Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN

PERDARAHAN POST PARTUM PADA IBU BERSALIN


DI RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIIN
BANDAR LAMPUNG TAHUN 2020

TEMA

Disusun Oleh:
Nisrina Fadhilaturrabani
NPM. 19420029

PROGRAM PASCA SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2020

A. Latar Belakang

Masalah kesehatan ibu merupakan masalah yang perlu mendapat

prioritas utama, karena sangat menentukan kualitas sumber daya manusia

mendatang. Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI), serta lambatnya

penurunan angka kematian ibu, menunjukkan bahwa pelayanan KIA sangat

mendesak untuk ditingkatkan baik dari segi jangkauan maupun kualitas

pelayanan (Manuaba, 2010).

World Health Organization (WHO) memperkirakan 800 perempuan

meninggal setiap harinya akibat komplikasi kehamilan dan proses kelahiran.

Sekitar 99% dari seluruh kematian ibu terjadi di Negara berkembang. Sekitar

80% kematian maternal merupakan akibat meningkatnya komplikasi selama

kehamilan, persalinan dan setelah persalinan (WHO, 2014).

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menilai angka kematian ibu

melahirkan di Indonesia relatif tinggi. Berdasarkan hasil Survey Demografi

Kesehatan Indonesia (SDKI) menunjukkan bahwa secara nasional Angka

Kematian Ibu pada tahun 2012 di Indonesia adalah 359/100.000 kelahiran hidup.

Rata-rata kematian ini jauh melonjak dibanding hasil SDKI 2007 yang mencapai

228/ 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2013).

Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2014 empat penyebab

kematian ibu terbesar yaitu perdarahan 30,3%, hipertensi dalam kehamilan

(HDK) 27,1%, infeksi 7,3%, dan lain-lain yaitu penyebab kematian ibu tidak
langsung seperti kondisi penyakit kanker, ginjal, jantung atau penyakit lain yang

diderita ibu sebesar 35,3% (Kemenkes RI, 2014). Wanita meninggal akibat

komplikasi selama dan setelah kehamilan dan persalinan. Komplikasi utama

yang menyebabkan hampir 75% dari semua kematian ibu adalah perdarahan

hebat setelah melahirkan, infeksi, tekanan darah tinggi selama kehamilan (pre-

eklampsia dan eklampsia), komplikasi dari persalinan, dan aborsi yang tidak

aman (WHO, 2018).

Angka Kematian Ibu sudah mengalami penurunan, namun masih jauh

dari target MDGs (sekarang SDGs) tahun 2015, meskipun jumlah persalinan

yang ditolong oleh tenaga kesehatan mengalami peningkatan. Kondisi ini

kemungkinan disebabkan oleh antara lain kualitas pelayanan kesehatan ibu yang

belum memadai, kondisi ibu hamil yang tidak sehat dan faktor determinan

lainnya. Penyebab utama kematian ibu yaitu hipertensi dalam kehamilan dan

perdarahan postpartum. Beberapa keadaan yang dapat menyebabkan kondisi ibu

hamil tidak sehat antara lain adalah penanganan komplikasi, anemia, ibu hamil

yang menderita diabetes, hipertensi, malaria, dan empat terlalu (terlalu muda <20

tahun, terlalu tua >35 tahun, terlalu dekat jaraknya 2 tahun dan terlalu banyak

anaknya > 3 tahun). Dalam peningkatan status kesehatan masyarakat, indikator

yang akan dicapai adalah menurunnya angka kematian ibu dari 359 per 100.00

kelahiran hidup pada SDKI 2012 menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup pada

tahun 2019 (Kemenkes, 2019).

Perdarahan post partum merupakan salah satu masalah penting karena

berhubungan dengan kesehatan ibu yang dapat menyebabkan kematian.

Walaupun angka kematian maternal telah menurun dari tahun ke tahun dengan
adanya pemeriksaan dan perawatan kehamilan, persalinan di rumah sakit serta

adanya fasilitas transfusi darah, namun perdarahan masih tetap merupakan faktor

utama dalam kematian ibu. Walaupun seorang perempuan bertahan hidup setelah

mengalami pendarahan pasca persalinan, namun ia akan menderita akibat

kekurangan darah yang berat (anemia berat) dan akan mengalami masalah

kesehatan yang berkepanjangan (Kemenkes, 2015).

Perdarahan postpartum adalah perdarahan lebih dari 500 cc yang

terjadi setelah bayi lahir pervaginam atau lebih dari 1000 cc setelah

persalinan abdominal dalam 24 jam dan sebeleum 6 minggu setelah

persalinan. Berdasarkan waktu terjadinya perdarahan postpartum dapat dibagi

menjadi perdarahan primer dan perdarahan sekunder. Perdarahan primer

adalah perdarahan yang terjadi dalam 24 jam pertama dan biasanya

disebabkan oleh atonia uteri, robekan jalan lahir, sisa sebagian plasenta dan

gangguan pembekuan darah. Perdarahan sekunder adalah perdarahan yang

terjadi setelah 24 jam persalinan. Penyebab utama perdarahan post partum

sekunder biasanya disebabkan sisa plasenta.

Data dari Profil Kesehatan Provinsi Lampung tahun 2015 menunjukkan

bahwa angka kematian ibu sebesar 130 kematian dari 154.967 jumlah kelahiran

hidup. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Provinsi Lampung Tahun 2015-

2019 menyatakan bahwa penyebab terbesar kematian ibu adalah pendarahan

sebesar 31%, eklamsi sebesar 29%, partus lama 0,63%, infeksi 6%, aborsi 1%

dan lain-lain 33% (Dinas Kesehatan Lampung, 2015).

Berdasarkan latar belakang di atas dimana perdarahan masih menjadi

penyebab terbesar kematian pada ibu di Provinsi Lampung. maka tujuan yang
akan dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui “Faktor-Faktor

Penyebab Kejadian Perdarahan Post Partum Pada Ibu Bersalin Di Rumah

Sakit Pertamina Bintang Amiin Bandar Lampung Tahun 2020 ”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada penelitian ini

adalah “Apa Saja Faktor-Faktor Penyebab Kejadian Perdarahan Post Partum

Pada Ibu Bersalin Di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amiin Bandar

Lampung Tahun 2020?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahui Faktor-Faktor Penyebab Kejadian Perdarahan Post Partum Pada

Ibu Bersalin Di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amiin Bandar Lampung

Tahun 2020.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui distribusi frekuensi faktor penyebab perdarahan

post partum seperti, atonia uteri, trauma jalan lahir retensio plasenta,

inversio plasenta, gangguan pembekuan darah di Rumah Sakit

Pertsmina Bandar Lampung Provinsi Lampung.

b. Untuk mengetahui hubungan atonia uteri, trauma jalan lahir retensio

plasenta, inversio plasenta, gangguan pembekuan darah di Rumah

Sakit Pertsmina Bandar Lampung Provinsi Lampung.


c. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan yang

mempengaruhi Kejadian Perdarahan Post Partum Pada Ibu

Bersalin Di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amiin Bandar

Lampung Tahun 2020.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi Terkait

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan bahan

referensi khususnya bagi mahasiswa Magister kesehatan Masyarakat

Universitas Malahayati tentang faktor yang menjadi penyebab perdarahan

post partum pada ibu bersalin.

b. Bagi Tempat Penelitian

Sebagai bahan informasi mengenai faktor faktor yang menjadi

penyebab perdarahan post partum pada ibu bersalin yang dapat

digunakan sebagai pertimbangan untuk mengatasi atau mencegah

terjadinya perdarahan post partum.

c. Bagi Peneliti

Dapat menambah informasi dan menignkatkan pengetahuan

peneliti mengenai faktor-faktor yang menjadi penyebab perdarahan post

partum pada ibu bersalin.


E. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pada penelitiaan ini meliputi jenis penelitian adalah

kuantitatif dengan desain cross-sectional. Subjek penelitian ini adalah seluruh

ibu hamil di RS Pertamina Bintang Amiin Bandar Lampung. Objek penelitian

ini adalah Faktor-faktor kejadian perdarahan post partum pada ibu bersalin di

RS Pertamina Bintang Amiin Bandar Lampung. Sumber data pada penelitian

ini yaitu data sekunder yang berasal dari rekam medis ibu dengan perdarahan

postpartum tahun 2019 di RS Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung .

Penelitian ini dilakukan di RS Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung .

Waktu penelitian ini dimulai setalah mendapatkan persetujuan proposal.

Anda mungkin juga menyukai