NIP : 199612102022032023
https://drive.google.com/drive/u/0/folders/11lNxdp04v0BNBFTAdXPp0DLyDcbx7pQv
LEMBAR KERJA PENUGASAN AGENDA I
NIP : 199612102022032023
A. IDENTIFIKASI ISU
1. Rendahnya capaian pemeriksaan IVA Sadanis bagi WUS di wilayah Puskesmas
Tambak II
a. Diskripsi Isu: Berdasarkan data WHO penyakit kanker merupakan penyebab
kematian terbanyak di dunia, dimana kanker sebagai penyebab kematian nomor 2 di
dunia sebesar 13% setelah penyakit kardiovaskular (Kemenkes RI, 2015).
Pemeriksaan SADANIS dan cek IVA merupakan salah satu cara untuk mendeteksi
dini kanker serviks dan kanker payudara. Pemeriksaan ini dilakukan kepada Wanita
usia 30-50 tahun yang sudah menikah atau mempunyai riwayat berhubungan seksual
berisiko. Dengan adanya pemeriksaan tersebut, diharapkan angka penemuan kasus
kanker dapat terjadi lebih awal sebelum ke tahap lanut, sehingga dapat ditangani
lebih cepat dan meningkatkan kesembuhan. Apabila capaian pemeriksaan IVA
Sadanis masih rendah, dapat berakibat munculnya penyakit kanker di masyarakat
yang tidak diketaui, dan apabila penanganannya terlambat maka dapat berakibat
kematian.
b. Kondisi saat ini: Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan
pemeriksaan IVA SADANIS, kurang masifnya sosialisasi kepada masyarakat untuk
melakukan pemeriksaan IVA SADANIS menjadi salah satu tantangan yang perlu
diperhatikan.
c. Data dukung: Menurut data Indikator Capaian Puskesmas Tambak II tahun 2022
capaian pemeriksaan IVA Sadanis bagi WUS baru tercapai 2% dari target tercapai
20%.
d. Kondisi yang di harapkan: Pemeriksaan IVA Sadanis bagi WUS di Wilayah
Puskesmas Tambak II dapat mencapai target
2. Rendahnya angka penemuan kasus diare (Case Detection Rate/CDR) di wilayah
Puskesmas Tambak II
a. Diskripsi Isu: Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal
atau tidak seperti biasanya, ditandai dengan peningkatan volume, keenceran, serta
frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali sehari. Di Indonesia, prevalensi diare
merupakan masalah kesehatan masyarakat dengan kasus yang tinggi. Berdasarkan
data Kemenkes RI prevalensi diare pada tahun 2018 sebanyak 37,88% atau sekitar
1.516.438 kasus pada balita. Prevalensi tersebut mengalami kenaikan pada tahun
2019 menjadi 40% atau sekitar 1.591.944 kasus pada balita (Ditjen P2P, Kemenkes
RI, 2020).
b. Kondisi saat ini: Pelaksanaan pencatatan penemuan kasus diare di Puskesmas
masih secara manual, dan tidak semua masyarakat yang mengalami diare berobat ke
Puskesmas, karena merasa dapat diobati sendiri jika keluhan tidak memberat.
c. Data dukung: Menurut data Indikator Capaian Puskesmas Tambak II tahun 2022
capaian penemuan kasus diare (Case Detection Rate/CDR) baru tercapai 2% dari
target tercapai 80%.
d. Kondisi yang di harapkan: Penemuan kasus diare (Case Detection Rate/CDR) di
Puskesmas Tambak II dapat mencapai target
3. Rendahnya angka penemuan kasus TB Paru di wilayah Puskesmas Tambak II
a. Diskripsi Isu: Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi menular yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang
berbagai organ, terutama paru-paru. Kasus Tuberculosis (TBC) di Indonesia diduga
ada 824 ribu orang. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meminta 90% dari
jumlah itu dapat terdeteksi di tahun 2024. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan
upaya skrining lebih banyak sehingga dapat menemukan kasus TB Paru yang aktif.
b. Kondisi saat ini: Kondisi saat ini di Puskesmas Tambak II, pemegang program
sudah berupaya untuk memperbanyak skrining TB kepada masyarakat yang
mengalami batuk untuk diperiksakan dahaknya. Rendahnya angka penemuan kasus
TB Paru di wilayah Puskesmas Tambak II ini karena masih kurangnya sosialisasi
terkait penyakit TB Paru di masyarakat, sehingga pemahaman masyarakat akan ciri-
ciri penyakit TB Paru masih rendah. Hal tersebut menyebabkan masyarakat tidak
berobat ke Puskesmas karena menganggap batuk yang di derita adalah batuk biasa
yang bisa sembuh sendiri.
c. Data dukung: Menurut data Indikator Capaian Puskesmas Tambak II tahun 2022
capaian angka penemuan kasus TB Paru di wilayah Puskesmas Tambak II Baru
tercapai 27% dari target 100%.
d. Kondisi yang di harapkan: Penemuan kasus kasus TB Paru di wilayah Puskesmas
Tambak II dapat mencapai target.
4. Belum optimalnya pelayanan PANDU PTM di Puskesmas Tambak II
a. Diskripsi Isu: Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, prevalensi kanker
mengalami peningkatan dari 1,4% menjadi 1,8%, stroke mengalami peningkatan dari
7% menjadi 10,9%, penyakit ginjal kronik mengalami peningkatan dari 2% manjadi
3,8%, diabetes mellitus mengalami peningkatan dari 6,9% menjadi 8,5%, hipertensi
mengalami peningkatan dari 25,8% menjadi 34,1 %, dan obesitas mengalami
peningkatan dari 14,8% menjadi 21,8%. PTM dapat dicegah dengan menitik beratkan
pada pengendalikan faktor risiko yang dapat diubah seperti merokok, diet yang tidak
sehat, kurang aktifitas fisik, konsumsi minuman beralkohol, dan lingkungan yang.
Pelayanan PTM di FKTP dilakukan secara terpadu melalui program Pelayanan
Terpadu PTM (PANDU PTM). PANDU PTM di FKTP adalah upaya pencengahan,
pengendalian dan tatalaksana terintegrasi Hipertensi dan Diabetes Mellitus serta
PTM lainnya yang dilaksanakan secara komprehensif dan terintegrasi dengan
pendekatan faktor risiko, menggunakan CARTA prediksi faktor risiko WHO SEAR B.
Melalui pelayanan tersebut diharapkan peningkatan kasus PTM dapat di atasi,
dengan terdeteksinya faktor risiko sehingga masyarakat dapat mengubah pola hidup
dan tidak menjadi kasus temuan PTM baru.
b. Kondisi saat ini: Pelayanan PANDU PTM saat ini masih sangat terbatas karena
petugas pemberi layanan yang terlatih masih sedikit, Petugas Puskesmas masih
belum paham alur pelayanan PANDU PTM. Masyarakat masih belum tau adanya
pelayanan PANDU PTM di Puskesmas. Hal tersebut mengakibatkan belum
optimalnya palayanan PANDU PTM di Puskesmas Tambak II.
c. Data dukung: Menurut Indikator Capaian Puskesmas Tambak II bulan Januari 2023
baru tercapai 20% (12 pasien) dari target 100% (60 pasien). Target dalam 1 minggu
telah memberikan pelayanan PANDU PTM kepada 15 pasien, sehingga dalam 1
bulan didapatkan 60 pasien yang sudah diberikan pelayanan PANDU PTM.
d. Kondisi yang di harapkan: Optimalnya pelayanan PANDU PTM di Puskesmas
Tambak II dapat setiap hari dilakukan dengan target tercapai 1 minggu 10 pasien dari
target atau 70% dari 60 yaitu 42 pasien dalam 1 bulan.
5. Rendahnya capaian pelaksanaan Skrining Napza bagi siswa sekolah (ASSIST) di
wilayah Puskesmas Tambak II
a. Diskripsi Isu: Masalah penyalahgunaan Napza merupakan masalah kompleks yang
terdiri dari masalah bio-psiko-sosio-kultural maka perlu dilakukan intervensi yang
tidak hanya dari satu aspek saja, tapi perlu melibatkan berbagai aspek lainnya.
Penanggulangan masalah penyalahgunaan Napza harus dimulai dari promotif-
preventif hingga kuratif dan rehabilitasi.
Salah satu upaya pencegahan masalah penyalahgunaan Napza adalah melalui
skrining atau deteksi dini dengan menggunakan instrument tertentu. Salah satu
intsrumen untuk skrining adalah ASSIST (Alkohol, Smoking and Substance
Involvement Screening Test).
b. Kondisi saat ini: Pelaksanaan skrining NAPZA baru dilakukan di 4 sekolah dari 24
sekolah di wilayah Puskesmas Tambak II. Masih minimnya komitmen petugas dalam
menjalankan program tersebut karena pemegang program memegang program lebih
dari 2.
c. Data dukung: Menurut data Indikator Capaian Puskesmas Tambak II tahun 2022
capaian pelaksanaan Skrining Napza bagi siswa sekolah (ASSIST) di wilayah
Puskesmas Tambak II baru tercapai 17% dari target 100%.
d. Kondisi yang di harapkan: Pelaksanaan Skrining Napza bagi siswa sekolah
(ASSIST) di wilayah Puskesmas Tambak II dapat tercapai.
FORM 2a. LEMBAR KERJA PERSEORANGAN
Aktual : Isu sedang terjadi atau dalam proses kejadian, atau diperkirakan bakal terjadi dalam
waktu dekat.
Problematik : Merupakan masalah mendesak yang memerlukan berbagai upaya alternatif jalan
keluar dengan aktivitas dan tindakan nyata.
Kekhalayakan : Menyangkut hajat hidup orang banyak, masyarakat pada umumnya, bukan
untuk seseorang atau kelompok.
KeLayakan : Logis, Pantas, Realitas, dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, kewenangan
dan tanggung jawab.
Waktu pengumpulan melalui LMS: H-3, maksimal pukul 23.59 WIB (Cek LMS Kolabjar).
FORM 2b. LEMBAR KERJA PERSEORANGAN
ANALISIS ISU KONTEMPORER
METHOD
FORM 2d. LEMBAR KERJA PERSEORANGAN
ANALISIS ISU KONTEMPORER
https://drive.google.com/drive/u/0/folders/11lNxdp04v0BNBFTAdXPp0DLyDcbx7pQv
FORM 3. LEMBAR KERJA PERSEORANGAN KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA
NIP : 199612102022032023
No Nilai-Nilai Bela Indikator Sikap dan Aksi Tempat Waktu Bukti Paraf
Negara Perilaku Mentor
1. Cinta Tanah 4.Menjaga tanah dan 4. Membersihkan meja dan kursi Puskesmas Setiap hari
Air pekarangan serta sebelum dan sesudah bekerja, Tambak II
seluruh ruang
wilayah Indonesia
5. Membuang sampah dengan Puskesmas Setiap hari
membedakan jenis sampah Tambak II
medis maupun non medis
sesuai SOP agar tercipta
lingkungan yang bersih dan
nyaman.
5.Jiwa dan raganya 1. Bangga menggunakan Puskesmas Setiap hari
bangga sebagai symbol-simbol negara seperti Tambak II
bangsa Indonesia pin korpri.
https://drive.google.com/drive/u/0/folders/11lNxdp04v0BNBFTAdXPp0DLyDcbx7pQv