Anda di halaman 1dari 2

 Double Stranded-DNA (ds-DNA)adalah suatu pemeriksaan untuk mencari antibodi terhadap

dsdna dalam serum atau plasma untuk membantu mendiagnosis penyakit SLE atau lupus.
 Estron (E1) Estron adalah jenis estrogen yang paling umum kedua yang diproduksi oleh
tubuh selama masa subur. Hormon ini memiliki efek yang lebih lemah daripada estradiol
pada reseptor hormon spesifik estrogen tubuh.
 Estrogen (E2) adalah sebutan untuk sekelompok hormon yang berperan penting dalam
perkembangan dan pertumbuhan karakteristik seksual wanita serta proses reproduksinya.
Hormon ini sebenarnya tidak hanya diproduksi dalam tubuh wanita, tapi juga terdapat
dalam tubuh pria dengan kadar yang jauh lebih rendah.
 Estriol (E3) adalah salah satu jenis hormon estrogen yang diproduksi oleh tubuh wanita dan
jumlahnya akan meningkat pada masa kehamilan. Hormon ini memiliki banyak peran dalam
mengatur fungsi organ tubuh, termasuk organ reproduksi, jantung, dan tulang.
 Estetrol (E4) adalah estrogen utama dalam tubuh esterol adalah estrogen asli dari kehidupan
janin dan diproduksi secara eksklusif oleh hati janin serta ditemukan dalam kadar yang dapat
dideteksi hanya selama kehamilan.
 Epstein Barr Virus (EBV) adalah virus yang ditularkan melalui air liur. Virus ini dikenal sebagai
penyebab infeksi mononukleosis. Infeksi penyakit ini ditunjukkan dengan gejala demam,
sakit tenggorokan, dan radang kelenjar getah bening di leher.
 Enzym Immunoassay (EIA) adalah sebuah metode bioanalitik yang telah banyak digunakan
dalam bidang penting seperti riset, analisis farmasi (diagnosis penyakit, pemantauan terapi
obat) dalam penemuan obat, serta industri farmasi.
 Enzyme Linked Immunosorbent Assay
(ELISA) adalah jenis immunoassay yang umum digunakan untuk mengkuantifikasi level target
spesifik di dalam sampel. Sampel yang umum digunakan pada aplikasi ELISA meliputi serum,
plasma, supernatant, sel kultur, lisat sel, saliva, lisat jaringan, dan urin.
 Faktor XIII (fibrin stabilizing factor) adalah faktor untuk menstabilkan fibrin, diproduksi di
hati maupun megakariosit.
 Fragility Tes (FT) merupakan pemeriksaan standar berbagai negara dalam uji skrining
talasemia.
 Tes Absorpsi Antibodi Treponemal (FTA-ABS) adalah tes darah yang memeriksa keberadaan
antibodi terhadap bakteri Treponema pallidum. Bakteri ini menyebabkan sifilis.
 Folikel Stimulating Hormon (FSH) berfungsi untuk memacu pertumbuhan dan kematangan
folikel atau sel telur dalam ovarium dan juga berpengaruh pada peningkatan hormon
estrogen pada wanita. Pada pria, FSH mengatur dan memelihara proses pembentukan
sperma.
 Glukosa-6-Fosfat Dehidrogenase (G6PD) adalah suatu jenis penyakit genetik yang
diturunkan. G6PD merupakan enzim yang berfungsi untuk memastikan proses oksidasi dan
jangka hidup sel darah merah (eritrosit) normal.
 Gamma Globulin Test (GT) adalah sekelompok protein dalam darah, dibuat di hati oleh
sistem kekebalan. Globulin memainkan peran penting dalam fungsi hati, pembekuan darah,
dan melawan infeksi.
 GGT (Gamma Glutamyl Transferase) adalah bagian dari tes fungsi hati yang bertujuan untuk
memeriksa adanya penyakit pada organ hati dan saluran empedu, serta memantau
kerusakan hati akibat konsumsi alkohol berlebihan.
 Haemoglobin (HB) yaitu protein dalam sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen
dari paru ke seluruh tubuh.
 HbA1c merupakan pemeriksaan yang akurat dan tepat dalam mengukur kadar gula darah
yang kronis serta berkorelasi positif dengan terjadinya risiko komplikasi diabetes.
 HIV adalah dua spesies lentivirus penyebab AIDS. Virus ini menyerang sistem kekebalan
tubuh sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Jika virus ini terus menyerang,
sistem pertahanan tubuh kita akan semakin lemah.

 HbA1c merupakan pemeriksaan yang akurat dan tepat dalam mengukur kadar gula darah
yang kronis serta berkorelasi positif dengan terjadinya risiko komplikasi diabetes.
 HBcAg merupakan tes yang digunakan untuk mendiagnosis hepatitis B. Tes ini biasanya akan
direkomendasikan bila tes HBsAg menunjukkan hasil positif.
 HBeAg yaitu menunjukkan bahwa kondisi saat ini sangat infeksius dan sangat besar
kemungkinannya untuk menularkan virus hepatitis B ke orang lain.
 HBsAg (hepatitis B surface antigen) adalah tes yang dilakukan sebagai salah satu cara untuk
mendeteksi penyakit hepatitis B. Jika hasil tes positif maka menandakan bahwa virus
hepatitis B terdeteksi di dalam tubuh kita.
 Human chorionic gonadotropin (HCG) merupakan hormon yang berperan besar dalam
menjaga kesehatan kandungan, terutama di awal kehamilan.
 Haptoglobin (HG) adalah protein dari golongan globulin-α2 yang mengusung hemoglobin
yang terlepas dari sel darah merah yang telah rusak, dan membawanya menuju sistem
retikuloendotelial umumnya adalah limpa.
 Hormon pertumbuhan manusia / HGH (Human Growth Hormon) adalah suatu
hormon anabolik yang berperan sangat besar dalam pertumbuhan dan pembentukan tubuh,
terutama pada masa anak-anak dan pubertas
 5-Hydroxyindoleacetic acid (5-HIAA) adalah metabolit utama serotonin. Dalam analisis kimia
sampel urin, 5-HIAA digunakan untuk menentukan kadar serotonin dalam tubuh.
 Hemaglutination Inhibition (HI)Tes atau Hambatan Hemagglutinasi adalah pengujian yang
ditunjukkan untuk mengetahui titer antibodi contoh ( ND, EDS,IB, AI )mengetahui jenis virus
 Human Lekosit Antigen (HLA) adalah sekelompok protein terkait yang diproduksi oleh
supergen kompleks histokompatibilitas utama pada manusia. Protein permukaan sel ini
bertanggung jawab untuk mengatur sistem kekebalan.
 ( HMT/HCT ) Hematokrit/ Hemoconcentration merupakan kadar sel darah merah dalam
darah. Kadar sel darah merah yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menjadi salah
satu tanda penyakit tertentu seperti dehidrasi, anemia, penyakit jantung bawaan, penyakit
paru, gagal ginjal, hingga leukimia.
 Human placental lactogen (hPL) Hormon yang juga dikenal dengan sebutan human chorionic
somatomammotropin ini berperan dalam menyiapkan nutrisi yang dibutuhkan janin dan
merangsang kelenjar susu di payudara hingga masa menyusui.
 HDN yaitu suatu penyakit yang terjadi ketika golongan darah ibu tidak cocok dengan
golongan darah bayi. Pada dasarnya, sel darah merah janin mengandung antigen yang tidak
dimiliki sang ibu.
 High Density Lipoprotein ( HDL ) yaitu kolesterol baik yg berfungsi untuk mencegah
terjadinya ateroma atau penyempitan pembuluh darah akibat lemak.

Anda mungkin juga menyukai