R&D Universitas Dan R&D Industri
R&D Universitas Dan R&D Industri
Bagaimana Hubungannya?
1. Pendahuluan
Ada dua pemain utama dalam (research and development) R&D yaitu: industri
dan universitas. Research & Development industri mungkin tertarik untuk berlokasi di
dekat universitas riset yang melakukan R&D di bidang yang relevan dengan industri.
Ada hubungan perilaku antara R&D industri dan R&D universitas dan
sebaliknya. Hal ini diamati oleh Jaffe (1989), yang memodelkan hubungan ini sebagai
system simultan. Sebagian besar penelitian telah berkonsentrasi pada efek satu arah
dari R&D universitas ke R&D industri dan output dari R&D industri dalam banyak
kasus diukur dalam jumlah paten dan mengabaikan kemungkinan interaksi timbal
balik. Namun, jika ada interaksi timbal balik antara universitas dan industri R&D, dan
jika ada eksternalitas pengetahuan yang terlibat, maka kita dapat mengembangkan
penjelasan dinamis untuk pengelompokan kegiatan inovatif berdasarkan putaran
umpan balik positif.
Pada Persamaan (4.2), pembilang adalah nilai preferensi untuk kontak dengan
universitas R&D di kotamadya j sedangkan penyebutnya adalah jumlah dari nilai
preferensi tersebut, yang artinya, ceteris paribus, probabilitas memilih kontak dengan
peneliti universitas di kotamadya j meningkat dengan ukuran faktor daya tarik
(ukuran sumber daya R&D di j) dan berkurang dengan jarak waktu ke kotamadya j.
Pada sekuelnya, dekomposisi pada (4.5) akan diterapkan pada industri dan
universitas R&D untuk menguji secara empiris saling ketergantungan antara industry
R&D dan R&D universitas. Dugaan yang mendasarinya adalah aksesibilitas yang
tinggi mempromosikan kontak antara aktor, yang pada gilirannya mendorong aliran
pengetahuan.
Swedia merupakan salah satu Negara yang paling insentif mengenai R&D di
dunia. Pada gambar 5.1 dapat kita bandingkan pengeluaran R&D Swedia sebagai
bagian dari PDB. Dapat dilihat juga Swedia melewati Jepang dan menunjukkan
peningkatan yang stabil dalam R&D sebagai bagian pengeluaran PDB.
Disebagian besar Negara, yang terutama melakukan research and development
adalah universitas dan perusahaan swasta. Pada gambar 5.2 terlihat bahwa
industry dan universitas adalah pelaku utama R&D.
Beralih ke distribusi spasial universitas dan R&D industry jelas bahwa R&D
universitas dan industry sangat terkonsentrasi. Pada gambar 5.3 digambarkan
perbandingan konsenttrasi spasial R&D industry dan Universitas dengan populasi
pada tahun 2001. Untuk melengkapi gambar di atas, Tabel 5.2 menyajikan
statistik deskriptif untuk universitas dan R&D industri pada tahun 1995 dan 2001.
Seperti terlihat dari tabel, the distribusi sangat miring. Standar deviasi besar
dibandingkan dengan rata-rata dan statistik untuk skewness dan kurtosis tinggi.
R&D universitas dan industri sangat terkonsentrasi di kotamadya tertentu.
Sebagai contoh, hanya 11 kota secara individual menampung lebih dari 1% dari
total R&D universitas di Swedia pada tahun 2001. Namun, 1113 kotamadya ini
menjadi tuan rumah sekitar 90% dari total R&D universitas. Angka yang sesuai
untuk R&D industri adalah 1714 kotamadya dengan pangsa kumulatif R&D
industri itu berjumlah sekitar 78%. Selain itu, banyak kota tidak memiliki
universitas dan tahun kerja R&D industri. Tabel 5.3 mencantumkan lima kota
teratas dalam hal jumlah tahun kerja R&D baik industri maupun universitas pada
tahun 2001.
Seperti yang terlihat dari tabel, meskipun persentase kumulatif lebih besar
untuk R&D universitas, R&D industri menunjukkan konsentrasi yang lebih besar
untuk spesifik kotamadya. Stockholm dan Göteborg saja menampung lebih dari
40% Swedia total R&D industri.
Untuk menganalisis interdependensi antara universitas dan industry R&D,
dimulai dengan meregresi R&D industri yang akan memberikan keseluruhan
gambaran hubungan lokasi. Hasil dari analisis ini menunjukkan bahwa koefisien
R&D universitas dan industri cenderung bertepatan dalam ruang, akan tetapi
hipotesis utama dalam penelitian ini adalah bahwa saling adanya ketergantungan
antara lokasi universitas dan industri R&D.
Analisis selanjutnya terlihat bahwa adanya kecocokan persamaan untuk R&D
universitas meningkat secara dramatis ketika outlier dikecualikan yang dapat
memotivasi pengecualian pengamatan ini. Analisis hasil persamaan menunjukkan
bahwa R&D universitas cenderung meningkat di lokasi yang menawarkan
aksesibilitas tinggi ke R&D universitas.
Dengan demikian hasil agregat mendukung hipotesis yang ditetapkan dalam
penelitian ini. Akan tetapi aksesibilitas regional bisa tidak memiliki efek yang
signifikan secara statistic terhadap perubahan baik di universitas maupun industri
R&D. oleh karena itu efek antara R&D industri dan universitas tampaknya
merupakan lingkup yang sangat local.
6. Kesimpulan
Terdapat hubungan yang saling bergantung antara R&D industri dan R&D universitas.
Penelitian sebelumnya cenderung fokus pada pengaruh satu arah dari R&D
universitas ke R&D industri, namun mengabaikan interaksi timbal balik dan
eksternalitas pengetahuan yang terlibat. Namun, jika terdapat interaksi timbal balik
antara universitas dan industri R&D, serta adanya eksternalitas pengetahuan, maka
dapat dikembangkan penjelasan dinamis untuk pengelompokan kegiatan inovatif
berdasarkan umpan balik positif.
Artikel juga membahas tentang aliran pengetahuan dan dua jenis pengetahuan, yaitu
pengetahuan ilmiah dan pengetahuan teknologi. Pengetahuan ilmiah berfungsi sebagai
latar belakang atau platform untuk pengetahuan teknologi dalam proses inovasi.
Proses aliran pengetahuan terjadi melalui jaringan pengetahuan spasial yang terdiri
dari node (seperti universitas riset) dan link (seperti transportasi dan saluran
komunikasi). Aliran pengetahuan menghasilkan eksternalitas pengetahuan terhadap
perusahaan yang melakukan R&D.