosis yang tepat pemberian aspirin pada pasien tersebut
Loading doses 160 – 325 mg
Loading doses 325 – 500 mg
Loading doses 325 – 600 mg
Loading doses 160 – 600 mg

46. Pasien Tn. R terkena ACS jenis STEMI, ketika tim medis baru mempersiapkan
untuk terapi fibrinolitik, tiba-tiba pasien terlihat tidak sadarkan diri. Segera perawat
melakukan protocol RJP. Setelah datang bantuan, pasien dipasang monitor EKG
dan terlihat gambaran seperti dibawah inI, Tindakan yang tepat adalah

RJP dan segera lakukan DC-Shock 200 joule


RJP dan Segera berikan Epinefrin 1 mg (IV/bolus)
DC-Shock 100 joule dan Amiodarone 300 mg
Melakukan Flat Line Protocol (cek elektroda, periksa lead I-III, dan perbesar ukuran
gelombang)

47. Seorang laki-laki (61-tahun) dibawa ke IGD dengan keluhan utama tidak
sadarkan diri. Perawat memasang monitor jantung dan terlihat irama VF. Sambil
tetap melakukan RJP, tim segera menyiapkan tindakan defibrilasi. Berapa jumlah
daya yang  harus diatur perawat pada mesin DC shock?
200 joule (Biphasic)
250 joule (Biphasic)
380 joule (Monophasic)
460 joule (Monophasic)

48. Ny. A (43-tahun) dengan STEMI inferior dan sedang disiapkan tindakan PCI.
Tiba-tiba pasien tidak sadarkan diri, tidak ada respon, tidak ada nadi dan napas.
Irama di monitor terlihat sebagai berikut. Tindakan yang harus segera dilakukan oleh
penolong adalah

Segera RJP dan berikan DC-Shock 200 joule


Segera RJP dan berikan Epinephrine 1 mg
Berikan Aspirin 160 mg dan ISDN 5 mg
Berikan Clopidogrel 300 mg bolus
49. Saat melakukan pertolongan pada pasien henti jantung, tim penolong sudah
melakukan RJP dan dua kali pemberian DC shock. Namun pasien masih belum  ada
respon dan irama masih terlihat seperti dibawah ini, RJP 2-menit setelah DC-Shock
kedua sedang dilakukan. Tindakan selanjutnya yang harus segera dilakukan oleh
penolong adalah

Pemberian Amiodarone 300 mg (IV) bolus


Pemberian Amiodarone 150 mg (IV) bolus
Pemberian Epinephrine 1 mg (IV) bolus
Pemberian Morphine 2 mg (IV) bolus

50. Seorang laki-laki (54-tahun) tidak sadarkan diri dengan gambaran EKG Ventrikel
Takhikardi tanpa nadi. Setelah dilakukan DC shok yang kedua dan pemberian
epinefrin 1-mg, evaluasi irama jantung selanjutnya adalah seperti di bawah inI, Apa
yang akan Anda lakukan selanjutnya

Cek nadi carotis


RJP tanpa DC-Shock
Segera lakukan DC-Shock 200J
RJP kembali dan segera DC-Shock 200J

Silahkan klik submit/kirim apabila telah selesai mengerjakan soal diatas

Kembali

Kirim

Kosongkan formulir
Jangan pernah mengirimkan sandi melalui Google Formulir.
Formulir ini dibuat dalam PRO EMERGENCY. Laporkan Penyalahgunaan

 Formulir

Anda mungkin juga menyukai