Disusun oleh:
1. Halimatus Sa'diyah 2110610011
2. Zuhaida Misriah 2110610023
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan karuniaNya,
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu, guna
memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran. Tidak lupa, penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rizqona Maharani, M.Pd. selaku
pengampu mata kuliah Evaluasi Pembelajaran yang membimbing penulis dalam
perkuliahan selama satu semester ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna baik dalam segi penyusunan, bahasa maupun penulisan karena
keterbatasan pengetahuan dan wawasan penulis. Maka dari itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Dengan
adanya makalah ini, penulis berharap dapat memberikan tambahan wawasan dan
pengetahuan bagi para pembaca.
ii
DAFTAR ISI
JUDUL......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan masalah................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Definisi Penilaian Acuan Norma dan Penilaian Acuan Patokan……………..3
A. Kesimpulan………………………………………………………………….14
B. Saran…………………………………………………………………….…..14
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam proses belajar mengajar pasti akan ada tahap evaluasi untuk
mengukur sejauh mana tingkat keberhasilan dari proses belajar mengajar tersebut.
Evaluasi merupakan sarana untuk mengetahui keberhasilan suatu proses
pendidikan, juga dapat dijadikan pedoman untuk menciptakan kurikulum
kurikulum terbaru. Dalam evaluasi ada istilah yang disebut penilaian. Secara
umum proses penilaian merupakan proses untuk mengolah data atau angka angka
dari skor menjadi beberapa kriteria tertentu yang meliputi baik-buruk, tinggi-
rendah, sempurna- tidak sempurna, yang mana dari keseluruhan kriteria tersebut
memiliki makna evaluatif.
Dalam pengolahan nilai, ada kriteria atau acuan tertentu, baik itu penilaian
acuan patokan (PAP) atau penilaian acuan norma (PAN). Kedua jenis acuan
penilaian tersebut akan dibahas lebih lanjut di makalah ini.
1
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana Definisi dari Penilaian Acuan Norma dan Penilaian Acuan
Patokan ?
2. Bagaimana Persamaan dan Perbedaan Antara Penilaian Acuan Norma
dan Penilaian Acuan Patokan ?
3. Bagaimana Konsep dari Hasil Belajar ?
4. Bagaimana Konsep dari Ketuntasan Pembelajaran ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana definisi dari Penilaian Acuan Norma dan
Penilaian Acuan Patokan
2. Untuk mengetahui bagaimana Persamaan dan Perbedaan Antara
Penilaian Acuan Norma dan Penilaian Acuan Patokan
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Konsep dari Hasil Belajar
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Konsep dari Ketuntasan Pembelajaran
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Ngalim Purwanto, Prinsip Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung:Remaja karya,
1988), hal,141
3
oleh kelompok tersebut, simpangan baku dan standar deviasinya. Setelah
diperoleh nilai rata-ratanya, skor yang dicapai oleh tiap-tiap siswa
dikonversi atau diubah dalam bentuk nilai standar. Ada bermacam-macam
nilai standar yang dapat digunakan untuk melakukan konversi tersebut ,
namun yang biasa digunakan ditingkat pendidikan dasar adalah nilai
standar sebelas (standard eleven).
4
B. Persamaan dan Perbedaan Antara Penilaian Acuan Norma dan Penilaian
Acuan Patokan
Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan memiliki
beberapa perbedaan antara lain:
5
c) Untuk memperoleh informasi yang diinginkan tentang siswa, kedua
pengukuran tersebut mensyaratkan butir-butir dalam suatu tes disusun
dengan menggunakan aturan dasar penulisan instrumen tersebut.
d) Keduanya mempersyaratkan perumusan secara spesifik perilaku yang
akan diukur.
e) Keduanya menggunakan macam tes dan instrumen yang sama.
f) Keduanya dinilai kualitasnya dari segi validitas dan reliabilitasnya.
g) Keduanya digunakan ke dalam pendidikan walaupun untuk maksud
yang berbeda.
Selain itu, perbedaan PAN dan PAP didasarkan atas tiga (3) kriteria :
6
2) Ditinjau dari standar performance
PAP:
Ditentukan dalam bentuk tingkah laku
Pengukur performance dalam menempuh tes didasarkan pada
standar performance yang telah ditetapkan
Distribusi nilai tidak menyerupai kurva normal
Didasarkan pada batas kelulusan atau KKM
PAN:
Berdasarkan pada jumlah pertanyaan yang dijawab benar oleh
siswa dihubungkan dengan siswa lain yang menempuh tes tersebut.
Prestasi siswa adalah 80% dari siswa lain.
Penilaian didasarkan pada hasil prestasi siswa sehingga bernilai
apa adanya.
Perolehan nilai didasarkan pada kelompok/kelas.
3) Ditinjau dari maksud tes
PAP:
Dimaksudkan untuk mengklasifikasikan dan mendiagnosa belajar
seorang siswa
PAN:
Untuk mengadakan seleksi atau bisa dikatakan menentukan
ranking seorang siswa
7
adalah adanya perubahan yang terjadi dalam diri individu yang belajar, baik
perubahan pengetahuan dan tingkah laku, yang ditunjukkan melalui nilai tes.3
1) Ranah Kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental
(otak). Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktifitas otak
adalah termasuk dalam ranah kognitif. Dalam ranah kognitif itu terdapat
enam jenjang proses berpikir antara lain yaitu: (1) Pengetahuan hafalan
ingatan (Knowledge), (2) Pemahaman (Comprehension), (3) Penerapan
(Application). (4) Analisis (Analysis), (5) Sintesis (Synthesis), (6)
Penilaian (Evaluation), Perubahan yang terjadi pada ranah kognitif ini
tergantung pada tingkat kedalaman belajar yang dialami oleh siswa.
Dengan pengertian bahwa perubahan yang terjadi pada ranah kognitif
diharapkan siswa mampu melakukan pemecahan masalah-masalah yang
dihadapi sesuai dengan bidang studi yang dihadapinya.
2) Ranah Efektif
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai.
Beberapa pakar mengatakan bahwa setiap seseorang dapat diramalkan
perubahannya bila seseorang telah memiliki penguasaan kognitif tingkat
tinggi. Adapun jenis kategori dalam ranah ini adalah sebagai hasil belajar
mulai dari tingkat dasar sampai dengan kompleks yaitu: (1) Menerima
rangsangan (Receiving). (2) Merespon rangsangan (Responding), (3)
Menilai sesuatu (Valuing), (4) Mengorganisasikan nilai (Organization), (5)
Menginternalisasikan mewujudkan nilai-nilai (Characterization by Value
or Value Complex).
3
Sardiman A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2007), h. 19.
8
Pada ranah ini siswa mampu lebih peka terhadap nilai dan etika
yang berlaku, dalam bidang ilmunya perubahan yang terjadi cukup
mendasar, maka siswa tidak hanya menerimanya dan memperhatikan saja
melainkan mampu melakukan suatu sistem nilai yang berlaku dalam
ilmunya.
3) Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotorik adalah ranah yang berkaitan dengan
keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang
menerima pengalaman belajar tertentu.
9
dan kemampuan untuk menguasai sesuatu yang dipelajarinya Tingkat
penguasaan tergantung pada kualitas pembelajaran yang dialami.
5
Asep Herry Herniawan, “Makna Ketuntasan Dalam Belajar”, Bandung: Jurusan Kurkulum dan
Teknologi FIP UPI, 2006
10
belajar dan waktu merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan untuk
keberhasilan belajar. Ketika seorang siswa dikatakan menghabiskan banyak
waktu untuk belajar, biasanya siswa tersebut kuat dalam usahanya untuk
berhasil dalam belajar. Jika kita mengatakannya siswa menginvestasikan
sedikit waktu untuk belajar, dapat disimpulkan bahwa siswa tersebut lemah
dalam usahanya untuk mencapai pembelajaran
Masalah yang berkaitan dengan belajar dan waktu telah lama menjadi
bahan penelitian para ahli pendidikan. Pada tahun 1963, John B. Carroll
menerbitkan suatu lembar kerja berjudul “A Model of School Learning” Inti
modelnya adalah siswa berhasil mempelajari tugas tertentu sebanyak dia
menghabiskan waktu yang diperlukan untuk mempelajari tugas tersebut”
Pernyataan ini menganggap bahwa belajar atau waktu belajar siswa
memegang peranan yang sangat penting dalam keberhasilan belajar. Teori
yang dikemukakan oleh Carroll juga menyatakan bahwa siswa mencapai
tujuan pendidikan yang relatif sama meskipun menempuh waktu yang
berbeda. Teori Carroll ini menyatakan bahwa derajat pengendalian
pembelajaran (degree of learning) ditentukan oleh rasio antara waktu yang
sebenarnya dihabiskan untuk belajar (Time Actual Spent) dan waktu yang
dibutuhkan untuk belajar (Need). Ini ditunjukkan oleh simbol berikut.
Simbol di atas menunjukkan bahwa jika setiap siswa diberi waktu yang
diperlukan untuk mencapai tingkat penguasaan dan jika siswa memasukkan
waktu yang diperlukan, kemungkinan besar siswa tersebut akan mencapai
tingkat penguasaan tersebut. Sebaliknya, jika siswa tidak diberikan waktu
yang cukup atau tidak menyediakan waktu yang dibutuhkan, maka siswa
tersebut tentu tidak akan mencapai ketuntasan dalam belajar. Meskipun waktu
merupakan faktor penting dalam pembelajaran, Carroll mengingatkan kita
bahwa banyak variabel yang mempengaruhi proses pembelajaran itu sendiri,
dan waktu adalah bagian dari banyak variabel tersebut. Secara teori, Carroll
11
bahkan tidak mengklaim bahwa variabel temporal ini merupakan faktor
terpenting dalam pembelajaran siswa. Menurutnya, waktu bukanlah satu-
satunya faktor penting yang mempengaruhi proses pembelajaran, meskipun
beberapa variabel dalam teori ini dinyatakan dalam waktu, yang penting
adalah apa yang sebenarnya terjadi selama waktu itu. Tentu saja, belajar
membutuhkan waktu, tetapi waktu saja tidak cukup.
Teori Carroll masih memiliki tiga variabel utama dan dua variabel
tambahan. Variabel pertama disebut aptitude (bakat), yaitu jumlah waktu ideal
yang dibutuhkan siswa untuk mencapai tujuan pendidikannya. Variabel kedua
disebut penyimpangan (persistence). yaitu durasi yang benar-benar digunakan
siswa untuk belajar. Variabel ketiga adalah peluang untuk belajar (upportunity
to learn), yaitu jumlah waktu yang ditentukan atau disediakan Dua komponen
lain yang juga mempengaruhi proses belajar siswa adalah kemampuan
memahami pembelajaran (ability to understanding teaching) dan kualitas
pembelajaran itu sendiri (reaching quality).
12
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Penilaian Acuan Norma atau bisa disingkat PAN ialah penilaian dengan
cara membandingkan hasil belajar siswa dengan siswa yang lain dalam
satu kelompok.
Penilaian acuan patokan (criterion referenced evaluation) menunjukkan
sampai batas mana kemampuan siswa mencapai kriteria kemampuan/
keberhasilan yang telah ditentukan, dan skor yang demikian tidak
tergantung dari kemampuan siswa-siswa lain.
2. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa melalui kegiatan
belajar. Dalam pengertian lain, hasil belajar adalah pola-pola perbuatan,
nilai- nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan
keterampilan.
3. Pembelajaran tuntas merupakan salah satu pendekatan pembelajaran
yang memastikan bahwa semua siswa dapat menguasai hasil belajar yang
diharapkan oleh satu unit pembelajaran sebelum melanjutkan pelajaran
berikutnya.
B. Saran
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini masih
terdapat kesalahan baik dari segi penulisan, ejaan, maupun yang lainnya.
Untuk itu kami berharap kepada pembaca untuk memberikan masukan
masukan yang bersifat konstruktif agar bisa kami jadikan motivasi – motivasi
dalam pembuatan makalah selanjutnya
14
DAFTAR PUSTAKA
15