Anda di halaman 1dari 3

MESIR KUNO

Secara geografis Mesir Kuno terdiri dari tiga bagian besar, yaitu bagian lembah di hulu
sungai; bagian delta di hilir sungai; dan gurun yang membentang mengisolasi Mesir Kuno di
bagian timur, barat, dan selatan. Mesir Kuno berbatasan dengan Laut Tengah di sebelah utara
dan Laut Merah di sebelah timur.
- Daerahnya kering dan jarang
turun hujan, dapat dilihat dari
timur, barat, dan selatan mesir
kuno yang dikelilingi padang
pasir.

PERIODE PERIODE :
1. Pra Dinasti (hulu & hilir MISAH)
Peradaban yang
terbesar di antara
peradaban-peradaban
awal adalah Badari di
Mesir Hulu, yang dikenal
akan keramik, peralatan
batu, dan penggunaan
tembaga. Di Mesir Utara,
Badari diikuti oleh
peradaban Amratia dan
Gerzia,yang menunjukkan
beberapa pengembangan
teknologi.
2. Dinasti awal (hulu & hilir NYATU)
Menes menyatukan hulu dan hilir dan menjadi firaun dan menjadi
totaliter/mengatur segala bidang di mesir kuno.

3. Kerajaan lama (hulu dan hilir MISAH)


Piramida dibangun oleh Djoser, Khufu, dan keturunan mereka, merupakan simbol
peradaban Mesir Kuno yang paling diingat, (abad piramida). Hulu dan hilir kembali
memisahkan diri karena adanya feodalisme atau kepemilikan tanah.

4. Menengah pertama ( hulu dan hilir NYATU)


Nebhepetre mentuhotep II mengembangkan bidang seni dan sastra. Bebas dari
kesetiaan kepada firaun, pemimpin-pemimpin lokal mulai berebut kekuasaan. Pada 2160 SM,
penguasa-penguasa di Herakleopolis menguasai Mesir Hilir, sementara keluarga Intef di
Thebes mengambil alih Mesir Hulu. Dengan berkembangnya kekuatan Intef, serta perluasan
kekuasaan mereka ke utara, maka pertempuran antara kedua dinasti sudah tak terhindarkan
lagi. Sekitar tahun 2055 SM, tentara Thebes di bawah pimpinan Nebhepetre Mentuhotep II
berhasil mengalahkan penguasa Herakleopolis, menyatukan kembali kedua negeri, dan
memulai periode renaisans budaya dan ekonomi yang dikenal sebagai Kerajaan Pertengahan.
5. Kerajaan pertengahan (mesir dikuasai Hyksos)
MENTUHOTEP II DAN AMENEMHAT I-III
Penguasa terakhir Kerajaan Pertengahan, Amenemhat III, memperbolehkan
pendatang dari Asia tinggal di wilayah delta untuk memenuhi kebutuhan pekerja,
terutama untuk penambangan dan pembangunan. Penambangan dan pembangunan yang
ambisius, ditambah dengan meluapnya sungai Nil, membebani ekonomi dan
mempercepat kemunduran selama masa dinasti ke-13 dan ke-14. Semasa kemunduran,
pendatang dari Asia mulai menguasai wilayah delta, yang selanjutnya mulai berkuasa di
Mesir sebagai Hyksos.

6. Periode Menengah Kedua dan Hyksos (mesir kembali dikuasai orang local)
AHMOSE I
Ia mengusir bangsa asing dari mesir dan mesir kembali dikuasai oleh orang local.
Ia mengembangkan kekuatan militer, belajar dari kesalahan mentuhotep II agar tidak ada
penjajahan.

7. Kerajaan baru (masa kejayaan mesir kuno)


Kekayaan menjadikan Mesir sebagai target serangan, terutama oleh orang-orang Laut
dan Libya. Tentara Mesir mampu mengusir serangan-serangan itu, namun Mesir akan
kehilangan kekuasaan atas Suriah dan Palestina. Pengaruh dari ancaman luar diperburuk
dengan masalah internal seperti korupsi, penjarahan makam, dan kerusuhan. Pendeta-
pendeta agung di kuil Amun, Thebes, mengumpulkan tanah dan kekayaan yang besar,
dan kekuatan mereka memecahkan negara pada masa Periode Menengah Ketiga.

- Tuthmosis I, II, dan III


Terkenal karena :
a. Membuka jalur dari mesir ke berbagai daerah
b. Melakukan kampanye militer ke suriah dan nubia untuk memperluar
pengaruh firaun
- Hatshepsut (firaun perempuan)
Terkenal karena:
a. Memulihkan jaringan perdagangan dengan kerajaan - kerajaan lain.

Karena kental dengan kepercayaannya, mereka membuat kuil yang tiap kuilnya dipimpin oleh
seorang imam agung. (pada masa RAMSES I-XI)
RAMSES I-XI
Terkenal karena :
- Hidup di zaman nabi musa
- Membangun banyak kuil dan patung patung dan obelisk
- Memimpin tentaranya melawan bangsa Het dari Asia kecil dalam pertempuran
Kadesh 1247 SM, yang menghasilkan sebuah perjanjian.

AMENHOTEP IV :
a. Dominan mempercayai Dewa Athen (matahari)
b. Religious
c. Mengubah namanya menjadi Akhenaten (lebih tinggi dari dewa)
d. Tidak peduli dengan situasi politik eksternal kerajaan

Para imam agung yang memimpin kuil kuil tersebut mengkhianatai firaun.
RAMSES XI, hanya mendapatkan wilayah utara (hilir) saja, karena hulu dan sekitarnya
dipimpim oleh imam agung.

Ramses XI merupakan kaki tangan firaun (semedes), ia mengkudeta firaun dan mengambil alih
kepemimpinan hilir
Lalu keluarga semedes menempati hilir, imam agung tunduk pada semedes karena lebih tegas
dari imam agung

Anda mungkin juga menyukai