Anda di halaman 1dari 8

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Bidang Pendidikan
1. Program Individu
a. Pelatihan skill
Skill atau keahlian harus dimiliki seseorang sedini mungkin, agar siap
menghadapi kehidupan di masa yang akan datang. Skill atau keahlian mesti dicari
dan digali, ia tidak muncul dan tumbuh sendiri melainkan mesti diasah terlebih
dahulu. Skill harusnya sesuatu yang disenangi dan diminati, sehingga ketika
mengerjakan atau menggelutinya tidak merasa terpaksa dan tertekan akan tetapi
dilakukan dengan senang hati. Hal inilah yang dilakukan pada pelatihan skill oleh
SUNAN’13, pelatihan yang menyenangkan dan menarik. Pelatihan skill oleh
SUNAN’13 ini terdiri dari empat jenis pelatihan, yaitu keahlin merajut, memasak
(tata boga), kaligrafi dan melantunkan adzan.
1) Merajut
Tabel 3. 1 Pelaksanaan Program Pelatihan Skill Merajut
Nama Program Pelatihan Skill (Merajut)
Jenis Program Individu
Penanggung Khairunnisa Marfuah
Jawab
Kegiatan Pelatihan Skill Merajut
SKS 2 SKS (2x45 Menit)
Waktu Senin, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu
pukul 20.30 – 22.00
Latar belakang Keterampilan, kretifitas dan skill
dan Deskripsi merupakan hal yang sulit untuk
didapatkan. Diperlukan ketekunan,
minat dan juga bakat untuk
mendapatkannya. Skill dan
keterampilan sangat diperlukan di
dalam kehidupan, terlebih pada zaman
sekarang.
Hasil observasi menunjukkan bahwa
anak-anak desa Cihowe belum dan
sangat sedikit memiliki modal
keterampilan yang nantinya dapat
dijadikan ladang penghasilan. Sehingga
dengan itu penanggungjawab
memutuskan untuk melaksanakan
program ini.
Merajut merupakan keterampilan yang
membutuhkan ketekunan, keuletan dan
kesabaran. Dan saat ini hasil rajutan
sangat marak di pasaran, juga memiliki
nilai jual yang bagus. Memang pada
awalnya merajut terasa sulit, akan tetapi
jika sudah menguasai dasar-dasarnya
merajut akan mudah bahkan sampai
mengakibatkan pelakunya kecanduan.
Sasaran Anak-anak desa Cihowe
Tujuan - Meningkatkan kreatifitas dan
keterampilan anak-anak desa
Cihowe
- Mengetahui dan mempertajam
skill juga bakat anak-anak desa
Cihowe
- Mengenalkan dan memberikan
modal skill yang memiliki nilai
jual sehingga nanti dapat
menambah penghasilan.
Manfaat Anak-anak memiliki skill dan
keterampilan yang memiliki nilai jual
dan dapat memberikan penghasilan.
Prasarana Benang rajut, jarum rajut dan gunting
Teknis Observasi, melihat dan meninjau
Pelaksanaan potensi juga peluang yang ada.
Seberapa besar antusiasme anak-anak
desa Cihowe.
Sosialisasi, menjelaskan serta mengajak
anak-anak desa Cihowe untuk
mengikuti pelatihan skill merajut.
Pelaksanaan, pelatihan ini dilakukan
sebanyak 20 kali pertemuan. Materi
pengajaran yaitu teknik 1, teknik 2,
teknik 3, bunga, dan tas atau kotak
pensil.
Penutupan, pada penutupan anak-anak
diberi motivasi untuk meneruskan
rajutannya sampai selesai bagi yang
belum, bagi yang sudah diminta untuk
terus membuat dan dijual pada teman-
temannya.
Pelaksanaan Pelatihan ini dilakukan sebanyak 20
kali pertemuan. Dalam 20 kali
pertemuan, penanggungjawab
menargetkan anak dapat menguasai 5
teknik dasar merajut, sehingga nantinya
anak dapat mengembangkan sendiri
kemampuan merajutnya. Pada
pelaksanaan pelatihan peserta dibatasi
hanya sampai 10 orang, dengan alasan
keterampilan merajut membutuhkan
keuletan, kesabaran dan ketelitian,
sehingga pelatih harus mendampingi
dan mengajarkan secara intensif. Jika
peserta banyak, maka ditakutkan semua
materi tidak akan tersampaikan. Akan
tetapi 10 anak yang diajarkan juga
dibimbing untuk menjadi pelatih dan
mengajarkan anak-anak yang ingin
belajar merajut. Sehingga selain
pelatihan program ini juga
pemberdayaan.

2) Memasak (tata boga)


Tabel 3.2 Pelaksanaan Program Pelatihan Skill Memasak (tata boga)
Nama Program Pelatihan Skill (Tata Boga)
Jenis Program Individu
Penanggung Khairunnisa Marfuah
Jawab
Kegiatan Pelatihan tata boga
SKS 2 sks (2x45 menit)
Waktu Minggu pukul 14.00-16.00
Latar belakang Keterampilan, kretifitas dan skill
dan Deskripsi merupakan hal yang sulit untuk
didapatkan. Diperlukan ketekunan,
minat dan juga bakat untuk
mendapatkannya. Skill dan
keterampilan sangat diperlukan di
dalam kehidupan, terlebih pada zaman
sekarang.
Hasil observasi menunjukkan bahwa
anak-anak desa Cihowe belum dan
sangat sedikit memiliki modal
keterampilan yang nantinya dapat
dijadikan ladang penghasilan. Sehingga
dengan itu penanggungjawab
memutuskan untuk melaksanakan
program ini.
Masakan dan kue yang dikenal di desa
pun masih sangat minim sehingga perlu
adanya pelopor atau pemantik agar
anak-anak mendapatkan suasana asik
dalam tata boga yang nantinya
memancing rasa penasaran mereka
untuk melakukan praktek selanjutnya.
Tata boga merupakan keterampilan
yang mudah asal dengan kemauan,
bahan-bahan dan alat yang lengkap.
Akan tetapi, tata boga jika tidak
dikembangkan tidak akan menjadi suatu
hal yang istimewa melainkan biasa-
biasa saja. Sehingga perlu
pengembangan kembali.
Sasaran Anak-anak putri desa Cihowe
Tujuan - Meningkatkan kreatifitas dan
keterampilan anak-anak desa
Cihowe
- Mengetahui dan mempertajam
skill juga bakat anak-anak desa
Cihowe
- Mengenalkan dan memberikan
modal skill yang memiliki nilai
jual sehingga nanti dapat
menambah penghasilan.
Manfaat Anak-anak memiliki skill dan
keterampilan yang memiliki nilai jual
dan dapat memberikan penghasilan,
juga dapat sebagai konsumsi pribadi.
Prasarana Alat dan bahan membuat kue seperti
kukusan, penggorengan, mixer,
pengaduk, baskom adonan, tepung,
gula, fermipan, telur, mentega, minyak,
ubi ungu, dll.
Teknis Observasi, melihat dan meninjau
Pelaksanaan potensi juga peluang yang ada.
Seberapa besar antusiasme anak-anak
desa Cihowe.
Sosialisasi, menjelaskan serta mengajak
anak-anak desa Cihowe untuk
mengikuti pelatihan skill tata boga.
Pelaksanaan, pelatihan ini dilakukan
sebanyak 3 kali pertemuan. Materi
pengajaran yaitu brownies ketan hitam,
donat dan kue ubi ungu.
Penutupan.
Pelaksanaan Pelatihan ini dilakukan dalam 3 kali
pertemuan. Di setiap pertemuan
memiliki materi yang berbeda-beda
yaitu brownies ketan hitam, donat dan
kue ubi ungu. Dalam pelaksanaanya
anak-anak begitu antusias dan bahagia
mengingat apa yang ia kerjakan adalah
hasil buatannya sendiri. Selain
menikmati proses anak-anak juga
menikmati hasil dari apa yang mereka
kerjakan dan dengan bangga
memberikan pada orang-orang
rumahnya, karena itu adalah hasil
kerjanya sendiri.

3) Pelatihan Adzan
Pembekalan mental anak-anak terhadap hal positif sangat diperlukan. Di
samping itu, terdapat bakat yang terpendam dan mesti diasah sedini mungkin.
Selain itu pula tak jarang fenomena muadzin tak lain adalah para orang tua. Hal ini
sangat mendorong program ini perlu untuk dilaksanakan.
Tabel 3.3 Pelaksaan Program Pelatihan Adzan
Nama Program Pelatihan Adzan
Jenis Program Individu
Penanggung Zubir Alfiansyah
Jawab
Deskripsi Berdasarkan observasi di lapangan,
anak-anak di desa Cihowe memiliki
rasa percaya diri yang kurang. Lebih
khususnya dalam kasus dan
pelaksanaan adzan. Hal tersebut
dituturkan secara langsung oleh salah
satu guru ngaji di desa Cihowe yakni
ustazah Amih. Walaupun dapat
dikatakan tempat mengaji cukup
banyak.
Sasaran TPQ Nurul Hidayah
Tujuan Untuk melatih kemampuan
mengumandangkan adzan dan
membangun dan meningkatkan
kepercayaan diri anak-anak TPQ Nurul
Hidayah.
Manfaat Meningkatnya kemampuan dan
kepercayaan diri anak-anak TPQ Nurul
Hidayah.
Teknis 1.Observasi
Pelaksanaan 2.Sosialisasi
3.Pelaksanaan
Pelaksanaan Kegiatan dilakukan setiap usai mengaji.
Setelah diberi pengarahan, pelatihan
tahsin. Maka barulah setiap harinya
satu atau dua anak maju kedepan.
Dilaksanakan pada 8 januari-13
Februari.

4) Kaligrafi
Tidak jarang, bakat anak akan berkembang dan muncul pertama kali dari tugas
yang diberikan oleh guru disekolahnya. Berawal dari proses itu, jika
pendampingan dan pelatihan dilakukan secara berkala dan menarik simpati para
peserta. Hal ini akan kian menjadi keahlian yang mereka punya untuk bekal
kehidupan.
Tabel 3.4 Pelaksanaan Program Pelatihan Kaligrafi
Nama Program Pelatihan Kaligrafi
Jenis Program Individu
Penanggung Alwi Nugraha
Jawab
Deskripsi Berdasarkan observasi di lapangan,
terdapat anak-anak dan remaja yang
mempunyai minat khusus terhadap
penulisan kaligrafi. Oleh karena itu,
diadakanlah pelatihan penulisan
kaligrafi untuk membekali anak-anak
dalam keahlian menulis khat arab.

Sasaran TPQ Nurul Hidayah


Tujuan Membekali peserta keahlian menulis
kaligrafi arab.
Manfaat Memunculkan potensi keahlian yang
ada dalam diri peserta, sehingga lahir
dalam bentuk keahlian yang nyata dan
dapat dipraktikan.
Teknis 1. Berawal dari tugas sekolah
Pelaksanaan (18 Januari 2018)
2. Pengenalan alat dan jenis tulisan
(20 Januari 2018)
3. Praktik
(Dilaksanakan dua kali: 20 dan 27
Januari 2018)
Pelaksanaan Kegiatan dilakukan sekali dalam
seminggu, dimulai dari cara memotong
pensil sebagai alat untuk menulis,
kemudian memperkenalkan beberapa
jenis tulisan kaligrafi. Dan mencoba
menulis kalimat sesuai dengan yang
dicontohkan.

b. English Private
Sebagaimana pelatihan skill, program ini dilaksanakan untuk membekali anak-
anak dalam berbahasa Inggris. Mengingat mind set yang ada di benak anak-anak
desa bahwa hal ini merupakan sesuatu yang sulit untuk dipelajari.
Tabel 3.5 Pelaksanaan Program English Private
Nama Program English Private
Jenis Program Individu
Penanggung
Emil Akmalia Muzzamil
Jawab
Kegiatan  Mengisi materi mata pelajaran
sesuai dengan kompetensi
pengajar (mahasiswa KKN)
 Pelatihan soal
 Mengerjakan tugas yang
diberikan oleh sekolah masing-
masing siswa.
SKS 2 SKS (2x45 menit)
Latar Belakang Bahasa Inggris adalah bahasa global
yang digunakan oleh masyarakat
internasional dalam segala aspek.
Penguasaan bahasa Inggris sebagai
bahasa internasional dirasa sangat
penting sebagai bekal ke depan di mana
dunia internasional sudah di depan
mata.

Pendidikan adalah salah satu usaha


yang berperan penting dalam
penguasaan bahasa yang baik dan
benar. Apalagi dalam iklim global yang
semakin kompetitif ini, siswa dituntut
untuk mau bersaing dengan siswa lain
secara sportif.

Maka tidaklah heran jika materi bahasa


Inggris dimasukan ke dalam mata
pelajaran wajib. Hal ini karena bahasa
Inggris dirasa sangat penting
penggunaannya dan membutuhkan
bimbingan yang baik untuk membantu
siswa dalam penggunaaan bahasa
Inggris.

Berbagai aktivitas dan kesibukan orang


tua di desa Cihowe antara lain bertani,
berjualan, dll, membuat anak-anak
tidak lagi bisa secara penuh
mendampingi putra putrinya dalam
belajar, sehingga, mereka memerlukan
pendampingan agar kesulitan-kesulitan
mereka dalam belajar bisa teratasi.
Deskripsi Bimbingan belajar (bimbel) adalah
pelatihan/pendampingan belajar yang
termasuk ke dalam jenis pendidikan
non formal. Bimbel merupakan suatu
kegiatan belajar-mengajar seperti hal
nya sekolah. Perbedaannya adalah
bahwa bimbel biasanya
diselenggarakan dalam waktu pendek
dan hanya untuk menguasai satu
pelajaran tertentu, contohnya bahasa
Inggris.
Sasaran Siswa dan siswi SD
Tujuan Membantu siswa dan siswi SD desa
Cihowe agar tercapainya penyesuaian
akademis sehingga dapat
mengembangkan potensinya secara
optimal dan siswa lebih berprestasi di
sekolah.
Manfaat Meningkatkan pemahaman dan
kesadaran akan pentingnya belajar
bahasa Inggris sejak dini.
Waktu Senin s/d Sabtu (pukul 13:00-14:40)
Pelaksanaan mulai Minggu, 14 Januari 2018 s/d
Kamis, 15 Februari 2018
Pelaksanaan Bimbingan belajar ini menggunakan
dua metode:
 Metode BERSAME (bernyanyi
sambil menghafal) yaitu anak-
anak diberikan sebuah lagu
berbahasa Inggris kemudian
mempelajari arti dari vocab
yang terdapat dalam lagu
tersebut, setelah itu dihafalkan.
 Metode Speaking yaitu anak-
anak diberikan contoh sebuah
teks perkenalan, percakapan dll
dalam bahasa Inggris kemudian
anak dipersilahkan satu persatu
untuk berbicara sesuai teks di
depan kelas.

Anda mungkin juga menyukai