Dosen Pengampu:
Alwizra, S.Pd.I., M.Pd
NIDN. 2126038905
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1
Ngalim Puwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 1984), Hlm. 76.
1
2
2
Ibid., Hlm. 77
3
Sukardi, Evaluasi Pendidikan (Prinsip dan Operasionalnya), (Jakarta: Bumi Aksara,
2008), Hlm. 23
3
4
4
Atwi Suparman, Desain Instruksional Modern, (Jakarta, Erlangga, 2012), Hlm. 214
5
8
Ibid, Hlm. 108
7
hal-hal yang kurang baik dari kedua pendekatan tersebut. Akhirnya dapat
dikemukakan bahwa pengajar perlu memahami, bilamana dan untuk apa
suatu pendekatan itu digunakan. Misalnya apabila pengajar harus menetapkan
peringkat hasil belajar di dalam kelompok, maka sebagusnya digunakan
PAN. Namun apabila pengajar berkehendak untuk menetapkan nilai akhir
(skor akhir) sebagusnya menggunakan PAP.
Mengapa PAP dipakai sebagai yang lebih tepat digunakan untuk
menentukan nilai akhir, sekurang-kurangnya ada tiga alasan, yaitu:
1. PAP itu dapat diketahui hasil belajar yang sebenarnya, oleh karena
normanya adalah norma ideal.
2. PAP itu tidak diperlukan perhitungan-perhitungan statistik, sehingga
memudahkan pengajar (guru-guru) yang tidak menguasai metode-
metode statistik.
3. PAP hanya ada satu makna bagi satu nilai yang sama, oleh karena
normanya tidak bersifat nisbi.9
Apabila berdasarkan acuan patokan dapat digunakan apabila dasar
pemikiran yang digunakan untuk menyelenggarakan pendidikan adalah
asumsi pedagogik. Asumsi ini didasarkan atas pertimbangan bahwa
keragaman kemampuan peserta didik hendaknya dapat dikurangi, hal ini
berarti seorang pendidik harus dapat memacu peserta didik yang berprestasi
dan membantu yang lemah. Peserta didik memiliki motivasi yang kuat untuk
belajar, sehingga ada perbedaan kemampuan antara sebelum dan sesudah
belajar. Pendidik dalam mengembangkan psoses belajar-mengajar
menyajikan materi dan metode yang sesuai dengan kemampuan peserta
didik.10
Tes dapat dikembangkan dengan menggunakan acuan norma dan
kriteria karena keduanya memiliki karakteristik tersendiri dan memberikan
informasi yang bermanfaat. Acuan norma memberikan informasi penting
tentang bagaimana kedudukan seorang peserta tes dalam kelompoknya,
9
Mudijo, Tes Hasil Belajar, (Jakarta: BUMI AKSARA, 1995), Hlm. 99.
10
Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan, (Jakarta, PT RajaGrafindo Persada, 1996),
Hlm. 87.
10
11
Kusaeri dan Suprananto, Pengukuran dan Penilaian Pendidikan, (Yogyakarta, Graha
Ilmu, 2012), Hlm. 50
12
Alex Shirran, Op,Cit. Hlm. 108
11
13
Ibid, Hlm. 109
14
Ibid., Hlm. 111
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penilaian acuan norma adalah penilaian yang dilakukan dengan mengacu
pada norma kelompok; nilai-nilai yang diperoleh siswa diperbandingkan
dengan nilai-nilai siswa yang lain yang termasuk dalam kelompok itu.
Penilaian acuan patokan adalah merupakan pengukuran lain dengan
menggunakan acuan beda. Dalam pengukuran ini penampilan siswa
dikomparasikan dengan kriteria yang telah ditentukan lebih dahulu dalam
tujuan instruksional, bukan dengan penampilan siswa lain.
Persamaan penilaian acuan norma dan acuan patokan antara lain adalah
kedua pengukuran memerlukan adanya tujuan evaluasi spesifik, memerlukan
sampel yang relavan, memerlukan item-item yang disusun dalam suatu tes,
memerlukan persyaratan pokok, yaitu validitas dan reliabilitas, kedua
pengukuran tersebut sama manfaatnya, yaitu alat pengumpul data siswa yang
dievaluasi.
Adapun perbedaan dari kedua penilaian tersebut antara lain:
1. Penilaian acuan norma menekankan pembedaan antara individual siswa
satu dengan siswa lain dalam kelompok/kelas. Penilaian acuan patokan
menekankan penggambaran tugas apa yang telah dipelajari oleh para siswa.
2. Penilaian acuan norma lebih banyak digunakan, khususnya pada kelas yang
memiliki kelompok-kelompok dengan pembedaan antara siswa pandai, di
atas rerata, di bawah rerata, dan bodoh. Penilaian acuan patokan Lebih
banyak digunakan, khususnya untuk kelas dengan tugas pembelajaran
dengan konsep atau penguasaan materi belajar (mastery learning).
3. Penilaian acuan norma digunakan terutama untuk survey. Penilaian acuan
patokan digunakan terutama untuk penguasaan.
12
13
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua. Kami menyadari bahwa dalam sistematika penulisan dan
pembuatannya masih banyak kesalahan. Maka dari itu kami meminta kritik dan
saran yang membangun untuk perbaikan makalah selanjutnya
DAFTAR KEPUSTAKAAN
14