1. Identifikasi Isu
2. Penetapan Isu
a. Penetapan Kualitas Isu Menggunakan Metode APKL
Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang terdapat di instansi,
selanjutnya dilakukan analisis isu untuk menentukan isu mana yang merupakan
prioritas dengan menggunakan analisis APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan,
KeLayakan) dengan keterangan sebagai berikut:
1) Aktual: Isu tersebut benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan.
2) Problematik: Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga
perlu dicarikan segera solusinya secara komperhensif.
3) Kekhalayakan: Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak.
4) KeLayakan: Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dipecahkan
inisiatif masalahnya.
Adapun penentuan skor 1-5 untuk kriteria APKL adalah sebagai berikut:
1) Skor 5: Sangat penting
2) Skor 4: Penting
3) Skor 3: Cukup penting
4) Skor 2: Kurang penting
5) Skor 1: Tidak penting
Berikut beberapa isu yang ada pada UPTD Puskesmas Sulang yang ditetapkan
menggunakan pendekatan APKL:
Dari hasil analisis APKL ditetapkan 3 peringkat isu teratas yang dipilih yaitu
kurang optimalnya penanganan gizi pada kasus balita stunting di Puskesmas Sulang,
kurang optimalnya penanganan gizi pada kasus balita Gizi Buruk di Puskesmas Sulang
dan kurang optimalnya penanganan gizi pada Ibu hamil KEK dan anemi di Puskesmas
Sulang.
Selanjutnya dilakukan penapisan 3 isu dengan menggunakan teknik analisis
USG (Urgency, Seriousness, Growth) dengan keterangan sebagai berikut:
1) Urgency: Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti.
2) Seriousness: Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat
yang akan ditimbulkan.
3) Growth: Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani segera.
Dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis yang perlu
diselesaikan adalah “Kurang optimalnya penanganan gizi pada kasus balita stunting di
Puskesmas Sulang Kabupaten Rembang”.
3. Analisis Penyebab
Akar penyebab masalah selanjutnya didiagnosa menggunakan diagram
fishbone. Diagram ini merupakan suatu alat untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi,
dan menggambarkan secara detail semua penyebab yang berhubungan dengan suatu
permasalahan. Kategori penyebab permasalahan yang digunakan sebagai start awal
meliputi manpower (sumber daya manusia), material (bahan baku), method (metode),
dan milieu (lingkungan) atau melalui pendekatan lain yang dimantapkan melalui
brainstorming antara rekan kerja di instansi, sehingga hasilnya dirumuskan sebagai
berikut:
https://drive.google.com/file/d/1VzvgbSE0E-9b-YsnXjrZP-ZvScpnwsU4/view?usp=share_link
FORM 3. LEMBAR KERJA PERSEORANGAN
KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA
RENCANA AKSI BELA NEGARA PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS TAHUN 2023
Angkatan : 52
Nama : Ina Mutma’inah, S.Tr.Gz
NDH : 20
Instansi : UPT Puskesmas Sulang
Nama Mentor : drg. Sedyo Sandiyo
Jabatan Mentor : Dokter Gigi Madya
NO NILAI NILAI INDIKATOR NILAI ASN BANGGA Tempat Waktu Bukti Paraf
BN BN MELAYANI BANGSA Mentor
DALAM
PELAKSANAAN
TUGAS PNS