Anda di halaman 1dari 3

BERBAHAGIA MENURUT KONSEP FIRMAN TUHAN

"Ketika Yesus masih berbicara, berserulah seorang perempuan dari antara orang
banyak dan berkata kepada-Nya: Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau
dan susu yang telah menyusui Engkau. Tetapi Ia berkata: Yang berbahagia ialah
mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya." Lukas 11:27-28

Setiap manusia, baik pria, wanita, tua, muda, memiliki konsep dan cara pandang
tersendiri tentnag arti "BAHAGIA".

Ada beberapa arti/jenis bahagia dalam Akitab terjemahan bahasa Inggris, yaitu :
"happy" = bahagia, "joy" = sukacita, "prosperity" = makmur, "blessed" = diberkati, dll.

Kata "bahagia" yang dipakai yang dipakai dalam Lukas 11:27-28 menurut terjemahan
NKJV (New King James Version), adalah "blessed", artinya diberkatilah. Dan ada kata
"more than" yang artinya "lebih". Jadi ayat tersebut harusnya diterjemahkan kira-kira
demikian : "Yang lebih diberkati ialah yang mendengarkan firman Allah dan yang
memeliharanya." Seorang wanita dalam ayat di atas mempunyai konsep tersendiri
tentang kebahagiaan. Waktu dulu bila seorang anak dibesarkan dan menjadi sukses
dan terpandang, maka ibu itu dianggap oran gyang berbahagia karena memiliki anak
yang sukses dan terkenal.
Secara umum, standar bahagia (baca Mazmur 144:12-15), terdiri dari 3 faktor :
1. Berkat Keluarga
2. Berkat Ekonomi (kecukupan)
3. Berkat Keamanan (pemeliharaan)

Tapi Yesus menegaskan bahwa "yang lebih berbahagia ialah mereka yang
mendengarkan Firman Allah dan yang memeliharanya". Bahagia di sini ialah
blessed=diberkati. (Dalam Alkitab bahasa Indonesia kata "lebih" tidak ada, tetapi
terjemahan aslinya ada). Menurut Firman Tuhan konsep berbahagia tidak sekedar 3
faktor tadi; tetapi dinista karena nama Kristus, juga berbahagia. 1 Petrus
4:14. Dalam Yakobus 1:2, berbahagia jika jatuh ke dalam berbagai-bagai
pencobaan. Miskin dihadapan Allah (Lukas 6:21) juga diberkati atau
berbahagia. Dihadapan Allah, miskin atau kaya tidak menjadi soal. Jemaat
Makedonia, sangat miskin, tapi kaya dalam kemurahan/memberi (1 Korintus
8:2). Seorang janda yang memberi persembahan sebesar 2 peser, tapi Yesus memuji
dia. Dibenci karena Yesus (Lukas 6:22) termasuk golongan orang diberkati.

Jadi konsep kebahagiaan menurut Firman Allah lebih luas dari kebahagiaan dalam
konsep logika dan tradisi kemanusiaan.
Wahyu 1:3, berbahagialah mereka yang :
1. membaca firman Tuhan
2. mendengarkan firman Tuhan
3. menuruti firman Tuhan

Menuruti firman Tuhan itu adalah suatu tindakan mutlak. Tidak boleh ditawar-tawar.
Meskipun bertentangan dengan akal pikiran atau logika manusia, tapi kita harus taat.
Itulah yang berbahagia, malah lebih berbahagia, lebih diberkati. Puji Tuhan.

Mendengarkan Firman Tuhan

Ibrani 2: 1-4
“Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan
hanyut dibawa arus” Ibrani 2:1

Pembacaan Firman diatas menegaskan kita untuk lebih teliti dalam mendengarkan. Lalu apa yang
hendaknya kita dengarkan ? dalam konteks ini adalah mendengarkan Firman Tuhan dengan sungguh-
sungguh dan teliti. Mengapa Firman Tuhan itu patut kita dengarkan dengan teliti ?

1. Karena Tuhan kita adalah Tuhan yang suka berbicara, sehingga sudah sepantasnyalah kita
sebagai Anak Tuhan memiliki kebiasaan senang mendengarkan suara Tuhan. Dalam kehidupan
sehari hari ketika seseorang sedang bicara dia menginginkan agar teman bicaranya mendengarkan,
pernahkah kita bicara dengan orang lain kemudian tidak didengarkan ? bagaimana perasaan kita ?
Tuhan akan senang jika anak-anaknya senang mendengarkan Firman Tuhan.

2. Karena Firman Tuhan memiliki kekuatan yang luar biasa. Dalam Ibrani 4:12 dikatakan Firman
Allah hidup dan kuat, menjadikannya penting bagi kita untuk serius terhadapnya. Sebab melalui
Firman Tuhan orang percaya dapat dikuatkan.

3. Karena Iman timbul dari pendengaran (Roma 10:17). Jelas dikatakan bahwa melalui kita
mendengarlah iman akan timbul. Apa yang kita dengarkan ? Firman Kristus. Sering-seringlah kita
mendengarkan Firman, sebab melalui Firmanlah iman kita dapat dibangun.

Terakhir, mengapa kita harus sungguh-sungguh mendengarkan Firman Tuhan dengan teliti, adalah
karena melalui Firman Tuhanlah kita dapat melawan arus dunia (supaya kita jangan hanyut dibawa
arus). Kehidupan dalam dunia semakin hari semakin jahat, orang-orang seakan tidak takut lagi
dengan dosa. Hidup dengan segala kefanaannya, menyeret begitu banyak Anak Tuhan kedalam arus
dunia. Melawan arus dunia tidaklah mudah, godaan-godaan dunia berusaha membuat Anak Tuhan
jauh dari Tuhan.

Bagaimana kita sebagai orang Kristen dapat bertahan ditengah ajakan teman-teman disekitar,
ditengah masalah hidup yang begitu berat ? bagaimana mempertahankan hidup kita berkenan bagi
Tuhan sementara dunia sudah semakin jahat ? bukan dengan kemampuan kita, bukan dengan
kekuatan kita sendiri, namun adalah dengan kita “Mendengarkan Firman Tuhan”. Melalui Firman
Tuhan kita dapat melawan arus dunia. Hanya ikan yang mati yang akan terbawa arus, kita adalah
ikan yang hidup oleh pendengaran dan pemahaman akan Firman Tuhan. Kita dapat mengalahkan
arus dunia dan menjadi terang Tuhan dimanapun kita berada asalkan kita dengan Teliti dan sungguh-
sungguh mendengarkan Firman Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai