Anda di halaman 1dari 5

Faktor- factor Utama (Key point) pada proses Sizing.

Terlebih dahulu penting diketahui bahwa benang setelah dikanji akan mengandung campuran
obat kanji yang telah dikeringkan dan melekat pada benang. Banyaknya zat kanji yang melekat
pada benang ini disebut Take Up (TU). Nilainya diperbandingkan dengan berat benang yang
dikanji tersebut. Misal bila dalam 1 kg benang asli terdapat 100 grams zat kanji yang menempel,
berarti TU% nya = 100/ 1000 grams = 10%. TU% ini juga sering disebut sebagai Size Ad On
atau Size Pick Up.

Berikut ini beberapa parameter yang harus mendapat perhatian pada saat proses penganjian.

1. Size Pick Up /TU%.


Besar kecilnya TU% akan sangat berpengaruh terhadap factor PUTUS BENANG LUSI
dan penghematan ongkos kanji. Makin kecil TU% akan terjadi kemungkinan kurang
kanji yang menyebabkan benang tak punya kekuatan dan daya tahan yang cukup
menghadapi rudapaksa di proses pertenunan, walau dalam segi ongkos menjadi seperti
hemat. Sebaliknya juga ternyata TU% yang tinggi disamping boros juga akan
menyebabkan lengket/ tape yarn, benang getas dan putus benng meningkat.
2. Viscosity (kekentalan larutan kanji)
Makin tinggi kekentalan larutan, makin besar kanji yang melekat dalam benang. (Factor
lain dianggap sama).

a. Penetrasi dan Pelapisan.


Obat kanji yang diambil oleh benang, terbagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:
 Kanji yang terserap (penetrasi). Makin rendah konsentrasinya, makin gampang
obat merasuk kedalam benang. Mekanisme ini penting untuk menganji benang-
benang lemah seperti cotton dengan tujuan untuk mengisi dan mengikat serat-
serat didalam benang, tapi kurang bermanfaat pada benang- benang kuat seperti
polyester, karena pada dasarnya benang polyester sudah cukup kuat.
 Kanji melapis covering). Lapisan kanji yang menutup permukaan benang adalah
cukup penting untuk menutup bulu- bulu benang, apalagi pada benang polyester
yang bulu- bulunya mudah keluar dan saling mengikat dengan kuat karena adanya
gesekan dan timbulnya electro static.

Viskositas larutan kanji tergantung pada konsentrasi obat kanji dan suhu larutan kanji
pada size box. Viskositas mempengaruhi size pick up sehingga secara langsung
berpengaruh terhadap size add-on (massa kanji yang menempel pada benang). Pana pada
size box secara kontinyu akan berkurang karena adanya benang yang masuk (benang
bersuhu lebih rendah dari pada size box), kontak antara permukaan size box dengan
atmosfir disekelilingnya, dan penyerapan panas oleh size box itu sendiri. Jika suplai
panas tidak dilakukan secara konstan untuk mengatasi penurunan suhu tersebut, maka
suhu larutan kanji akan menurun dan meningkatkan viskositas. Pemanasan larutan kanji
pada size box biasanya dilakukan dengan menyeburkan uap panas secara langsung pada
larutan kanji. Untuk itu kualiatas uap panas menjadi penting untuk diperhatikan.
Kandungan air pada uap panas yang terlalu banyak akan mengencerkan larutan kanji
karena terjadi kondensasi, sehingga akan menurunkan solid content larutan kanji,
viskosotas yang pada akhirnya akan menurunkan size add-on pada benang yang dikanji.

3. Concentration (Prosen kandungan kanji)


Makin tinggi konsentrasi, makin tinggi TU% yang didapatkan, makin effisien
pula pemerasan karena kandungan air yang diperas makin sedikit. Penting bagi operator
sizing agar secara periodic memeriksa kandungan konsentrasi larutan di size box.
Biasanya setiap ganti beam baru, dilakukan pemeriksaan konsentrasi. Hal ini dilakukan
untuk mencegah terjadinya mixing yang salah atau masuknya kondensasi kedalam larutan
kanji yang dapat berakibat fatal pada hasil penganjian. Alat yang harus disediakan adalah
Refracto meter 20 BRIX. Refracto jenis ini biasa juga dipakai untuk mengukur
konsentrasi pada pabrik minuman/ syrup. Konsentrasi larutan akan sangat menentukan
TU%, yang berarti sangat menentukan bagus atau tidaknya hasil penganjian. Karena itu
konsentrasi sebagaimana halnya Viscositas, harus selalu diperiksa dan dikontrol secara
dicatat dengan baik
4. Temperature of solution (Temperature larutan kanji)
Makin rendah temperature, makin kental larutan kanji, sehingga makin besar TU % yang
dihasilkan. Maka apabila kanji alam dimasak dengan pemanasan yang tidak cukup, maka
hasil penganjian pun tak akan mendapatkan hasil yang memuaskan karena daya lekat
(Adhessiveness) nya kurang yang berakibat kekuatan lapisan (Film strength) juga kurang.
Sebagai akibat nyatanya, bahan kanji tersebut tak cukup mampu melindungi benang dari
gesekan tarikan dan hentakan pada saat proses pertenunan,

5. Temperature of heater/ cylinder (Temperature pengeringan


6. Squeezing roller pressure (Tekanan Squeezing Roller).
Makin besar tekanan squeezing yang diberikan, makin kecil TU% yang didapatkan.
7. Squeezing roller hardness (Kekerasan lapisan karet Squeezing Roller)
Makin keras suatu lapisan rol karet, berarti tekanannya akan makin memusat dan besar,
sehingga TU% nya akan berkurang. Standart antara 60 sampai 80 derajat HD
8. Tension of yarn & stretch (Tegangan benang dan kemuluran)
Prinsip dasar Draft pada proses penganjian adalah menarik benang selembut mungkin
dengan tegangan / tension serendah mungkin agar masih cukup Elongation/ daya mulur
benang nya pada saat proses tersebut. Sehingga benang masih memiliki daya tahan yang
cukup pada saat proses pertenunan.

Pada masa kini dengan dipakainya INVERTER sebagai ganti SIDE SHAFT dan gearing
motion, draft bisa diatur sekecil mungkin sampai dibawah 1, yang penting benang jangan
sampai kendor.

Berikut ini draft yang biasa diberikan pada beberapa jenis benang:

9. Open Space (Bagian antar benang)


Jumlah Total End benang yang dapat dikanji dengan baik sangat tergantung pada
nomornya dan panjang permukaan Rol Pemeras (Squezing Roller).
Berdasarkan pengalaman, Coverage yang baik adalah 60% dengan Open Space sebesar
40 % nya.
Menganji dengan Coverage lebih dari 60% hasilnya tidak maksimal, sehingga untuk
jumlah benang tersebut sebaiknya menggunakan Double Size Box, yang berarti
prosentasi Coverage nya dibagi dua.
10. Moisture (Kandungan air dalam benang)
Intinya: Terlalu banyak air dalam benang, berarti basah è lengket + Jamur. Terlalu kering
berarti benang getas/ rapuh dan banyak debu.
Dibawah ini adalah beberapa standart moisture yang dianggap bagus dalam benang
terkanji:

Anda mungkin juga menyukai