F I S I K A . 01
Besaran VEKTOR dan Besaran Skalar.
Besaran Pokok Satuan Lambang satuan Dimensi Besaran Skalar adalah besaran yang hanya memiliki besar
Panjang Meter m [L] atau nilai saja. Misalnya panjang, waktu, massa, volum,
Massa Kilogram Kg [M] kelajuan, energi, daya, suhu, potensial listrik dan sebagainya.
Waktu Sekon s (t) [T]
Arus listrik Ampere A [I]
Suhu Kelvin K [Ë] KINEMATIKA DAN DINAMIKA GERAK LURUS
Intensitas Cahaya Kandela cd [J]
Jumlah zat Mole mol [N] Kelajuan :
1 w= m.g
T = --------
f w = Gaya berat (Newton)
Kumpulan Rumus Fisika SMA/MA Super 5
2
Ek = " m . v
Fƒt = mvt - mv0
Energi mekanik :
Em = Ep + Ek
W
P = --------- Fƒt = Gaya yang bekerja pada benda
t mvt = Momentum
(Newton) akhir
mv0 = Momentum awal
ƒp = Perubahan momentum (disebut impuls)
P = daya bersatuan watt.
Hukum kekekalan momentum
IMPULS MOMENTUM DAN TUMBUKAN
m1 . v1 + m2 . v2 = m1 . v1í + m2 . v2í
p = m . v
V1í = Kecepatan benda pertama setelah tumbukan
V2í = Kecepatan benda ke dua setelah tumbukan
P = Momentum benda ( kg.
m = massa
m/s) benda (kg)
v = Kecepatan benda (m/s)
Kumpulan Rumus Fisika SMA/MA Super 7
ƒm
F = ------- v T = 2" √ (m/k)
ƒt
Atau :
2
P = Tekanan (Newton/m ) atau Pascal.
F = Gaya (Newton)
2
A = Amplitudo getaran (simpangan maksimum) (meter). A = Luas permukaan (m )
m = massa sumber getar (kg)
Tekanan Hidrostatis :
EFEK DOPPLER (Pada gelombang bunyi).
(v ± vp) P = Ò.g.h
Ép = ------------------ És
(v ± vs) Ò =
3
Massa jenis air (gram/cm atau kg/m )
3
2
g = Percepatan gravitasi bumi (m/s )
h = Tinggi air diatas titik yang diamati (m)
P = Tekanan hidrostatis (pascal)
V = Kecepatan gelombang bunyi di udara
Vp = Kecepatan pendengar dalam bergerak
Ép = Frekuensi yang didengar oleh
És = pendengar
Frekuensi sumber bunyi
vs = Kecepatan sumber bunyi
Hukum archimedes :
Kumpulan Rumus Fisika SMA/MA Super 1
F1 F2
----- = ------
2 2
A1 A2 P1 + " Òv 1 + Ògh1 = P1 + " Òv 2 + Ògh2
Kapilaritas :
2
2"r„ cos Ë = "r yÒg
r = Jari-jari tabung
Kumpulan Rumus Fisika SMA/MA Super 1
F I S I K A. 02 Besarnya k adalah :
1
k = ----------- Â0 = permitifitas ruang hampa atau udara.
4" Â0
LISTRIK STATIS
gaya coulomb merupakan besaran vektor, sehingga didalam
Muatan Listrik
menentukan gaya-gaya coulomb tersebut diperlukan
-19 penjumlahan secara vektor.
1 elektron : - 16 x 10 coulomb
-19
I proton : + 1,6 x 10 coulomb
A B C
Hukum coulomb :
+ x + y -
Besarnya gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua benda
yang bermuatan listrik sebanding dengan besarnya masing-masing
jika muatan di titik A adalah positif, muatan di titik B adalah positif
muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua
dan muatan di titik C adalah negatif, jarak AB sebesar x dan
benda tersebut.
jarak BC adalah y, maka resultan gaya yang bekerja di titik B
adalah :
Besarnya gaya tolak-menolak atau gaya tarik menarik antara dua buah
muatan memenuhi persamaan :
A B F BA C
Q1 Q2
F = k -------------- + + FBC -
2
r
resultan vektor dititik B :
Q1 dan Q2 : Besarnya masing-masing muatan (coulomb)
r : Jarak antara kedua muatan (meter) FB = FBA + FBC
9 2 2
k : suatu tetapan, untuk ruang hamba = 9 x 10 Nm / C
F : gaya coulomb (newton).
Besarnya resultan gaya di titik B :
FB = FBA + FBC
Kumpulan Rumus Fisika SMA/MA Super 1
QB . QA QB . QC Teladan 3.
FB = k ------------- + k ------------
2 2
x y Sebutir debu bermassa 50 miligram dapat mengapung bebas
didalam medan listrik, tentukan besarnya kuat medan yang
mempengaruhi muatan itu. Bila debu itu bermuatan sebesar 10 Ï C
2
Teladan 1. dan percepatan grafitasi bumi 10 m/s .
Pada titik ñtitik sudut dari sebuah segitiga sama sisi ditempatkan Medan Listrik oleh Bola Konduktor bermuatan.
muatan-muatan listrik sebesar : Q1 = + 1 Ï C, Q2 = + 2 ÏC Besarnya kuat medan listrik ditempat tempat tertentu akan
dan Q3 = - 3 ÏC. Panjang sisi-sisi segitiga tersebut 30 cm. memenuhi persamaan matematis sebagai berikut :
Tentukan besarnya gaya yang bekerja pada muatan pertama.
Didalam bola :
Medan Listrik.
E = 0
Persamaan matematis :
Di permukaan bola :
Q
1 Q
E = k -------
E = -------- . -------- 2
2
4 " Â0 r R
E = Kuat medan listrik bersatuan N/C arahnya searah dengan gaya F Di luar bola :
atau menjauhi muatan +Q.
Q = besarnya muatan (coulomb). Q
r = jarak antara muatan. E = k --------- dimana r > R
2
r
Teladan 2.
Teladan 4.
Teladan 5.
Sebuah bola konduktor dengan jari-jari 10 cm dan besarnya muatan
bola tersebut 100 Ï C. tentukan : Dua buah keping konduktor sejajar, dengan muatan masing-masing -
2 Ï C dan + 2 Ï C. bila antara dua keping terdapat udara yang
-12 2 2
a. Rapat muatan pada permukaan bola. mempunyai Â0 = 8,85 x 10 C / Nm dan luas masing-masing
-2 2
b. Rapat muatan didalam bola. keping 10 m . tentukan :
c. Kuat medan listrik pada jarak 5 cm dari bola.
d. Kuat medan listrik diluar bola, 10 cm dari permukaan bola. a. rapat muatan pada keping
b. kuat medan listrik antara kedua keping
Persamaan matematis : Q
Dengan V = k -------
Rapat muatan pada masing-masing keping : r
Q q Q
Û = ---- sehingga Ep = k --------
A r
Besarnya kuat medan listrik antara keping yang berisi udara
adalah : Sedangkan usaha untuk memindahkan suatu muatan listrik dari
suatu titik ke titik lainnya akan memenuhi persamaan :
Û
E = ------- W 12 = EP2 - EP1
Â0 W12 : Usaha untuk memindahkan muatan q dari keadaan 1 ke
keadaan 2 (joule).
Kumpulan Rumus Fisika SMA/MA Super 1
Jadi usaha yang dibutuhkan untuk memindahkan sebuah muatan dari Kapasitas Listrik
satu tempat ke tempat lain hanya tergantung pada energi potensial
akhir dan energi awal dari tempat-tempat tersebut. Kapasitor, Dua keping sejajar bila diberikan muatan listrik sama
tetapi jenisnya berlawanan, maka kedua keping penghantar ini disebut
Persamaan lain untuk mencari besarnya pemindahan : Kapasitor. Bentuk kapasitor tidak hanya berupa keping sejajar tetapi
dapat juga berbentuk bola sepusat, bentuk silinder atau tabung.
W12 = q (V2 - V1)
Kegunaan, Kapasitor digunakan untuk menghindari terjadinya
Dengan : loncatan listrik pada rangkaian-rangkaian yang mengandung
kumparan bila tiba-tiba arus listrik diputuskan. Kapasitor dapat juga
Q berfungsi sebagai penyimpanan muatan atau energi listrik dan
V1 = k --------- sebagai tuning untuk memilih panjang gelombang yang dikendaki
r1
pada pesawat radio.
Û C = 4" Â0 R
E = -----
Â0
I
J = ------
2
Rapat arus (ampere/m ) Òt = Ò0 (1 + ·ƒt)
A
L Susunan Hambatan :
R = Ò ------
A
Kumpulan Rumus Fisika SMA/MA Super 1
1 1 1 1 1
---- = ----- + ---- + ----- + ------
Secara paralel Persamaan untuk menentukan induksi magnet di pusat lingkaran :
Rgp R1 R2 R3 R4
Ï0 . i
B = ----------
2 a
MEDAN MAGNET
Hukum Biot-savart Persamaan untuk menentukan induksi magnet dipusat lingkatan suatu
kumparan tipis dengan N lilitan
i dℓ sin ˆ Ï0 . i . N
dB = k ---------------- B = ----------
2
r 2 a
Ï0 . n i
B = ---------- F = qvB sin Ë Untuk partikel bermuatan
2
q = Besarnya muatan partikel (Coulomb)
v = Kecepatan partikel (m/s)
Persamaan untuk menentukan induksi magnet pada sumbu toroida :
F = qvB Partikel bergerak melingkar
B = Ï0 . n . i
Gaya lorentz dua kawat sejajar, dengan a = jarak antar kawat (m)
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
V1 : V2 = N1 : N2
GGL Gaya Gerak Listrik Induksi (bersatuan Volt)
 = - Bℓv V1
V2
=
=
Beda tegangan primer
Beda tegangan sekunder
N1 = Jumlah lilitan primer
N2 = Jumlah lilitan sekunder
V1 . i1 = V2 . i2
d÷
 = - N ------ i1 = Kuat arus primer
Kumparan ada lilitannya
dt i2 = Kuat arus sekunder
Daya :
P = V. i
N1 . N2
 = Âmaks sin ˘t M = Ï0 ---------- A
ℓ
Induktansi diri :
N÷
L = ----------
OPTIKA
i
Hukum Pembiasan :
L = Induktansi diri dari kumparan (henry)
i = Kuat arus listrik (ampere) Sin i v1 Sin i Î1
N = Jumlah lilitan kumparan ------- = -------- Atau ------- = --------
÷ = Flux magnet dalam (weber) Sin rí v2 Sin rí Î2
kumparan
h' sí Bila benda berada jauh tak terhingga, maka bayangan benda akan
m = │----│ = │-----│ berada pada titik fokus lensa, sehingga persamaannya menjadi :
h s
1 1 1
Pembiasan cahaya oleh Prisma : ----- = (ní ñ 1) ( - ------ )
f ----- R1 R2
sin " (‚ + ‰m) = ní sin " ‚
f = Jarak fokus lensa
Kekuatan Lensa :
MIKROSKOP
100
P = ------ Pembesaran Mikroskop untuk mata tak berakomodasi :
f
s'ob sn
Sn m = │ ------ x { ------ + 1 } │
m = ------
f
sob fok
Pembesaran LUP untuk mata berakomodasi maksimum : Jarak antara lensa obyektif ke lensa okuler :
Sn d = síob + fok
m = ------ + 1
f Pembesaran untuk Teropong bintang, teropong panggung,
teropong bumi dan teropong pantul :
m = Pembesaran linear fob
Sn = Jarak titik dekat / punctum proximum = 25 cm
m = ------
f = Jarak fokus LUP
fok
-34
h = Tetapan Plank = x 10 Joule. Sekon
13,6
f = frekuensi
6,62 (Hertz) Ei = ------- eV
2
n
Hubungan antara f (frekuensi), c (kecepatan cahaya) dan Î
adalah :
c = f . Î
A = nomor massa
Z = nomor atom
Pelemahan Radiasi :
DEFEK MASSA (PENYUSUTAN MASSA) : -Ïx
I = I0 e
PERSAMAAN GERAK y
y
Perpindahan pada suatu bidang
Perpindahan di artikan sebagai perubahan posisi (kedudukan) suatu
partikel dalam suatu selang waktu tertentu. Vektor perpindahan ber
arah dari titik awal ketitik akhir. Sebagai titik awal adalah P1 dan
j titik akhir adalah P2
i
x
Vektor ñ vektor satuan i dan j dalam arah x dan y P1 (x1 , y1)
ƒr
P2 (x2 , y2)
Vektor Posisi r1
r2 trayektori
Sedangkan posisi sebuah partikel pada suatu bidang dapat kita
nyatakan dalam Vektor Posisi :
Dengan : ƒx = x2 ñ x1 dan ƒy = y2 ñ y1
Arah perpindahannya :
Tan Ë = 15 / 9 = 5 / 3 (kuadran I)
Contoh 1.
o
3 2 2 Ë = arc tan 5 /3 = 59
Vektor posisi suatu benda diberikan oleh r = (t - 2t ) i + (3t )j
t dalam sekon dan r dalam meter. Tentukan besar dan arah
perpindahan benda dari t = 2s sampai ke t = 3s.
Jawab :
3 2 2
r = (t - 2t ) i + (3t ) j
3 2 2
untuk t1 = 2s r1 = (2 - 2 x 2 ) i + (3 x 2 )j
= 12 j
3 2 2
untuk t2 = 3s r2 = (3 - 2 x 3 ) i + (3 x 3 ) j
= 9 i + 27 j
KECEPATAN
ƒx x2 ñ x1 (-4.5 m) ñ (2.7 m)
Kecepatan rata-rata pada bidang Vx = ------- = ---------- = ------------------------
ƒt t2 ñ t1 4.0 s - 0
Kecepatan rata-rata V, dalam suatu selang waktu ƒt di defenisikan
sebagai hasil bagi antara perpindahan dan selang waktunya. Secara -7.2 m
matematis : V = ------------ = - 1.8 m/s
4.0 s
ƒr r2 ñ r1
V = --------- = ----------
ƒ - ƒy y2 ñ y1 (8.2 m) ñ (3.8 m)
t t2 ñ t1 Vy = ------- = ---------- = -----------------------
Dengan r2 adalah posisi pada t = t2 dan r1 adalah posisi pada t = t1 ƒt t2 ñ t1 -
Bentuk komponen dari kecepatan rata-rata V kita peroleh dengan 4.0 s
mensubtitusikan ƒr dengan ƒx I + ƒy j. sehingga menjadi : 4.4 m
V = ------------ = 1.1 m/s
V = Vx i + Vy j
4.0 s
Contoh 2.
Sebuah serangga berada pada posisi koordinat (2.7 m , 3.8 m ) b. Vektor kecepatan rata-rata menurut persamaannya adalah :
pada waktu t1 = 0 dan koordinat (-4.5 m , 8.2 m) pada waktu t2 =
4.0 s. untuk selang waktu ini, tentukan : V = Vx i + Vy j (-1.8 m/s) i + (1.1 m/s) j
dr
Kecepatan sesaat sebagai kemiringan grafik komponen r V = ---------
terhadap t. dt
Kecepatan sesaat adalah turunan pertama dari fungsi posisi x Bentuk komponen dari kecepatan sesaat V kita peroleh
terhadap waktu t. secara matematis ditulis : dengan mensubtitusi
r = xi + yj kedalam persamaan, sehingga menjadi :
dx
V = -------- V = Vx i + Vy j
dt
Dengan :
Latihan 2. dx dy
Vx = ----- dan Vy = ---------
Posisi suatu titik materi yang bergerak lurus vertikal dt dt
2
dinyatakan dengan persamaan y = 20t ñ 5t dengan y dalam
m dan t dalam s.
Latihan 3.
Tentukan :
a. Kecepatan awal titik materi. Endang menggerakkan sebuah mobil mainan dengan remote
b. Kecepatan titik materi pada t = 1.5 s control pada sebuah lapangan tenis. Posisi endang ada pada
c. Tinggi maksimum titik materi jika y menyatakan pusat koordinat, dan permukaan lapangan terletak pada
ketinggian titik materi dari tanah. bidang XY. Mobil dianggap sebagai partikel, memiliki
koordinat x dan y yang berubah terhadap waktu menurut
persamaan :
Kecepatan sesaat untuk gerak pada bidang
2 2
X = 3.0 m + (2.0 m/s ) r
3 3
Kecepatan sesaat dititik mana saja pada kurva lintasan Y = (10.0 m/s) t + (0.25 m/s ) t
partikel adalah sejajar dengan garis singgung lintasan pada
titik tersebut. Secara analogi dengan kasus satu dimensi
Turunkan persamaan umum kecepatan mobil dan tentukan a. Persamaan percepatan roket
kecepatan mobil pada saat t = 2.0 s b. Persamaan awal roket
c. Percepatan roket pada t = 2 sekon
Contoh :
Latihan. 4
Sebuah roda berputar menempuh 1800 putaran dalam 1,0 menit.
Posisi x dari suatu roket percobaan yang sedang bergerak Tentukan kecepatan sudut rata-ratanya dalam rad/s.
2 3
sepanjang suatu rel dinyatakan oleh x(t) = 5t + 8t + 4t -
4
0.25t selama 10 sekon dari gerakannya, dengan t dalam
sekon dan x dalam meter. Tentukan :
Jawab : pada gerak rotasi, kecepatan susut sesaat ˘ dapat ditentukan dari
kemiringan grafik fungsi posisi sudut terhadap waktu. Secara
Perpindahan sudut ƒ Ë = 1800 putaran matematis dapat ditulis :
= 1800 putaran x 2 % rad / putaran =
3600 % rad ˘ = tan ‚
ditentukan dari kemirigan grafik fungsi kecepatan sudut terhadap a. Kecepatan sudut sebagai fungsi waktu,
waktu. Ditulis : b. Percepatan sudut sebagai fungsi waktu
c. Percepatan sudut awal
· = tan ‚ d. Percepatan sudut pada t = 5s
v = r.˘
Percepatan sudut :
Percepatan tangensial :
˘2 - ˘1
· = ---------- at = r . ·
t2 - t 1
Ù = F . r = F . r sin · = F . d
Usaha dari gerak rotasi :
Ù = Momen gaya (N.m)
F = gaya yang bekerja (N) W = ƒ EKrot
r = jarak sumbu rotasi ketitik tangkap gaya (m)
d = lengan momen = r sin · (m)
Momentum sudut :
Hubungan antara momen gaya dengan percepatan sudut :
L = I ˘
Ù = I.·
I = Momen inersia (benda memiliki momen inersia yang berbeda-
beda).
2
EK rot = " I . ˘
y = A. sin ˘ t
Hubungan T (periode) dengan f (frekuensi) :
Jika posisi awal Ë0 = selain 0 maka
1
y = A sin (˘ t + Ë0)
T = ------
f
Gaya gerak listrik yang timbul dalam generator arus bolak ñ balik :
im = ieff √ 2
Hubungan Vm dengan Veff adalah :
 = Âm sin ˘t Vm = Veff √ 2
Hubungan tegangan dengan arus dan hambatan :
Âm = N B A V = i .R
Arus yang timbul dalam generator arus bolak ñ balik : Reaktansi induktif :
XL = ˘ . L
i = im sin ˘t
Reaktansi kapasitif :
2 2
Z = √R + XC V = i.Z
- XC
Dengan sudut fase : tg Ë = -------- Faktor DAYA :
R
P = V . i
Hambatan total rangkaian R L :
2 2
Z = √R + XL Frekuensi resonansi :
XL
Dengan sudut fase : tg Ë = -------- 1 1
R fres = /2" √ ( /LC )
Hambatan total rangkaian R L C :
2 2
Z = √ R + (XL - XC)
XL - XC
Dengan sudut fase : tg Ë = -----------
R