Besaran Pokok Satuan Lambang satuan Dimensi Besaran Skalar adalah besaran yang hanya memiliki besar
Panjang Meter m [L] atau nilai saja. Misalnya panjang, waktu, massa, volum,
Massa Kilogram Kg [M] kelajuan, energi, daya,
daya, suhu, potensial
potensial listrik dan sebagainya.
sebagainya.
Waktu Sekon s (t) [T]
Arus listrik Ampere A [I]
Suhu Kelvin K [è] KINEMATIKA DAN DINAMIKA GERAK LURUS
Intensitas Cahaya Kandela cd [J]
Jumlah zat Mole mol [N] Kelajuan :
v = Kelajuan (m/s)
Besaran Turunan Satuan Lambang satuan
s = Jarak tempuh (meter)
Gaya Newton N t = Waktu tempuh (sekon)
Energi Joule J
Daya Watt W Kelajuan rata-rata :
Tekanan Pascal Pa
Frekuensi Hertz Hz
s 1 + s2 + s3 + s4 + ………….. ..
Muatan Listrik Coulomb C
v = --------------------------------
Beda Potensial Volt V
t 1 + t2 + t3 + t4 + ……
…….. ..
Hambatan Listrik Ohm Ω
Kapasitas Kapasitor Farad F
Fluks magnet Weber Wb v = kelajuan rata-rata (m/s)
Induksi Magnet Tesla T s1 = Jarak t empuh 1, dengan selang waktu t 1
Induktansi Henry H s2 = jarak tempuh 2, dengan selang waktu t 2
Fluks cahaya Lumen ln s3 = jarak tempuh 3, dengan selang waktu
waktu t 3
2
(Kecepatan mempunyai persamaan dengan kelajuan, tapi Kecepatan benda setelah bergerak.
kecepatan merupakan besaran vek tor, sedan gkan kelajuan adalah
besaran skalar. vt = v0 + at
s
v = ---- vt = Kecepatan setelah ber gerak selama t sekon (m/s)
v0 = Kecepatan awal benda (m/s).
a = Percepatan benda (m/s 2)
v = Kecepatan (m/s) t = waktu yang dibutuhkan selama bergerak (sekon)
s = Jarak tempuh (meter)
t = Waktu tempuh (sekon) Jarak yang ditempuh oleh benda selam a t sekon
Kecepatan rata-rata : 2
st = v0t + ½ at
Äs
v = ------
st = jarak yang ditempuh benda selama t sekon (meter)
v0 = Kecepatan awal benda (m/s).
v = Kecepatan rata-rata (m/s) a = Percepatan benda (m/s 2)
Äs = selisih Jarak tempuh (meter) t = Waktu yang dibutuhkan selama bergerak (sekon)
Ät = selisih Waktu tempuh (sekon)
Gerak lurus berubah beraturan ada 2, yaitu dipercepat dan
diperlambat. Untuk dipercepat persamaanya adalah yang
Percepatan : tersebut diatas. Untuk GLBB diperlambat persamaannya
persamaannya adalah :
v
a = ----
vt = v0 - at
2
v = Kecepatan (m/s) st = v0t - ½ at
2
a = Percepatan (meter/s )
t = Waktu tempuh (sekon)
3
vt = gt vy = vo sin á - gt
x = vo cos á t
Persamaan kecepatan benda :
v o sin á 2 v o sin á
Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik tertinggi : t = ----------- t = -----------
g g
v0
t = ---------
g
4
2ð
ù = ---------
T
1 w = m .g
T = --------
f w = Gaya berat (Newton)
5
Energi Potensial :
Fg = ì . N
Ep = m . g . h
Karena w = m.g maka persamaannya
Fg = Gaya gesekan (Newton). Dapat menjadi :
ì = Koefisien gesekan (tidak bersatuan)
N = Gaya normal (Newton) Ep = w . h
2
Ek = ½ m . v
FÄt = mv t - mv0
Energi mekanik :
Em = Ep + Ek
Äp = mv t - mv 0
Daya ( adalah sebagai usaha yang dilakukan tiap waktu )
W
P = --------- FÄt = Gaya yang bekerja pada benda (Newton)
t mvt = Momentum akhir
mv0 = Momentum awal
Äp = Perubahan momentum (disebut impuls)
P = daya bersatuan watt.
m1 . v1 + m2 . v2 = m1 . v1’ + m2 . v2’
p = m . v
V1’ = Kecepatan benda pertama setelah tumbukan
V2’ = Kecepatan benda ke dua setelah tumbukan
P = Momentum benda ( kg. m/s)
m = massa benda (kg)
v = Kecepatan benda (m/s)
7
Äm
F = ------- v
T = 2ð √ (m/k)
Ät
Äm 1
------- = Perubahan massa roket terhadap waktu
Ät
T = ------
f
V = kecepatan roket ( m/s )
8
F = m.g sin è Gaya pada ayunan Gelombang ad alah usikan yang merambat dalam suatu medi um.
Didalam perambatannya, gelombang akan memindahkan energi.
Gelombang ada 2 jenis/ bentuk. Gelombang Transversal
yaitu : gelombang yang arah getarnya tegak lurus arah
Periode getar pada ayunan sederhana :
perambatannya. ( contoh, gelombang pada tali, gelombang permukaan
air, gelombang elektromagnetik ). Gelombang Longitudinal
T = 2ð √ ( /g) yaitu : gelombang yang arah getarnya berimpit atau searah dengan
arah rambat gelombang. ( contoh, gelombang pegas, gelombang
bunyi)
ë
v = ---------- Kecepatan rambat gelombang
Ek = ½ m.v2 Energi Kinetik (Joule) T
Atau :
F
P = -------
2 2
Em = 2ð ƒ m.A
P = Tekanan (Newton/m2) atau Pascal.
F = Gaya (Newton)
A = Amplitudo getaran (simpangan maksimum) (meter). 2
A = Luas permukaan (m )
m = massa sumber getar (kg)
Tekanan Hidrostatis :
EFEK DOPPLER (Pada gelombang bunyi).
(v ± vp) P = ñ.g.h
ƒp = ------------------ ƒs
(v ± vs) ñ = Massa jenis air (gram/cm 3 atau kg/m 3)
2
g = Percepatan gravitasi bumi (m/s )
h = Tinggi air diatas titik yang diamati (m)
V = Kecepatan gelombang bunyi di udara P = Tekanan hidrostatis (pascal)
Vp = Kecepatan pendengar dalam bergerak
ƒp = Frekuensi yang didengar oleh pendengar
ƒs = Frekuensi sumber bunyi
vs = Kecepatan sumber bunyi
Hukum archimedes :
10
F1 F2
----- = ------
A1 A2 P1 + ½ ñv21 + ñgh1 = P1 + ½ ñv
2
2 + ñgh2
Kapilaritas :
r = Jari-jari tabung
11
Besarnya k adalah :
F I S I K A. 02 1
k = ----------- å0 = permitifitas ruang hampa atau udara.
4 ð å0
LISTRIK STATIS
gaya coulomb merupa kan besaran vektor, sehingga didala m
Muatan Listrik
menentukan gaya-gaya coulomb tersebut diperlukan
penjumlahan secara vektor.
1 elektron : - 16 x 10 -19 coulomb
I proton : + 1,6 x 10 -19 coulomb
A B C
Hukum coulomb :
+ x + y -
Besarnya gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua benda
yang bermuatan listrik sebanding dengan besarnya masing-masing
jika muatan di titik A adalah positif, muatan di titik B adalah positif
muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua
dan muatan di titik C adalah negatif, jarak AB sebesar x dan
benda tersebut.
jarak BC adalah y, maka resultan gaya yang bekerja di titik B
adalah :
Besarnya gaya tolak-menolak atau gaya tarik menarik antara dua buah
muatan memenuhi persamaan :
A B F BA C
Q 1 Q2
F = k --------------
+ + F BC -
r2
resultan vektor dititik B :
Q1 dan Q2 : Besarnya masing-masing muatan (coulomb)
r : Jarak antara kedua muatan (meter)
k :
9 2
suatu tetapan, untuk ruang hamba = 9 x 10 Nm / C
2 FB = FBA + FBC
F : gaya coulomb (newton).
Besarnya resultan gaya di titik B :
FB = FBA + FBC
12
QB . QA QB . QC Teladan 3.
FB = k ------------- + k ------------
x2 y2 Sebutir debu bermassa 50 miligram dapat mengapung bebas
didalam medan listrik, tentukan besarnya kuat medan yang
mempengaruhi muatan itu. Bila debu itu bermuatan sebesar 10 ì C
Teladan 1. dan percepatan grafitasi bumi 10 m/s 2.
Pada titik – titik sudut dari sebuah segitiga sama sisi ditempatkan Medan Listrik oleh Bola Konduktor bermuatan.
muatan-muatan listrik sebesar : Q1 = + 1 ì C, Q 2 = + 2 ìC dan
Besarnya kuat medan listrik ditempat tempat tertentu akan
Q3 = - 3 ìC. Panjang sisi-sisi segitiga tersebut 30 cm. Tentukan
memenuhi persamaan matematis sebagai berikut :
besarnya gaya yang bekerja pada muatan pertama.
Didalam bola :
Medan Listrik.
E = 0
Persamaan matematis :
Di permukaan bola :
Q
1 Q
E = k -------
E = -------- . --------
R2
4 ð å0 r2
Di luar bola :
E = Kuat medan listrik bersatuan N/C arahnya searah dengan gaya F
atau menjauhi muatan +Q.
Q
Q = besarnya muatan (coulomb).
E = k --------- dimana r > R
r = jarak antara muatan. 2
r
Teladan 2.
pd f Machine
Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
13
Teladan 4.
Teladan 5.
Sebuah bola konduktor dengan jari-jari 10 cm dan besarnya muatan
bola tersebut 100 ì C. tentukan : Dua buah keping konduktor sejajar, dengan muatan masing-masing -
2 ì C dan + 2 ì C. bila antara dua keping terdapat udara yang
a. Rapat muatan pada permukaan bola. mempunyai å0 = 8,85 x 10 -12 C2 / Nm2 dan luas masing-masing
-2 2
b. Rapat muatan didalam bola. keping 10 m . tentukan :
c. Kuat medan listrik pada jarak 5 cm dari bola.
d. Kuat medan listrik diluar bola, 10 cm dari permukaan bola. a. rapat muatan pada keping
b. kuat medan listrik antara kedua keping
Persamaan matematis : Q
Dengan V = k -------
Rapat muatan pada masing-masing keping : r
Q
q Q
ó = ----
sehingga Ep = k --------
A
r
Jadi usaha yang dibutuhkan untuk memindahkan sebuah muatan dari Kapasitas Listrik
satu tempat ke tempat lain hanya tergantung pada energi potensial
akhir dan energi awal dari tempat-tempat tersebut. Kapasitor, Dua keping sejajar bila diberikan muatan listrik sama
tetapi jenisnya berlawanan, maka kedua keping penghantar ini disebut
Persamaan lain untuk mencari besarnya pemindahan : Kapasitor. Bentuk kapasitor tidak hanya berupa keping sejajar tetapi
dapat juga berbentuk bola sepusat, bentuk silinder atau tabung.
W12 = q (V 2 - V1)
Kegunaan, Kapasitor digunakan untuk menghindari terjadinya
Dengan : loncatan listrik pada rangkaian-rangkaian yang mengandung
kumparan bila tiba-tiba arus listrik diputuskan. Kapasitor dapat juga
Q berfungsi sebagai penyimpanan muatan atau energi listrik dan
V1 = k --------- sebagai tuning untuk memilih panjang gelombang yang dikendaki
r1 pada pesawat radio.
ó
C = 4ð å0 R
E = -----
å0
A
C = å0 ----- Cg = C 1 + C2 + C3 + ...
d Disusun secara paralel
d = Jarak antara keping (meter) Jika secara paralel maka berlaku : V 1 = V2 = V3 = Vg = …..
2
A = Luas masing-masing keping (m )
W = ½ Q.V = ½ C.V2
L = Panjang kawat penghantar (meter)
A = Luas penampang penghantar (m 2)
ñ = Hambatan jenis penghantar (ohm. m)
Tegangan (Volt)
LISTRIK DINAMIS V = I.R
Q
Kuat arus (ampere)
I = ------
Hubungan suhu dengan Hambatan jenis :
t
I
J = ------
2
Rapat arus (ampere/m ) ñt = ñ0 (1 + áÄt)
A
ño = Hambatan jenis kawat mula-mula (ohm. m)
E ñt = Hambatan jenis setelah suhu dinaikkan
Hambatan jenis bahan (ohm. m). á = Tetapan suhu (per C)
0
ñ = ------ o
Ät = Perubahan suhu ( C)
J
L Susunan Hambatan :
R = ñ ------
A
17
Rgs = R1 + R2 + R3 + R4 + ……. ì0 . i
Secara seri
B = ----------
2ð . a
1 1 1 1 1
---- = ----- + ---- + ----- + ------
Secara paralel Persamaan untuk menentukan induksi magnet di pusat lingkaran :
Rgp R1 R2 R3 R4
ì0 . i
B = ----------
2 a
MEDAN MAGNET
Hukum Biot-savart Persamaan untuk menentukan induksi magnet dipusat lingkatan suatu
kumparan tipis dengan N lilitan
i dℓ sin ö
ì0 . i . N
dB = k ---------------- B = ----------
2
r 2 a
ì0 . n i
B = ----------
F = qvB sin è Untuk partikel bermuatan
2
q = Besarnya muatan partikel (Coulomb)
v = Kecepatan partikel (m/s)
B = ì0 . n . i
Gaya lorentz dua kawat sejajar, dengan a = jarak antar kawat (m)
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
V1 : V2 = N1 : N2
GGL Gaya Gerak Listrik Induksi (bersatuan Volt)
å = - Bℓv V1
V2
=
=
Beda tegangan primer
Beda tegangan sekunder
N1 = Jumlah lilitan primer
N2 = Jumlah lilitan sekunder
V1 . i1 = V2 . i2
d Ö
å = - N ------ i1 = Kuat arus primer
Kumparan ada lilitannya
d t i2 = Kuat arus sekunder
Daya :
P = V . i
20
N1 . N2
å = åmaks sin ùt M = ì0 ---------- A
ℓ
Induktansi diri :
NÖ OPTIKA
L = ----------
i
Hukum Pembiasan :
h' s’ Bila benda berada jauh tak terhingga, maka bayangan benda akan
m = │----│ = │-----│ berada pada titik fokus lensa, sehin gga persamaannya menjadi :
h s
1 1 1
Pembiasan cahaya oleh Prisma :
----- = (n’ – 1) ( ----- - ------ )
f R1 R2
MIKROSKOP
100
P = ------ Pembesaran Mikroskop untuk mata tak berakomodasi :
f
s'ob sn
P adalah kekuatan lensa bersatuan Dioptri. Rumus diatas digunakan
jika f bersatuan cm. m = │ ------ x ------ │
sob f ok
s'ob sn
Sn m = │ ------ x { ------ + 1 } │
m = ------ sob f ok
f
Pembesaran LUP untuk mata berakomodasi maksimum : Jarak antara lensa obyektif ke lensa okuler :
d = s’ob + f ok
Sn
m = ------ + 1
f Pembesaran untuk Teropong bintang, teropong panggung,
teropong bumi dan teropong pantul :
2
1 1 1
e
En = - k -------
---- = R ( ---- - ----- )
2
2n r1 ë n2A n2B
Jika terjadi transisi / perpindahan elektron dari n B - n A maka energi Deret LYMAN : nA = 1 dan nB = 2,3,4, …….
FOTON yang dipancarkan : Deret BALMER : nA = 2 dan nB = 3,4,5, …….
Deret PASCHEN : nA= 3 dan nB = 4,5,6, …….
Deret BRACKET : nA = 4 dan nB = 5,6,7, …….
h.f = EB - EA Deret P-FUND : nA = 5 dan nB = 6,7,8, …….
-34
h = Tetapan Plank = 6,62 x 10 Joule. Sekon
13,6
f = frekuensi (Hertz)
Ei = ------- eV
2
n
Hubungan antara f (frekuensi), c (kecepatan cahaya) dan ë
adalah :
c = f . ë
24
-27
Massa proton = 1,67252 x 10 kg
2
Massa netron = 1,67482 x 10-27 kg E = Äm . c
Energi ikat inti diatas bersatuan Joule, jika massa defek bersatuan
Lambang Unsur :
kg dan kecepatan cahaya bersatuan m/s
A = nomor massa
Z = nomor atom
Pelemahan Radiasi :
DEFEK MASSA (PENYUSUTAN MASSA) :
I = I0 e-ìx
I0 = Intensitas sinar radioaktif sebelum melewati keping
Äm = ( z.mp + ( A – z ) Mn ) – m inti I = Intensitas sinar radioaktif setelah melewati keping
x = tebal keping
e = Bilangan natural = 2,71828
ì = Koefisien pelemahan oleh bahan keping
Äm = Massa defek (penyusutan massa) bersatuan sma
mp = Massa proton H V L (Half Value Layer) :
mn = Massa netron
minti = Massa inti 0,693
z = Jumlah proton dalam inti (nomor atom) x = --------
ì
Penting : 1 sma = 1,66 x 10-27 kg
25
PERSAMAAN GERAK y
y
Perpindahan pada suatu bidang
Perpindahan di artikan sebagai perubahan posisi (kedudukan) suatu
partikel dalam suatu selang waktu tertentu. Vektor perpindahan ber
arah dari titik awal ketitik akhir. Sebagai titik awal adalah P 1 dan
j titik akhir adalah P 2
i
x
Vektor – vektor satuan i dan j dalam arah x dan y P 1 (x1 , y1)
Är
P 2 (x2 , y2)
Vektor Posisi r1
r2 trayektori
Sedangkan posisi sebuah partikel pada suatu bidang dapat kita
nyatakan dalam Vektor Posisi :
26
Tan è = 15 / 9 = 5 / 3 (kuadran I)
Contoh 1.
o
è = arc tan 5 /3 = 59
Vektor posisi suatu benda diberikan oleh r = (t 3 - 2t2) i + (3t 2)j
t dalam sekon dan r dalam meter. Tentukan besar dan arah
perpindahan benda dari t = 2s sampai ke t = 3s.
Jawab :
3 2 2
r = (t - 2t ) i + (3t ) j
3 2 2
untuk t1 = 2s r1 = (2 - 2 x 2 ) i + (3 x 2 )j
= 12 j
untuk t2 = 3s r2 = (3 3 - 2 x 3 2) i + (3 x 3 2) j
= 9 i + 27 j
27
KECEPATAN
Äx x2 – x1 (-4.5 m) – (2.7 m)
Kecepatan rata-rata pada bidang Vx = ------- = ---------- = ------------------------
Ät t2 – t1 4.0 s - 0
Kecepatan rata-rata V, dalam suatu selang waktu Ät di defenisikan
sebagai hasil bagi antara perpindahan dan selang waktunya. Secara -7.2 m
matematis : V = ------------ = - 1.8 m/s
Är r2 – r1 4.0 s
V = --------- = -----------
Ät t2 – t1
Äy y2 – y1 (8.2 m) – (3.8 m)
Dengan r2 adalah posisi pada t = t 2 dan r1 adalah posisi pada t = t 1 Vy = ------- = ---------- = ------------------------
Ät t2 – t1 4.0 s
Bentuk komponen dari kecepatan rata-rata V kita peroleh dengan
mensubtitusikan Ä r dengan Ä x I + Ä y j. sehingga menjadi : 4.4 m
V = ------------ = 1.1 m/s
V = Vx i + Vy j
4.0 s
Contoh 2.
b. Vektor kecepatan rata-rata menurut persamaannya adalah :
Sebuah serangga berada pada posisi koordinat (2.7 m , 3.8 m )
pada waktu t1 = 0 dan koordinat (-4.5 m , 8.2 m) pada waktu t2 =
V = V x i + Vy j (-1.8 m/s) i + (1.1 m/s) j
4.0 s. untuk selang waktu ini, tentukan :
Besar kecepatan rata-rata V adalah :
a. Komponen – komponen kecepatan rata-rata
b. Besar dan arah kecepatan rata-rata.
V = √ Vx2 + V y2 = √ (-1.8 m/s) 2 + (1.1 m/s) 2
Jawab :
= 2.1 m/s
a. Komponen – komponen kecepatan rata-rata dapat dihitung dengan
persamaan :
28
dr
Kecepatan sesaat sebagai kemiringan grafik komponen r V = ---------
terhadap t. dt
Kecepatan sesaat adalah turunan pertama dari fungsi posisi x Bentuk komponen dari kecepatan sesaat V kita peroleh
terhadap waktu t. secara matematis ditulis : dengan mensubtitusi
r = xi + yj kedalam persamaan, sehingga menjadi :
dx
V = -------- V = V x i + V y j
dt
Dengan :
Latihan 2. dx dy
Vx = ----- dan Vy = ---------
Posisi suatu titik materi yang bergerak lurus vertikal dt dt
2
dinyatakan dengan persamaan y = 20t – 5t dengan y dalam
m dan t dalam s.
Latihan 3.
Tentukan :
a. Kecepatan awal titik materi. Endang menggerakkan sebuah mobil mainan dengan remote
b. Kecepatan titik materi pada t = 1.5 s control pada sebuah lapangan tenis. Posisi endang ada pada
c. Tinggi maksimum titik materi jika y menyatakan pusat koordinat, dan permukaan lapangan terletak pada
ketinggian titik materi dari tanah. bidang XY. Mobil dianggap sebagai partikel, memiliki
koordinat x dan y yang berubah terhadap waktu menurut
persamaan :
Kecepatan sesaat untuk gerak pada bidang
X = 3.0 m + (2.0 m/s 2) r2
3 3
Kecepatan sesaat dititik mana saja pada kurva lintasan Y = (10.0 m/s) t + (0.25 m/s ) t
partikel adalah sejajar dengan garis singgung lintasan pada
titik tersebut. Secara analogi dengan kasus satu dimensi
29
Turunkan persamaan umum kecepatan mobil dan tentukan a. Persamaan percepatan roket
kecepatan mobil pada saat t = 2.0 s b. Persamaan awal roket
c. Percepatan roket pada t = 2 sekon
Contoh :
Latihan. 4
Sebuah roda berputar menempuh 1800 putaran dalam 1,0 menit.
Posisi x dari suatu roket percobaan yang sedang bergerak Tentukan kecepatan sudut rata-ratanya dal am rad/s.
sepanjang suatu rel dinyatakan oleh x(t) = 5t + 8t 2 + 4t3 -
4
0.25t selama 10 sekon dari gerakannya, dengan t dalam
sekon dan x dalam meter. Tentukan :
30
Jawab : pada gerak rotasi, kecepatan susut sesaat ù dapat ditentukan dari
kemiringan grafik fungsi posisi sudut terhadap waktu. Secara
Perpindahan sudut Ä è = 1800 putaran matematis dapat ditulis :
= 1800 putaran x 2 ð rad / putaran =
3600 ð rad ù = tan â
Äè 3600 ð rad
ù = --------- = -------------- = 60 ð rad / s
è = è0 + ∫ ù (t) dt
Ät 60 s
Dengan è0 adalah posisi sudut awal (è0 pada t = 0)
Latihan. 5 Latihan 6.
Posisi suatu partikel pada sebuah roda dinyatakan sebagai è = (5 Sebuah partikel bergerak terhadap sudut horizontal tetap, yang
+ 10t + 2r2) rad, dengan t dalam s. tentukan : ditetapkan timu r dan barat. Jika arah + k menuju ke barat,
komponen kecepatan su dut diberikan oleh :
2
a. Posisi sudut pada t = 0 s dan t = 4 s ùz (t) = 5,8 rad/s - (2,2 rad / s ) t
b. Kecepatan sudut rata-rata dari t = 0 sampai t = 4 s
c. Kecepatan sudut sesaat p ada t = 0 s sampai t = 4 s a. Tulislah persamaan posisi sudut è(t) jika è0 ditetapkan sama
dengan nol.
b. Hitunglah posisi sudut pada t = 2,0 s
ditentukan dari kemirigan grafik fungsi kecepatan sudut terhadap a. Kecepatan sudut sebagai fungsi waktu,
waktu. Ditulis : b. Percepatan sudut sebagai fungsi waktu
c. Percepatan sudut awal
á = tan â d. Percepatan sudut pada t = 5s
dv d 2r ù = ù0 + ∫ á (t) dt
a = --------- = --------
dt dt 2 dengan ù0 adalah kecepatan sudut awal ( ù pada t = 0)
Latihan 7.
è (rad) = s/r = ù t
o o
ù = ùo +
1
∫0 á d t
1 putaran = 360 = 2 ð rad 1 rad = 57,3
è = èo +
1
∫0 ù d t
Kecepatan linear dan kecepatan sudut :
v = r.ù
Percepatan sudut :
Percepatan tangensial :
ù2 - ù1
á = ---------- at = r . á
t2 - t1
33
ô = F . r = F . r sin á = F. d
Usaha dari gerak rotasi :
EK rot = ½ I . ù2
2
EKtran = ½ m. v
34
k = m.ù
2
T = 2ð √ ( /g)
k = Konstanta gaya pegas
m = massa beban (kg)
y = Simpangan (m)
ù = Kecepatan sudut dari gerak pegas SIMPANGAN GERAK HARMONIK SEDERHANA
ù = 2ð f
Sudut tempuh :
Simpangan y :
T = 2ð √ (m/k) Jika posisi awal è0 = 0 maka
y = A. sin ù t
Hubungan T (periode) dengan f (frekuensi) :
Jika posisi awal è0 = selain 0 maka
1
y = A sin (ù t + è0)
T = ------
f
35
Gaya gerak l istrik yang timbul dalam generator arus bolak – balik :
im = i eff √2
Hubungan V m dengan V eff adalah :
å = åm sin ùt Vm = Veff √2
Hubungan tegangan dengan arus dan hambatan :
åm = N B A V = i .R
Arus yang timbul dalam generator arus bolak – balik : Reaktansi induktif :
XL = ù . L
i = im sin ùt
Reaktansi kapasitif :